Share

Cermin yang Retak

"Suci, kau yakin ini tempatnya?" suara Farhan terdengar pelan, nyaris berbisik. Ia menatap ke arah pintu kayu yang setengah terbuka, suara angin mendesir pelan, memecah keheningan malam.

Suci mengangguk perlahan, matanya terfokus pada cermin besar yang tergantung di dinding ruang tamu rumah tua itu. Di balik tatapan tenangnya, kilatan waspada jelas terlihat. "Ya, ini tempatnya. Pintu itu… tidak seharusnya terbuka sendiri."

Farhan menelan ludah, berusaha menghilangkan rasa takut yang mulai merayap di tengkuknya. "Kau merasakan sesuatu?"

Suci terdiam sejenak, lalu berbisik, "Lebih dari sekadar sesuatu. Ada sesuatu yang menunggu di sini. Sesuatu yang seharusnya tidak berada di dunia ini."

---

Suci sudah berada di ambang pintu ruang tamu ketika ia merasakan dorongan kuat untuk melangkah mundur. Suara samar seperti bisikan terdengar di telinganya. Ia memejamkan mata sejenak, meresapi aliran energi yang aneh dari sekitarnya.

“Cerm
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status