Share

Hukuman Safira

Mirah tak bisa membendung amarahnya yang sudah mencapai ubun-ubun. Menurutnya gara-gara Safira ia diejek teman-temannya dan itu membuat dirinya merasa sangat malu.

Ibu tiga anak itu terus memaksa sang menantu untuk meminum kuah supnya. Tangannya terus mendorong mangkuk ke mulut Safira sampai kuah sup berjatuhan dan Safira gelagapan.

Hidung mancung istri Sadam itu terasa sangat sakit kemasukan kuah sup yang sangat asin. Ia pun susah untuk bernapas karena ibu mertuanya tak henti mencekokinya dengan kuah sup. Rasa sakit yang dirasakan oleh perempuan berambut sepinggang itu tak dipedulikan oleh Mirah. Kedua tangan Safira mencoba melepaskan tangan Mirah, tetapi sang merrtua sangat kuat. Perlahan air mata turun dari kedua ujung mata Safira.

Tanpa peduli Mirah terus meluapkan kemarahannya pada Safira. Hatinya belum puas melihat sang menantu kesakitan. Napas Mirah memburu dengan dada yang kembang kempis. Ia tak menghentikan aksinya menyiksa istri Sadam.

“Hentikan!” teriak Sadam.

Tangan gaga
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status