Share

Antagonis Kedua

Penulis: Vinnara
last update Terakhir Diperbarui: 2021-07-06 13:44:56

Who are you?

Cause you’re not the girl, i falling love with... Baby

Who are you?

Cause nothing has changed, you’re not the same

I hate it...

I... i’m sick of waiting for love.... lo...ve...

I... i know that you’re the one... one...

Song by: Lauv feat BTS – Who?

Suara petikan melodi, serta alunan nada yang keluar dari bibir tipis Danish membuat dua gadis itu terpesona. Bahkan seorang pemuda jomblo yang ada di sana pun, ikut terpana. Mereka sama-sama takjub mendengar lantunan lagu menyayat hati yang dinyanyikan Danish siang itu. Diiringi desiran ombak dan angin yang mendayu-dayu.

“Dalem banget lagunya.” Pradnya berkomentar paling dulu saat Danish menghentikan petikan di gitarnya. “Sini ghue sawer dulu.”

Cup!

Danish menyengir geli sampai hidungnya berkerut saat Anya mencium seluruh bag

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Miss Antagonist    Standing By You

    “Sayna...”“Hm?”“Lo nggak dicariin sama Ibu?”Sayna menoleh dan menatap wajah tampan pemuda itu. “Nggak. Memang kenapa?”“Soalnya tiap malem lo selalu hadir di mimpi gue. Hehehe.”Sampai hari ini Sayna bahkan masih mendecih pelan jika pikirannya sedang melayang dan terkenang kembali momen indahnya dengan Danish. Terlebih ini sudah malam, dia berjalan sendirian setelah menyelesaikan banyak kegiatan di kampusnya, melamun sepanjang jalan. Melelahkan sekali jadi mahasiswa kedokteran yang teladan. Dia bahkan tidak bisa tenang untuk sekadar mengambil napas.Blok urologi memiliki praktikum hingga 6 lab, padahal blok reproduksi yang 5 lab saja sudah membuat Sayna sesak napas. Dia menjalani kehidupan ekstrem di masa perkuliahan, di mana kemarin sore baru saja melakukan asistensi, hari ini praktikum dan besok mengumpulkan laporan untuk lusanya jadwal responsi. Setiap hari Sayna memulai kegia

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-06
  • Miss Antagonist    Kembali Bersama?

    Perempuan bukan permen karet yang jika sudah lelah dikunyah, tidak manis lagi, lantas disepah, dibuang begitu saja. Mereka juga bukan panti rehab yang bisa mengobati luka-luka batin para pria patah hati. Mereka begitu mulia, itu kenapa surga berada di telapak kakinya. Dan untuk semua pemikiran itu, Danish akhirnya berhenti menghakimi pilihan Sayna.Gadis itu pun manusia biasa, dia bisa melakukan kesalahan, entah disengaja atau di luar kesadarannya.“Yang itu cantik, namanya Swastamita.” Sayna memandang takjub pada box-box bayi di dalam ruangan berdinding kaca transparan yang tengah mereka kunjungi.Dia meminta izin pada Giovanni untuk bertandang ke kamar inap bayi di rumah sakit universitas karena kebetulan minggu ini Gio kembali berjaga di stase pediatric. Setelah diperbolehkan—meski jam besuk rumah sakit sudah habis, Danish dan Sayna bisa berada di sana, berdiri di luar ruangan para bayi yang baru dilahirkan. Menganggap seolah-olah tengah men

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-06
  • Miss Antagonist    Holiday

    “Deep banget, njir. Yuk, Vin, ganti nama jadi Arvin Teguh aja.”Arvin tidak menggubrisnya ketika kelompok itu sampai di dekat Grand Caravan yang akan mengantar mereka ke kediaman Ranajaya. Dan hanya beberapa menit menempuh perjalanan darat setelah turun dari pesawat, Danish dan teman-teman tiba di rumah Pradnya dan Pramudya yang terkenal kaya raya, maka dari itu reaksi serta decak kagum yang bergaung dari anak-anak itu terdengar tidak aneh lagi.“Hai semua! Selamat datang!”“Haaaiiii!”Herdian, Hamam, Arvin dan Rafid menyongsong gadis berambut panjang lurus yang menyambut kedatangan mereka dengan wajah riang. Bahkan tampak tidak canggung saat gadis itu memberikan pelukan selamat datang pada tiap orang.“Apa kabar?” tanya Arvin memulai basa-basi. “Makin cantik aja.”Dikomentari seperti itu, sebelah alis Anya terangkat, kemudian dia melirik Danish dan mereka berdua t

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-06
  • Miss Antagonist    Come Closer

    Objective structured clinical examination atau OSCE merupakan salah satu ujian paling mengerikan bagi mahasiswa yang menjalani perkuliahan di bidang kesehatan. OSCE adalah metode untuk menguji kompentensi klinik secara objektif dan terstruktur dalam bentuk putaran station dengan waktu tertentu. Dan hari ini Sayna bersama teman-temannya baru saja selesai menjalani tes paling mengerikan itu.Mereka berkumpul di ruang kosong yang biasanya dipakai sebagai tempat penyimpanan barang atau logistik fakultas, beberapa di antaranya ada yang duduk lesehan, berbaring, beberapa masih menunggu giliran masuk, menghafal teori, berdoa, makan camilan hingga kelompok yang sudah selesai ujian di ujung sana tengah melakukan sandiwara akikah bayi karena menemukan boneka peraga di sudut ruangan.Erwin yang berperan sebagai si ayah bayi menggendong anaknya hati-hati dan berkeliling untuk minta didoakan agar anak tersebut selalu sehat, tumbuh jadi anak yang berguna, berbakti

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-07
  • Miss Antagonist    Apakah Masih Bisa?

    Crumbshot Medjol Dates Sourdough adalah apa yang Danish kerjakan di kelas memasaknya akhir-akhir ini. Dia dan Athifah dalam sekejap menjadi teman baik, wanita muda itu hanya 1 tahun di atas Danish, masih kuliah tapi sudah menikah. Kelihatan seperti anak sultan melihat merek pakaian dan mobil yang datang dan pergi dikemudikan oleh sopir pribadi.“Gimana?”“Aku punya 90% hydration pakai campuran wheat flour, 20 menit each stretch and fold. Buat kejar bulking-nya nggak lama, coach bilang nggak usah autolyse tanpa levain.”Athifah mengangguk setelah mendengar penjelasannya. “Kamu mau ke Bandung, kan? Katanya mau suruh pacar kamu cicip roti buatan sendiri.” Danish menyengir malu. “Aku bawain punyaku, tapi aku minta satu buat suami di rumah, ya. Sisanya boleh kamu bawa.”“Serius?” Danish berbinar melihat penampakan Rustic Bread

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-07
  • Miss Antagonist    Dia Antagonisnya

    “Putus ya, Mas.”“Lho, Nduk, kenapa?”Pradnya memutar matanya malas, dia tidak suka berbasa-basi, tapi itu terdengar kasar jika diungkapkan terang-terangan.“Nduk, Pradnya Paramitha Cah Ayuku...”“Mas-nya kurang kaya. Nanti Ibu’e berisik, nggak merestui kita berdua, drama keluarga, malesin, Mas.”“Oalah... cuma gara-gara itu, toh? Nduk, Anya-ku tersayang, inget lho harta itu cuma titipan Tuhan.”Anya berdecak kecil. “Iya, aku tahu harta cuma titipan, makanya kita putus aja. Biar aku cari pacar yang dititipin harta lebih banyak daripada yang Mas punya. Wes ya, selamat tinggal, semoga Mas bahagia dan cepat dapat gantinya.”Pramudya tertawa tanpa suara mendengar adiknya berbincang dengan seorang lelaki yang berstatus pacar barusan. Kalau tidak salah, mereka baru berpacaran selama dua minggu, sebab Anya sudah punya seseorang yang pasti akan jadi masa de

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-08
  • Miss Antagonist    Mengobral Harga Diri

    “Boleh nggak, aku sayang sama Kakak?”“Boleh kok.”“Tapi keadaanku begini, Kak. Aku nggak cantik, nggak menarik, nggak pintar. Kakak yakin nggak apa-apa?”“Ya, nggak apa-apa.” Giovanni tertawa. “Kan yang sayang ke saya itu kamu, bukan sebaliknya.”Sayna mungkin tahu kalau Gio adalah tipe senior paling diincar se-fakultas tak peduli saat ini dia sedang coass. Namun mendengar langsung seseorang menyatakan cinta padanya baru kali itu dia alami. Sayna tak sengaja lewat dan pada akhirnya menguping pembicaraan Gio dengan adik tingkatnya di laboratorium. Dan untuk alasan yang tidak bisa dijelaskan, Sayna tersenyum mendengar jawaban pemuda itu.Gio yang dia kenal selalu baik hati, santun, gampang tertawa dan tersenyum, sehingga mungkin semua orang merasa dia gampang didekati. Tapi sampai saat ini nyatanya Gio masih sendiri, tidak pernah benar-benar berkencan, hanya dengan Sayna dulu kabar mereka j

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-08
  • Miss Antagonist    I Can't Stop Me

    Danish merasa jantungnya lelah sekali saat ini. Bulu kuduknya juga berdiri. Meski bukan pertama kali, tapi kenapa sensasinya tetap begini? Dia dan Sayna bergandengan tangan, sejak di alun-alun tadi hingga berjalan menuju parkiran. Danish buru-buru ingin sampai agar tautan tangan mereka bisa segera dilepaskan.Dia takut, jujur saja. Danish takut mereka melangkah lebih jauh. Dia takut melakukan hal yang sama seperti dulu karena tidak bisa menahan diri. Kadang-kadang pikiran dan hasratnya muncul disaat tertentu, tapi dia tidak bisa melakukan apa-apa karena terbiasa dengan Sayna. Danish tidak mahir melakukan itu dengan sabun atau semacamnya. Dan saat ini berusaha mati-matian menjaga diri mereka, menghindari terbunuhnya Arunika lain di masa depan.“Nish?” panggil Sayna saat mereka menuruni tangga menuju mobil Danish. “Bolu apa kabar?”Danish refleks tersentak. Tiba-tiba rasa takut langsung menyergapnya. Selalu ada dua kemungkinan untuk semua h

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-08

Bab terbaru

  • Miss Antagonist    Ending Sayna

    Sayna sekarang tahu bahwa Arunika merupakan putri sulung sekaligus putri satu-satunya dari Mark Tuan, seorang pria yang lahir dari wanita asli Sunda dan ayahnya berdarah Tionghoa. Pantas saja dia punya perawakan yang berbeda dengan para pribumi, meski dipanggil Gege oleh adiknya, tapi keluarga mereka sangat meninggikan kebudayaan dan adat Sunda. Mungkin karena ibu kandungnya memiliki latar belakang yang kental dengan budaya, kabarnya mereka adalah keluarga pengelola museum adat Sunda di Subang.Mark dan keluarganya menetap di Lembang, daerah Bandung yang juga dekat ke arah Subang. Dia bekerja sebagai direktur operasional perusahaan farmasi keluarga yang dikepalai oleh kakak kandungnya sebagai lulusan apoteker handal. PT Sagara Purnama adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri kosmetik dan kontrak manufaktur pertama di Subang. Itu sekilas yang Sayna tahu dari hasil pencariannya di internet mengenai latar belakang pria itu.“Sebenarnya saya ke rumah sakit

  • Miss Antagonist    Harta, Takhta dan Duda Muda

    “Sayna, Adek koas favorit Bunda, sini-sini.” Sayna menyengir pasrah ketika salah satu perawat senior memanggil namanya sambil melambai-lambaikan tangan. Sudah pasti dia akan dapat tugas tambahan. Mereka bilang, anak-anak koas adalah keset kaki karena acapkali diperlakukan semena-mena selama menjadi sukarelawan di rumah sakit. Tak jarang yang memperlakukan mereka tidak manusiawi adalah rekan-rekan seniornya sendiri. Di stase ini tentu Sayna tidak terlepas dari orang-orang dengan profesi dokter, perawat, hingga bidan dan lain-lainnya. Namun nasib anak-anak magang dari angkatan perawat dan kebidanan jauh lebih mengenaskan. Tak jarang Sayna yang harus membimbing mereka saat ada waktu senggang. “Kamu ke perina, ya. Banyak yang mau aterm hari ini.” “Baik, Bu.” Sayna menurut dengan mudah saat kepala perawat favoritnya meminta bantuan untuk membuat dia berjaga di ruang perina dan menunggu ibu-ibu yang akan melahirkan bayi. Ruang itu terhubung

  • Miss Antagonist    Arunika Yang Baru

    “Dede enakan? Boleh Ayah minta sun?” “Boleh.” Gadis kecil berusia dua tahun lebih itu mendongak untuk mengecup wajah sang ayah. “Napa?” “Nggak papa, ayah cuma mau minta sun aja. Kangen sama Dede.” “Hai, Nika...” sapa Sayna ramah, meski pada kenyataannya Arunika yang ini lebih suka pada Rafika saat mereka berkunjung untuk memeriksa keadaannya. “Udah minum susu belum, Sayang?” “Nggak mau.” Dia menggeleng lemah. Gadis kecil itu merengut, merapatkan tubuhnya pada sang ayah. “Sus, ini bisa nggak dititip sebentar? Nanny lagi makan siang di kantin, saya ada keperluan yang harus dibeli ke luar.” Sayna tersenyum dan mengangguk. “Silakan, Pak. Biar Arunika saya yang jaga.” “Wah, ini Tante susternya hafal nama Dede.” Pria itu bersorak senang. “Tunggu sebentar, ya? Ayah mau beli sesuatu, nanti Dede beli mainan baru deh, mau?” “Nggak mau.” Arunika menggelengkan kepala tanda tak setuju. “Nika mau minum susu sama tante?” tawar

  • Miss Antagonist    Memulai Hidup Baru

    Setelah bulan lalu mengakhiri masa abdinya di stase bedah, yang mana membuat Sayna merasakan pengalaman luar biasa selama berada di sana, mulai minggu ini dia mendapat giliran berjaga di stase anak. Meskipun mengingat perjuangan serta pelajaran yang dia dapat dari stase bedah sangat berharga dan beragam, Sayna lega karena bebas dari sana. Stase bedah memiliki pasien yang banyak, nyaris membludak untuk di-follow up setiap hari. Tapi di sana juga keterampilan Sayna sangat diuji. Kemampuannya menjahit luka semasa kuliah pra-klinik selama 3,5 tahun benar-benar direalisasikan. Sayna bahkan belajar menyunat di stase ini. Dan yang paling berkesan adalah melakukan operasi transplantasi kulit pada pasien luka bakar yang mana kulitnya diambil dari bagian paha dan ditanam ke punggung. Luar biasa, Sayna merasa jadi mahasiswi kedokteran betulan saat itu. Dan semuanya sudah berlalu, Sayna tidak yakin lulus di stase itu karena mahasiswa sepintar Gio saja dulu tidak mampu m

  • Miss Antagonist    Zona Aman

    Anya merasa lebih tenang sekarang, karena meski saudarinya akan merantau ke negeri orang, dia mengantongi izin untuk berkunjung ke tempat Dya belajar sesering yang dia ingin. Setelah melakukan pentas drama di depan ayah dan ibunya, Anya dikonfirmasi akan segera memiliki privat jet miliknya sendiri untuk keperluan pulang pergi melongok Dya di New York. Dan berhubung keduanya anak kembar, tidak adil rasanya jika Ranajaya hanya membelikan untuk salah satu dari mereka saja. Alhasil, Dya yang tidak berminat sama sekali pada benda bisa terbang itu pun harus ikut menerima pemberian orangtuanya. Mau tidak mau.“Aku nanti minta jadwal kamu pokoknya, biar pas kamu free aku ke sana.”Dya mengangguk mendengar permintaan saudarinya itu, sedikit lega karena Anya tampak lebih bersemangat dibanding beberapa hari yang lalu. “Kamu baik-baik, ya.”“Aku yang harusnya bilang gitu.” Anya berguling dari posisinya saat ini dan telungkup untu

  • Miss Antagonist    Berhubungan Badan

    “Lo masih mau di sini?” Suara Danish menyadarkannya kembali. “Kalau mau sama Hamam nggak papa sih.”“Eh, nggak, Nish, nggak! Gue nggak enak juga kalau harus ke kamar Dya.” Hamam salah tingkah dan mengusap tengkuknya gelisah. “Dya sama Danish aja, ya? Biar Mas Hamam di sini jagain Anya, oke?”“Oke.”Pada akhirnya Dya pasrah saat Danish membantunya mengalungkan tangan dan berjalan tertatih menuju villa tempat mereka menginap. Sementara Hamam, Anya, Arvin, Rafid dan Herdian tinggal untuk menikmati berbagai permainan yang disuguhkan. Namun setelah dua orang itu menjauh, lima anak muda itu justru tidak meneruskan niat mereka semula.“Gila, ya. Untung lo masih ada otaknya, Mam. Kalau lo ngotot bawa Dya tadi kebayang gimana patah hatinya Danish.” Herdian membuka obrolan.“Iya, kasihan gue kalau dia harus patah hati dua kali dalam waktu dekat.” Pendapat Rafid menimpali duga

  • Miss Antagonist    Pesta Perpisahan

    “Sial, banyak banget debu jalanan. Tutup mata, Anya!”“WAAAA....”Danish langsung mengerem sepeda motor yang dia kendarai mendengar jeritan Hamam di sebelahnya, temannya itu nyaris oleng sebelum berbelok ke kiri jalan dan berhenti.“Kenapa sih?” tanya Danish keki. Merasakan pegangan tangan Anya di pinggangnya melonggar perlahan. Mereka sedang berwisata dan menaklukan medan jalan yang berdebu dan terjal untuk sampai ke tujuan.“Gue kaget, Nish. Pas lo teriak nyuruh nutup mata itu gue refleks nutup mata juga, padahal kan gue lagi nyetir, mana bonceng Dya di belakang. Kalau Dya cedera nyawa gue bisa melayang.”Dya dan Anya tertawa, mereka kira apa. Dya yang duduk di belakang Hamam bahkan bingung sendiri saat pemuda itu mulai tidak stabil membawa kendaraannya lalu berhenti tiba-tiba.“Maaf ya, Dya.” Hamam merasa sangat berdosa. Ini harusnya jadi liburan yang paling berkesan karena Dya a

  • Miss Antagonist    Memulai Hubungan Baru

    Menghabiskan dua malam di Jakarta bersama Giovanni yang diizinkan menginap oleh orangtuanya, Sayna melakukan perjalanan kembali ke perantauan. Bukan Bandung, kali ini dia harus ke Majalengka karena sedang sibuk KKN di sana. Agak sedih karena Sayna tidak bertemu dengan adiknya sama sekali berhubung anak itu sedang sibuk pendidikan, dia juga tidak tahu kapan bisa pulang ke rumah lagi, bisa dipastikan Sayna akan lebih sibuk dalam beberapa bulan kedepan.“Semangat dong!” Gio tersenyum menggoda, paham kalau gadis cantik yang duduk di sebelahnya itu tengah diserang homesick musiman yang biasa menyerang para mahasiswa KKN. “Gimana aja program kalian?”“Programnya banyak,” keluh Sayna pelan. “Ada satu anak yang ngeselin dari teknik sipil, aku sering banget nahan bogem kalau dia mulai ngoceh terus, Kak.”Giovanni mengacak rambut pendek Sayna dengan sebelah tangan. “Namanya dinamika kelompok, hadapi aja, ya. I

  • Miss Antagonist    Berjumpa Arunika

    “Om... tolong!”Irya sedang bermain sandiwara dengan pamannya.“Om! Aku syakit!”Danish tidak menggubris.“Om, tolong aku!”“Aduh, berisik banget!” Danish menggerutu lalu berjalan mendekati bayi yang usianya entah berapa itu. Irya terlalu pintar untuk anak seusianya. Sibuk berakting demi mencari perhatian. Lihat saja, dia membuka lemari penyimpanan di kamar Danish lalu memasukkan sebelah tangan ke dalamnya dan menutup pintu lemari itu kemudian menjerit seolah sangat kesakitan.“Apa-apaan sih, Den?” tanya Danish keki. Kelakuan Irya kadang sebelas dua belas dengan ayahnya. Ada-ada saja.“Hehe, makasih Om!” seru Irya tanpa merasa berdosa atau apa.Danish menggendong anak itu dan menatapnya sambil menyipitkan mata. Tidak ingin dan tidak bisa menebak hal aneh lain yang akan dilakukan oleh Irya. Dia seperti tidak kehabisan ide untuk membuat keributan dan ingin se

DMCA.com Protection Status