Beranda / Pernikahan / Menjinakkan Istri Tantrum / Permainan Tangan Dalam Mobil

Share

Permainan Tangan Dalam Mobil

Penulis: sherina vellyn
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-21 16:48:25

Glenn menatap Jeslyn dengan tatapan tak percaya dengan apa yang diminta Jeslyn. Ini pertama kalinya dia bertemu dengan gadis yang langsung ke intinya. Sementara dia rasanya tak perlu mengeluarkan usaha lebih untuk itu. Itu membuatnya sedikit... bersemangat.

“Tidak,” jawab Glenn dengan kosong, dia tidak mengizinkan Jeslyn untuk menyentuhnya.

Jeslyn menyadari bagaimana Glenn menatapnya dengan tatapan kosong, Glenn kelihatannya punya pendirian yang teguh tentang tradisi tempat asalnya tersebut. Itu membuatnya cemberut.

“Sungguh? Aku tidak pernah ditolak sebelumnya,” gumam Jeslyn, dia kelihatannya kesal.

Antara kesal dan malu, itu yang Jeslyn rasakan. Namun, di sisi lain dia merasa semakin tertarik dengan Glenn. Karena menurutnya, Glenn punya pesona yang tidak dimiliki pria lain.

“Ya, kau amat tidak sopan,” balas Glenn, langsung menilai perilaku Jeslyn barusan.

“Lebih tidak sopan jika aku menciummu langsung. Aku bisa melakukan hal yang lebih tidak sopan. Namun karena statusmu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Menjinakkan Istri Tantrum   Kegiatan Sejoli Lainnya

    “Sial, Jeslyn,” umpat Glenn.Glenn sudah berada di kamar mandi, berdiri sambil memegangi batang kemaluannya yang telah dia sembunyikan dari Jeslyn. Dia mungkin tak pernah menggunakan benda itu pada wanita, tapi dia pernah menggunakannya pada alat bantu yang dia beli secara diam-diam. Jeslyn membuatnya gila. Tetapi dia berhasil menahan dirinya, memberikan kesan pertama yang kuat pada Jeslyn. Dia bukannya berbohong dengan personalitas yang dia bangun. Erangan Glenn menggema di kamar mandi. Tubuhnya yang ketat dan kencang juga ternyata selama ini tertutup oleh pakaiannya. Walau bahunya yang lebar tetaplah menonjol jika dilihat keseluruhan. *** “Aku penasaran apa Glenn akan baik-baik saja. Dia kelihatannya cukup dingin pada perempuan. Apa dia gay?” Magnus melirik Cressa sambil menikmati teh yang menemani mereka berdua menonton televisi malam itu. Salju yang turun lebat di luar memperindah suasana yang sedang mereka nikmati. “Dia 100% lurus. Dia hanya merasa kalau dia harus le

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-21
  • Menjinakkan Istri Tantrum   Kepala Pria di Antara Dua Kaki

    “Ahn...” Magnus mengerutkan alisnya ketika berdiri di depan pintu suatu ruangan. Dia meraih gagang pintu ruangan tersebut dan memutarnya untuk membuka pintu hingga isi ruangan terlihat olehnya. Seorang gadis yang tengah melebarkan kakinya di kursi langsung terperanjat kaget dan menoleh ke pintu. Pria yang kepalanya berada di antara kedua kakinya langsung terangkat dan melihat ke pintu bersama gadis itu. “Aku ingin bicara dengannya berdua, keluar!” Magnus menatapi pria itu yang langsung bangkit. Cressa, gadis yang hampir meraih puncaknya itu hanya bisa menghela nafasnya sambil memperbaiki rok dan caranya duduk. Wajahnya memerah, antara karena kegiatan panas yang dia lakukan sebelumnya atau justru karena malu baru saja dipergoki oleh tunangannya. “Apa yang kau inginkan?” Cressa menatap ke arah lain, jelas malu atas tindakannya barusan. “Bukankah keluarga Montgomery yang terhormat tidak mengizinkan aktivitas seperti itu sebelum menikah?” ejek Magnus sambil berdiri tegap di depan me

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-14
  • Menjinakkan Istri Tantrum   Gadis Berperingai Buruk

    Cressa menyilangkan tangannya di dada, menatap dua orang yang sekarang berusaha keras menjauhi hiu putih yang sedang asyik berenang di kandangnya. “Chloe sangat suka bermain-main dengan manusia. Tapi terakhir kali aku harus membayar tagihan rumah sakit dan kompensasi untuk orang yang mengurus kolam Chloe, dia kehilangan tangan kanannya, sampai siku.” Cressa cemberut sambil menatap Magnus. Magnus mendengus tak percaya dengan kelakuan Cressa yang satu ini. Magnus menggeleng pelan sebelum akhirnya membantu kakak ipar Cressa dan wanita yang tak dia kenali itu. Beberapa petugas yang sepertinya ditugaskan menjaga kolam juga langsung datang untuk membantu. Cressa hanya tersenyum simpul ke arah kakak iparnya yang sudah berada di pinggir kolam dengan bantuan orang-orang itu. Pria itu tampak sangat panik dan sedang syok, begitu pula wanita itu. “Bocah gila,” umpatnya. Cressa hanya mengangkat alisnya dengan keheranan dan kemudian berbalik. Cressa langsung pergi dari sana. Dia berjalan sambi

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-14
  • Menjinakkan Istri Tantrum   Berapa Banyak yang Sudah Menyentuhnya?

    Di hari pernikahan antara Magnus dan Cressa yang dilaksanakan cukup sederhana namun tidak sesederhana kelihatannya itu, Serenia menghela nafasnya sedikit lega.Magnus menatapi Cressa dengan gaun pengantinnya setelah dia sah menjadi istrinya. Cressa tampak duduk sendirian di salah satu meja. Sementara Magnus saat itu sedang mengobrol dengan pria dewasa lainnya. “Aku sudah mendengar semuanya tentang kau yang memutuskan hubungan dengan keluargamu sendiri karena kasus korupsi yang dilakukan ayahmu,” salah satu pria menyinggung soal keluarganya. Magnus hanya tersenyum simpul. “Aku tidak ada hubungan apa pun dengan ayahku sebelum kerajaan memeriksa keluargaku.” “Kakakmu, Garrett sepertinya sengaja menumbalkan ayahmu. Dia melimpahkan semuanya pada ayahmu sementara dia saat ini tengah menikmati kekuasaannya di perusahaan Armstrong.” “Sudah kubilang aku tidak ada lagi hubungan dengan keluarga Armstrong sekarang. Aku anggota keluarga Montgomery sekarang,” ucap Magnus dengan lebih tegas. “K

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-14
  • Menjinakkan Istri Tantrum   Kau yang Pertama

    Cressa hanyut dalam permainan Magnus di malam pernikahan mereka. Tangannya mencengkeram erat sprei. Disusul dengan jemari Magnus yang menyelinap masuk ke sela jemari Cressa. Keduanya kini saling mencengkeram satu sama lain, melupakan perkelahian singkat mereka dan fokus pada pertempuran di ranjang malam itu. “Aku terkesan, bagaimana para pria itu bisa tahan meski kau tidak mengizinkan mereka untuk masuk. Kau benar-benar menjaganya untukku?” “Ha-ah... Aku menjaganya karena nama baik keluargaku.” “Kau sepertinya sangat terobsesi atas nama keluargamu sendiri. Montgomery... Bukankah itu tidak membuatmu lebih baik? Hah... maksudku, kau tetap melakukan hal buruk sebelum menikah.” “Bagaimana denganmu? Bukankah kau juga melakukan hal itu sebelum menikah? Bagi pria, hah... kalian tidak memiliki bekas jika sudah melakukannya.” “Kau yang pertama, Cressida. Kau yang pertama untukku.” *** Cressa terlelap nyenyak di kasur king size kamar hotel tersebut. Sementara Magnus baru saja terba

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-14
  • Menjinakkan Istri Tantrum   Menenangkan Cressa

    “Lepaskan!” Cressa terus memberontak hingga mereka tiba di kamar hotel. Magnus menurunkan Cressa setelah menutup kembali pintu dan menatapi Cressa yang terengah-engah karena terus memberontak, sementara dia terengah-engah karena mengatasi gadis itu. Magnus menatap ke sekitar kamar dan terkejut akan situasi kamar yang sangat berantakan, sepertinya Cressa mengamuk sendirian tadi. Dia lantas menatap pelakunya yang sekarang menatap tajam ke arahnya, dengan darah kering di bibirnya. “Ada apa dengan bibirmu? Kau yang melakukan ini semua? Kenapa?!” Magnus sedikit membentak. “Itu karena kau! Kau pikir kau siapa meninggalkanku begitu saja setelah apa yang kita lalui? Kau pikir aku jalang yang bisa kau tinggalkan begitu saja?! Apa kau menganggapku jalang pribadi karena kita sudah menikah, jadi kau bisa seenaknya?!” gertak Cressa. Magnus mengambil nafas dalam-dalam. Dia berusaha mengontrol dirinya sendiri. Ini salahnya, sepenuhnya salahnya. Dia tahu ini akan terjadi, namun justru m

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-14
  • Menjinakkan Istri Tantrum   Perjalanan Bisnis Bersama

    “Karena keluarga akak iparmu kelihatannya sangat menginginkan perusahaan Montgomery.” Magnus menyilangkan tangannya di depannya dengan santai. “Oh, jika itu aku juga menyadarinya. Tunggu... Kenapa kau bisa tahu sampai sana? Maksudku, kita berdua memang tahu tentang perselingkuhan kakak iparku.” Cressa mengerutkan dahinya. “Ayolah, aku ini orang kepercayaan kakakmu. Jadi, mulai sekarang, aku hanya ingin kau bisa diajak bekerja sama. Kita berada di pihak yang sama. Jika kau tahu itu, maka sudah seharusnya kita bekerja sama.”Cressa terdiam sejenak sebelum akhirnya menghela nafasnya. Dia juga melakukan pernikahan ini atas permintaan kakaknya. Demi kelangsungan keluarga Montgomery sendiri, dan demi perusahaan Montgomery. Dia harus mempertahan apa yang telah diusahakan oleh tetuanya di masa lalu. “Apakah perceraian sangat dilarang oleh tradisi keluargamu hingga kakakmu hanya diam mengenai perselingkuhan kakak iparmu?” tanya Magnus. Cressa mengangguk. “Selain karena tradisi keluarga, di

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-07
  • Menjinakkan Istri Tantrum   Pertemuan Tak Diinginkan

    “Aku sudah sangat menjaga sikapku! Itu yang terbaik yang bisa kulakukan!” balas Cressa. “Lakukan dengan lebih baik lagi, atau aku akan memperlakukanmu seperti korban pemerkosaan malam ini.” Magnus menatap tajam ke arah Cressa, meski dia terdengar main-main, dia seperti serius di waktu yang sama.“A-apa-apaan itu?” Cressa mengerutkan alisnya, dia jelas kehilangan kata-katanya. “Ck, cat got your tongue?” Magnus meledeknya sebelum melepaskannya dan berjalan lebih dulu. Cressa hanya memutar bolanya dengan malas. Magnus mengawasinya, berusaha mengontrolnya untuk tetap menjaga sikapnya dan cara bicaranya. Cressa mematuhinya dengan enggan. Sebenarnya, perkataan Magnus agak membuat Cressa memikirkannya terus menerus. Sebelum akhirnya dia berusaha memfokuskan diri pada apa yang sedang mereka kerjakan hari ini. Perjalanan bisnis yang cukup jauh ini tidak boleh sia-sia sama sekali. “Aku sudah berkonsultasi dengan seorang kepala proyek untuk merealisasikan gambaran stasiun yang pihak kalian

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-08

Bab terbaru

  • Menjinakkan Istri Tantrum   Kegiatan Sejoli Lainnya

    “Sial, Jeslyn,” umpat Glenn.Glenn sudah berada di kamar mandi, berdiri sambil memegangi batang kemaluannya yang telah dia sembunyikan dari Jeslyn. Dia mungkin tak pernah menggunakan benda itu pada wanita, tapi dia pernah menggunakannya pada alat bantu yang dia beli secara diam-diam. Jeslyn membuatnya gila. Tetapi dia berhasil menahan dirinya, memberikan kesan pertama yang kuat pada Jeslyn. Dia bukannya berbohong dengan personalitas yang dia bangun. Erangan Glenn menggema di kamar mandi. Tubuhnya yang ketat dan kencang juga ternyata selama ini tertutup oleh pakaiannya. Walau bahunya yang lebar tetaplah menonjol jika dilihat keseluruhan. *** “Aku penasaran apa Glenn akan baik-baik saja. Dia kelihatannya cukup dingin pada perempuan. Apa dia gay?” Magnus melirik Cressa sambil menikmati teh yang menemani mereka berdua menonton televisi malam itu. Salju yang turun lebat di luar memperindah suasana yang sedang mereka nikmati. “Dia 100% lurus. Dia hanya merasa kalau dia harus le

  • Menjinakkan Istri Tantrum   Permainan Tangan Dalam Mobil

    Glenn menatap Jeslyn dengan tatapan tak percaya dengan apa yang diminta Jeslyn. Ini pertama kalinya dia bertemu dengan gadis yang langsung ke intinya. Sementara dia rasanya tak perlu mengeluarkan usaha lebih untuk itu. Itu membuatnya sedikit... bersemangat. “Tidak,” jawab Glenn dengan kosong, dia tidak mengizinkan Jeslyn untuk menyentuhnya. Jeslyn menyadari bagaimana Glenn menatapnya dengan tatapan kosong, Glenn kelihatannya punya pendirian yang teguh tentang tradisi tempat asalnya tersebut. Itu membuatnya cemberut. “Sungguh? Aku tidak pernah ditolak sebelumnya,” gumam Jeslyn, dia kelihatannya kesal. Antara kesal dan malu, itu yang Jeslyn rasakan. Namun, di sisi lain dia merasa semakin tertarik dengan Glenn. Karena menurutnya, Glenn punya pesona yang tidak dimiliki pria lain. “Ya, kau amat tidak sopan,” balas Glenn, langsung menilai perilaku Jeslyn barusan. “Lebih tidak sopan jika aku menciummu langsung. Aku bisa melakukan hal yang lebih tidak sopan. Namun karena statusmu

  • Menjinakkan Istri Tantrum   Penguntit

    “Aku hanya sedang ingin bersama temanku malam ini. Aku juga tidak akan pulang terlalu larut, mungkin satu atau dua jam lagi. Apa yang salah denganmu?” Cressa mengomeli Magnus di depan kafe, dia menatap Magnus dengan kesal karena Magnus menyusulnya langsung ke kafe alih-alih menunggunya. Cressa tak tahu bagaimana Magnus mengetahui keberadaannya begitu cepat, namun dia jelas merinding karenanya. “Saljunya akan turun semakin lebat malam ini. Untuk itulah, aku menjemputmu segera sebelum saljunya turun dengan lebat,” balas Magnus dengan santai sambil melahap pastry yang dia pegang. Cressa menatap Magnus dengan kesal. Dia kemudian melihat Jeslyn yang dengan tenang sudah duduk di mobil, di sebelah Glenn. Dia merasakan sesuatu yang aneh pada Jeslyn sekarang.“Jawab dengan jujur, bagaimana kau bisa tahu jika aku ada di sini? Apa kau menguntit aku?” Cressa mengerutkan alisnya, menatap Magnus dengan serius. “Aku tidak punya waktu untuk menguntitmu. Kau tahu jika aku sibuk,” balas Magn

  • Menjinakkan Istri Tantrum   Perilaku Obsesif

    “Jadi, kau bukan korban kekerasan rumah tangga, kan?” tanya Jeslyn lagi. Cressa menghela nafasnya dan menggelengkan kepalanya. “Aku sudah mengatakannya dengan jelas. Itu bukan suamiku, itu saudara suamiku.““Baiklah, tapi itu tetap tidak benar tentang fakta bahwa dia menamparmu. Apa yang membuatnya sampai melakukan itu padamu? Kau kan adik iparnya, kenapa bisa dia tegas menamparmu?” “Soal itu... sebenarnya panjang jika diceritakan,” gumam Cressa, dia bingung bagaimana menjelaskan alasan Garret menamparnya. “Ayolah, aku punya waktu semalaman untuk mendengarkan ceritamu. Aku sebenarnya khawatir, saat kau meminta bertemu denganku malam ini.” “Dia memintaku ikut bersamanya. Well, singkatnya aku menolak karena aku tahu hubungan dia dengan Magnus sedikit buruk. Aku jadi skeptis padanya. Tetapi dia sepertinya bukan tipe orang tang bisa menerima penolakan, dia memaksaku dan aku memberontak. Jadi, dia menamparku.” Cressa mengetuk lud

  • Menjinakkan Istri Tantrum   Galeri Ponsel Magnus

    Magnus menatap Cressa yang sudah ada di bawah tubuhnya, dalam keadaan keduanya sudah tidak menggunakan kain apa pun di tubuh mereka. Mereka kali ini melakukannya di atas kasur. Magnus menggerakkan pinggangnya dengan tempo lembut seperti biasanya. Sementara Cressa memeluknya dan mencakar halus punggung Magnus. Gerak tangan Cressa yang membelainya juga merupakan bagian dari sesuatu yang membuat Magnus semakin bergairah kepadanya. Menghadapi stamina Magnus memang bukanlah hal yang mudah. Namun, dengan pembawaan Magnus yang lembut membuat Cressa tak pernah merasa tertekan saat melakukannya. Apa lagi, Magnus senantiasa mendahulukan pelepasannya. Setelah beberapa saat, Cressa selesai mandi lebih dulu. Magnus yang membantunya mandi karena sebenarnya Cressa sudah malas mandi karena lelah. Dia keluar dari kamu mandi dan menatapi ponsel Magnus yang ada di nakas. Ada pesan baru dari Glenn. Dan itu membuat ponsel Magnus menyala, menunjukkan foto Cressa ya

  • Menjinakkan Istri Tantrum   Sekutu

    “Tapi, tidakkah kau merasa sedikit takut padanya? Dia baru saja membunuh seseorang.” Cressa menatap Serenia dengan ragu, bertanya dengan suara pelan. Dia menunggu jawaban Serenia.Serenia terdiam untuk beberapa saat. Dia juga tak pernah menyangka Magnus akan melakukan hal sejauh ini. Bohong jika dia tidak terkejut mendengar kematian Kalix setelah beberapa hari dari pertemuannya dengan Cressa di gedung kantor pusat Montgomery. Tanpa perlu bertanya langsung, Serenia sudah bisa memastikan jika Magnus ada campur tangan tentang kematian Kalix. Dan dia hanya diam, tidak melakukan tindakan apa pun.Diam-diam, Serenia senang akan mendengar kabar kematian Kalix. Karena Montgomery sekali pun, dulu tidak menang dari Armstrong dalam mendapatkan keadilan untuk Cressa. Mengetahui Magnus selaku keturunan asli Armstrong, membunuh anggota Armstrong yang telah melukai harga diri Montgomery, jelas adalah sesuatu yang memuaskan. Tidak peduli lagi akan yan

  • Menjinakkan Istri Tantrum   Saudara

    Magnus menatapi pipi Cressa yang memerah. Langkahnya cepat untuk menggapai Cressa dan dia meraih rahang Cressa yang membuat Cressa langsung menatap ke arah matanya. “Apa yang dia lakukan terhadapmu? Dia menamparmu?” tanya Magnus. Cressa meneguk ludahnya saat melihat mata Magnus mempunyai sorot mata yang mengerikan. Magnus telah membunuh seseorang yang telah melecehkannya di masa lalu. Lalu, apa yang akan dia lakukan jika tahu kalau istrinya telah ditampar saudaranya. “Ya, aku menamparnya. Apa kau akan marah setelah aku meletakkan tanganku pada pipi istrimu yang manis? Maaf ya, tapi dia terlalu banyak memberontak. Dia bahkan menggigitku.” Garret mendengus seraya menatapi tangannya yang berdarah dengan bekas gigi di sekitarnya. “Beraninya kau!” Magnus melepaskan tangannya dari Cressa dan mendekati Garret. Garret memperhatikan saudaranya tersebut dalam diam, senyumannya menunjukkan rasa puas karena melihat saudaranya yang sepertinya ter

  • Menjinakkan Istri Tantrum   Seorang Bodyguard

    “Jika kau terus memberontak dariku, aku tidak segan-segan untuk melukaimu, adik ipar.” Garret mencengkeram tangan Cressa lebih kuat, yang mana membuat Cressa merintih kesakitan. Karena merasa Garret adalah ancaman, Cressa tanpa pikir panjang mengayunkan lututnya ke atas untuk menendang selangkangan Garret. Namun, seolah Garret tahu apa yang biasanya orang lakukan saat dalam situasi seperti ini, Garret menghindar dengan cepat. Garret tertawa puas saat berhasil menghindar dan perlawanan Cressa menjadi sia-sia. Garret menatap tajam tepat saat dia menghentikan tawanya. Garret kelihatannya tak senang dengan tindakan Cressa barusan dan menampar Cressa dengan kuat.“Akh!” Cressa merintih begitu merasakan pipinya ditampar Garret yang sifatnya sangat berbanding terbalik dengan Magnus padanya. Cressa memegangi pipinya dengan salah satu tangannya, mengingat tangannya yang lain sedang dicengkeram Garret. Cressa mendesis dan menatap Garret yang bersikap kas

  • Menjinakkan Istri Tantrum   Bukan Magnus

    Cressa terdiam di pelukan Magnus. Dia pun tidak tahu atas apa yang sebenarnya terjadi. Antara dia dan Magnus. Dia juga tidak tahu kenapa dia begitu mudahnya Magnus mengendalikan situasi. Keduanya sekarang terbaring bersama. Dengan Magnus yang bertelanjang dada, dan Cressa yang menggunakan gaun tidur dengan tali bahu. Cressa menatap Magnus dengan ragu. “Kau menangnya tidak merasa bersalah sama sekali?” tanya Cressa. “Aku tidak tahu,” jawab Magnus singkat sambil menatap balik Cressa yang kelihatannya masih meragukannya. “Kau sepertinya masih menyimpan skeptis padaku.” “Kau tidak salah. Ngomong-ngomong, kau tidak pernah membicarakan tentang ibumu padaku.”“Bukankah Glenn sudah mengatakan beberapa hal?” “Itu...” Cressa terdiam. “Tidak bisakah aku mendengarnya langsung darimu? Kurasa, kita terlalu melibatkan banyak pihak untuk memahami satu sama lain.” Cressa memalingkan wajahnya. Magnus terkekeh. Magnus setuju dengan a

DMCA.com Protection Status