Share

Mencoba Lebih Tegas

"Bye, Sayang, kamu baik-baik di sekolah, ya. Jangan berantem," ujar Nalen pada Nafis kemudian bangkit dari posisi jongkoknya.

"Oke, Papa, Bunda, daaaah!"

Safiyya dan Nalen menatap kepergian putrinya dengan hati bahagia. Keduanya lantas kembali masuk ke mobil untuk menuju ke rumah sakit di mana Anna dirawat. Sepanjang jalan ke sana, Nalen terus menggenggam tangan istrinya.

Keduanya seperti dua remaja yang sedang jatuh cinta, karena sedari tadi senyum bahagia terus tersungging di bibir.

"Kamu sama Maira kok bisa kembali akrab. Kalian sudah berbaikan?" tanya Nalen memecah keheningan.

"Ya, secara nggak langsung, semua berjalan begitu saja. Mungkin Maira juga baru menyadari kesalahpahaman ini. Dia sudah menceritakan yang sebenarnya. Tentang alasannya berbohong saat kami bertemu di Jogja."

"Syukurlah," gumam Nalen sambil tetap fokus mengemudi.

"Eum ... ngomong-ngomong makasih karena Mas sudah mempertemukan aku dengan Maira. Sebenarnya apa yang kamu bilang sama dia sampai bersedia menemui ak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status