Share

Masa-Masa Kritis

Penulis: Murninulis
last update Terakhir Diperbarui: 2021-08-01 23:29:53

Masa-masa Kritis

Rumah Sakit Bogor Kota

Sudah satu minggu Debora tidak sadarkan diri. Syaraf otaknya tidak merespon semua rangsangan. Pancawati mendengar kabar itu, langsung panik dan meminta pada Gerald untuk pulang ke Jakarta.

Sebagai ibu, Pancawati ingin mengurusi anaknya, melihat perkembangan anaknya. Meski sang anak sudah dewasa, seorang ibu akan tetap menganggapnya anaknya selalu menjadi anak kecil. Itulah ibu, ingin selalu menggendong dan menyusui anaknya, meski sudah dewasa.

Gerald mengizinkan Pancawati untuk pulang, jika kesehatan Sang mertua sudah membaik da nada izin dari Dokter untuk Pancawati melakukan perjalanan jauh.

Tak di sangka, sebelum Gerald mengirimkan pesawatnya untuk menjemput ke Singapura, Pancawati mengabarkan jika Mr Kang mengantarkan dirinya ke Jakarta.

Gerald yang tidak tahu menahu tentang kedekatan Mr Kang menjadi bingung sendiri.

“Babe, ibu sudah dalam perjalanan ke sini. Dan tahukah kamu yang buat

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Mr G (Lelaki Hot dan Berbahaya)   Lebih Dewasa

    Gerald berdiskusi dengan kedua orang tuanya juga Joshua dan Pancawati. Gerald ingin memindahkan Debora ke rumah. Tak perduli berapa lama, dan berapa pun biaya yang akan dia keluarkan untuk membuat ruang perawatan intensive seperti rumah sakit di rumahnya.Gerald sangat merasa kehilangan Debora, apalagi dia juga sedang menunggu kelahiran bayinya. Meski terdengar aneh jika orang koma bisa tetap melahirkan, namun beberapa penelitian dan pengalaman di dunia kedokteran, hal itu bisa saja terjadi dengan segala resikonya. Seperti pertumbuhan janin yang buruk dan terserang penyakit diabetes ataupun hipertensi, karena sang ibu yang tidak bisa bergerak untuk membuang kalorinya.“Kamu sudah memikirnya Gerald?” tanya Luis pada Gerald. “Maksud papa, apa aman untuk Debora di pindahkan, sedangkan pemindahannya butuh waktu yang cukup lama. Jakarta-Bogor cukup jauh, Nak,” kata Luis yang mengkhawatirkan kondisi Debora.Luis takut kondisi Debora akan

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-04
  • Mr G (Lelaki Hot dan Berbahaya)   Rapuh

    Club ArtemisHari pun berganti minggu, dan berganti bulan. Gerald merasakan kehilangan yang amat dalam. Sebagai manusia biasa Gerald tentu memiliki titik bosa dalam hidupnya. Hingga Gerald berusaha mencari hiburan untuk mengusir sepi.Gerald menemani rekan bisnisnya ke sebuah club. Salah satu club terbesar di Jakarta yang menyajikan banyak hiburan.Gerald mabuk di temani seorang wanita. Wanita penghibur yang di sediakan club.Saat Gerald tak sadarkan diri, dan tak berdaya di sofa, memeluk wanita bayaranya, datang seorang wanita lain. Wanita yang sudah lama mengincar Gerald“Kamu kesepian ya tampan. Istri yang dulu kamu puja tidak mampu memuaskan kamu lagi bukan,” kata wanita muda yang terobsesi untuk menjadi kaya dan terkenal. Wanita muda itu mendepak wanita penghibur dari sofa. Agar dirinya bisa mendeketi Gerald yang sudah tidak tahu apa-apa.“Manda, jangan aneh-aneh di sini. Kalau mau jebak dia jadi milik kamu, ayo kita b

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-07
  • Mr G (Lelaki Hot dan Berbahaya)   Ingin Memperbaiki Masa Lalu

    Rumah Keluarga Bachtiar LubisManda belum pulang ke rumah membuat Fatmasari kebingungan. Tidak biasanya Manda, anak kesayanganannya yang manja tidak pulang. Meski sering pulang pagi, Manda tetap saja pulang.Namun pagi itu, hampir jam sepuluh siang, Manda belum juga sampai rumah.“Bagaimana, anak manja itu belum juga pulang?” tanya Bachtiar pada Fatmasari, saat akan berangkat bekerja.“Kamu ini. Anak tidak pulang, tidak ada rasa khawatirnya. Tidak ada usahanya untuk mencari. Apa kamu tidak takut anak kamu kenapa-napa, hah,” kata Fatmasari emosi.Bachtiar memang kurang menyukai sifat Manda, alasan itulah yang membuatnya tidak perhatian pada Manda. “Nanti juga pulang, kalau ada masalah atau uangnya habis. Seperti itu ‘kan dia. Tidak pernah menghargai dirinya, selalu menyusahkan.Tidak seperti,….”“Debora, kamu membandingkan anakku dengan anak dari jalang itu? Manda seperti itu karena

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-08
  • Mr G (Lelaki Hot dan Berbahaya)   Sentuhan Nakal Gerald

    Sore hari, Gerald mengajak Ginny mengunjungi Debora. Mereka berencana untuk menginap di rumah sakit karena Ginny merengek kangen dengan mami-nya. Segala peralatan sudah di bawa termasuk sebuah kasur lipat.Pancawati sedang membagi-bagikan buah dan makanan yang di bawa Bacgtiar pada para perawat dan tetangga kamar, yang dia kenal. Anti bagi Pancawati makan pemberian Bachtiar begitu katanya.“Nenek,” seru Ginny dengan tas punggung berisi pakainnya. Ginny berlari di lorong rumah sakit meninggalkan Gerald yang kerepotan membawa kasur lipat.“Sweetheart jangan berlari,”seru Gerald memperingatkan Ginny yang terus berlari begitu melihat Pancawati.Pancawati tersenyum senang melihat kehadiran Ginny, dari jarak 10 meter terlihat menantunya yang gagah membawa banyak barang.Dengan napas terengah Ginny memeluk Pancawati. “Nenek lagi bagi apa?” tanya Ginny penasaran.“Hallo Ginny. Apa kabar?” sapa se

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-09
  • Mr G (Lelaki Hot dan Berbahaya)   Jangan Samakan Aku dengan Kamu

    Saat kandungan Debora sudah tujuh bulan, Gerald dan Pancawati mengadakan doa untuk keselamatan dan kelancaran Debora untuk melahirkan.Di rumah Gerald di buat acara dengan anak Yatim dan orang-orang yang kurang beruntung lainnya. Memanjatkan doa bersama-sama untuk Debora. Di rumah sakit pun begitu, Pancawati membagikan makanan ke seluruh penghuni rumah sakit.Gerald dan Pancawati berharap ada keajaiban di tengah keputus-asaan mereka. Setelah dua bulan lebih tidak ada kemajuan.“Daddy pulang kerja besok mau ke rumah sakit ya Sweetheart, mau menginap di sana. Nanti nenek pulang ke sini. Karena Nenek mau check up dulu.” Gerald berpamitan pada Ginny saat mereka bertiga dengan Joshua sarapan.“Ginny mau ikut menginap di rumah sakit,” kata Ginny sambil merengek, dan berhenti makan.“Tidak, Ginny ‘kan mau ujian sekolah. Nanti terganggu sekolahnya kalau sering bolos. Jangan buat mami sedih, kalau Ginny dapat nilai jelek,

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-10
  • Mr G (Lelaki Hot dan Berbahaya)   Ancaman Bachtiar pada Gerald

    “Maaf Tuan. Sepertinya anda salah orang, jika meminta saya untuk membantu anda. Saya tidak pernah meninggalkan. Tolong anda tidak salah mengartikan kondisi saya dengan pacar saya dulu. Semua berbeda dengan kondisi anda dan ibu di masa lalu,” jawab Gerald kesal.“Kita sama-sama lelaki Gerald. Apa kamu tidak merasa kasihan pada orang tua ini. Aku meninggalkan semuanya untuk Pancawati. Tolong bantu aku!” kata Bachtiar bebal.“Bukannya anda tinggal dengan keluarga kecil anda yang lain Tuan, di perumahan Cempaka Asri,” kata Gerald yang tidak tahan lagi menghadapi Bachtiar.Bachtiar tidak menyangka jika rahasianya akan di ketahui Gerald. Matanya terbelalak dengan mulut menganga. Bachtiar mulai membuka satu kancing bajunya, agar tidak panas. Padahal suhu di ruangan Gerald cukup nyaman dengan pendingin ruangan yang di hidupkan.Gerald melihat gerak-gerik pria tua di depannya dengan senyum sinis, dan mengangkat kakinya. Gerald m

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-11
  • Mr G (Lelaki Hot dan Berbahaya)   Kerinduan yang Memuncak

    92Rumah Sakit Kota Bogor.Gerald secepatnya mengemudikan mobilnya ke rumah sakit. Jalanan masih cukup lenggang karena jam pulang kerja para pegawai di kota sibuk itu masih satu jam lagi.Gerald sengaja mencuri start untuk melancarkan perjalanannya. Jika Gerald berangkat di jam orang-orang pulang kerja, bisa di pastikan waktunya kan terbuang sia-sia di jalan, dan Pancawati akan kemalaman untuk sampai di Jakarta.Satpam rumah sakit yang sudah hafal dengan Gerald, dengan ramah mempersilakan Gerald untuk masuk.“Sendirian saja Tuan, tidak sama nona kecil?” tanya sang satpam ramah.“Tidak Pak. Kasihan kalau harus bolos sekolahnya. Hmm, ini Pak untuk beli kopi dan temannya, saya tidak sempat mampir tadi,” kata Gerald memberikan selembar uang pada sang Satpam.“Wah, rejeki nomplok di sore hari ini Tuan. Terima kasih banyak,” jawab sang Satpam dengan senyum lebar.Gerald dan sopirnya segera ma

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-13
  • Mr G (Lelaki Hot dan Berbahaya)   Debora Bangun saat Gerald Tertidur Lelap

    Suntikan ke tiga untuk Debora sudah di berikan oleh Dokter jaga, setelah Gerald mengajak sang Dokter untuk mengobrol di sofa, bersama perawat pria yang tadi membantu Gerald.Gerald pun bisa tidur nyenyak di samping Debora, di kursinya. Dengan tangannya yang menggengam tangan Debora yang dia jadikan bantal, Gerald terlelap.Tanpa Gerald sadari, Debora mulai menujukkan kemajuannya. Perlahan Debora membuka mata dan melihat kesekelilingnya. Cahaya lampu yang ada hanya fokus pada dirinya, satu meter agak jauh darinya hanya remang-remang, karena hanya mendapat sedikit cahaya dari lampu yang ada di atas Debora.Debora ingin berbicara, namun lidahnya masih terasa kelu, bibirnya pun kaku untuk bergerak. Nafasnya menderu, dan jantungnya berdetak cepat, saat berusaha berbicara.Dengan peningkatan laju kerja jantung, membuat Debora terengah-engah. Rasa dingin di tangannya yang terkena hembusan nafas Gerald, membuatnya menoleh ke samping kiri.“Dia tidur

    Terakhir Diperbarui : 2021-08-14

Bab terbaru

  • Mr G (Lelaki Hot dan Berbahaya)   Kecelakaan

    “Lepas, Fatma.” Dengan kasarnya Bachtiar melepaskan tangan Fatmasari dari lengannya. Tubuh Fatmasari terdorong dan membentur dinding tangga.Bachtiar tidak mempedulikan Fatmasari, dengan langkah cepat dia mengejar Debora yang sudah keluar dari restoran. Dia tidak ingin kehilangan kesempatan lagi, jika dia ketinggalan.“tunggu, Nak. Papa masih mau bicara!” seru Bachtiar tergopoh – gopoh.Debora masuk dalam mobil, begitupun Pancawati. Mereka sudah tidak sabar lagi untuk pergi dari restoran itu.“Papa untuk apa mengejar mereka? Papa mau tinggal dengan mereka?” seru Manda penuh amarah.“Iya, Papa mau tinggal dengan mereka,” jawab Bactiar dengan keras sambil terus berjalan menuju mobilnya yang terparkir di pinggir jalan. Mobil Gerald telah berjalan meninggalkan restoran, tidak mungkin lagi baginya untuk mengejar dengan kakinya.“Papa memang tidak pernah Sayang dengan Manda,” seru M

  • Mr G (Lelaki Hot dan Berbahaya)   Permohonan Seorang Ayah

    Bachtiar merasa begitu senang mendapat kesempatan untuk mendekati Debora dan Pancwati lagi. Dia tahu jika keputusan Debora sangat berpengaruh pada kebaikan Gerald dan Pancawati. Untuk itu Bactiar akan membujuk Debora untuk memberinya kesempatan memperbaiki diri menjadi ayah yang baik untuk Debora.‘Kalau Debby bisa menerimaku lagi, Gerald pasti tidak akan segan lagi untuk memberiku kekayaan. Wati saja sekarang begitu cantik dan terawat,’ gumam Bachtiar dalam hati, ‘hmm …, dia juga sudag memekai perhiasan mahal sekarang, artinya dia sudah hidup enak dalam perlindungan Gerald,’ batin Bachtiar lagi dengan menyeringai dan membayangkan akan hidup enak, dan lebih terhormat lagi bersama Pancawati sebagai mertua dari seorang Gerald.“Mau ke mana lagi Babe?” tanya Gerald menuntun Debora yang kembali masuk ke restoran.“Masuk lagi Gee, biar cepat selesai. Aku sudah malas bertemu dengan orang itu dan keluarganya. Seola

  • Mr G (Lelaki Hot dan Berbahaya)   Pembelaan Seorang Ibu

    Debora masih khawatir dengan Pancawati, meski sang Ibu sudah nampak di depan matanya. Debora tidak ingin sang Ibu terpedaya dengan ucapan Bachtiar.“Gee, kita duduk di sana aja yuk!” ajak Debora pada Gerald menunjuk sebuah bangku kosong yang tak jauh dari Pancawati dan Bachtiar berada.“Jangan Babe, kita di sini saja, kalau terjadi sesuatu yang membahayakan Ibu, baru kita mendekat,” jawab Gerald memaksa Debora untuk duduk di meja yang di pilih Gerald, “tenang saja, enggak akan terjadi apapun pada Ibu,” kata Gerald lagi menenangkan Debora yang masih khawatir.Baru sebentar Gerald dan Debora duduk, dari ujung restoran terdengar teriakan Pancawati yang marah pada Bachtiar.Semua pengunjung restoran ikut menoleh pada meja sepasang pria dan wanita yang sudah tak lagi muda itu.Pancawati terlihat mengancam Bachtiar, bahkan tangan Pancawati pun selalu menepis tangan Bachtiar yang akan menyentuh tangannya.Debora

  • Mr G (Lelaki Hot dan Berbahaya)   Membuntuti Pancawati

    Debora tidak menemukan ibunya di rumah. Seluruh sudut rumah Gerald sudah dia hampiri, namun belum juga menemukan Pancawati.“Mami, cari siapa?” teriak Ginny dari balkon kamarnya saat melihat Debora keluar dari taman samping rumah.“Lihat nenek, engak sayang?” jawab Debora sekaligus bertanya balik pada Ginny tentang keberadaan Pancawati.“Tadi Ginny lihat Nenek naik taxi Mi, pergi sendirian,” jawab Ginny dengan polosnya.Debora segera masuk ke rumah, mendengar jawaban Ginny. Ruang tengah menjadi tujuannya untuk mencari ponselnya yang seingat dirinya dia letakkan di atas meja untuk di tambah daya, di samping televisi.Debora menelepon Pancawati dengan rasa khawatir, tidak biasanya sang ibu pergi tanpa pamit padanya. Pesan pun tidak di tinggalkan oleh Pancawati di ponselnya.“Ada apa Babe? Gelisah banget, sampai enggak dengar aku jalan,” tanya Gerald mengecup kepala Debora yang berdiri di pinggir

  • Mr G (Lelaki Hot dan Berbahaya)   Bad Mood

    Manager Manda, paham betul jika Manda sedang cemburu pada Debora. Mood Manda yang sedang buruk setelah di tolak seorang produser film, juga Manda yang baru di selingkuhi kekasihnya, melihat Debora begitu beruntung, pasti membuat Manda marah.Sang Manager mengikuti Manda dan berusaha mengajak Manda untuk keluar dari toko, sebelum Manda mempermalukan dirinya sendiri.“Kamu pergi sana, tidak perlu ikut campur urusanku!” seru Manda dengan kencang, membuat para pengunjung toko menatap pada Manda.Gerald dan Debora pun langsung mendongak ke arah Manda, yang berdiri empat meter di depannya.“Manda,” gumam Debora menyerahkan sebuah kaos dalam pada Gerald. Debora ingin berdiri untuk menghampiri Manda.“Duduk saja di sini. Bukan urusan kita Babe,” kata Gerald menahan Debora agar tidak mendekati Manda.“Begitukah?” tanya Debora meminta pendapat.“Iya. Biarkan saja. Ayo pilih lagi, mana

  • Mr G (Lelaki Hot dan Berbahaya)   Dia Milikku

    Gerald menyambut Debora dan membantunya menuruni dua anak tangga terakhir dengan mengulurkan tangannya. Sungguh sikap seorang pangeran pujaan, yang begitu perhatian pada istrinya. Dengan tersenyum manis Debora mengucap terima kasih. Debora berjalan ke meja dapur, mendekati satu piring besar kue pukis yang dia inginkan. “Kamu beli berapa sih Gee. Banyak banget!” tanya Debora sambil mengambil piring yang lebih kecil untuk membagi kue pukisnya. “Hmm, seratus lima puluh ribu, dagangannya langsung habis aku beli,” jawab Gerald dengan tersenyum bangga. Kue pukis dengan harga dua ribu perbuah, dia borong semua. “Tadi dapat bonus lima Babe.” Debora tersenyum, tidak heran lagi dengan cara suaminya mengabiskan uang. “Enak ‘kan Josh?” “Hmm. Iya, enak. Santannya terasa, manisnya pas dan tidak eneg. Dengan selai nanasnya jadi segar,” jawab Joshua setelah menghabiskan satu potong kue. “Iya. Dulu aku sering beli di situ kalau mau berangkat terbang. U

  • Mr G (Lelaki Hot dan Berbahaya)   Gerald Norak

    Meski Debora yakin Gerald akan mengizinkan dirinya menerima tamu di rumah, apalagi jika orang-orang yang selalu baik dengan dirinya juga sang ibu. Namun, demi melegakan sang ibu, yang tetap merasa tidak enak hati pada Gerald, hanya karena rumah itumilik Gerald, Debora pun menelepon Gerald. “Belum ada satu jam aku pergi, kamu sudah meneleponku, kangen ya, Babe?” tanya Gerald dengan wajah sumringah keluar dari mobilnya, menerima panggilan telepon Debora. Debora tersenyum mengakui, dirinya memang sudah merindukan Gerald, terlepas dari dirinya yang ingin memberi kabar akan mengundang tetangga kontrakannya ke rumah. “Pasti lagi tersenyum sekarang ya,” kata Gerald menggoda Debora dengan hembusan nafas Debora yang terdengar oleh Gerald. Gerald sudah sangat hafal apapun tentang Debora. “Ada apa Babe?” “Aku mau minta izin Gee,” jawab Debora sambil tersenyum senang. “Untuk?” tanya Gerald sambil terus melangkah memasuki lobby gedung kantornya. “T

  • Mr G (Lelaki Hot dan Berbahaya)   Dimanjakan

    Gerald tidak dapat menyangkal lagi jika hatinya telah terpaut pada Debora, dia rela memberikan seluruh jiwa dan raganya pada wanita yang telah mengandung anaknya itu. Gerald begitu memanjakan Debora, membuat Debora terkadang geli sendiri. Perlakuan Ginny pada Debora pun seolah tidak mau kalah dengan daddy-nya. Seolah mereka sedang berlomba untuk menyenangkan hati Debora. “Kalian ini, jangan manjakan aku seperti ini Gee. Nanti aku jadi pemalas. Tidak kamu, tidak Ginny. Ibu juga sama saja,” protes Debora saat Gerald melayani semua kebutuhannya. Bahkan satu minggu pertama sejak Debora di rumah, Gerald semakin sering di rumah dari pada ke kantor. Gerald dengan setia menemani Debora. Menggendong Debora saat waktunya mandi, dan menjadi tugas Ginny untuk menyisir rambut Debora. “Aku tahu kamu bukan pemalas, aku manjakan kamu, karena aku sayang kamu dan anak kita,” jawab Gerald dengan senyum. “Ginny juga sudah tidak sabar ingin lihat adiknya ‘kan. Jadi

  • Mr G (Lelaki Hot dan Berbahaya)   Bersiap Menyambut George

    Gerald tak melepaskan pandangannya dari Debora sejak aktivitas panas mereka di kamar mandi. Dia berada di dekat Debora dengan sabarnya. “Gee, geli deh, dengan sikap kamu yang seperti ini,” kata Debora merasa risih teus di perhatikan oleh Gerald dengan pandangan mesum.“Aku ‘kan kangen kamu,” jawab Gerald dengan senyum menyimpan sejuta keinginan.“Tadi ‘kan sudah puas. Berapa kali coba, hah!” tanya Debora heran. “Ini dipasang lagi ‘kan gara-gara kamu, yang tidak bisa kontrol barang kamu,” imbuh Debora sambil memegang selang oksigennya. Debora merasa sesak, karena jantungnya yang bekerja terlalu berat dengan aktifitas gila yang Gerald lakukan padanya tanpa henti, selama satu jam di kamar mandi.“Maaf,” jawab Gerald dengan senyum dan mencium tangan Debora.Kondisi Debora yang baru sadar dari koma di paksa untuk melayani nafsu Gerald yang Debora kira hanya sebent

DMCA.com Protection Status