Mendengar itu, Yoana tersenyum. Kalau bukan karena dia tahu bahwa Tiara juga sangat membenci Eleanor dan bisa membantunya, dia tidak mungkin akan mempertahankan orang tidak berguna ini.Tiara benar-benar bodoh. Dia tidak bisa melakukan apa pun dengan benar. Namun kalau soal bicara, dialah yang paling pintar.Yoana memandangnya seraya membalas, "Tunjukkan kemampuanmu. Selain itu, kalau penjualan parfum di kuartal berikutnya masih kalah dari Grup Stelea, siap-siaplah untuk turun dari posisi kepala peracik parfum."Yoana menambahkan, "Grup Pratama nggak bakal mempertahankan orang yang nggak guna. Sekalian kuberi tahu, aku tertarik sama kepala peracik parfum Grup Stelea.""Menurutmu, kalau aku menawarkan bayaran dua kali lipat untuk merekrutnya, apa kamu yang sudah bertahun-tahun kalah darinya ini masih punya tempat di sini?" tanya Yoana.Dulu, Tiara memang punya sedikit kemampuan. Hanya saja, Yoana sungguh tidak menyangka bahwa dia ternyata begitu payah.Selama bertahun-tahun, Tiara selal
Bastian benar-benar bicara tanpa pikir panjang. Tak lama kemudian, Jeremy membalas dengan suara serak, "Sudah."Bastian bangkit, lalu bertanya dengan cemas, "Sudah? Kalau begitu, kenapa kondisimu bukannya membaik, malah makin parah? Jangan-jangan rumor tentang dia nggak benar?""Tapi, itu nggak mungkin! Kalau dia nggak punya kemampuan itu, reputasinya nggak bakal sebagus itu di dunia pengobatan tradisional," ucap Bastian yang benar-benar tidak paham.Jeremy bertanya, "Kalau nggak diobati olehnya, apa yang harus kulakukan selanjutnya?""Menunggu mati!" balas Bastian.Jeremy mengerutkan alis. Dia memandang dingin ke arah Bastian seraya bertanya, "Maksudmu kalau nggak ada dia, aku cuma bisa menunggu mati?"Bastian menaikkan kacamatanya sambil membalas, "Kondisi tubuhmu sekarang memang sangat buruk. Kalau terus begini, kamu bisa terkena penyakit seperti strok karena kelelahan."Bastian memang tidak sedang melebih-lebihkan. Kalau terus begini, situasi Jeremy memang sangat bahaya. Setelah be
Andy melaporkan, "Rekaman CCTV dari insiden Nona Yoana dan Nona Eleanor di restoran tadi sudah tersebar di internet. Sekarang, itu menjadi bahan perbincangan seluruh netizen."Mendengar itu, Jeremy sontak mengernyit. Andy sempat melihat beberapa komentar. Kebanyakan orang menyadari bahwa jatuhnya Yoana terlalu dibuat-buat.Publik benar-benar bisa menilai dengan jelas. Kini, ada banyak orang yang ramai-ramai mengejek Yoana. Tentu saja, Jeremy yang waktu itu membela Yoana dan "bertindak kasar" terhadap Eleanor juga ikut dihujat habis-habisan.Di akhir video yang diputar, seseorang menambahkan animasi singkat. Ada karakter kecil yang mengenakan kostum badut dengan akting yang sangat buruk, sementara seekor anjing di sampingnya menonton dengan penuh minat.Sekelompok orang di bawah tertawa keras-keras, seolah mengejek akting badut yang buruk dan kebodohan anjing yang polos.Kemudian, suara kembang api meledak di akhir. Itu menampilkan badut dan anjing yang akhirnya "bersatu" dengan tulisan
Nada bicara Jeremy yang dalam dan dingin membuat napas Yoana terhenti sejenak."Remy, apa maksudmu?" tanya Yoana dengan cemas."Bukannya kamu yang meracuni Eleanor dulu sehingga dia masuk ke kamar pria lain? Setelah itu, kamu menyelinap ke kamarku sehingga bisa mengandung anak itu. Jadi Yoana, sebenarnya apa yang dikatakan Eleanor nggak salah," jelas Jeremy dengan nada dingin.Yoana bahkan merasa tubuhnya akan membeku. Dengan kata lain, Jeremy menyiratkan bahwa dia hanyalah orang ketiga. Bagaimana bisa Jeremy mengatakan hal itu padanya? Hati Yoana terasa sangat sakit, seperti dicabik-cabik."Yoana, waktu itu aku sudah memperingatkanmu. Jangan pernah pakai cara licik seperti itu untuk mencelakai orang lain lagi. Tapi sepertinya kamu nggak peduli," ucap Jeremy. Dia menatap wanita itu lekat-lekat dengan mata hitam pekat.Tubuh Yoana mulai gemetar ketakutan. Dia menjelaskan, "Remy, tolong dengarkan aku ... Aku benar-benar tahu kesalahanku. Dulu aku terlalu mencintaimu, jadi cemburu pada El
Mata Yoana berbinar-binar. Dia membalas sambil mengangguk, "Begitu ya."Setelah dokter selesai berbicara, mereka pergi membawa sampel darah. Sementara itu, Yoana mengepalkan tangannya erat-erat.Setelah keluar dari rumah Keluarga Adrian dan masuk ke mobil, Yoana segera mengeluarkan ponselnya untuk menelepon.Yoana berujar, "Sampel untuk tes DNA antara Remy dan Daniel sudah dikirim. Apa kamu yakin bisa menanganinya?"Orang itu membalas, "Tenang saja, aku akan mengurusnya.""Bagus. Ingat, jangan sampai ada kesalahan sedikit pun," ucap Yoana sambil menghela napas."Aku tahu," jawab orang itu.....Di ruang kerja, Daniel mengetuk pintu dengan lembut sambil memanggil, "Papa."Jeremy mendongak dan melihat anak itu berdiri di pintu. Ekspresi dinginnya sedikit mereda. Dia melambaikan tangan sambil bertanya, "Kenapa belum tidur malam-malam begini?""Aku sudah melihat semua yang terjadi di internet," jawab Daniel sambil berjalan mendekat dengan ekspresi serius. Dia menambahkan, "Pa, kamu seharus
Sudut bibir Eleanor menyunggingkan senyuman dingin. Dia sengaja berpura-pura tidak tahu dengan bertanya, "Kenapa?"Sejak ibunya menghilang, Robert membawa selingkuhannya dan anaknya yang lahir di luar nikah ke rumah. Dia bahkan mengambil alih semua milik ibunya.Saat itu, Eleanor masih sangat kecil, tetapi Robert tak pernah peduli padanya lagi. Setelah bertahun-tahun diabaikan, hari ini Robert tiba-tiba memanggilnya pulang dengan tergesa-gesa. Itu sudah pasti karena insiden semalam.Video rekaman itu juga memberikan dampak besar pada Tiara. Pasti adiknya yang mengadukan hal ini kepada Robert. Eleanor sudah terbiasa dengan sikap ayahnya yang selalu membela Tiara.Robert membalas, "Kamu masih berani bertanya? Apa kamu nggak tahu apa yang kamu lakukan tadi malam? Adikmu pulang semalam dengan wajah bengkak. Sebagai kakaknya, bukannya membelanya, kamu malah bantu orang lain untuk menamparnya. Eleanor, kenapa kamu nggak mati saja?""Adikmu terluka parah, tapi kamu baik-baik saja. Eleanor, ke
Eleanor membalas sambil tersenyum, "Tiara adalah kepala peracik parfum di Grup Pratama, tapi penjualan parfumnya kalah dari perusahaan kecil. Jadi, Yoana pasti akan menekannya."Eleanor melanjutkan, "Setiap kali merasa tertekan, Tiara bukannya berusaha memperbaiki diri, tapi malah ingin menyingkirkan orang yang membuatnya tertekan. Itu sebabnya, dia mencoba menyelidikiku. Bukannya itu wajar?""Kalau Yoana, dia sangat fokus pada keuntungan. Setelah berkali-kali kecewa oleh Tiara, dia pasti berpikir untuk mencari pengganti. Karena sudah mengalahkan Tiara, aku tentu menjadi targetnya," tambah Eleanor.Mendengar analisis Eleanor, Vivi bertepuk tangan sambil memuji, "Kamu benar-benar memahami mereka berdua." Eleanor tentu saja sudah melihat semuanya dengan jelas.Vivi menambahkan, "Tapi, sia-sia saja usaha mereka. Bahkan, para petinggi perusahaan pun belum pernah melihatmu. Mereka berharap bisa mendapatkan informasi tentangmu? Itu mustahil."Eleanor pun tersenyum. Tentu saja dia tidak akan
Jeremy terdiam. Dia menatap Eleanor, lalu menepis tangannya dan membalas dengan dingin. "Aku cuma mau bicara sebentar. Bisakah kamu dengarkan baik-baik?""Karena kamu mau bicara, aku harus mendengarkan dengan patuh? Kenapa? Apa aku ini anjing peliharaanmu?" balas Eleanor dengan tajam.Wajah Jeremy berubah sangat muram, seolah-olah ingin mencekik wanita yang pandai bicara ini. Andy yang berada di samping diam-diam berdoa agar bosnya tidak pingsan karena terlalu emosi.Jeremy pun memejamkan mata untuk menahan amarah. Dia akhirnya merespons, "Eleanor, mulutmu benar-benar tajam sekali.""Aku tahu itu, nggak perlu kamu kasih tahu," balas Eleanor.Jeremy menatap wajah Eleanor yang dingin dan tak acuh. Kata-kata yang ingin dia ucapkan terasa sulit dilontarkan."Apa aku sudah boleh pergi?" tanya Eleanor.Jeremy tidak menjawab. Eleanor pun langsung berbalik untuk pergi. Akan tetapi, pria itu malah menarik pergelangan tangannya dan mendorongnya ke badan mobil.Eleanor sangat terkejut. Tatapannya