Share

Lovely

 “Tunggu di sini sebentar, ya.”

Rafika tersenyum senang mendengar nada ramah itu kembali. “Iya, santai aja.”

Lalu dia melihat punggung gadis itu menjauh dari tempat duduk mereka. Butuh waktu lama sekali untuk membuatnya bersedia datang dengan sukarela ke tempat ini. Dia sedang butuh bantuan, Rafika tahu dengan jelas dari wajah gadis itu, tatapan matanya yang kosong dan kadang sendu.

Namun tidak semua orang yang meminta bantuan mau berubah, beberapa orang ingin sembuh dari rasa sakit tanpa mau berusaha, dan awalnya Sayna pun sama. Dia membiarkannya saja, beban mental itu menggerogotinya bagai kayu dimakan rayap. Bahkan tak jarang dia melakukan penyerangan, padahal jelas sekali bahwa dia harus bekerja keras untuk pulih dari trauma.

Entah trauma macam apa, yang jelas itu berkaitan erat dengan kasus-kasusnya di kampus.

“Mau makan sesuatu?” tawar Giovanni ketika melihat Sayna masuk ke ruang konsultasi sementara t

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status