Home / Thriller / Mimpi Terburuk / Ada yang beda dengan Sikapmu Ma.

Share

Mimpi Terburuk
Mimpi Terburuk
Author: FR.Dalimunthe

Ada yang beda dengan Sikapmu Ma.

Author: FR.Dalimunthe
last update Last Updated: 2021-07-30 10:59:39

   Randi menelpon Yana , tapi telepon tidak juga diangkat, berkali kali Randi mencoba menelpon Yana namun handphone Yana tak juga terangkat.

"Ngapain aja sih dia di luar sana ?! Bikin marah aja!" Ujarnya dengan wajah kesal, dia ngomel sendiri, dengan kesal dia meletakkan handphonenya di meja samping tv plasma android berukuran 59', kemudian Randi mengambil sapu dan memutuskan untuk menyapu seluruh ruangan yang ada didalam rumahnya yang cukup luas itu, tugas yang memang dilakukannya setiap hari.

Selesai menyapu seluruh ruangan dan mengepel lantai teras depan rumahnya, Randi pun bergegas membersihkan wadah pasir berisi kotoran kucing untuk digantikan dengan pasir yang baru, setelah itu dia memberikan makanan pada kucing kucingnya, yang otomatis mendengar bunyi cring cring makanan yg digoyang goyang nya dalam toples maka kucing kucing lucu dan menggemaskan itu mendekat dan sudah bersiap berdiri didepan tempat makanan mereka masing masing.

Setelah Randi memberikan makanan pada kucing kucingnya, dia pun beranjak ke ruang tamu mendekati aquarium besar yang terbuat dari kayu jati, mengambil makanan dari laci aquarium lalu memberikan makanan kepada 1 ekor ikan arwana besar yang ada didalam aquarium.

Terdengar suara motor mendekat kearah rumahnya, lalu tak lama kemudian, pintu garasi terdengar dibuka, Randi melihat ke monitor cctv yang ada di meja samping meja televisi, Yana, istrinya baru pulang.

Randi bergegas melangkah ke arah pintu samping taman, membuka pintunya, lalu melangkah menuju garasi bertepatan dengan Yana yang hendak masuk kedalam rumah.

Tidak ada sepatah kata pun keluar dari mulut Randi maupun Yana, Randi menutup pintu samping, Yana melangkah masuk kedalam kamarnya.

Randi melihat sikap Yana seperti itu mencoba menghibur dirinya, menahan agar ia tidak marah, lalu Randi memasak air minum dan menyeduh kopi.

Dia memang setiap pagi selalu minum kopi walaupun tidak ada makanan untuk sarapan. Baginya, kopi saja sudah cukup dipagi hari.

Baru saja Randi meletakkan gelas kopi dimeja ruang tamu dan hendak duduk di sofa, Yana keluar dari kamarnya sudah rapi dengan pakaian bersepedanya. Melihat itu, Randi mendekati Yana dengan menahan kesalnya.

"Gak capek kamu ma ? semalaman gak pulang, baru pulang udah mau pergi sepedaan lagi ?" Tanya Randi.

"Gak enak udah janji sama ibu ibu rt kelompok gowes ( sepeda ) ku, kemaren sore aku udah iyain bilang bisa ikut pagi ini." Jawab Yana.

"Iya, tapi kan kamu nanti capek, kan masih ada waktu lain." Ujar Randi yang khawatir dengan kondisi Yana.

"Gak apa, lagian ini sekarang jaraknya seru, kami mau ke candi boko."

Yana santai memberitahu sambil memakai sepatu khusus untuk bersepedanya.

Randi kaget mendengar itu.

"Yakin ke candi boko ?"

"Yakin kamu kuat gowes sepeda dari Klaten ke Jogja terus naik ke puncak candi boko ?" Randi menatap wajah Yana serius.

"Yakinlah, diniatin, udah lama pengen nyoba kesana, mumpung waktunya kesampean." Jelas Yana sambil berdiri lalu mengambil helm khusus bersepedanya yang ada di rak penyimpanan helm.

"Aku pergi dulu" Pamit Yana, Lalu membuka pintu samping dan melangkah kearah garasi, diikuti Randi, dari lantai atas terdengar teriakan Sekar, anaknya.

"Maaaaa..." Sekar berlari menghampiri Yana.

Yana yang melihat Sekar yang berlari mendekatinya menuruni anak tangga rumahnya.

"Mama belum sempat beliin, nanti kalo sempat pulangnya mama mampir beliin yang kamu pesan." Jelas yana kepada sekar.

Sekar kecewa karena ternyata apa yang ditunggu tunggunya belum jadi dibelikan Mamanya.

"Yaaaah, kirain udah belii." Sekar masuk lagi kedalam rumahnya, Yana membuka pintu garasi, lalu mengeluarkan sepedanya, Randi mengikuti dari belakang.

   Diluar rumah Yana naik kesepedanya lalu berlalu begitu saja tanpa pamit pada Randi yang cuma terdiam melihat kepergiannya, Randi lalu menutup kembali pintu garasinya.

   Siang itu hujan turun sangat derasnya, angin kencang disertai dengan suara petir yang keras menggelegar.

Randi melihat ke arah jam dinding, jam 13:40 wib. Yana belum pulang juga.

Randi mengambil handphonenya, lalu membuka w******p melihat pesan yang ada, begitu melihat ada pesan dari Yana, Ia langsung mengklik pesan tersebut dan membacanya.

"Aku sekarang lagi neduh di soto pak Min Klaten." Jelas Yana dipesan w******p itu.

Randi pun membalas pesan itu: "Iya, neduh aja dulu kalo masih hujan deras."

"Ya, habis ini aku mau mampir ke rumah Tika sebentar." Balasan dari Yana, Randi mengernyitkan dahinya membacanya. Wajahnya sedikit kesal membaca pesan Yana.

"Mau ngapain ke rumah Tika ? gak pulang dulu ma." Tanya Randi lagi di wa itu.

"Sebentar aja kok, ada perlu, gak tau apaan, Tika nyuruh aku kerumahnya, jadi sekalian aja biar gak bolak balik." Yana mencoba menjelaskan alasannya.

"Oh, ya udah, hati hati dijalanan." Ujar Randi.

"Tadi aku order makanan, anak anak udah pada makan ?" Ujar Yana mengirimkan pesan lagi pada Randi.

"Iya udah tadi datang jam 12: 00 drivernya." Balas Randi pada pesan wa Yana.

Tidak ada balasan lagi dari Yana, Randi pun akhirnya meletakkan kembali teleponnya di meja.

   Hari memasuki malam, jam di dinding menunjukkan pukul 20:00 wib, telepon Randi berbunyi, cepat Randi mengambil handphonenya dan melihat ada panggilan masuk dari Yana.

"Kamu dimana ?" Tanya Randi di pesan wa yang dikirimnya ke wa Yana. Nada bicara Randi tampak sedikit kesal.

"Aku pesan makanan buat makan malam, bentar lagi drivernya nyampe, tolong diterima." Jelas Yana tanpa menjawab pertanyaan Randi. 

"Iya."

"Kamu dimana sekarang, kok belum pulang ?" Tanya Randi lagi bertepatan dengan suara bel pintu berbunyi, Randi membuka pintu , driver ojol berdiri dihadapannya.

"Atas nama bu Yana ?" Tanya driver ojol sambil memegang bungkusan makanan.

"Iya, terima kasih mas." Ujar Randi , lalu menerima bungkus makanan tersebut.

"Sama sama pak." Ujar driver lalu pergi, Randi menutup pintu rumah kembali, lalu melangkah ke meja makan sambil menenteng bungkusan makanan.

"Sekaaaaaarrr, Dewwwiiii, ini makanannya udah datang, pada mau makan gak ?!" Panggil Randi kepada dua anaknya yang berada didalam kamarnya masing masing.

"iyyaaa..." Sekar teriak dari lantai atas rumah .

Lalu terdengar suara langkah kaki cepat menuruni anak tangga, Sekar turun dan menghampiri meja makan, disusul Dewi yang keluar dari kamarnya, mereka mengambil makanan yang ada, Randi meninggalkan mereka yang makan dimeja makan .

Randi membuka pesan w******p nya lagi, ada 1 pesan dari Yana yang masuk, Randi membacanya.

"Aku sama Tika lagi di jogja, nemani Tika beli sepatu buat suaminya." Ujar Yana dalam pesan wa itu.

"Apa lagi sih dia ini, ada aja alasannya nunda nunda pulang!" Randi kesal membaca pesan wa Yana, Dia lantas mengetik pesan ke Yana:

"Ngapain sih Ma nyiksa badan gitu, gak ada kabar, gak pulang dulu kerumah tau tau udah dijogja aja!" Ujar Randi dengan kalimat bernada kesal pada Yana yang tidak izin dulu padanya.

"Buru buru tadi perginya, takut hujan lagi sama kemalaman , gak berapa lama nyampe rumah Tika, kami langsung pergi." Ujar Yana menjelaskan.

"Pergi berdua naik motor ?"

"Beli sepatu aja kok harus kamu temani sih." Tanya Randi pada Yana.

"Tika gak bisa milih sepatu yang bagus katanya, jadi minta tolong aku buat milihin, kamu tau sendiri Tika itu orangnya gimana." Jelas Yana ke Randi.

"Ya, tapi jangan sampe malam malam lagi pulangnya, kebiasaan kamu, udah beberapa hari pulang tengah malam terus, pergi gak pamit gak izin!" Randi mencoba menjelaskan pada Yana.

"Iya." Kata yana singkat.

"Sekarang udah dimana kamu ? hati hati naik motornya." Tanya Randi lagi dalam pesan itu.

"Arah pulang kok, lagi dijalan raya jogja solo."

"Kami gak naik motor kok, naik mobilnya Joko, suaminya Tika." Jelas Yana dalam balasan pesan yang dikirimnya ke wa Randi.

"Joko jemput kalian ?" Tanya Randi.

"Nggak, perginya ya naik mobil sama Joko." Jawab Yana.

"Laaah, kalo gitu ngapain kamu ikut ma, udah aja langsung si Joko yang milih sepatunya." Randi kaget mengetahui jawaban Yana, ia gak habis fikir, geleng kepala.

"Mana surprise jadinya, kan hadiah."

"Lagian si Joko kalo diajak ke mall gak kan bakal mau masuk kedalam mall, capek katanya ngikut muter2 berjam jam, jadi dia milih nunggu diparkiran sambil ngerokok." Jelas Yana ke Randi.

Randi menghela nafasnya. Dia lalu mengetik pesan kembali di wa nya.

"Pulangnya hati hati kamu, mana naik sepeda lagi malam malam dari rumah si Tika sepi." Jelas Randi mengingatkan Yana.

Ya, Rumah Tika itu memang jalannya sangat sepi, jam 7 malam saja jika lewat dijalanan mau kerumahnya sudah hening sekali, Tika tinggal di daerah Wedi Klaten, agak kedalam.

"bip"

Pesan wa masuk.

Randi membaca pesannya, Yana mengirimkan pesan padanya.

"Iya."

"Aku pulangnya mau ngelayat sebentar kerumahnya Monik temanku ya, abangnya meninggal. aku kenal, gak enak kalo gak datang." Ujar Yana dipesan itu.

Membaca pesan wa Yana itu Randi menghela nafas, ada saja alasan Yana untuk menunda kepulangannya. Namun Randi berusaha menahan kesalnya.

"Iya, tapi hati hati, kamu kan sedang mens." Balas Randi.

"Tenang aja, udah tinggal bekasnya aja kok." Jawab Yana .

"Tetap aja, kan belum mandi wajib." Jelas Randi.

"Ya." Balasan singkat dari Yana. Randi lalu meletakkan handphonenya di meja ruang tamu.

   Jam dinding menunjukkan pukul 22 : 13 menit. Randi beranjak dari duduknya di sofa menuju kamar, membuka pintu kamar lalu menutupnya kembali, Randi merebahkan tubuhnya di kasur. Lampu kamar dimatikannya, pintu kamar tidak dikuncinya, karena Yana belum pulang.

Sebelum Randi memejamkan matanya, ia melirik ke samping kasur tempat ia rebahan, kosong, sekosong hatinya saat itu karena tidak ada Yana. Randi menghela nafas.

"Semoga kamu baik baik aja ma, semoga Allah melindungimu selama diperjalanan pulang." Randi berdoa untuk istrinya, ia lalu mengambil selimut miliknya, menutup tubuhnya dengan selimut, dan memejamkan mata, mencoba untuk tidur.

"Praaaannng, kelontang keloonteeeenggg...!!"

Terdengar suara berisik, Randi kaget terbangun dari tidurnya, dengan cepat ia berlari keluar kamar, khawatir ada maling masuk kedalam rumahnya.

Randi cepat berjalan kearah bunyi berisik , sesampainya ia, Randi melihat 2 kucingnya, Max dan Lolo sedang ada disitu, pandangan Max menatap ke atas tembok dapur, sementara Lolo ada dilantai, Randi paham bahwa yang buat berisik itu kucing kucingnya yang sedang memburu cicak ditengah malam, akhirnya Randi mengambil panci yang jatuh dan meletakkannya ketempat semula.

Randi melangkah ke pintu samping taman, membuka pintu, lalu berjalan ke arah garasi, di garasi Randi melihat 2 sepeda ada disitu, 2 motor terparkir, mobil tidak ada.

"Kok mobilnya gak dibawa pulang Yana dari kemaren dia nginap gak pulang ya ?" Randi bergumam lalu berfikir, tak lama ia tersadar.

"Oh iya, mobil kan memang dirumahnya mas Badrun, kok jadi lupa aku." Randi baru ingat, kalau mobil mereka sudah beberapa lama disimpan dirumahnya mas Badrun, saudaranya Yana, karena ribet kalau bawa pulang mobil harus menyingkirkan motor motor  tetangga samping rumah yang parkir sembarangan didepan rumah dijalanan umum, akhirnya malas bawa pulang mobil, dan memilih disimpan dirumah mas Badrun, lagi pula mobil dimanfaatkan untuk rentalnya mas Badrun yang memang profesinya sebagai driver rental mobil, jadi ada tambahan pendapatan keuangan dari hasil rental selain bisnis usaha pakaian dan ekspedisi yang dijalani Randi dan Yana.

Randi menutup kembali pintu samping taman, ia melangkahi anak tangga, naik ke lantai 2 rumahnya. Randi lalu membuka pintu kamar khusus tamu, kosong, tidak ada Yana yang tidur dikamar itu, lalu dia melangkah ke kamar sebelahnya yang juga kosong tidak ada siapapun yang tidur didalam kamar itu.

Randi melangkah ke pintu kamar Sekar, mengetuk pelan pintu kamarnya.

"Sekaar, sekaar..." Randi memanggil Sekar.

"Ada apa sih Pah, Sekar ngantuk nih, besok pagi pagi ada mata kuliah online." Jawab Sekar dengan suara yang ngantuk.

Ya, sejak adanya pandemi virus covid 19 sejak kurang lebih 1 tahun ini, kuliah Sekar dilakukan secara online, begitu juga sekolahan SMP nya Dewi, semua daring.

"Mama ada dikamar kamu gak ?" Tanya Randi pada Sekar.

"Gak ada." Jawab Sekar malas malasan karena ngantuk.

Randi akhirnya meninggalkan kamar Sekar, turun kembali kelantai bawah rumahnya, melangkah menuju kamar Dewi anaknya satu lagi, dibukanya pintu kamar pelan, dilihatnya Dewi tertidur nyenyak dikamar itu, tidak ada Yana.

Randi menghela nafasnya, dia melihat ke jam di dinding, jam 03;10 wib.

Randi melangkah keruang tamu, ruang tamu itu gelap karena lampu lampu didalam rumah sudah dimatikan Randi saat tidur malam tadi, ketika hendak duduk di sofa, Dia kaget, tidak melihat kalau Yana ternyata sedang tidur di sofa panjang itu.

Melihat Yana yang tidur nyenyak itu, pelan pelan Randi menepuk bahu lengan Yana untuk membangunkannya.

"Ma, Mama, Ma, pindah tidurnya." Ujar Randi membangunkan Yana yang tertidur.

Yana perlahan membuka matanya, antara terbangun dan masih tidur. Lalu memejamkan matanya lagi sambil bergumam sendiri.

"Ya terserah kamu aja mau milih yang mana, aku sih nurut aja kalo menurutmu bagus." Yana mengigau dalam tidurnya. Randi kernyitkan dahinya mendengar igauan Yana itu. Randi menepuk pelan bahu Yana agar bangun.

"Beli apa, wong papah suruh kamu pindah tidurnya dikamar malah ngigau gak jelas gitu." Jelas Randi sambil tersenyum menahan tawa karena Yana mengigau.

Yana terbangun, lalu duduk sebentar di sofa, kemudian berdiri melangkah menuju kamarnya diikuti Randi.

Randi mengunci pintu kamar, melihat Yana yang tidur tanpa selimut, dia pun menyelimuti Yana.

Kebiasaan Randi tiap malam jika yana tidur tanpa selimut, pasti Randi akan merapikan atau memberikan selimut pada Yana lalu mengecup pipinya.

Related chapters

  • Mimpi Terburuk    Kau semakin jauh dariku Ma

    Telepon Randi berbunyi, Randi cepat mengangkat telepon yang tergeletak di meja ruang tamu itu."Hallo ?" Jawab Randi di telepon."Hallo, selamat siang pak, ini dengan pak Randi Setiawan ?" Tanya Karyawati toko diseberang telepon."Iya, betul mbak." Ujar Randi."Kami mau memberitahu, kalo pesanan bapak sudah jadi." Jelas karyawati toko ."Oh, baik mbak, kalo begitu nanti saya datang mengambilnya, terima kasih kabarnya mbak." Jawab Randi."Sama sama pak." Jawaban dari karyawati toko. Randi lalu menutup teleponnya, wajahnya terlihat menyiratkan kesenangan. Ditoko perhiasan, sore itu Randi sedang melihat perhiasan yang dipesannya, mengamati nama ukiran yang ada dikalung dan cincin itu. Randi tampak wajahnya puas melihat hasil tersebut."Sudah bagus mbak." Ujar Randi."Baik pak." Ujar Karyawati toko dan menerima perhiasan itu untuk dipacking, lalu membuat nota pembayaran, Randi membayar dengan kartu

    Last Updated : 2021-07-30
  • Mimpi Terburuk    Gugatan Cerai itu seperti Tsunami yang menerjang jiwaku.

    Sehabis melaksanakan sholat ashar, Randi duduk di sofa ruang tamu. Jam sudah menunjukkan pukul 16 : 07 wib.Randi mengambil ponselnya yang ada dimeja ruang tamu, saat itu ponselnya berbunyi, ada pesan whatsapp yang masuk.Randi lalu membuka pesan whatsapp tersebut.pesan dari Yana.Randi mengklik pesan dari Yana dan membacanya."Udah datang belum kurir antar makanan kucingnya ?" Tanya Yana, Randi pun dengan cepat membalas pesan Yana. Mengirim balasan pesan wa kepada Yana."Sudah tadi." Jawab Randi ."Anak anak udah pada makan siang?" Tanya Yana lagi."Sudah." Balas Randi singkat, lalu Dia mengetik pesan wa lagi kepada Yana."Kamu dimana ma ?""Pulang jam berapa ?" Tanya Randi di whatsapp itu, tidak ada balasan dari Yana, Randi meletakkan ponselnya di meja tamu, lalu Dia melangkah mendekati aquarium besar yang ada diruang tamu itu.Randi memandangi ikan arwana miliknya yang ada didalam aquarium, menat

    Last Updated : 2021-07-30
  • Mimpi Terburuk    Hinaan darimu menghujam jantungku

    Yana tampak sudah rapi hendak pergi, saat hendak melangkah ke pintu taman samping garasi rumahnya, Randi yang baru saja selesai membersihkan kandang kucingnya menyapa Yana." Mau kemana Ma ?" Ujar Randi mencoba bersikap ramah pada Yana yang tampak terburu buru , berusaha menghindari Randi yang mendekatinya.."Ada urusanlah !" Jawab Yana ketus. Dia lalu bergegas jalan dan membuka pintu taman, lalu pergi ke garasi rumahnya, Randi mengikuti Yana."Pulangnya jangan malam malam ya Ma, biar kita bisa ngobrolin masalah kita ." Ujar Randi." Gak perlu, gak ada yang harus dibahas." Ujar Yana ketus tanpa melihat wajah Randi sambil melangkah membuka pintu garasi.Yana lalu naik ke motornya, menyalakan mesin motornya."Tapi tetap harus dibahas Ma, agar aku tau masalah sebenarnya." Ujar Randi."Masalahnya udah jelas, aku udah gak mau hidup bersama kamu." Jelas Yana tegas."Tapi Ma..." Belum selesai Randi bicara, Yana sudah berlal

    Last Updated : 2021-07-31
  • Mimpi Terburuk    Hinaan itu membangkitkan sisi gelap Randi !

    Kembali ke Masa sekarang. Randi yang masih duduk di sofa ruang tamunya menghapus air matanya, menghela nafasnya."Kenapa kamu berubah Yana?" "Hanya dalam hitungan hari kamu lupa semua akan janji janji kita, janjimu yang mengatas namakan Allah mencintaiku, hidup semati?" Gumam Randi.Randi menangis sejadi jadinya, meratapi pernikahannya yang telah hancur berantakan. Malam itu, selepas sholat isya, Yana pulang kerumahnya, masuk kedalam kamarnya dan mengunci pintu kamarnya.Randi duduk di sofa ruang tamu tidak bergeming , tidak mendekati Yana lagi seperti kemarin, karena Randi tahu hal itu sia sia dilakukannya.Dewi keluar dari arah kamar membawa bungkusan kardus kardus dari arah kamarnya, meletakkannya diruang keluarga, lalu Dewi masuk lagi ke kamarnya, lalu keluar kamar dengan membawa tas besar berisi pakaiannya.Dari arah lantai atas terdengar langkah kaki Sekar menuruni anak tangga, Sekar kesusahan mem

    Last Updated : 2021-07-31
  • Mimpi Terburuk    Sidang Pengadilan

    Bel pintu berbunyi, Randi segera membuka pintu rumahnya, malam itu tampak Marwan datang kerumahnya."Assalamu'alaikum." Ujar Marwan sambil salim dan mencium tangan Randi.Ya, Marwan selalu mencium tangan Randi tiap bersalaman, untuk menghormati dan segan Marwan kepada Randi, karena Randi pernah membantu dan memberikan modal usaha untuknya merintis usaha potong ayam yang kini sudah sukses dijalaninya selama 3 tahun ini."Waalaikum'salam, masuk Wan, bawa aja helmnya." Ujar Randi, Marwan masuk kedalam rumah dengan membawa helmnya dan meletakkannya disofa panjang ruang tamu. Randi menutup pintu rumahnya."Mau ngopi Wan ?" Tawar Randi kepada Marwan. Marwan duduk di sofa sambil tersenyum menatap Randi."Gak usah repot repot bang, air putih aja." Ujar Marwan."Ya, kalo mau kopi, buat sendiri ya, saya gak tau takaran seleramu." Ujar Randi."Siap." Ujar Marwan tersenyum."Mbak Yana kemana bang, keliatan rumah sepi?" Tanya M

    Last Updated : 2021-07-31
  • Mimpi Terburuk    Pembunuhan yang menggemparkan warga.

    Pagi itu tampak ramai orang orang berkumpul di sekitaran kali yang ada di depan Aula pertemuan RT/RW.Garis pembatas dari Polisi dipasang, beberapa Petugas Polisi ada disitu, Petugas Forensik dari kepolisian mengangkat mayat dari bawah jembatan kali tersebut. Di batu yang ada pada pinggir kali/selokan ada tulisan "Hell...Lo." dan tulisan "Tempatmu di Neraka!"Orang orang yang menyaksikan tampak bergidik ngeri melihat mayat yang rusak terbujur kaku itu, ada sebagian warga yang menutup hidungnya karena tercium bau menyengat dari mayat itu.Terlihat mayat yang ditandu itu mulutnya rusak bekas sayatan pisau, dari jari jarinya menghitam, dan di jari jari mayat tersebut tidak ada kuku kuku mayat tersebut.Sepertinya mayat itu dibunuh dengan kejam dengan menyobek mulut dan mencabut kuku kuku jarinya.Mayat tersebut diangkat dan dimasukkan kedalam mobil ambulance. Diantara warga yang menyaksikan bergidik melihat sosok mayat itu."Itukan p

    Last Updated : 2021-08-01
  • Mimpi Terburuk    Investigasi kepolisian.

    Bel pintu berbunyi, Randi membuka pintu rumahnya, tampak siang itu 3 petugas kepolisian datang berkunjung kerumahnya."Dengan bapak Randi ?" Ujar Petugas Polisi satu."Benar pak, silahkan masuk." Ujar Randi mempersilahkan masuk polisi polisi itu.Petugas Polisi pun masuk kedalam rumah Randi tanpa melepas sepatu mereka.Randi menutup pintu rumahnya."Maaf, pintunya saya tutup pak, khawatir kucing kucing saya kabur keluar." Ujar Randi.Petugas Polisi mengangguk dan melihat kucing Randi yang tidur diatas aquarium ikan arwananya."Tidak apa Pak." Ujar Petugas Polisi dua."Maaf pak, maksud kedatangan kami kesini, ingin menanyakan keberadaan pak Randi saat hari dan waktu kematian almarhum pak Riyadi tetangga bapak." Ujar Petugas Polisi tiga."Bisa dijelaskan pada kami dimana dan kemana bapak pada tanggal 30 januari jam 23:00 wib hingga jam 01:00 wib?" Ujar Petugas Polisi tiga."Oh saya ada dirumah pak, gak kemana

    Last Updated : 2021-08-01
  • Mimpi Terburuk    Selamat tinggal kenangan.

    Siang itu Yana datang kerumahnya, Yana mengeluarkan semua pakaian pakaian Randi yang ada didalam lemari pakaian didalam kamar mereka.Pakaian Pakaian itu diletakkannya di ruang musholla rumahnya.Randi merapikan pakaian pakaiannya dan memasukkannya kedalam koper dan tas tas yang sudah disiapkannya."Jadi nanti malam jam sepuluh kamu berangkatnya?" Ujar Yana."Iya." Ujar Randi sambil memasukkan semua pakaian pakaiannya ke dalam tas ."Tolong bilangin erte, kalo nanti malam ada mobil yang mau angkut barang barangku. Nanti Keamanan erte sok jagoan itu marah marah lagi nyuruh pergi karena malam malam. Jangan sampe kejadian aku emosi ke orang itu nanti." Ujar Randi pada Yana."Nanti aku izin ke erte biar dikasih tau ertenya." Ujar Yana."Ya udah aku pergi." Ujar Yana melangkah tinggalkan Randi yang masih merapikan pakaian pakaiannya kedalam tasnya. Sore Harinya, Marwan datang kerumah menemui Randi, Marwan men

    Last Updated : 2021-08-01

Latest chapter

  • Mimpi Terburuk    Epilog

    Para petugas polisi segera bergerak untuk memburu Via yang membunuh Yana, salah seorang petugas polisi mendobrak paksa pintu rumah kontrakan Via, polisi berhasil mencium jejak persembunyian Via selama ini, untuk itu mereka mendatangi rumah Via agar bisa segera menangkap Via yang telah ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan Yana.Setelah pintu terbuka karena di dobrak paksa, Manto beserta lima petugas kepolisian segera masuk ke dalam rumah, mereka segera bergerak memencar menyusuri seluruh ruangan untuk mencari Via.Di dalam rumah itu tidak mereka temukan Via yang lebih dulu sudah pergi melarikan diri, Manto masuk ke dalam kamar, dia melihat ada bekas genangan darah yang mengering di atas tempat tidur, ada juga pisau tergeletak di lantai kamar, Manto tahu, di kamar itulah Via menjalankan aksinya membunuh Yana, dengan keadaan terikat dan terbaring di atas tempat tidur, wajah Manto terlihat kesal karena dia tidak menemukan Via di dalam rumahnya.Seorang petugas

  • Mimpi Terburuk    Lepas dari mulut Singa, masuk kedalam perangkap Serigala

    Kembali ke beberapa jam sebelum terjadinya pembunuhan Yana yang dilakukan Via. Via membuka pintu kamar setengah, semburat cahaya masuk ke dalam kamar saat pintu terbuka, mengenai wajah Yana yang terikat di atas tempat tidur, Yana cepat menoleh kearah datangnya Via yang berjalan santai dan tenang mendekatinya."Via...Viaa tolong, lepasin bunda, lepasin bunda, biarkan bunda pergi dari sini ya, tolong Via..." Ujar Yana memelas pada Via yang menatapnya dengan tatapan sorot mata yang dingin, wajah Yana terlihat penuh dengan rasa kecemasan dan ketakutan melihat sikap dingin Via."Kamu harus di hukum atas semua perbuatanmu pada papahku." Ujar Via dengan suara datar menatap dingin wajah Yana yang ketakutan, dia merasakan ada hal yang aneh pada diri Via saat melihat wajahnya, perasaan Yana menjadi semakin cemas, dia merasakan akan terjadi sesuatu hal yang tidak pernah dibayangkannya sebelumnya.Via mendekati Yana yang terikat diatas tempat

  • Mimpi Terburuk    Mengungkap sisi gelap Via selama ini

    Via membaca pesan yang dikirimkan papahnya dengan ekspresi wajah datar dan tenang."Untuk putri papah. Terima kasih telah menjadi putri terbaik yang pernah aku miliki. Sebentar lagi papah akan pergi jauh darimu, Nak, Tetaplah menjadi putri papah yang baik, Waktu terbaik dalam hidupku adalah Ketika menjadi papahmu.papah mencintai Via melebihi cinta pada diriku sendiri.Nak, kamu adalah harta yang paling berharga milikku, Harapan terbesar papah adalah agar kamu selalu tahu bahwa papah sangat mencintai kamu. Selama ini papah sulit memahami seorang wanita, hanya satu wanita yang papah terus berusaha untuk memahami dirinya, ya, itu kamu anakku. Papah tahu, Via sosok perempuan hebat, kuat. Jangan pernah bersedih anakku. Jangan biarkan air matamu jatuh karena kepergian papah ini, tetaplah tersenyum, Berjuanglah dengan sungguh-sungguh, kelak kamu pasti mendapatkan apapun yang kamu inginkan.Papah pamit, jaga dirimu baik baik." Tulis Randi mengakhiri pesannya pada Via

  • Mimpi Terburuk    Akhir dari petualangan sang psikopat

    Siang itu, di kantor kepolisian, Gunawan dan Manto sedang menemui seorang Dokter yang sengaja datang memberikan laporan kepada pihak kepolisian."Mengapa setelah berhari hari bapak baru datang melapor ?" Tanya Gunawan."Sebenarnya saya ragu dan takut, hanya saja, kok ya hati saya bergejolak terus, jadi saya niatkan diri untuk memberanikan diri melapor ke sini." Jelas sang Dokter."Bapak kenal dimana dengan Rizal?" Tanya Gunawan."Dia kawan baik adik saya pak, mereka satu profesi, kerja di kantor film yang sama sebagai editor, karena Rizal sering datang kerumah kalo pas liburan ke jogja, dia kenal saya." Ujar Dokter memberi penjelasan."Saat itu dia hubungi saya, minta tolong,abangnya katanya terluka di tusuk orang, saya suruh bawa kerumah sakit, dia bilang gak bisa, dia minta tolong terus ke saya, akhirnya saya datang menemuinya dan mengobati abangnya yang terluka." Ujar Dokter, Gunawan dan Manto mendengarkan penjelasannya."Saat saya

  • Mimpi Terburuk    Kenyataan pahit yang didapat Rizal.

    Dalam proses pemulihan dirinya, Randi mengisi hari harinya dengan tetap berada di dalam kamarnya yang sengaja gelap dan tidak diterangi lampu, diatas meja yang ada di kamar apartemen milik Rizal ada sepiring makanan dan buah buahan serta minuman di dalam gelas, ada juga obat obatan yang sengaja di beli Rizal untuk mengobati sakit lupa ingatan Randi. Hari itu, Randi terlihat berdiri di depan jendela kamar apartement yang terbuat dari kaca, dia menatap jauh keluar, dari dalam kamarnya yang berada di lantai 20 apartemen, terlihat bangunan bangunan gedung gedung perkantoran serta rumah rumah penduduk, awan bergerak beriringan, berkumpul menjadi satu dan membentuk gumpalan tebal di langit, cuaca mendung sore itu, matahari memasuki senja, berproses untuk tenggelam dan menghilangkan dirinya untuk digantikan bulan yang akan menentukan datangnya malam, tatapan mata Randi kosong, sekosong fikirannya saat itu, karena tak mampu mengingat apa yang sudah terjadi p

  • Mimpi Terburuk    Lupa Ingatan Jangka pendek

    Via menghempaskan pantatnya di sofa yang ada diruang tamu rumah kontrakannya, dia tercenung, dari raut wajahnya terlihat perubahan pada air mukanya, terlihat ada rasa kecemasan yang begitu besar didalam dirinya, ada rasa ketakutan yang mendalam pada jiwanya tatkala ia membayangkan hal buruk terjadi pada papahnya."Semoga papah baik baik saja, cepat sadar pah." Gumam Via pada dirinya sendiri, dia memikirkan tentang kondisi papahnya saat ini yang dalam kondisi kritis, seperti yang dikabarkan Rizal padanya.Dalam kecemasan dan ketakutannya akan papahnya yang tak sadarkan diri karena luka parah yang dideritanya, Via terlihat resah, dia tak bisa menerima kenyataan bahwa papahnya terluka parah oleh Yana, orang yang berusaha di lindunginya dari kejahatan papahnya, ada kekecewaan membekas di jiwa Via jika membayangkan semua hal yang sudah terjadi itu.Via tiba tiba meringis menahan sakit, dia memegang kepalanya, merasakan sakit dan pusing, dia merasakan saa

  • Mimpi Terburuk    Bagaimana Randi ?

    Paman Mulyono terlihat wajahnya sedih, dia cemas sekali, menunggu dan berharap kabar baik dari Gunawan tentang Yana, keponakan yang sangat disayanginya itu, anak dari adik kandungnya."Mudah mudahan kamu baik baik saja Yana." Ujar paman Mulyono."Tuhan, tolong lindungi dan selamatkan Yana, jangan biarkan Randi membunuhnya, aku mohon Tuhan." Ujar paman Mulyono berdoa dengan cara yang dianut agamanya, ya, paman Mulyono seorang khatolik, berbeda agama dengan Yana yang menjadi mualaf dan menjadi muslim. Namun itu tidak membuat hubungan keluarga mereka pecah, walaupun banyak yang berbeda agama dan keyakinan dalam keluarga, mereka tetap hidup rukun, harmonis dan saling menyayangi satu sama lainnya, tidak ada permusuhan diantara mereka, seperti paman Mulyono yang begitu menyayangi Yana dan melindungi dirinya.Sementara itu, di tempat lain, Gunawan mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, melintas melewati mobil mobil yang ada dijalan raya, suara

  • Mimpi Terburuk    Bebas lepas dari cengkraman mulut harimau

    Dengan cepat sosok Roni yang muncul dalam diri Randi berjalan dengan langkah cepat mendekati Yana yang teriak memaki, lalu dia memukuli wajah Yana sekuat kuatnya, dia mengamuk, menghajar wajah Yana hingga babak belur bengkak berdarah, lalu dia menendang Yana yang duduk terikat di kursi, tendangan Roni membuat Yana yang dalam posisi terikat di kursi jatuh terjerembab kebelakang, Roni yang mengamuk hendak menginjak tubuh Yana, tiba tiba secara refleks, dia terbanting dan terjatuh ke lantai, sosok Randi yang muncul kembali dalam dirinya mendorong Roni agar tidak memukuli Yana."Sudah cukup ! Hentikan Roni, Hentikan !! Dia bisa mati nanti !!" Teriak Randi membentak Roni, Randi cepat mendekati Yana, membangunkan Yana yang terjatuh, Yana kembali di dudukkan di kursi masih dalam keadaan terikat."Aku gak bisa melakukan ini, aku gak bisa ! Udah cukup, hentikan !" Teriak Randi memegangi kepalanya, Yana terlihat ketakutan melihat Randi, seakan seperti terjadi keributan pa

  • Mimpi Terburuk    Psikopat gila kamu Randi !

    Setelah Randi yang saat itu telah berubah menjadi sosok Roni yang ada dalam dirinya melucuti seluruh pakaian Sekar dan juga melepaskan pakaiannya, hal yang selama ini tidak pernah di inginkan dan di duga pun terjadi pada diri Sekar.Malam itu, kesucian Sekar pun direnggut oleh Randi, yang memiliki kepribadian ganda dalam dirinya, hingga tidak perduli dengan Sekar sebagai anak sambungnya.Dalam keadaan pingsan terbius Sekar tertidur dan tidak mengetahui jika saat ini dirinya sedang disetubuhi bapak angkat yang selama ini dianggapnya sebagai bapak kandungnya sendiri, Randi yang berubah menjadi sosok Roni dengan menyeringai mengerikan sangat menikmati dirinya menyetubuhi Sekar, dalam melakukan itu, terlintas kilatan kilatan sekelebat bayang wajah Yana bergant ganti dengan wajah Sekar, seakan dia membayangkan sedang menyetubuhi Yana.Sekar tak berdaya, dia jatuh ke dalam pelukan Randi, malam itu Sekar di perkosa Randi hingga berkali kali, ke empat sosok kepribadian

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status