Share

39. Oh, my Hero!

Lamat-lamat ku dengar suara laki-laki sedang berbincang, heboh sekali sampai tertawa-tawa. Kubuka mataku, oh dimana ini? Kenapa tanganku terikat di belakang? Mulutku juga di tutup pakai kain. Aku berada di sebuah pondok bambu, di depanku terdapat tiga orang lelaki yang tengah menyalakan api unggun.

Suara keretek api unggun membuatku tidak bisa mendengar apa yang tengah mereka bicarakan. Aku mencoba bangkit, berusaha akan kabur. Namun, owww aku terjatuh, rupanya kakiku juga diikat. Suara gedebug, membuat mereka menoleh kearahku, mata mereka menyalang, aku tidak tahu harus berbuat apa, badanku menggigil ketakutan, apa yang akan mereka perbuat?

"Woi ... sudah bangun rupanya?" tanya seorang lelaki menghampiriku dan diikuti kedua temannya.

Aku terjatuh dalam posisi terngkurap, badanku tidak bisa digerakkan akibat ikatan ini.

"Lepaskan ikatan kakinya, Bujang!" ucap salah seorang diantara mereka.

"Ai, nanti kabor pulak," kata pria yang dipanggil Bujang.

"Kau kasih obatlah biar pingsang," k
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status