Share

Bab 124

"Siapa pun pilihanmu, selama kau merasa nyaman dengannya, aku tak akan melarang," lirih Tuan Hart dengan suara serak. "Kapan kalian akan melaksanakan pernikahan?"

"Masih mencari waktu yang tepat, tapi kupastikan tidak akan melewati bulan depan."

"Dalam waktu sebulan ya? Itu tidak lama lagi." Tuan Hart seakan berbicara pada diri sendiri, berusaha untuk bangkit.

Cepat-cepat Dareen membantu ayahnya. "Ayah mau ke toilet?"

Tuan Hart tak menyahut. Ia hanya beranjak turun dari ranjang. Dareen pun terpaksa memapahnya tanpa bertanya lagi dan mengiringi saja ke mana langkah ayahnya terayun pergi.

Tuan Hart membuka brankas, mengeluarkan kotak berwarna hitam. Pada bagian tengah kotak itu terdapat ukiran logo huruf H yang dicetak dengan tinta emas—simbol keluarga Hart yang merupakan keturunan bangsawan.

Tuan Hart menatap sendu pada kotak yang berada dalam genggamannya. Berulang kali ia menghela napas panjang dan dalam, sebelum akhirnya menyerahkan kotak tersebut kepada Dareen.

"Ambillah dan berika
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status