Share

Ch 26 Hania Pamit

Beberapa hari berselang, Hania kembali ke rumah dengan Sagara di gendongannya. Langkahnya yang semula ringan terhenti saat melihat Bian duduk dengan tatapan tajam. Suasana hening menyelimuti ruangan, Hania dan Bian sama-sama enggan memulai percakapan.

"Hania," suara Bian akhirnya memecah keheningan, "Istri macam apa kamu? Pergi dengan laki-laki lain hingga beberapa hari tidak pulang. Apakah itu perbuatan yang baik? Seharusnya dengan penampilanmu yang begini kamu bisa membedakan yang benar dan yang salah. Tapi kamu tidak!"

Hati Hania berdesir, ucapan sang suami sunggu menusuk hatinya. Ia menyadari kesalahannya. Namun, alih-alih membalas dengan amarah, Hania memilih duduk di sebelah Bian dengan tenang.

"Mas, ada yang ingin kubicarakan," ucap Hania perlahan.

Sebelum memulai pembicaraan, Hania memanggil asisten rumah tangganya untuk membawa Sagara ke kamar. Bian, yang masih terlihat marah, tak mengalihkan pandangannya dari layar ponsel yang sejak tadi ia genggam.

"Mas, aku ingin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status