Share

Holiday

Penulis: Vinnara
last update Terakhir Diperbarui: 2021-07-06 13:49:50

Deep banget, njir. Yuk, Vin, ganti nama jadi Arvin Teguh aja.”

Arvin tidak menggubrisnya ketika kelompok itu sampai di dekat Grand Caravan yang akan mengantar mereka ke kediaman Ranajaya. Dan hanya beberapa menit menempuh perjalanan darat setelah turun dari pesawat, Danish dan teman-teman tiba di rumah Pradnya dan Pramudya yang terkenal kaya raya, maka dari itu reaksi serta decak kagum yang bergaung dari anak-anak itu terdengar tidak aneh lagi.

“Hai semua! Selamat datang!”

“Haaaiiii!”

Herdian, Hamam, Arvin dan Rafid menyongsong gadis berambut panjang lurus yang menyambut kedatangan mereka dengan wajah riang. Bahkan tampak tidak canggung saat gadis itu memberikan pelukan selamat datang pada tiap orang.

“Apa kabar?” tanya Arvin memulai basa-basi. “Makin cantik aja.”

Dikomentari seperti itu, sebelah alis Anya terangkat, kemudian dia melirik Danish dan mereka berdua t

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Miss Antagonist    Come Closer

    Objective structured clinical examination atau OSCE merupakan salah satu ujian paling mengerikan bagi mahasiswa yang menjalani perkuliahan di bidang kesehatan. OSCE adalah metode untuk menguji kompentensi klinik secara objektif dan terstruktur dalam bentuk putaran station dengan waktu tertentu. Dan hari ini Sayna bersama teman-temannya baru saja selesai menjalani tes paling mengerikan itu.Mereka berkumpul di ruang kosong yang biasanya dipakai sebagai tempat penyimpanan barang atau logistik fakultas, beberapa di antaranya ada yang duduk lesehan, berbaring, beberapa masih menunggu giliran masuk, menghafal teori, berdoa, makan camilan hingga kelompok yang sudah selesai ujian di ujung sana tengah melakukan sandiwara akikah bayi karena menemukan boneka peraga di sudut ruangan.Erwin yang berperan sebagai si ayah bayi menggendong anaknya hati-hati dan berkeliling untuk minta didoakan agar anak tersebut selalu sehat, tumbuh jadi anak yang berguna, berbakti

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-07
  • Miss Antagonist    Apakah Masih Bisa?

    Crumbshot Medjol Dates Sourdough adalah apa yang Danish kerjakan di kelas memasaknya akhir-akhir ini. Dia dan Athifah dalam sekejap menjadi teman baik, wanita muda itu hanya 1 tahun di atas Danish, masih kuliah tapi sudah menikah. Kelihatan seperti anak sultan melihat merek pakaian dan mobil yang datang dan pergi dikemudikan oleh sopir pribadi.“Gimana?”“Aku punya 90% hydration pakai campuran wheat flour, 20 menit each stretch and fold. Buat kejar bulking-nya nggak lama, coach bilang nggak usah autolyse tanpa levain.”Athifah mengangguk setelah mendengar penjelasannya. “Kamu mau ke Bandung, kan? Katanya mau suruh pacar kamu cicip roti buatan sendiri.” Danish menyengir malu. “Aku bawain punyaku, tapi aku minta satu buat suami di rumah, ya. Sisanya boleh kamu bawa.”“Serius?” Danish berbinar melihat penampakan Rustic Bread

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-07
  • Miss Antagonist    Dia Antagonisnya

    “Putus ya, Mas.”“Lho, Nduk, kenapa?”Pradnya memutar matanya malas, dia tidak suka berbasa-basi, tapi itu terdengar kasar jika diungkapkan terang-terangan.“Nduk, Pradnya Paramitha Cah Ayuku...”“Mas-nya kurang kaya. Nanti Ibu’e berisik, nggak merestui kita berdua, drama keluarga, malesin, Mas.”“Oalah... cuma gara-gara itu, toh? Nduk, Anya-ku tersayang, inget lho harta itu cuma titipan Tuhan.”Anya berdecak kecil. “Iya, aku tahu harta cuma titipan, makanya kita putus aja. Biar aku cari pacar yang dititipin harta lebih banyak daripada yang Mas punya. Wes ya, selamat tinggal, semoga Mas bahagia dan cepat dapat gantinya.”Pramudya tertawa tanpa suara mendengar adiknya berbincang dengan seorang lelaki yang berstatus pacar barusan. Kalau tidak salah, mereka baru berpacaran selama dua minggu, sebab Anya sudah punya seseorang yang pasti akan jadi masa de

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-08
  • Miss Antagonist    Mengobral Harga Diri

    “Boleh nggak, aku sayang sama Kakak?”“Boleh kok.”“Tapi keadaanku begini, Kak. Aku nggak cantik, nggak menarik, nggak pintar. Kakak yakin nggak apa-apa?”“Ya, nggak apa-apa.” Giovanni tertawa. “Kan yang sayang ke saya itu kamu, bukan sebaliknya.”Sayna mungkin tahu kalau Gio adalah tipe senior paling diincar se-fakultas tak peduli saat ini dia sedang coass. Namun mendengar langsung seseorang menyatakan cinta padanya baru kali itu dia alami. Sayna tak sengaja lewat dan pada akhirnya menguping pembicaraan Gio dengan adik tingkatnya di laboratorium. Dan untuk alasan yang tidak bisa dijelaskan, Sayna tersenyum mendengar jawaban pemuda itu.Gio yang dia kenal selalu baik hati, santun, gampang tertawa dan tersenyum, sehingga mungkin semua orang merasa dia gampang didekati. Tapi sampai saat ini nyatanya Gio masih sendiri, tidak pernah benar-benar berkencan, hanya dengan Sayna dulu kabar mereka j

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-08
  • Miss Antagonist    I Can't Stop Me

    Danish merasa jantungnya lelah sekali saat ini. Bulu kuduknya juga berdiri. Meski bukan pertama kali, tapi kenapa sensasinya tetap begini? Dia dan Sayna bergandengan tangan, sejak di alun-alun tadi hingga berjalan menuju parkiran. Danish buru-buru ingin sampai agar tautan tangan mereka bisa segera dilepaskan.Dia takut, jujur saja. Danish takut mereka melangkah lebih jauh. Dia takut melakukan hal yang sama seperti dulu karena tidak bisa menahan diri. Kadang-kadang pikiran dan hasratnya muncul disaat tertentu, tapi dia tidak bisa melakukan apa-apa karena terbiasa dengan Sayna. Danish tidak mahir melakukan itu dengan sabun atau semacamnya. Dan saat ini berusaha mati-matian menjaga diri mereka, menghindari terbunuhnya Arunika lain di masa depan.“Nish?” panggil Sayna saat mereka menuruni tangga menuju mobil Danish. “Bolu apa kabar?”Danish refleks tersentak. Tiba-tiba rasa takut langsung menyergapnya. Selalu ada dua kemungkinan untuk semua h

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-08
  • Miss Antagonist    Stuck With You

    Pukul berapa ini? Sayna merasa pusing, bahkan obat tidur pun tidak bisa membuatnya benar-benar tidur. Padahal seingatnya tadi cukup banyak pil yang dia telan, untung saja Sayna tidak terkena efek halusinasi atau bahkan mati. Gadis itu bahkan belum berganti pakaian, kelelahan lahir dan batin seusai berkencan. Dia meraih benda pipih yang tergeletak di nakas, melihat waktu yang tertera di layarnya. Pukul dua dini hari, apa Sayna harus menambah dosis obat agar bisa tidur lagi? Dalam keadaan terjaga seperti sekarang, dia terus terbayang soal dirinya dengan Danish tadi. Sayna yang menyodorkan diri, Sayna yang tidak lagi memiliki harga diri, Sayna yang berjuang sendiri. Gadis itu menangis, merasa hidupnya malah makin mengerikan akhir-akhir ini, padahal seharusnya sudah baik-baik saja. Di mana letak salahnya? Apa kerenggangan ini karena kurangnya sentuhan fisik di antara mereka? Sayna menjambak rambutnya frustrasi, mengusir pikiran mengerikan itu buru-buru. D

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-09
  • Miss Antagonist    At My Worst

    Seperti dejavu, Sayna bahkan harus mengulang hingga sepuluh kali dan mencoba belasan jenis merek alat tes kehamilan demi menemukan hasil yang berbeda. Ah, tidak. Bukan itu yang dia inginkan. Sayna justru diam-diam mengharapkannya, dia ingin sesuatu untuk menahan Danish, untuk menarik pemuda itu kembali, untuk mengikatnya lagi.Ini jelas sebuah kesempatan. Ini jelas harapan Sayna karena akal sehatnya sudah tidak lagi bekerja. Dia ingin hamil lagi agar Danish kembali seperti dulu, saat keduanya nyaris memiliki Arunika. Sayna tidak tahan diperlakukan seperti sekarang, dia biasanya si dominan, dia yang biasanya dipuja dan diinginkan, Danish harus kembali seperti itu.Kali ini, Sayna memutuskan untuk meneruskan kehamilan. Dia siap bertemu dengan Melia, bicara dengan orangtuanya dan bersedia menikah muda asal Danish menanggung biaya kuliahnya.Ya, seperti itu. Pasti seperti itu yang Danish mau sejak dulu. Sekarang Sayna akan menurutinya, memenuhi harapan kekasihnya.&n

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-09
  • Miss Antagonist    I'm Takin' Over You

    Bau disinfektan, uap humidifier, obat-obatan adalah apa yang Sayna temukan begitu dia membuka kelopak matanya. Gadis itu melengos, dia kira dirinya akan tiba di neraka tak lama setelah kejadian semalam. Kenapa dia ada di sini? Siapa yang membawanya ke rumah sakit? Apakah Arvin? “Teh? Teh? Teteh! Teteh!” “Bu, Ibu... Teteh siuman!” “Teteh... Sayna... anak ibu....” “Ayah! Si Teteh udah sadar!” Sayna ingin mati saja mendengar suara-suara itu yang menyambutnya ketika dia baru membuka mata. Dia tidak bisa melihat wajah Ibu, Ayah, atau adiknya. Air mata menggenang di pelupuk mata Sayna, dia menolak membuka kelopak matanya meski jelas-jelas ibu tengah sibuk meminta Sayna untuk terjaga. Tubuhnya digerakkan, Sayna semakin banjir saat merasakan ciuman bertubi mendarat di wajahnya. “Teteh, makasih udah bertahan. Makasih udah kembali demi Ibu... demi Ayah...” Bagaimana dia harus menjelaskan semuanya pada mereka? Sayna tidak tahu. Ap

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-10

Bab terbaru

  • Miss Antagonist    Ending Sayna

    Sayna sekarang tahu bahwa Arunika merupakan putri sulung sekaligus putri satu-satunya dari Mark Tuan, seorang pria yang lahir dari wanita asli Sunda dan ayahnya berdarah Tionghoa. Pantas saja dia punya perawakan yang berbeda dengan para pribumi, meski dipanggil Gege oleh adiknya, tapi keluarga mereka sangat meninggikan kebudayaan dan adat Sunda. Mungkin karena ibu kandungnya memiliki latar belakang yang kental dengan budaya, kabarnya mereka adalah keluarga pengelola museum adat Sunda di Subang.Mark dan keluarganya menetap di Lembang, daerah Bandung yang juga dekat ke arah Subang. Dia bekerja sebagai direktur operasional perusahaan farmasi keluarga yang dikepalai oleh kakak kandungnya sebagai lulusan apoteker handal. PT Sagara Purnama adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri kosmetik dan kontrak manufaktur pertama di Subang. Itu sekilas yang Sayna tahu dari hasil pencariannya di internet mengenai latar belakang pria itu.“Sebenarnya saya ke rumah sakit

  • Miss Antagonist    Harta, Takhta dan Duda Muda

    “Sayna, Adek koas favorit Bunda, sini-sini.” Sayna menyengir pasrah ketika salah satu perawat senior memanggil namanya sambil melambai-lambaikan tangan. Sudah pasti dia akan dapat tugas tambahan. Mereka bilang, anak-anak koas adalah keset kaki karena acapkali diperlakukan semena-mena selama menjadi sukarelawan di rumah sakit. Tak jarang yang memperlakukan mereka tidak manusiawi adalah rekan-rekan seniornya sendiri. Di stase ini tentu Sayna tidak terlepas dari orang-orang dengan profesi dokter, perawat, hingga bidan dan lain-lainnya. Namun nasib anak-anak magang dari angkatan perawat dan kebidanan jauh lebih mengenaskan. Tak jarang Sayna yang harus membimbing mereka saat ada waktu senggang. “Kamu ke perina, ya. Banyak yang mau aterm hari ini.” “Baik, Bu.” Sayna menurut dengan mudah saat kepala perawat favoritnya meminta bantuan untuk membuat dia berjaga di ruang perina dan menunggu ibu-ibu yang akan melahirkan bayi. Ruang itu terhubung

  • Miss Antagonist    Arunika Yang Baru

    “Dede enakan? Boleh Ayah minta sun?” “Boleh.” Gadis kecil berusia dua tahun lebih itu mendongak untuk mengecup wajah sang ayah. “Napa?” “Nggak papa, ayah cuma mau minta sun aja. Kangen sama Dede.” “Hai, Nika...” sapa Sayna ramah, meski pada kenyataannya Arunika yang ini lebih suka pada Rafika saat mereka berkunjung untuk memeriksa keadaannya. “Udah minum susu belum, Sayang?” “Nggak mau.” Dia menggeleng lemah. Gadis kecil itu merengut, merapatkan tubuhnya pada sang ayah. “Sus, ini bisa nggak dititip sebentar? Nanny lagi makan siang di kantin, saya ada keperluan yang harus dibeli ke luar.” Sayna tersenyum dan mengangguk. “Silakan, Pak. Biar Arunika saya yang jaga.” “Wah, ini Tante susternya hafal nama Dede.” Pria itu bersorak senang. “Tunggu sebentar, ya? Ayah mau beli sesuatu, nanti Dede beli mainan baru deh, mau?” “Nggak mau.” Arunika menggelengkan kepala tanda tak setuju. “Nika mau minum susu sama tante?” tawar

  • Miss Antagonist    Memulai Hidup Baru

    Setelah bulan lalu mengakhiri masa abdinya di stase bedah, yang mana membuat Sayna merasakan pengalaman luar biasa selama berada di sana, mulai minggu ini dia mendapat giliran berjaga di stase anak. Meskipun mengingat perjuangan serta pelajaran yang dia dapat dari stase bedah sangat berharga dan beragam, Sayna lega karena bebas dari sana. Stase bedah memiliki pasien yang banyak, nyaris membludak untuk di-follow up setiap hari. Tapi di sana juga keterampilan Sayna sangat diuji. Kemampuannya menjahit luka semasa kuliah pra-klinik selama 3,5 tahun benar-benar direalisasikan. Sayna bahkan belajar menyunat di stase ini. Dan yang paling berkesan adalah melakukan operasi transplantasi kulit pada pasien luka bakar yang mana kulitnya diambil dari bagian paha dan ditanam ke punggung. Luar biasa, Sayna merasa jadi mahasiswi kedokteran betulan saat itu. Dan semuanya sudah berlalu, Sayna tidak yakin lulus di stase itu karena mahasiswa sepintar Gio saja dulu tidak mampu m

  • Miss Antagonist    Zona Aman

    Anya merasa lebih tenang sekarang, karena meski saudarinya akan merantau ke negeri orang, dia mengantongi izin untuk berkunjung ke tempat Dya belajar sesering yang dia ingin. Setelah melakukan pentas drama di depan ayah dan ibunya, Anya dikonfirmasi akan segera memiliki privat jet miliknya sendiri untuk keperluan pulang pergi melongok Dya di New York. Dan berhubung keduanya anak kembar, tidak adil rasanya jika Ranajaya hanya membelikan untuk salah satu dari mereka saja. Alhasil, Dya yang tidak berminat sama sekali pada benda bisa terbang itu pun harus ikut menerima pemberian orangtuanya. Mau tidak mau.“Aku nanti minta jadwal kamu pokoknya, biar pas kamu free aku ke sana.”Dya mengangguk mendengar permintaan saudarinya itu, sedikit lega karena Anya tampak lebih bersemangat dibanding beberapa hari yang lalu. “Kamu baik-baik, ya.”“Aku yang harusnya bilang gitu.” Anya berguling dari posisinya saat ini dan telungkup untu

  • Miss Antagonist    Berhubungan Badan

    “Lo masih mau di sini?” Suara Danish menyadarkannya kembali. “Kalau mau sama Hamam nggak papa sih.”“Eh, nggak, Nish, nggak! Gue nggak enak juga kalau harus ke kamar Dya.” Hamam salah tingkah dan mengusap tengkuknya gelisah. “Dya sama Danish aja, ya? Biar Mas Hamam di sini jagain Anya, oke?”“Oke.”Pada akhirnya Dya pasrah saat Danish membantunya mengalungkan tangan dan berjalan tertatih menuju villa tempat mereka menginap. Sementara Hamam, Anya, Arvin, Rafid dan Herdian tinggal untuk menikmati berbagai permainan yang disuguhkan. Namun setelah dua orang itu menjauh, lima anak muda itu justru tidak meneruskan niat mereka semula.“Gila, ya. Untung lo masih ada otaknya, Mam. Kalau lo ngotot bawa Dya tadi kebayang gimana patah hatinya Danish.” Herdian membuka obrolan.“Iya, kasihan gue kalau dia harus patah hati dua kali dalam waktu dekat.” Pendapat Rafid menimpali duga

  • Miss Antagonist    Pesta Perpisahan

    “Sial, banyak banget debu jalanan. Tutup mata, Anya!”“WAAAA....”Danish langsung mengerem sepeda motor yang dia kendarai mendengar jeritan Hamam di sebelahnya, temannya itu nyaris oleng sebelum berbelok ke kiri jalan dan berhenti.“Kenapa sih?” tanya Danish keki. Merasakan pegangan tangan Anya di pinggangnya melonggar perlahan. Mereka sedang berwisata dan menaklukan medan jalan yang berdebu dan terjal untuk sampai ke tujuan.“Gue kaget, Nish. Pas lo teriak nyuruh nutup mata itu gue refleks nutup mata juga, padahal kan gue lagi nyetir, mana bonceng Dya di belakang. Kalau Dya cedera nyawa gue bisa melayang.”Dya dan Anya tertawa, mereka kira apa. Dya yang duduk di belakang Hamam bahkan bingung sendiri saat pemuda itu mulai tidak stabil membawa kendaraannya lalu berhenti tiba-tiba.“Maaf ya, Dya.” Hamam merasa sangat berdosa. Ini harusnya jadi liburan yang paling berkesan karena Dya a

  • Miss Antagonist    Memulai Hubungan Baru

    Menghabiskan dua malam di Jakarta bersama Giovanni yang diizinkan menginap oleh orangtuanya, Sayna melakukan perjalanan kembali ke perantauan. Bukan Bandung, kali ini dia harus ke Majalengka karena sedang sibuk KKN di sana. Agak sedih karena Sayna tidak bertemu dengan adiknya sama sekali berhubung anak itu sedang sibuk pendidikan, dia juga tidak tahu kapan bisa pulang ke rumah lagi, bisa dipastikan Sayna akan lebih sibuk dalam beberapa bulan kedepan.“Semangat dong!” Gio tersenyum menggoda, paham kalau gadis cantik yang duduk di sebelahnya itu tengah diserang homesick musiman yang biasa menyerang para mahasiswa KKN. “Gimana aja program kalian?”“Programnya banyak,” keluh Sayna pelan. “Ada satu anak yang ngeselin dari teknik sipil, aku sering banget nahan bogem kalau dia mulai ngoceh terus, Kak.”Giovanni mengacak rambut pendek Sayna dengan sebelah tangan. “Namanya dinamika kelompok, hadapi aja, ya. I

  • Miss Antagonist    Berjumpa Arunika

    “Om... tolong!”Irya sedang bermain sandiwara dengan pamannya.“Om! Aku syakit!”Danish tidak menggubris.“Om, tolong aku!”“Aduh, berisik banget!” Danish menggerutu lalu berjalan mendekati bayi yang usianya entah berapa itu. Irya terlalu pintar untuk anak seusianya. Sibuk berakting demi mencari perhatian. Lihat saja, dia membuka lemari penyimpanan di kamar Danish lalu memasukkan sebelah tangan ke dalamnya dan menutup pintu lemari itu kemudian menjerit seolah sangat kesakitan.“Apa-apaan sih, Den?” tanya Danish keki. Kelakuan Irya kadang sebelas dua belas dengan ayahnya. Ada-ada saja.“Hehe, makasih Om!” seru Irya tanpa merasa berdosa atau apa.Danish menggendong anak itu dan menatapnya sambil menyipitkan mata. Tidak ingin dan tidak bisa menebak hal aneh lain yang akan dilakukan oleh Irya. Dia seperti tidak kehabisan ide untuk membuat keributan dan ingin se

DMCA.com Protection Status