Beranda / Romansa / Mommy Untuk Zee / Sebuah Tantangan

Share

Sebuah Tantangan

Penulis: Si Nicegirl
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Zee putrimu, Ndre! Bagaimana bisa kamu melarang putrimu sendiri masuk ke dalam sana?"

"Dad ... "

"Duduklah! Kita bahas masalah Zee sampai hasil tesnya keluar. Selama hasilnya itu belum keluar dan menyatakan kalau Zee memang benar bukan putrimu, maka Daddy akan terus menganggap sebaliknya!" potong Daddy Isaac tegas.

Setelah Andre duduk, Daddy Isaac kembali melanjutkan, ia akan membuka kedua mata putranya itu yang masih saja tidak dapat melihat kemiripan antara dirinya dengan putrinya.

"Dengar, dari penampilan Zee saja sudah terlihat jelas kalau dia adalah anakmu, Ndre. Mau sampai kapan kamu menyangkalnya? Coba lah diingat-ingat lagi, kamu melakukannya dengan siapa saja?"

Dan sama seperti pertanyaan daddy Isaac sebelumnya, Andre meresponnya dengan setengah frustasi, seolah ia tengah dihadapkan pada hukuman atas dosa yang tidak pernah ia lakukan.

"Astaga, Dad. Harus dengan apa lagi aku meyakinkan Daddy kalau aku sama sekali belum pernah melakukan itu? Tuhan, aku bahkan tidak malu mengakui kalau aku masih perjaka di usia setengah baya ini," desah Andre sambil mengacak kasar rambutnya.

"Mau bertaruh?" tantang daddy Isaac.

Saat masih kecil, Andre sama sekali tidak pernah melewatkan tantangan apapun yang daddy Isaac berikan. Sebagai anak tertua, Andre telah dibesarkan dengan emnjadi seorang pria sejati, dan bukannya seorang pria pengecut yang sudah menyerah saja bahkan sebelum mencobanya.

"Bertaruh apa? Kalau yang Daddy maksud taruhan konyol aku tidak akan pernah mau."

Selalu seperti itu. Berpikiran negatif tentang apapun yang akan daddy Isaac utarakan.

Sejak kehadiran Catherine di antara mereka, Andre yang selalu ceria dan mudah senyum itu berubah menjadi Andre yang selalu bersikap sinis dan menutup diri, hingga akhirnya meninggalkan rumahnya untuk jangka waktu yang lama.

"jangan jadi pengecut. Tinggal jawab saja mau terima tantangan Daddy atau tidak!"

Sekali lagi daddy Isaac menantangnya. memancing keberanian putranya itu.

"Apa ini tentang Zee?"

"Ya, tentang anak itu. Bagaimana?"

"Dan apa tantangannya?"

Daddy Isaac diam sesaat untuk menatap penuh wajah putra pertamanya, ia tidak akan melewatkan sedikit saja perubahan air muka Andre nantinya.

"Jika ternyata Zee benar putrimu, maka kamu harus mempekerjakan Cath sebagai sekretarismu, sekaligus yang akan mengasuh Zee nantinya."

Wajah Andre menjadi masam seketika,

"Cih yang benar saja! Kenapa harus wanita itu? Aku bisa mencari pengasuh yang sangat berpengalaman jika benar Zee adalah putriku nantinya. Dan masalah sekretaris, aku akan mempekerjakan lagi sekretarisku yang lama, aku belum menyetujui surat pengunduran dirinya!" sungut Andre.

Ia tidak dapat membayangkan tinggal satu atap dengan Catherine, wanita yang dulunya pernah menggodanya itu. Yang entah bagaimana bisa berada di dalam kamarnya dengan pakaiannya yang minim.

Sayangnya ingatannya hanya sampai di sana saja. Ia terlalu mabuk malam itu dan pagi harinya terbangun dengan nyeri kepala hebat, sendirian di dalam kamar tanpa ada satu orangpun.

Padahal malamnya ada pesta yang daddy Isaac rayakan untuk mensyukuri salah satu proyeknya yang berjalan dengan sangat sukses. Namun pagi harinya rumahnya sudah terlihat sehening kuburan saja, tidak ada lagi hingar bingar yang memekakkan telinga.

"Kalau kamu tidak berani menerima tantangan Daddy ya tidak masalah. Namun Daddy jadi tahu seberapa beraninya kamu dalam mengambil resiko, yang ternyata masih jauh dari yang Daddy harapkan," cibir daddy Isaac dengan tatapannya yang mencemooh.

jelas-jelas daddy Isaac tengah mengejek Andre atas ketidak beraniannya itu.

"Tapi kenapa harus wanita itu? Masih banyak wanita yang jauh lebih berpengalaman dari Kitty Dad. Dan Ya Tuhan, wanita itu bahkan belum pernah punya anak, bagaimana bisa dia merawat seorang anak nantinya?" cecar Andre dengan nada dongkolnya.

Ia menyesali dirinya yang memutuskan untuk kembali lagi pada keluarganya. Padahal sebelum ini kehidupannya sudah terasa damai, tanpa adanya intervensi dari ayahnya dan tidak melihat wajah Catherine yang menyebalkan lagi.

Andai saja Andre tidak keburu janji pada Azalea untuk kembali pada keluarganya, dan berusaha menerima Catherine dengan tangan terbuka sebagai calon Mommynya, mungkin saat ini Andre masih melanjutkan hidup damainya itu.

Namun Azalea dengan kelembutannya telah berhasil mengalahkan kekeraskepalaan Andre untuk tidak mau kembali lagi pada keluarganya, untuk terus menghindari mereka sampai setidaknya Catherine tidak ada lagi di antara mereka.

"Seorang wanita tidak harus merasakan kehamilan dan melahirkan lebih dulu untuk membangun insting keibuan mereka. Dengan hanya melihat anak kecil apalagi yang menggemaskan seperti Zee saja sudah akan membangkitkan inting keibuan Catherine dengan sangat cepat, Ndre!"

"Let's say aku menerima tantangan Daddy, tapi bagaimana kalau ternyata Daddy salah? Ternyata KItty tidak sehebat yang Daddy katakan? Bagaimana kalau wanita itu sama sekali tidak dapat merawat Zee apalagi menjadi sekretarisku yang pastinya akan sangat menyita waktunya. Bisakah dia membagi waktunya di kantor dan di rumah?"

Bahkan sekretarisnya yang dulu saja sering mengeluhkan beratnya pekerjaan mereka. Bagaiman jika ditambah lagi dengan mengasuh seorang balita?

"Cath wanita yang sangat hebat. Daddy yakin seratus persen kalau Cath akan dapat melakukan keduanya dengan sangat baik."

Melihat sikap penuh percaya diri daddy Isaac, Andre meyipitkan kedua matanya saat sebuah pikiran terlintas di benaknya begitu saja,

"Jangan bilang Daddy sudah mulai bosan dengan Kitty dan akan menyerahkan wanita sialan itu padaku!" tukasnya.

Andre mampu menghindar dengan sangat baik saat sebuah kotak tissue yang daddy Isaac lempar melayang ke arahnya,

"Dasar anak nakal! Daddy tidak akan pernah melakukan hal bodoh seperti itu, terutama saat Daddy tahu kalau kamu sangat membenci Cath. Entah alasan apa yang membuatmu bersikap konyol dan menyebalkan seperti itu padanya?"

Alasan Andre membenci Catherine?

Sampai kapan pun Andre tidak akan mau mengatakannya, terlalu memalukan bahkan hanya sekedar membayangkannya saja sekalipun.

"Aku takut Daddy akan terkena serangan jantung kalau aku mengatakannya!" elak Andre.

"Jantungku baik-baik saja. Kamu sendiri pun tahu kan hasil rekam medik Daddy. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan dengan kondisi kesehatan Daddy. Jadi silahkan ceritakan sekarang apa yang menjadi penyebab kamu begitu membenci Cath!"

Andre baru akan membuka mulutnya ketika daddy Isaac kembali bicara,

"Jangan bilang kalau Cath telah merebut cinta Mommymu dari Daddy! Karena sampai saat ini cinta Daddy masih tetap milik Mommymu seorang. Jadi, jangan gunakan alasan itu sebagai alibi lagi, Daddy sudah muak mendengarnya!"

Yang ternyata memang alasan itu lagi yang akan Andre utarakan nantinya. Yang akhirnya Andre batalkan dan memutuskan mencari alasan yang masuk akal lainnya.

Namun saat ia tidak juga menemukan alasannya, sementara ia tidak mau memberitahukan alasan yang sebenarnya, jadi Andre pun hanya bisa mengalihkan pembicaraan mereka saja. Kali ini akan lebih fokus pada mommynya,

"Kalau Daddy masih mencintai Mommy, lalu kenapa Daddy masih terus berhubungan dengan Kitty? Apa hanya sebatas sebagai pemuas hasrat biologis Daddy saja? Bukankah itu sangat tidak adil untuknya, Dad?"

Pertanyaan yang konyol. Tentu saja demi kepuasan boilogisnya memangnya untuk apa lagi? Secara Catherine masih muda, bahkan lebih muda dari Andre dan hanya selisih satu tahun saja dengan Thomas.

Bukankah para pria seusia daddy Isaac yang sedang lucu-lucunya itu akan cenderung mencari daun muda demi bisa membuat jiwa mereka kembali muda lagi?

"Umm, bisa dibilang seperti itu. Sebagai seorang laki-laki kamu pun pasti mengerti kan Ndre, kalau kita akan merasakan pusing seharian kalau tidak dapat menuntaskan hasrat kita."

Andre memutar kedua bola matanya saat merespon,

"Astaga, kan Daddy bisa menggunakan ... "

"Tangan? Tidak akan!" potong daddy Isaac yang sudah memahami arah pembicaraan putranya itu.

"Itu jauh lebih baik, Dad. Daripada Daddy membuang masa muda seorang wanita demi sesuatu yang tidak pasti! Masa muda tidak akan dapat terulang lagi, Dad. Jadi mau sampai kapan Daddy akan menggantungnya seperti itu?"

Kedua mata Andre menyipit lagi saat melihat seringaian lebar di wajah daddy Isaac,

"Apanya yang lucu?" tanyanya.

"Sepertinya kamu sudah mulai menaruh perhatian padanya," jawab daddy Isaac sambil tersenyum jahil.

Andre menunjuk hidungnya sendiri dengan dongkol,

"Aku, menyukai Kittymu? Mungkin nanti kalau bumi jadi langit dan langit jadi bumi!"

"Jangan terlalu benci pada seseorang hingga seperti itu, Ndre. Hati-hati saja nanti lama-kelamaan bisa menjadi cinta," ledek daddy Isaac.

"Seperti ucapanku barusan Dad kalau ... "

"Ingat Lea! Dulu pun Lea sangat membenci Aaron, tapi pada akhirnya apa? Mereka saling mencintai dan dapat hidup bersama dengan anak mereka sekarang."

"Jangan pernah bahas masalah Lea lagi, Dad. Informasi apapun yang Daddy terima dari informan sialan Daddy itu, tidak menjamin kebenarannya seratrus persen!"

"Tapi bagian Lea dari benci menjadi cinta itu benar kan? Kalau tidak untuk apa Lea mau rujuk kembali dengan Aaron, bahkan tengah menunggu kelahiran anak kedua mereka sekarang ini."

Seketika itu juga Andre berdiri,

"Lea akan melahirkan?" tanyanya.

"Menurut dari yang Daddy dengar sih seperti itu. Apa Lea tidak menghubungimu?"

"Tapi perkiraan lahirannya masih dua minggu lagi, Dad."

"Ah, bahkan kamu mengetahui jadwal melahirkan Lea. Kenapa masih belum bisa melupakannya, Ndre? Ingat, apa yang kamu rasakan itu hanyalah sebuah ambisi saja, bukannya cinta!"

"Aku mencintainya dengan sepenuh hatiku, Dad. Dan aku bisa pastikan kalau yang aku rasakan pada Lea adalah cinta yang murni, bukannya sekedar ambisi ingin memilikinya saja!" tegas Andre sebelum melangkah ke arah keluar ruang kerjanya.

"Mau ke mana kamu? Bagaimana dengan tantangannya?"

"Tentu saja untuk membesuk Lea. Dan tenang saja, aku terima tantangan itu, karena aku yakin seratus persen kalau Zee bukanlah putriku!

Sambil tersenyum lebar daddy Isaac menatap punggung putranya itu. Tantangan pertama telah Andre terima, tinggal menunggu tantangan yang selanjutnya saja.

"Aahh putraku, hidupmu setelah ini tidak akan pernah sama lagi," kekehnya.

Bab terkait

  • Mommy Untuk Zee   Aku Memiliki Seorang Putri

    "Siapa yang bilang Lea akan melahirkan? Kami cuma memeriksa rutin kandungan Lea," tanya Aaron dengan nada dongkol.Pasalnya tanpa angin tanpa hujan, Andre masuk begitu saja ke ruang praktek dokter Hera dan mengira Azalea telah melahirkan."Sial, jadi Daddy menipuku!" geram Andre, matanya menatap sayu saat bersitatap dengan Azalea, wanita yang sangat ia cintai itu, meski kini terlarang baginya untuk terus mencintainya."Kamu kenapa Ndre? Kelihatannya kuyu sekali, apa kamu ada masalah?" tanya Azalea dengan lembut.Berniat memberikan privasi untuk mereka, dokter Hera melangkah keluar ruangan, dan Andre mneyadari hal itu."Kuyu? Ah, mungkin karena debu jalanan, aku menuju rumah sakit ini secepatnya dengan mengendarai motor begitu Daddyku memberi kabar kalau kamu sudah melahirkan," jawab Andre sebelum menyeringai lebar.Namun Azalea telah berteman lama dengan Andre. Jadi ia tahu kalau pria itu sedang memiliki masalah."Apa kamu sedang membohongiku, Ndre? Aku tahu mengenal kamu dnegan sanga

  • Mommy Untuk Zee   Bagaimana Mungkin?

    "Tuan hasilnya sudah keluar!" lapor Joshua saat Andre baru saja memasuki ruang kerjanya lagi.Ia menyapu pandangannya ke seluruh ruang kerja itu untuk mencari sosok daddy Isaac, dan Joshua pun mengerti siapa yang tengah tuannya itu cari,"Tuan Isaac langsung pulang ke rumah setelah melihat hasil tes itu, Tuan. Beliau ingin menyiapkan kamar anak untuk Nona Zee.""Kamar anak? Jangan bilang kalau hasilnya benar-benar ... "Bahkan untuk melanjutkan pertanyaannya sendiri saja Andre merasa ngeri. Ya, ia takut pada jawaban yang akan ia dapatkan itu. Namun sepertinya mau tidak mau Andre tetap harus mendengarnya, padahal Joshua sudah menjelaskan padanya di telepon tadi,"Hasil DNA anda dengan Nona Zee cocok, Tuan. Hasil itu menegaskan kalau memang andalah ayah dari anak itu."Dengan tidak sabar Andre merebut tab yang tengah Joshua pegang. Kedua matanya membola saat membaca hasil tes yang asisten pribadinya itu jelaskan tadi."Tidak, ini tidak mungkin," desahnya."Coba anda ingat-ingat lagi, Tu

  • Mommy Untuk Zee   Putriku!

    Setelah Joshua menutup pintunya, perlahan Andre berdiri dan melangkah ragu ke arah pintu rahasia yang akan menuju kamarnya yang sedikit terbuka.Ia mengira kalau Catherine ikut gtertidur di samping Zee, tapi ternyata kedua wanita beda generasi itu sedang bercanda di atas tempat tidurnya. Tawa melengking Zee terdengar saat Catherine menggelitiki pinggangnya,"Geli ... Geli, Mimi!" pekik Zee.Baik Catherine maupun Zee sama-sama tersentak kaget saat pintu kamar terbuka lebar,"Tempat tidurku bukan arena bermain untuk kalian!" keluh Andre dengan dongkol.Andre mengumpat pelan saat melihat wajah Zee yang semula ceria menjadi sedih. Bibir bawahnya mulai maju, sebelum akhirnya memeluk Belinda,“Mimi … ” isaknya.“Sst, tenang sayang. Mimi ada di sini kamu jangan nangis ya. Bagaimana kalau kita keluar untuk membeli ice cream? Kamu suka ice cream kan?” bujuk Catherine.Namun Zee masih terus terisak sambil menggelengkan kepalanya, sementara Catherine melihat Andre yang alih-alih ikut membujuk Ze

  • Mommy Untuk Zee   Mobil Tua

    "Sial aku lupa! Aku ke sini menggunakan motor!""Aku bawa mobil.""Apa aku bertanya padamu?""Aku hanya peduli pada Zee, anak itu pasti akan masuk angin kalau kamu tetap ngotot ingin menggunakan motormu alih-alih mobilku."Andre menghela napas kasar sebelum akhirnya menyerah,"Ya sudah, parkir di mana mobil sialanmu itu?"Catherine melangkah ke arah parkir mobilnya. Lumayan jauh dari pintu keluar, hingga membuat Andre kembali emosi,"Kenapa jauh sekali? Zee sudah kepanasan!" keluhnya.Cukup sudah bersabar menghadapi sikap Andre yang selalu ketus padanya, Catherine pun memutar badannya ke arah pria itu. Meski kesal ia memelankan sedikit suaranya karena Zee kembali tertidur dengan menyandarkan kepalanya di pundak Andre,"Kamu kan tahu sendiri kalau ini bukan area parkir tamu, Ndre. Jadi aku parkir sedikit lebih jauh. Kalau kamu kelelahan karena harus menggendong Zee, serahkan saja Zee padaku!" desisnya."Sudah terus jalan, jangan banyak bicara!" seru Andre.Bulir-bulir keringat mulai me

  • Mommy Untuk Zee   Menciptakan Zee

    Ternyata benar dengan yang dikatakan orang-orang selama ini, jika ada uang, maka sesuatu yang terlihat mustahil akan dapat terwujud juga.Seperti yang tengah Catherine lihat saat ini, kamar tidur anak yang menyatu dengan tempat bermainnya terlihat begitu indah. Semuanya terlihat tertata rapi pada tempatnya, dengan tata letak yang tepat, yang pastinya hasil dari desain interior ternama.Padahal Baru hari ini keluarga Andre mengetahui keberadaan Zaa yang merupakan cucu pertama mereka. Namun kamar untuk anak itu telah tersedia dalam waktu sekejap. Hanya dalam hitungan jam saja.“Kenapa diam saja, cepat rebahkan Zaa di tempat tidurnya, Kitty!” perintah Andre yang membuyarkan lamunan Catherine.Dan Catherine pun segera merebahkan Zaa yang masih terlelap sejak di dalam mobil. Dengan hati-hati ia menyelimuti anak itu agar tidak terbangun.“Kamu boleh pulang sekarang!” “Catherine akan tetap di sini! Daddy hanya percaya pengawasan Zee pad Catherine sepenuhnya! Sebaiknya, kamu saja yang kembal

  • Mommy Untuk Zee   Mommy Untuk Zee

    “Ke kamarku Sekarang!” Perintah Andre pada Joshua melalui ponselnya.Tidak membutuhkan waktu lama untuk Joshua memasuki kamar Andre setelah sebelumnya mengetuknya terlebih dahulu.“Jika ini mengenai identitas Ibu dari Nona Zee, saya nelum mendapatkannya, Tuan. Saya mohon anda bersabar sebentar,” tebak Joshua yang memahami betul leinginan tuannya itu.“Kenapa lama sekali? Biasanya informasi apapun kamu akan dengan cepat mendapatkannya!” sungut Andre.Sekembalinya ia dari rumah daddy Isaac, pikirannya terus berkelana ke putrinya. Dari tiga hasil tes DNA semuanya menyatakan kalau ia adalah ayah biologis Zee, namun ia sama sekali tidak pernah menyentuh satupun wanita, apalagi sampai menyetubuhinya dan menghasilkan seorang anak.Mau sekeras apapun Andre mengingatnya hasilnya tetap sama, ia sama sekali tidak menemukan jawabannya.“Sepertinya informasi sekecil apapun mengenai Nona Zee, mampu ditutupi dengan sangat sempurna hingga tidak memiliki celah sama sekali, Tuan. Dan saya menduga kalau

  • Mommy Untuk Zee   Malam Pesta

    Keesokan harinya di jam yang telah Andre tentukan untuk sesi wawancaranya dengan calon pengasuh Zee, Andre mendapati dirinya tidak menemukan satupun pelamar yang cocok untuk posisi itu. Ada saja kelemahan dari mereka yang tidak dapat Andre tolerir, yang mungkin bagi sebagian orang akan dapat memakluminya, namun tidak untuk Andre.Baginya, keamanan dan juga kenyamanan keluarganya menjadi prioritas utama untuknya. Terutama kenyamanan putri yang baru saja ia miliki itu.“Apa semuanya sudah datang?” tanya Andre setelah calon pengasuh terakhir yang ia wawancara sudah keluar dari ruang kerjanya.“Sudah Tuan,” jawab Joshua lalu mendesah pelan sebelum melanjutkan,“Tapi sepertinya tidak ada satupun yang cocok dengan anda.”“Bukan tidak cocok dengan saya, tapi tidak cocok mengasuh Zee. Astaga, bahkan ada di antara mereka yang mencoba merayuku dengan gerakan sensualnya yang disengaja itu, Jo!”Joshua berdeham pelan untuk menahan tawanya. Melihat wajah pias Andre saat salah satu wanita itu men

  • Mommy Untuk Zee   Tantrum

    “Ada apa dengan Zee?” tanya daddy Isaac pada Catherine yang tengah menimang Zee untuk menghentikan tangisnya.“Saya juga tidak tahu, Tuan. Sejak tadi Zee tidak berhenti nangis.”“Sakit? Badannya panas?”“Tidak, Tuan. Suhu tubuhnya normal, tidak batuk dan pilek juga. Hanya saja semalam tidurnya tidak lelap dan selalu gelisah.”“Apa Zee biasa seperti ini sebelumnya?”“Tidak pernah, Tuan.”Daddy Isaac mengambil Zee dari tangan Catherine. Ia turut serta mencoba menenangkan cucunya itu, namun Zee tangis Zee tidak juga berhenti.“Tuan, sepertinya Zee tidak nyaman berada di sini. Apa sebaiknya Tuan membatalkan rencana Tuan? Saya tidak tega melihat Zee seperti ini,” saran Catherine.“Kau sedang mencoba mengatur saya, Kate? Saya tahu mana yang terbaik untuk anak dan cucu saya.”“Maaf, Tuan. Saya sama sekali tidak berniat mengatur anda. Tapi …”“Kate, kalau kau ingin mengambil hati Andre, mulai lah dari Zee. Anak ini satu-satuya jalan untuk menraik perhatian Andre padamu. Percayalah, rencana sa

Bab terbaru

  • Mommy Untuk Zee   Second Unboxing 2

    "Kenapa? Kamu takut aku akan menyakitimu? Aku tidak akan menggigitnya."Astaga, bisakah seseorang mati karena menahan gairahnya sendiri? Bahkan dengan hanya membayangkan Catherine melakukan itu saja sudah membuat Andre semakin tersiksa.Satu-satunya yang ingin ia lakukan sekarang hanyalah menghujamkan dirinya dalam-dalam ke gua kehangatan Catherine yang baru saja ia rasakan itu."Berjanjilah, kamu akan berhenti kalau kamu sudah mulai merasakan sakit," pinta Andre."Katamu tadi, hanya sakit untuk yang pertama kalinya saja, sementara untuk yang selanjutnya aku sudah bisa menikmatinya.""Memang benar seperti itu, Kitty. Hanya saja, sudah tiga tahun lebih tidak ada yang memasukimu, rasanya pasti akan sedikit menyakitkan juga untukmu.""Aku percaya padamu, Ndre."Melihat keraguan di wajah Andre, Catherine kembali menegaskan,"Sepenuhnya!"Catherine memekik pelan saat dalam sekejap mata Andre sudah kembali mengungkungnya di bawahnya,"Biarkan aku memberikan kenikmatan lagi untukmu.""Ndre,

  • Mommy Untuk Zee   Second Unboxing 1

    "Untuk yang pertama memang akan sakit, Sayang. Tapi tidak untuk selanjutnya. Kamu boleh bertanya pada wanita manapun yang telah berkali-kali melakukan hubungan intim, atau kamu mau aku sambungkan ke Loli atau Monic sekarang? Mumpung mereka juga bermalam di hotel yang sama dengan kita.""Astaga, tidak perlu, Ndre. Aku tidak mau mengusik mereka malam-malam begini," tolak Catherine."Kalau begitu berbaringlah sekarang, ada yang akan aku lakukan padamu. Dan tenang saja, aku hanya akan memuaskanmu. Kalau pun kamu tetap tidak nyaman dengan yang aku lakukan, kamu bisa memintaku untuk berhenti."Dari raut wajah Catherine, terlihat jelas kalau wanita itu tengah berperang dengan batinnya. Sesekali helaan napas panjang menghembus keluar dari mulutnya, sementara matanya terus tertukju pada mata Andre, seolah mencari jawaban dari sorot Andre yang terlihat teduh, menandakan keseriusan dengan setiap kata yang pria itu ucapkan sebelumnya."Baiklah. Tapi ... Kalau aku memintamu untuk menghentikannya,

  • Mommy Untuk Zee   Kenali Aku Lebih Dalam Lagi

    "Alvin terlalu baik untuk aku, Ndre. Alvin berhak mendapatkan yang jauh lebih baik dariku.""Tidak ada yang lebih baik darimu, Sayang. Kamulah yang terbaik! Dan aku beruntung karena telah mengikatmu dengan pernikahan dan juga seorang putri. Ah ya, akan segera hadir juga adik Zee, putri kedua kita!" tegas Andre. Entah kenapa ia benci tiap kali mendengar Catherine tidak percaya dengan dirinya sendiri.Apa wanita itu selalu insecure dalam hal apapun?"Baru sekarang ini kamu bilang aku yang gterbaik. Sebelumnya ... " Keluhan Catherine terhenti saat jari Andre menutup bibirnya,"Dulu aku memang bodoh karena telah menghabiskan waktuku dengan terobsesi pada seseorang. Mau bagaimana lagi, saat itu aku belum bisa membedakan perasaan sayang sebagai seorang sahabat atau sayang karena cinta."Catherine menjauhkan tanga Andre dari bibirnya, "Malam itu, kamu mengira aku sebagai Lea. Itu apa namanya kalau bukan cinta?""Aku akui malam itu aku memang sangat kecewa pada Lea karena dengan bodohnya kem

  • Mommy Untuk Zee   Kamu Yang terbaik

    Padahal itu hanyalah sekedar ucapan Andre saja, tapi anehnya Catherine merasakan darahnya yang berdesir, tubuhnya sendiri seolah terbujuk oleh kata manis suaminya itu. Oleh janji-janji memabukkan pria itu. Dan meleleh sepenuhnya ketika Andre menurunkan kepalanya untuk mengulum salah satu puncak bukitnya.Refleks tangan Catherine menelusup masuk ke rambut Andre, ia sendiri tidak yakin ingin menghentikan pria itu, atau ingin menahannya seperti itu agar ia dapat terus merasakan kenikmatan demi kenikmatan yang dihasilkan dari permainan lidah Andre di sana.Tanpa memutuskan ciuman mereka, Andre membantu Catherine berdiri, membiarkan gaun pengantin Catherine turun hingga menumpuk di kaki mereka, dan hanya menyisakan G-String yang tidak dapat menutupi sepenuhnya bagian inti Catherine.Andai saja Andre tidak mengenal Catherine, mungkin ia akan mengira kalau wanita itu sengaja menggodanya. Ia pun menanggalkan juga G-String berwarna hitam itu hingga Catherine sepenuhnya polos."Ndre, ka ... kam

  • Mommy Untuk Zee   Janji Andre

    "Kamu yang telah berubah menjadi jauh lebih baik, itu sangat membuatku bahagia, Ndre. Sesuatu yang dulu aku anggap mustahil, kini telah menjadi kenyataan, aku tidak pernah sebahagia ini sebelumnya. Maafkan aku yang sempat meragukan ketulusanmu."Senyuman lembut mulai terukir kembali di wajah Andre, ia cukup lega mendengar pengakuan istrinya itu, "Apa itu tandanya kamu sudah jatuh cinta padaku, Sayang?" tanyanya penuh harap."Kenapa kamu memanggilku dengan sebutan Sayang? Apa kamu sudah mulai jatuh cinta padaku?" Catherine balik bertanya, meski rasanya mustahil untuk ia mendapatkan cinta Andre sepenuhnya. Even ia pernah mendengar Andre mencintainya sekalipun."Mungkin,"Hanya itu jawaban yang Andre berikan, satu kata yang dapat mengandung dua maksud. Mungkin Andre mencintainya, atau mungkin juga tidak. Sedikit kecewa, tapi memang seperti itulah Andre.Catherine membiarkan Andre mengusap puncak kepalanya, lalu turun ke belakang kepalanya untuk menarik lepas aksesoris rambut yang Cather

  • Mommy Untuk Zee   Kesempatan Kedua

    Duduk di kaki tempat tidur, tanpa sadar jemari Catherine memutar cincin kawin yang tersemat di jari manisnya, selama ia menunggu Andre mengunci pintu kamar mereka. Berkali-kali ia menghela napas berat saat rasa takut, cemas dan bingung membaur menjadi satu. Meski Andre adalah daddy putrinya dan mereka juga telah resmi menikah, Andre tetaplah orang asing bagi Catherine. Kegugupan masih bisa menyiksa dirinya saat membayangkan seperti apa berbagi tempat tidur dengan pria asing.Penyatuan mereka dulu tidak bisa dijadikan acuan untuk Catherine, karena dulu hanya rasa sakit yang luar biasa saja yang dapat Catherine rasakan. Ia bahkan berniat menghindar dari penyatuan seperti itu lagi. Rasanya sungguh menyiksa.Ya, nanti Catherine akan mencari alasan agar Andre tidak bisa melakukan penyatuan lagi, setidaknya sampai ia siap."Apa yang sedang kamu lamunkan di malam pengantin kita?" Pertanyaan Andre menghentak Catherine dari lamunannya. Tatapannya seketika tertuju pada suaminya itu,"Ti ... T

  • Mommy Untuk Zee   Pernikahan 2

    Akhirnya setelah rangkaian prosesi yang mengharukan, tibalah saatnya Catherine dan Andre melakukan wedding kiss. Ciuman pertama mereka setelah sah menjadi pasangan suami istri yang telah mengikat janji suci, untuk selalu setia dalam keadaan susah maupun senang, sehat maupun sakit, hingga maut memisahkan mereka.Dengan susah payah Catherine menelan salivanya saat Andre menatapnya dengan senyumannya yang menggoda. Terutama saat tatapan pria yang telah sah menjadi suaminya itu turun ke bibirnya, rasanya untuk bernapas saja pun Catherine sulit.Memang itu bukan ciuman pertama untuk mereka, tapi tetap saja jantung Catherine berdegup dengan kencangnya, apalagi dengan puluhan pasang mata yang menyaksikannya.Catherine menahan dirinya untuk tidak bergerak mundur saat Andre mulai mendekatkan wajahnya, perlahan bibir Andre mulai bergerak mendekati bibirnya, dan kedua lutut Catherine melemah saat bibir mereka telah menyatu dalam ciuman lembut dan memabukkan.Seharusnya ciuman pernikahan itu hany

  • Mommy Untuk Zee   Pernikahan 1

    Lebih dari satu kali Chaterine melihat, tidak hanya penata riasnya saja yang terus menguap, tapi penata busana pengantinnya juga. Hal yang wajar setelah mereka semua bekerja keras demi bisa memenuhi keinginan Andre, membuat gaun pengantin yang indah kurang dari dua puluh empat jam.Meski berkali-kali daddy Isaac dan sahabat Andre membujuknya untuk bersabar hingga akhir minggu ini, namun Andre tetap bersikeras pada keputusan awalnya itu. Tidak ada satu pun dari mereka yang dapat membuatnya goyah.Untung saja ada Lolita dan Monic yang selalu menenami Catherine. Celotehan kedua wanita belia itu sedikit banyaknya dapat membantu Catherine melewati malam pernikahannya tanpa rasa takut.Atau setidaknya Catherine sanggup menahan dirinya untuk tidak melarikan diri, tiap kali ia membayangkan akan mengucap janji pernikahan esok harinya bersama dengan Andre. Meski tidak menolak pernikahan itu, Catherine belum sepenuhnya menerima juga.Hanya demi Zee saja yang menjadi pertimbangan terbesar Catheri

  • Mommy Untuk Zee   Menemukan Pelabuhan Terakhir

    Ya, seharusnya itulah yang dilakukan suami pada istrinya yang tengah hamil. Apa itu juga yang Cartherine harapkan dulu?Gelombang penyesalan semakin menghantam Andre tanpa ampun. Dan tanpa diminta semua sikap kasarnya pada Catherine selama ini terputar lagi di benaknya. Sungguh ingin ia memutar waktu untuk memperbaiki semuanya."Ethan benar. Dulu kami memang bodoh. Dulu, aku tidak pernah merasakan cinta yang begitu murni sebelum bertemu dengan Monic," aku Levin, ia menangkup kedua pipi Monic, sorot matanya terlihat penuh cinta saat menatap istrinya itu,"Dan sejujurnya itu sangat membuatku takut. Takut wanita ini akan mengubah hidupku yang sebelumnya kurasa sangat sempurna. Namun ternyata aku salah. Aku baru merasakan kesempurnaan itu setelah bertemu dengannya, setelah menikahinya dan membuatnya mengandung darah dagingku.""Kak, jangan membuatku malu," ucap Monic dengan wajah yang memerah. Andre semakin bingung dengan perubahan wanita itu. Dan sekarang ia semakin yakin kalau cinta da

DMCA.com Protection Status