Share

Belum Tersentuh

Penulis: Endah Tanty
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Satu  bulan  berlalu, semuanya masih sama, dingin, tanpa rasa. Hazna harus menghadapi pernikahannya dengan rasa sakit. Hampir setiap malam, Abimanyu pulang larut malam, dengan kemeja yang berantakan, dan bau alkohol.

“Haz, kamu belum tidur,” ucap Abimanyu, ketika masuk ke dalam kamar dan mendapati Hazna, duduk di sofa.

“Aku tidak bisa tidur, ada pekerjaan yang harus aku selesaikan. Aku  akan ambilkan  minuman hangat untukmu,” balas Hazna, lalu beranjak menuju keluar kamar menuju dapur.

Beberapa menit kemudian, Hazna membawa segelas teh hangat, di lihatnya Abimanyu sedang duduk di sofa, memainkan ponselnya, sambil mengulas senyum.

“Sebahagia itukah kamu Mas... dengan Angela,” desah Hazna, membuat Abimanyu, tersentak.

“Aku tidak mau membahas Angela,” balas Abimanyu dengan tatapan sinis.

“Kalau begitu, jangan memikirkan dirinya, setelah tiba di rumah,” pinta Hazna, dengan tatapan penuh harap dan sinar mata yang berkilat.

“Haz, sekarang kamu berani, menuntutku!” bentak Abimanyu.

“Maaf Mas...Aku hanya ingin, jika kamu di rumah, jangan pikirkan wanita lain, aku di sini, istrimu.”

Abimanyu, meraih teh hangat dari tangan Hazna, kemudian meminumnya, dan meletakkan ponselnya di atas meja. Lalu menyandarkan punggungnya di  sofa sambil memejamkan matanya.

“Terima kasih, Mas...” ucap Hazna.

Setidaknya Abimanyu menuruti keinginan Hazna untuk tidak memikirkan Angela ketika  di rumah.

Pagi itu, Hazna seperti biasa menyiapkan sarapan, tapi ada yang aneh dengan tubuhnya, badannya terasa lemas, kepala pening, seperti tidak bertenaga, beberapa kali Hazna terhuyung, pandangannya pun berkunang-kunang.

“Non Hazna, tidak apa-apa?” tanya Bi Eni dengan cemas, ketika melihat Hazna hampir terjatuh.

“Nggak Bi, cuma pening,” baru saja Hazna menjawab pertanyaan Bi Eni, tubuhnya lunglai ke lantai dan tidak sadarkan diri.

“Tolong!... Nyonya Ratna, Tuan  Abimanyu,” teriak Bi Eni.

Seketika Bu Ratna dan Abimanyu, berhambur menuju dapur.

“Apa apa Bi Eni,” seru Bu Ratna.

“Non Haz, pingsan,” jawab Bi Eni cemas.

“Haz pingsan,” sahut Abimanyu, lalu segera mengangkat tubuh Hazna, menuju kamar, dan di baringkannya tubuh Hazna di atas tempat tidur.

Abimanyu segera menelepon dokter, dan untuk pertolongan pertama ia mengolesi  hidung Hazna dengan minyak kayu putih.

“Bagaimana, kamu sudah panggil Dokter Anjar?” tanya Ratna cemas, melihat menantu kesayangannya tiba-tiba pingsan.

“Sudah Bu... aku juga sudah olesi minyak kayu putih di  hidung Hazna,” balas Abimanyu.

“Jangan cuma di hidung, coba di dada, dan perut bagian atas, biar cepat sadar!” perintah Bu Ratna.

Abimanyu tampak gugup, pasalnya ia tidak pernah sedikitpun menyentuh Hazna, apalagi membuka pakaiannya.

“Kenapa diam, cepat lakukan,” sambung Bu Ratna.

“Ibu saja yang mengolesi, aku akan menunggu Dokter Anjar di bawah.”

“Kenapa harus Ibu, kamu ‘kan suaminya, lagi pula Bi Eni sudah menunggu Dokter di bawah,” Bu Ratna tampak geram melihat tingkah Abimanyu yang serba salah dan canggung, serta gugup.

“Ibu saja, Abim mau buat teh hangat untuk Hazna,” ujar Abimanyu, gegas keluar kamar. Tapi dengan cepat Bu Ratna menarik tangan Abimanyu.

“Ibu sudah menyuruh Bi Eni membuat teh hangat, dan  menunggu Dokter Anjar, sekarang lakukan tugasmu!” perintah Bu Ratna, yang membuat Abimanyu tidak bisa mengelak.

Dengan langkah pelan, Abimanyu mendekat ke tempat tidur di mana tubuh Haziah terbaring, lalu tangannya meraih minyak kayu putih di atas meja. Dengan sedikit ragu, Abimanyu, menyingkap hijab yang di gunakan Hazna. Lalu tangannya mengusap kayu putih di sekitar leher dan dada Hazna. Jantung Abimanyu berdetak kencang, apalagi ketika mulai membuka kancing blouse yang digunakan Hazna, tangannya sedikit gemetar, rasa bersalah menyusup di hatinya. Dengan segala kekuatan Abimanyu mengusap perut bagian atas dengan minyak kayu putih. Setelah itu Abimanyu menutup kembali kancing blouse Hazna.

Sementara itu, Bu Ratna semakin curiga dengan sikap Abimanyu yang nampak ragu menyentuh Hazna. Tidak lama kemudian, Dokter Anjar  datang.

“Maaf, saya sedikit lama,” ucap Dokter muda dengan mata teduhnya begitu sampai. Matanya langsung tertuju pada Hazna yang terbaring di tempat tidur, dengan wajah pucat.

“Tidak apa-apa Dokter, cepatlah periksa istriku,” pinta Abimanyu.

Dokter Anjar segera memeriksa dada Hazna dengan stetoskop dan memeriksa denyut nadi Hazna, lewat pergelangan tangannya, setelah itu memeriksa  tekanan darah. Hazna  mulai tersadar, ia sedikit berjingkat, ketika dilihatnya Dokter Anjar berada di sampingnya.

“Mas Anjar,” sapa Hazna.

Sapaan Hazna yang tampak mengenal Dokter Anjar, membuat Abimanyu dan Bu Ratna heran.

“Kamu, mengenal Dokter Anjar, Haz?” tanya Bu Ratna.

“Iya Bu... Dokter Anjar teman waktu kuliah,” jawab Hazna, sedikit canggung.

“Oh begitu, kebetulan ya, Haz... Dokter Anjar ini dokter pibadi Ibu,” jelas Ratna.

“Bagaimana keadaan istri saya, Dokter?” tanya Abimanyu.

“Istri Anda tidak apa-apa, cuma anemia,” jawab Dokter Anjar, tatapan matanya ke arah Hazna.

“Haz, anemiamu kambuh lagi, jangan stress, jangan terlalu capek, ini adalah keluhanmu dari dulu,” jelas Dokter Anjar dengan serius

“Terima kasih, Dokter,” jawab Hazna pelan.

“Jika Dokter sudah selesai, aku antar ke bawah,” sela Abimanyu. Entah mengapa Abimanyu merasa tidak senang, jika Anjar, memberi perhatian pada Hazna.

“Terima kasih ya Dokter,” tukas Bu Ratna.

Abimanyu, mengantar Dokter Anjar, ke arah pintu depan. Abimanyu penasaran dengan Dokter Anjar, yang ternyata mengenal Hazna.

“Tampaknya Dokter, mengenal dengan baik Hazna, sudah berapa tahun kalian saling mengenal,” tanya Abimanyu.

“Hampir 5 tahun, sejak awal kuliah. Kami berteman baik,” jawab Anjar, sambil berjalan menuruni tangga.“ Aku tahu, jika Hazna menikah dengan Anda, tapi Hazna tidak tahu kalau aku adalah dokter keluarga Bu Ratna,” sambung Dokter Anjar.

“Pantas dia terkejut melihat Dokter.”

“Anda beruntung, mendapatkan Hazna, wanita sholehah. Aku harap Anda bisa membuatnya bahagia.”

“Apa maksud Dokter.”

“Jangan salah paham, Pak Abimanyu. Aku mengatakan semuanya ini karena terkait dengan kesehatan Hazna, sebenarnya awal dari suatu penyakit adalah pikiran. Saya rasa Anda mengerti. Aku mengatakan hal ini, sebagai seorang dokter,” jelas Dokter Anjar.

Abimanyu, tampak serius dengan ucapan Dokter Anjar. Ia merasa Dokter Anjar sangat berlebihan memperhatiakn pasiennya, Hazna adalah temannya, tapi tetap saja hal  itu berlebihan.

“Assalamu’alikum, aku pamit dulu,” ucap Dokter Anjar

“Waalaikumsalam,” balas Abimanyu, seraya menatap Dokter Anjar yang menaiki mobilnya.

Sementara itu di  kamar, Hazna duduk di tempat tidur  dengan menyandarkan punggungnya di tumpukan bantal. Tanganya meraih segelas teh hangat, yang di sodorkan Bu Ratna.

“Maafkan Hazna, merepotkan Ibu, sampai pingsan segala,” keluh Hazna.

“Haz..., ibu kira kamu pingsan karena hamil, ternyata anemiamu kambuh,” ujar Bu Ratna dengan raut muka kecewa.

“Maafkan Haz Bu... belum dapat memenuhi keinginan ibu,” jawab Hazna lirih. Menatap ibu mertuanya. Seandainya ibu mertuanya tahu, Hazna lebih menginginkan dan merindukan seorang anak dalam pernikahannya.

“Bagaimana kamu dan Abimanyu, akan mendapatkan keturunan, jika kalian belum melakukan kewajiban kalian sebagai suami istri,” sahut Bu Ratna, membuat Hazna terkejut, dan bertanya-tanya dalam hati, darimana ibu mertuanya tahu.

“Iya ‘kan Haz, kamu belum di sentuh Abimanyu, jawab pertanyaan ibu?” tanya Bu Ratna dengan sedikit kesal.

Hazna hanya mengangguk pelan, tanda mengiyakan pertanyaan ibu mertuanya.

Abimanyu, masuk ke dalam kamar, terlihat Hazna duduk di tempat tidur,  tampak serius berbincang dengan Bu Ratna. Pembicaraan mereka terhenti ketika melihat Abimanyu datang.

“Ibu, keluar dulu. Haz, kamu harus banyak istirahat, dan jangan terlalu banyak pikiran,” nasehat Bu Ratna, pada menantunya pilihannya.

“Iya Bu, terima kasih,” balas Hazna.

“Abimanyu, jaga Hazna,” titah Bu Ratna pada putra semata wayangnya.

Abimanyu hanya mengangguk, tanda menyanggupi perintah Ibunya, lalu menutup pintu kamar setelah Bu Ratna keluar.

Abimanyu berjalan pelan ke arah Hazna, dengan pelan Abimanyu berucap, ”Haz, aku minta maaf, karena tadi membuka bajumu, untuk mengolesi minyak kayu putih, ibu yang menyuruhku.”

“Kenapa harus minta maaf, aku ini istrimu, kamu berhak atas tubuhku ini,” balas Hazna pelan, sambil mengubah posisi duduknya.

Abimanyu hanya terdiam, mencerna apa yang di katakan Hazna, tidak seharusnya ia meminta maaf, hanya karena membuka baju Hazna.

****

“Bagaimana Hazna, kamu sudah sehat,” tanya Bu Ratna, ketika mendapati Hazna di taman samping sedang menyiram bunga.

“Alhamdulillah, Hazna sudah sehat, besok pagi Hazna sudah mengajar lagi,” balas Hazna, seraya mengulas senyum, di sudut bibirnya.

“Haz, ibu ada sesuatu untukmu, gaun dalam paper bag  ini, kamu pakai malam ini.” Bu Ratna, berkata sambil menyodorkan  paper bag warna merah muda.

“Memangnya nanti malam ada acara apa?” tanya Hazna penasaran.

“Tidak ada acara apa-apa, pakai saja, mudah-mudahan Abimanyu suka.”

Hazna, sedikit bingung, ”Maksud ibu?”

“Sudah, jangan terlalu lugu, turuti saja perkataan Ibu,” timpal Bu Ratna, sambil mengedipkan matanya pada Hazna.

Malam ini terasa berbeda, hujan lebat  sudah menguyur dari sore tadi. Tidak seperti biasanya Abimanyu pulang awal, itu karena ibunya sudah berpesan untuk pulang jangan terlalu larut, cuaca sedang tidak mendukung, hujan lebat selalu datang di malam hari. Untunglah Abimanyu menuruti perintah Ibunya.

Abimanyu, masuk ke dalam kamarnya, kemejanya sedikit basah terkena air hujan. Ia pun membuka kemejanya, hingga dada bidang, yang di penuhi bulu halus terpampang dengan sangat jelas.  Sementara Hazna, sedang berada di dalam  kamar mandi, ia menuruti kemauan ibu mertuanya. Ternyata paper bag yang Bu Ratna berikan tadi siang berisi sebuah lingerie berbahan satin, berwarna  hitam dengan renda di setiap sudutnya,  kontras dengan kulit Hazna yang putih bersih. Hazna memandang tubuhnya yang terlihat dengan jelas, lekuknya tubuhnya yang indah, kaki jenjang yang muluspun terlihat, karena lingerie yang di kenakan sebatas lutut, ia sedikit malu pada penampilannya, baru kali ini, ia memakai baju tidur yang seksi, leher dan dadanya pun terlihat jelas, biasanya Hazna memakai  piyama, lengan panjang. Tapi kali ini berbeda, haruskah dia keluar kamar mandi dengan pakaian seperti ini?

Bab terkait

  • Merebut Cinta Suami Dari Kekasihnya   Malam Pertama

    Tok...tok...suara pintu kamar di ketuk. Abimanyu yang sedang membuka kancing kemejanya, bergegas membuka pintu, terlihat ibunya ada di depan pintu dengan membawkan minuman.“Ini teh melati, di luar dingin, minumlah,” ucap Bu Ratna pada putranya.“Ibu, tidak usah repot-repot, biar Hazna yang menyiapkan,” balas Abimanyu.“Tadi ibu bikin, sekalian buat kamu, kalau Hazna ‘kan tidak suka teh, jadi ini buat kamu,” timpal Bu Ratna.“Iya Bu, terima kasih,” jawab Abimanyu seraya meraih secangkir teh dari tangan ibunya dan segera menutup pintu kamar, ketika Ibunya melangkah pergi.Abimanyu, duduk di sofa, ia menyerutup sedikit demi sedikit secangkir teh melati, favoritnya, sampai habis tidak tersisa. Lalu diletakkan cangkir kosong di atas meja.“Haz, cepatlah keluar dari kamar mandi, aku mau ganti baju,” ucap Abimanyu, sambil melepas celana kain panjang, hingga menyisakan celana pendek.. ”Di luar hujan, tapi kenapa tubuhku gerah dan terasa panas,” guman Abimanyu, yang tiba-tiba merasa aneh deng

  • Merebut Cinta Suami Dari Kekasihnya   Cinta atau Kewajiban

    Abimanyu terlihat serius di depan laptop, hingga bunyi ponsel membuyarkan konsentrasinya, panggilan telpon dari Angela. “Hallo Angela, ada apa?” sapa Abimanyu. “Baru, diangkat sih,” protes Angela dengan nada bicara kesal. “Maaf sayang, tadi aku lagi nyetir tadi,” balas Abimanyu. “Oke, kita bertemu di kafe biasanya, aku tunggu jam makan siang.” “Oke, sayang.” Abimanyu menutup ponselnya dan melanjutkan pekerjaannya. Hingga hari beranjak siang, Abimanyu teringat janjinya untuk makan siang bersama Angela di sebuah kafe yang letaknya tidak terlalu jauh dari kantor. Dengan gegas, Abimanyu melangkah lebar menuju ke parkiran, setelah itu naik ke dalam mobil melaju ke jalan raya. Beberapa menit kemudian sampailah Abimanyu di sebuah kafe yang terlihat mewah dan private, nuansa klasik tergambar di setiap sudut kafe, menambah suasana yang romantis. Abimanyu melangkah masuk, seorang pelayan kafe menghampiri. “Ada yang bisa saya bantu?” tanya seorang wanita, pelayan kafe. “Aku sudah ada j

  • Merebut Cinta Suami Dari Kekasihnya   Cemburu

    Malam panjang yang dingin, kini terasa hangat. Abimanyu dan Hazna, memadu kasih. Hingga peluh membasahi tubuh mereka. Abimanyu yang sudah berpengalaman pun, dengan sabar memperlakukan Hazna yang masih tampak canggung, dan malu. Malam kedua terasa berbeda di bandingkan pada malam pertama. Hazna yang sudah siap menerima Abimanyu. Demikian juga Abimanyu, walau melakukan untuk sebuah kewajiban, tapi tidak bisa di pungkiri, detak jantungnya berdesir kuat ketika memeluk dan menyentuh serta memadu kasih dengan Hazna. Hampir sama, waktu melakukannya dengan Angela, tapi dorongan nafsu yang membakar jiwa lebih kuat, berbeda dengan Hazna, polosnya dan lugunya Hazna, membuat Abimanyu lebih merasa di cintai. Hazna juga ternyata memiliki tubuh yang seksi, di balik baju yang tertutup yang sering di pakainya. Harum rambut yang hitam legam sepinggang itu, membuat Abimanyu terhipnotis untuk terus mencium, dan membelainya. Abimanyu, merasa tersanjung, karena tubuh dan kecantikan Hazna, hanya di perunt

  • Merebut Cinta Suami Dari Kekasihnya   Nikahi Dia

    “Haz, apa maksudmu?” tanya Abimanyu, menatap lekat, wanita di depannya. “Mas...Aku tidak ingin, kalian berzinah, berhubungan tanpa ikatan penikakan adalah dosa besar, Aku tidak ingin Mas Abimanyu bergelut dalam dosa. Aku rela kok jika, mas Abimanyu menikahi Angela,” jawab Hazna pelan. “Kalau begitu, kamu gugut cerai Mas Abim, setelah kalian bercerai kami akan menikah. Karena aku hanya ingin satu-saunya Nyonya Abimanyu Raharja, menikah sah, secara agama dan negara,” ucap tegas Angela. “Maaf Angela, sampai kapanpun, aku tidak akan mengugat cerai Mas Abimanyu,” timpal Hazna, dengan tatapan tajam. “Terserah, kita lihat, siapa yang akan bertahan. Aku pergi dulu Mas Abim, aku sudah tidak berselera makan,” balas Angela. Lalu bangkit dari duduknya dan beranjak pergi dengan raut muka masam. Hazna dan Abimanyu, kini duduk berdua saling tatap, mata Abimanyu lekat menatap Hazna, hingga membuat Hazna tertunduk. “Maaf Mas, aku merusak suasana makan siang Mas Abimanyu, tapi aku lebih rela Mas

  • Merebut Cinta Suami Dari Kekasihnya   Foto Bareng Artis

    Pagi yang biasa cerah, terlihat mendung. Abimanyu duduk di kursi kerjanya, hari ini ia tidak bersemangat untuk bekerja, pikirannya masih melayang pada permintaan Hazna, yang tergolong sedikit gila, mana ada seorang istri yang menyuruh suaminya menikahi kekasihnya. “Hazna, benar-benar tidak waras,” gerutu Abimanyu, seraya membuka laptop di hadapannya. Iseng Abimanyu membuka berita infotaiment, terlihat berita terupdate mengenai kekasihnya Angela Kana. Sebuah project film akan di rilis bersama aktor baru, tapi pesonanya sudah menghipnotis dunia hiburan, aktor tampan bertubuh atletis berkulit putih, Frans aktor keturunan Indonesia Belanda itu akan bermain film dengan Angela kana. Melihat hal itu kekesalan Abimanyu bertambah, seketika di matikan laptopnya dan berdecak kesal. Tiba-tiba pintu ruangan di buka. Tampak Angela muncul dari balik pintu, dan melempar senyum pada kekasihnya yang terlihat cemberut. “Pagi, sayang, maaf ya kemarin siang aku pergi meninggalkanmu sama istri bodohmu

  • Merebut Cinta Suami Dari Kekasihnya   Rencana Bercerai

    Abimanyu melangkah menuju ruang ganti artis, terlihat Reyna menghadangnya sebelum Abimanyu masuk. “Maaf Pak Abim, aku tidak mengizinkan Anda bertemu Angela, reputasi Angela dipertaruhkan. Aku tidak mau hubungan kalian ketahui oleh publik," ucap Reyna. “Aku hanya ingin bicara sebentar,” pinta Abimanyu. “Maaf, lebih baik bicara lewat ponsel,” balas Reyna. Abimanyu mendesah kasar, kemudian melangkah pergi. Sesampainya di tempat parkir. Abiamanyu menelepon Angela. “Hallo Angela, aku tunggu kamu di mobil, sekarang, atau aku akan memaksa masuk ke ruang ganti,” ancam Abimanyu tegas. “Oke, hari ini sudah selesai jadwal shootingku, aku segera menemuimu,” balas Angela. Sekitar sepuluh menit, Angela datang dan bergegas masuk ke dalam mobil milik Abimanyu. Terlihat Abimanyu tampak senang dengan kehadiran Angela, lalu tubuh nan seksi berbalut baju kurang bahan itu di peluknya erat, sambil membisikkan sebuah kata, ”I love you Angela.” Angela hanya diam, walau hatinya masih sakit, tapi tidak

  • Merebut Cinta Suami Dari Kekasihnya   Kesepakatan

    Hazna keluar dari taksi yang ditumpangi, hari menjelang sore, dilangkahkan kakinya menuju pintu depan, tampak Bu Ratna melempar senyum pada Hazna, ketika melihat menantu pilihannya ada di depan mata. “Bagaimana Haz, kamu sudah selesai merenovasi kamar pribadi Abimanyu, sekarang itu juga kamarmu, sesekali kalian harus menghabiskan waktu menginap di hotel,” ucap Bu Ratna, dengan binar mata bahagia. Perkataan Bu Ratna, sebenarnya membuat mual Hazna, tidur di ranjang bekas pengkhianatan suaminya, rasanya seperti tidur di atas tumpukan duri yang menusuk seluruh tubuh. Seketika bayangan suaminya yang tangannya merekat kuat di pinggang Angela membuat sasak dadanya. “Sudah Bu, Hazna sudah mengganti furniture yang lebih minimalis, pasti Mas Abim menyukainya,” jawab Hazna, dengan tersenyum kecil. Ia masih tidak tega membuat Ibu mertuanya kecewa, jika mendengar bahwa putranya masih berhubungan dengan kekasihnya. Hazna dan Bu Ratna melangkah masuk ke dalam rumah. Setelah menyelesaikan kewaj

  • Merebut Cinta Suami Dari Kekasihnya   Raih Cinta Suaminu

    Hazna melanjutkan langkahnya masuk ke dalam kamarnya, sebuah kamar yang sangat sederhana yang menemaninya di saat masih kecil hingga ia dewasa, kamar itu masih sama, bercat dinding putih dengan ranjang kecil dan satu set lemari dua pintu dan meja belajar, berlahan Hazna menghempaskan tubuhnya di tempat tidur yang tidak begitu empuk, tapi terasa sangat nyaman, lalu matanya menatap langit-langit kamar, pikirannya menerawang jauh pada sosok Angela Kana, seorang aktris cantik dan seksi, itu bukan hanya memikat hati suaminya tapi juga membuat ibunya mengidolakannya. Dalam hati Hazna berkata, tidak akan mampu bersaing dengan Angela, aktris itu begitu mempunyai fisik sempurna, yang akan membuat pria manapun pasti tunduk padanya. Hari menjelang malam, jam tangan Hazna menunjukkan pukul tujuh malam, Hazna keluar beranjak dari kamar, begitu aroma sambal terasi dan tempe goreng mengoda perutnya untuk segera datang menyantap menu sederhana favoritnya. “Emmm begitu ada aroma sambal trasi dan t

Bab terbaru

  • Merebut Cinta Suami Dari Kekasihnya   Annyversary

    Seketika wajah Bagaskara berubah pucat, kedok kebusukannya sudah terbongkar, tapi ia mencoba bersikap tenang.“Untuk menuntut seseorang, harus ada bukti, Abim.”“Bukti? Tenang saja, aku sudah mempersiapkan buktinya, Santi dengan jelas menceritakan jika kamu yang membawa Hazna pasca kecelakaan, dan kesaksian Pak Dito, jika ia diberi obat tidur oleh Santi hingga menyebabkan kecelakaan, kalian akan cukup lama di penjara!” gertak Abimanyu lalu menutup ponselnya.Bagaskara terlihat panik, ia berusaha menghubungi Santi beberapa hari yang lalu tapi tidak bisa, tidak lama kemudian masuk chat video. Dengan cepat Bagas membukanya, dan video tentang pengakuan Santi yang melibatkan Bagaskara .Kini Bagaskara sadar, jika nasibnya berada di tangan Abimanyu, dan mungkin kali ini Abimanyu tidak akan memaafkannya.Satu minggu telah berlalu, Hazna sudah diperbolehkan pulang, dan saat ini ia sudah berada di kamarnya bersama Abimanyu.“Hemmm aku merindukan kamar ini,” ucap Hazna, lalu menatap dirinya

  • Merebut Cinta Suami Dari Kekasihnya   Mengingat Kembali

    Abimanyu membaringkan tubuh Hazna ke atas pembaringan, melucuti sleep dres yang masih menempel, kini hanya terlihat tubuh polos yang sangat dirindukannya, tiga bulan sudah ia menahannya dan saat ini, Abimanyu ingin meluapkan hasratnya, desahan nama Hazna selalu di sebutnya dalam puncak kenikmatan, demikian juga Hazna, wanita itupun merasakan hal sama sebuah kenikmatan bercinta ia rasakan.Hujan rintik diluar sana, menjadi saksi permainan panas keduanya di atas ranjang, hingga kedua tubuh itu terkulai di atas ranjang dangan saling berpelukan.Hazna membuka matanya, tubuh polosnya masih berada dipelukan Abimanyu, ia manatap wajah pria yang berada beberapa centi itu, dalam hatinya ia meragu. jika pria yang memperlakukannya penuh dengan cinta adalah target balas dendamnya.Perlahan di uraikannya pelukan Abimanyu, lelaki itu masih tertidur pulas, Hazna turun perlahan dari tempat tidur, meraih bajunya dan beregas membersihkan diri, jam di dinding menunjukkan pukul tiga dini hari, sebuah cha

  • Merebut Cinta Suami Dari Kekasihnya   Layani Aku

    Hari menjelang sore, ketika Hazna terbangun, ia sedikit terkejut karena ia sudah berada di atas tempat tidur. Rasanya nyaman sekali tidurnya, tidak ada yang perlu ditakutkan berada di dekat Abimanyu.Kini pikiran Hazna bercabang, dalam hatinya ia bertanya-tanya apakah mungkin Abimanyu Raharja yang berstatus suaminya yang menyebabkan kecelakaan dirinya.Suara ketukan pintu depan membuyarkan lamunannya, jam dinding menunjukkan pukul 4 sore. Bergegas kaki Hazna menginjak lantai dan berjalan untuk membuka pintu.Ceklek!...”Pak Abimanyu,” sapa Hazna.“Sudah puas tidurnya, dari siang hingga sore, kalau sudah, aku ada tugas untukmu.”“Tugas di hari libur?” Hazna memicingkan matanya.“Ya, ada tugas untukmu, ayolah ikut denganku.” Abimanyu langsung menarik tangan Hazna, tidak memberi kesempatan untuk Hazna menolak perintahnya.Abimanyu terus mengandeng paksa Hazna, hingga sampai di area loundry.“Hari ini, Ibu, Leon dan Bi Eni sedang liburan di puncak, aku ingin kamu mencuci bajuku.”“Ahhh a

  • Merebut Cinta Suami Dari Kekasihnya   Nayla adalah Hazna

    “Bu dia bukan Hazna,” ucap Derma pelan.“Pak, apa kamu tidak mengenalinya, walau rambutnya berubah cokelat tembaga, dan manik matanya cokelat, tapi aku bisa mengenali putriku,” balas Mega.“Jika dia Hazna, dia tidak akan melepas hijabnya.”Mega menatap nanar wanita di depannya, yang mengenakan dres tanpa lengan, Hazna tidak pernah memakai baju kurang bahan seperti itu meskipun di dalam rumah.“Kamu bukan Hazna...” gumam Mega.“Aku memang bukan Hazna, aku Nayla partner kerja Pak Abimanyu.”“Ayo Bu, kita keluar dari sini,” ajak Derma menarik tangan istrinya.Mega sangat kecewa, dan semakin sedih, dengan langkah gontai keduanya menuju rumah utama.“Bu Mega, Pak Derma, silahkan masuk,” titah Ratna begitu melihat besannya sudah di ambang pintu.Ratna meraih Leon dan berganti mengendongnya.”Eyang sudah kangen sama Leon,” ucapnya seraya mengcup kening bocah satu tahun yang mesih terlelep tidur.“Mengapa ada wanita yang mirip Hazna di sini?” tanya Mega, dengan titik embun di sudut netranya.

  • Merebut Cinta Suami Dari Kekasihnya   Mana Yang Palsu

    Abimanyu kembali ke mobilnya, untuk sesaat dia berpikir tentang pernyataan Dito, bahwa dirinya merasa diberi obat tidur oleh seseorang. Lalu Abimanyu terpikir untuk mendatangi Resort miliknya, di mana Dela dan Anjar melakukan pernikahan. Resort yang dimiliki Abimanyu terbilang ketat pengamanan, kenapa ada seseorang penyusup yang masuk tanpa kartu undangan pernikahan batin Abimanyu sangat kesal.Dengan geram ia menuju resort miliknya, hanya butuh 30 menit Abimanyu telah sampai, seorang security menyambutnya.“Selamat datang pak Abimanyu,”“Pak aku ingin bertemu dengan kepala maintenance sekarang,”“Baik Pak .”“Oh ya siapa security yang berjaga saat malam resepsi pernikahan Dela dan Dokter Anjar di sini, dan disaat Bu Hazna kecelakaan, aku juga ingin bertemu dengannya!”“Kebetulan malam itu, saya Pak yang berjaga,”“Baiklah kita bicara di ruang maintenance.”Tidak lama kemudian, seorang pria yang merupakan staff bagian keamanan dan security sudah berada di ruang maintenance bersama Abi

  • Merebut Cinta Suami Dari Kekasihnya   Misteri Obat Tidur

    Kembali ke rumah Abimanyu Raharja, lelaki itu sudah terlihat rapi dengan mengenakan kemeja berwarna biru tua, ia melangah menuju meja makan di sana Ratna sudah menunggunya.“Bu, kemana Leon, semalam kau kemarnya tapi tidak ada dan pagi ini juga aku belum melihatnya?”“Kemarin siang, Pak Derma dan Bu Mega menjemputnya mereka kangen dengan cucunya, mungkin Leon akan satu minggu di sana.”“Kasihan Pak Derma dan Bu Mega, pasti mereka sangat merindukan Hazna, aku harap Hazna kembali dalam keadaan baik-baik saja.”“Abim, jangan berharap sesuatu yang tidak mungkin, ini sudah satu bulan lebih, Hazna belum ada kabar.”“Pak Dito sudah sadar dari koma kemarin, dan menurut keterangannya Hazna waktu itu berhasil keluar dari mobil, bahkan dia ingin membantu mengeluarkan Pak Dito dari dalam mobil, tapi karena kaki Pak Dito terjepit, Hazna kesulitan, lalu ia pergi mencari pertolongan, dan setelah itu Pak Dito tidak sadarkan diri,” jelas Abimanyu.“Benarkah, tapi jika Hazna selamat, kemana dia, apa

  • Merebut Cinta Suami Dari Kekasihnya   Tinggal di Palvilium

    Abimanyu mulai mencurigai, jika Nayla adalah Hazna, tapi sebagian hatinya juga mengatakan tidak. Hazna adalah wanita sholehah, ia tidak akan berpenampilan seperti itu, lagi pula buat apa dia melakukannya, hubunganku dengan Hazna sudah baik-baik saja, pikir Abimanyu cukup membuat kepalanya hampir meledak, jika memikirkan kesamaan Nayla dan Hazna.“Pak Abimanyu...Pak..” sapa Hazna ketika melihat Abimanyu melamun.“Oh Maaf, aku sudah kenyang, kita pergi sekarang.” Abimanyu bangkit dari duduknya setelah mengusap mulutnya dengan tissu.Hazna mengikutinya. ”Pak kita ke hotel dulu, barang-barangku masih ada di sana.”“Oke , kita ke hotel dulu.”Abimanyu dan Hazna meninggalkan kafe dan menuju Hotel Raharja. Sesampainya di Hotel Raharja, Hazna langsung menuju kamarnya, mulai mengemasi semua berang-barangnya dalam sebuah travel bag, sesudah itu dengan langkah pelan ia meninggalkan kamar menyusuri lorong hotel, tiba-tiba ia menghentikan langkahnya, ketika ia mendengar perbincangan dua room serv

  • Merebut Cinta Suami Dari Kekasihnya   Mulai Menyelidiki

    “Auww,” teriak Hazna kesakitan ketika rambutnya di cengkram kuat oleh Angela.“Angela, lepaskan!” bentak Abimanyu dengan menarik tangan Angela supaya melepaskan tangannya dari rambut Hazna.Angela melepaskan tangannya, tapi matanya masih menatap lekat wanita di depannya.“Kamu siapa? Tidak mungkin Hazna, dia sudah tiada.” gumam Angela.“Dia Nayla, partner kerjaku, awas jika kamu lancang dengannya lagi!” Abimanyu mengertak Angela.Angela masih tertegun, menatap Hazna dari atas ke bawah, ”Nayla, ya kamu bukan Hazna. Hazna selalu menjaga tubuhnya dengan berbalut khimar dan hijab, sedangkan dirimu seperti jalang..”Plak!...tamparan keras mendarat pipi mulus Angela.”“Jaga bicaramu!” bentak Hazna.Seorang security datang.“Pak! Bawa Angela keluar dari sini!” perintah Abimanyu geram.“Abim...jadi kamu sekarang lebih tertarik dengan wanita yang mirip Hazna dari pada diriku!” pekik Angela mengila ia berontak ketika tanganyna diseret security dengan kasar. Abimanyu mendesah kesal lalu kembali

  • Merebut Cinta Suami Dari Kekasihnya   Angela Bertemu Hazna

    Hazna, tampak berpikir sejenak, ia tidak mau memutuskan apapun tanpa sepengetahuan Bagas. ”Aku akan pikrkan dulu.”Tidak tersasa mereka sampai di kawasan perkantoran, di sana terdapat berjajar deretan kafe, toko dan butik, salah satunya kafe dan restoran Bintang Raharja milik Abimanyu. Abimanyu dan Hazna turun dari mobil.“Nay, aku akan perkenalkan dengan beberapa staff dan karyawan kafe, ikutlah denganku.” ajak Abimanyu.Hazna mengikuti langkah Abimanyu. Hazna menatap dekorasi interior kafe yang bernuansa alam, banyak sekali tanaman hias di dalam ruangan.“Bagus sekali desainnya, terasa ada ditengah alam yang sejuk, gemercik air kolam dengan tanaman hijau yang mengelilinginya membuat pengunjung akan betah disini.”“Desain interior ini, adalah usul dari Hazna, ia menyukai hal-hal yang sederhana, tapi terlihat nyaman,” sahut Abimanyu.Hazna tertegun, ketika melihat Abimanyu berucap, seakan dari nada bicaranya ia sangat mengagumi sosok Hazna. Tapi sekali lagi sikap Abimanyu di anggap

DMCA.com Protection Status