Share

Protektif

Penulis: sherina vellyn
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-22 17:27:52

“Apa tidak ada yang menemukan tanda-tanda Garret lagi? Dia menghilang begitu saja setelah kejadian hari itu?”

Dengan kepulan asap rokok di sekitarnya saat dia berada di balkon untuk menelepon, Magnus memperhatikan suasana kota yang dipenuhi salju. Dia masih menggunakan mantel mandinya setelah aktivitas panasnya dengan Cressa. Dia juga sudah memastikan Cressa tertidur.

“Aku ingin kalian terus melacaknya. Aku sedikit ragu, tapi sepertinya dia di sini untuk bertemu dengan Agnes. Dia sepertinya tengah mengejar Agnes saat ini,” ucap Magnus.

Magnus melirik ke dalam, memperhatikan Cressa yang tengah terbaring di ranjangnya. Ranjang itu biasanya kosong. Kehadiran Cressa membuatnya tidak lagi kesepian di ranjang tersebut.

Setelah menyesap rokoknya sekali lagi, Magnus menggoreskan puntungnya ke railing dan segera masuk ke dalam. Dia sudah cukup kedinginan berada di luar, tapi kenyamanan Cressa adalah prioritasnya. Dia tidak akan bisa merokok di dekat Cressa yang tidak merokok.

Menghamp
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Menjinakkan Istri Tantrum   Kemunculan Agnes Lagi

    Cressa mengerutkan alisnya ketika melihat bagaimana Agnes memeluk suaminya begitu saja. Dengan gaunnya yang sedikit kotor, rambut yang berantakan dan juga berlari tanpa alas kaki, kondisi Agnes saat itu cukup memprihatinkan. Dia seperti sedang dalam masalah. Melihat wajah Cressa yang sedikit cemberut dan juga kesal dengan kehadiran wanita lain yang memeluknya, Magnus memegangi bahu Agnes dan sedikit mendorongnya untuk melepaskan diri. “Hey, apa yang kau lakukan? Lepaskan aku!” ucap Magnus sambil memperhatikan Agnes. Magnus menatap Agnes yang berlarian tanpa mantel di cuaca dingin seperti saat itu. Dan Agnes yang terengah-engah membuat Magnus sedikitnya iba pada kondisinya saat ini. “Sebentar, sebentar lagi... Aku kedinginan... Aku juga ketakutan...” Dengan menggigil, Agnes memeluk Magnus lebih erat saat Magnus berusaha melepaskan diri darinya. Magnus menghela nafasnya dan dengan tegas menodong Agnes untuk melepaskannya, cengkeraman di bahunya cukup kuat. Untuk saat ini, Magn

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-22
  • Menjinakkan Istri Tantrum   Orang Ketiga

    Agnes memperhatikan bagaimana interaksi Magnus dan Cressa di dalam mobil. Sebenarnya keduanya tidak mengatakan apa pun, padahal kadang mereka mengobrol. Mereka tidak bebas karena kehadiran Agnes di kursi penumpang belakang. Namun, tangan Magnus memberikan sinyal lain. Tangannya terus berada di paha Cressa dan Cressa mengalihkan perhatiannya dengan menggulir sosial medianya. Dia membiarkan tangan Magnus di pahanya, membelainya perlahan untuk membuat pernyataan kalau mereka saat ini pasangan. “Magnus, sebenarnya aku belum sempat makan apa pun sejak pagi ini.” Agnes tiba-tiba bicara. “Baiklah, mungkin kita bisa mencari drive thru lebih dulu,” jawab Magnus dengan tenang. Sementara Cressa mendengus tak percaya. Dia melirik Magnus dengan sinis, jelas dia tak suka dengan cara Magnus memperlakukan Agnes yang entah kenapa semakin baik saja.“Ada sesuatu yang kau inginkan?” “Aku ingin burger.” “Aku ingin sushi.” Tidak di ketahui pada siapa Magnus bertanya. Namun jika itu pada Agn

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-23
  • Menjinakkan Istri Tantrum   Aku Tidak Suka Padanya

    Magnus menatapi laporan yang dikirimkan oleh Glenn. Glenn telah berbicara dengan Agnes saat itu dan memberikannya apa saja yang dia tahu. Magnus memperhatikannya dengan seksama. Garret masih berada di Metronyx. Dia berada di sebuah hotel terkenal bintang lima untuk beberapa hari ini. Dia kelihatannya menghamburkan uangnya di hotel. Dan Garret dagang ke sini memang untuk mencari tahu tentang kematian pamannya, sekaligus bertemu dengan Agnes. Dan tentang bagaimana Garret memperlakukan Agnes, Magnus tahu jika itu cukup buruk. Glenn menemukan beberapa luka dari perlakuan kasar Garret kepada Agnes. Itu membuatnya sedikit lebih gelisah tentang keselamatan Cressa. Magnus mengalihkan fokusnya ke tempat ice skating yang saat ini dia dan Cressa datangi. Dia sudah menyewa tempat itu agar tak ada pengunjung lain selain dirinya dan Cressa. Dia memperhatikan bagaimana Cressa sedang asyik dengan kegiatannya. Di beberapa titik, ada sekitar lima orang yang mengawasi keduanya. Magnus tidak bisa

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-23
  • Menjinakkan Istri Tantrum   Sepakat!

    Melihat bagaimana Magnus terlihat sangat tidak bersalah dan tidak ada sangkut pautnya dengan kematian Kalix, itu membuat Robert mulai terpengaruh dengan ekspresi yang dimainkan Magnus. “Hahaha! Kau tahu apa, aku sempat mengira kau melakukan pembunuhan padanya karena mengetahui tentang masa lalu Kalix dan Cressa. Sepertinya, kau memang tidak terlalu dekat dengan Cressa secara personal dibanding dari yang kalian tunjukan di publik,” tawa Robert. Robert kelihatannya lega, seolah dia memang ingin Magnus secara tidak langsung memberitahunya kalau antara dia dan Cressa, hubungan mereka tidak terlalu bagus. Namun, dia sisi lain ada rasa kecewa karena ternyata Magnus tidak senekat itu. Magnus menatap Robert sambil mengerutkan alisnya. Dia masih memainkan perannya dengan baik. “Apa yang sebenarnya terjadi di antara Kalix dan Cressa waktu itu?” tanyanya polos. “Ah, soal itu... Aku akan memberitahumu nanti. Ayo, sekarang kita pesan makanan lebih dulu.” Rober

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-24
  • Menjinakkan Istri Tantrum   Risiko

    Cressa mencubit pelan pinggang Magnus yang membuatnya terperanjat kaget, kemudian terkekeh. Magnus tidak menyangka Cressa akan mencubitnya. Namun, sepertinya itu bukan masalah. Magnus merasakan sesuatu yang berbeda saat Melynda ada di kediamannya juga. Suasana ramai karena dia dan Cressa cukup berisik. Cressa yang biasanya tenang jadi lebih aktif saat ada Melynda. Kehangatan rumah yang tak pernah dia bayangkan sebelumnya. Semasa kecil, hidup Magnus dipenuhi bayangan kegelapan dari kekejian ayahnya. Cinta ibu berusaha terus menerangi rumah, sayangnya itu tidak berhasil. Garret yang mungkin tercuci otak atas ajaran ayahnya justru tidak menganggap ibunya sebagai sesuatu yang spesial. Berbeda dengan Magnus yang bisa mengolah antara yang benar dan yang salah, dia menyayangi ibunya. Garret lebuh sering bersama ayahnya, sementara Magnus lebih sering bersama ibunya. Untuk itulah, ada banyak perbedaan dari segi sikap dan cara berpikir mereka. Garret yang lebih tertarik akan

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-24
  • Menjinakkan Istri Tantrum   Proteksi

    Saat ini Cressa dan Magnus tengah menghadiri sebuah pernikahan salah satu teman Magnus. Dalam acara itu, Cressa dan Magnus terus bersama. Cressa terus mengikutinya, karena Magnus tak ingin dia lengah sedikit pun tentang Cressa. “Jangan pernah berhenti mengikutiku! Karena orang ini berteman baik dengan Garret juga, jadi aku sedikit khawatir, barang kali Garret akan hadir juga di acara ini,” bisik Magnus. “Baiklah.” Cressa menghela nafasnya panjang. Cressa juga tidak begitu sadar tentang bagaimana overprotektifnya Magnus padanya. Toh, di matanya ini cukup normal untuk melihat Magnus berperilaku seperti ini. Magnus bersalaman dengan pasangan yang baru menikah itu. Diikuti dengan Cressa. “Oh, ini dia pengantin yang sebelumnya,” ucap mempelai pria bersama Charlie. “Selamat atas pernikahanmu! Dia istriku, Cressa. Aku yakin kalian sudah menemuinya di pesta pernikahan.” Magnus tersenyum sambil melingkarkan lengannya di sekitar Cressa. “Benar, kami d

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-25
  • Menjinakkan Istri Tantrum   Cressa Diculik

    Beberapa saat lalu, ketika Magnus memutuskan untuk mengikuti Garret, Cressa keluar dari kamar mandi. Dia menemukan Magnus yang pergi saat itu juga dengan terburu-buru. Membuatnya mengerutkan alisnya bingung dengan tindakan Magnus itu. Baru saja hendak mengikuti Magnus dari belakang, Cressa merasakan sebuah benda dingin yang menempel di punggungnya. Dia menggunakan gaun yang memperlihatkan punggungnya saat itu. Terdiam saat menyadari benda apa yang menyentuh punggungnya tersebut, Cressa meneguk ludahnya dengan kasar sambil berusaha melirik ke belakang, merasakan kehadiran pria berbadan besar di belakangnya. Dia bisa merakan nafasnya di bahunya. “Jangan menoleh, jangan menarik perhatian siapa pun! Jalan seperti yang aku katakan!” bisiknya. Pria itu menempelkan dadanya ke punggung Cressa, tangannya meraih rambut Cressa untuk menutupi handgun yang dia gunakan untuk menodong Cressa dari belakang. Sambil memegangi salah satu bahu Cressa, dia ber

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-25
  • Menjinakkan Istri Tantrum   Cressa VS Penculik

    Mobil terhenti, terparkir secara vertikal di jalanan yang membuat kendaraan lain segera berhenti. Suara tembakan juga mengejutkan orang-orang di sekitar mereka. Mereka berusaha mengetahui apa yang terjadi di dalam mobil yang kaca depannya sekarang retak, sebentar lagi akan hancur. “Kau gila?! Kau membahayakan nyawa kami semua!” pekik pria di sampingnya. “Terdengar kau yang lebih gila! Kalian semua membahayakan nyawaku!” balas Cressa. “Ck, yang benar saja. Ini di luar dugaan kami, untuk menemukan gadis ini bersenjata.” Sebuah mobil berhenti tak jauh dari sana. Cressa menatap mobil tersebut, dia hendak membuka pintu mobil, sayangnya dia melupakan fakta bahwa pintunya masih terkunci. Cressa bisa melihat orang-orang Magnus yang sekarang sudah berada di sana. Diam-diam, Magnus memberitahu anak buahnya kalau Cressa bersenjata. Cressa mungkin bisa menggunakannya pada mereka suatu saat jika mereka membuatnya merasa dalam bahaya. Jadi, Magnus memperingatkan mereka untuk sedikit berha

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-26

Bab terbaru

  • Menjinakkan Istri Tantrum   Memergoki Magnus

    “Apa ini yang kau maksud sibuk selama ini? Melakukan urusan yang tak aku ketahui?” Cressa menatap ke arah Magnus dengan sinis dan agak sedikit kosong, kekecewaan yang mendalam sepertinya kurang tergambar di wajah antagonis Cressa. Membuat perasaannya selalu bisa disalahpahami. “Cressa?” Magnus langsung melepaskan Agnes dengan sedikit kasar. Agnes mengerutkan alisnya dengan kesal saat Magnus menepisnya dengan cukup kasar. Dia menatap Magnus yang langsung bangkit dari tempat duduknya. Agnes mendengus sambil menatapi Cressa yang berdiri di ambang pintu dengan tatapan mata yang cukup tajam. “Apa yang kau lakukan di sini? Bagaimana kau ke sini?” Magnus berjalan cepat mendekatinya. Cressa bisa melihat wajah Magnus yang terlihat panik, mendekat padanya seolah dia baru saja ketahuan melakukan sesuatu yang salah. Semakin Magnus mendekat, maka rahang Cressa semakin terangkat untuk terus menatap wajah Magnus yang lebih tinggi darinya. “Kau sungguh bertanya s

  • Menjinakkan Istri Tantrum   Sikap Aneh Magnus

    Belum sempat beranjak dari kasur yang ada di kamar Magnus, Cressa langsung ditarik kembali. Magnus seketika mendudukkan Cressa ke pangkuannya, yang membuat Cressa tersentak kaget. Magnus mendekapnya dari belakang, tangannya melingkar di bahu sempit Cressa, dan yang satunya melingkar di pinggangnya, kedua lengan Cressa juga terperangkap dalam dekapan Magnus.“Aku merindukanmu, tidakkah kau tahu itu? Aku sudah terkurung di sini beberapa hari. Setidaknya temani aku tidur malam ini. Jeslyn bisa tidur sendiri, kan? Atau mungkin, Glenn bisa saja datang nanti malam padanya. Kau tidak perlu mengkhawatirkannya.” Magnus menenggelamkan wajahnya di tengkuk Cressa, mengendus aroma Cressa yang sudah dia rindukan. Tangannya perlahan turun ke blouse yang dipakai Cressa. Tangan Magnus menyelinap dari atas, untuk meraih salah satu dari payudaranya yang membuat Cressa merapatkan bahunya. Cressa tidak tahu apakah akan aman jika dia melakukan hubungan intim dengan Magnus saat dia

  • Menjinakkan Istri Tantrum   Renggang

    Magnus mengantarkan Agnes ke kamarnya. Dia masih ingat betul posisi kamar Agnes saat mereka masih berkencan. Dia kadang datang untuk mengunjunginya, membawakannya hal kecil seperti makanan atau camilan manis, hingga hadiah-hadiah berupa barang mewah. Sejak dulu, Magnus memang pria yang royal dan loyal. Dia tidak akan perhitungan soal uang pada gadisnya. Dan kenangan itu membuat Agnes tersenyum saat memasuki kamarnya bersama Magnus. “Sudah lama sekali kau tidak datang ke sini, ya?” Agnes tersenyum sambil naik ke kasurnya. “Istirahatlah! Masih banyak yang harus aku selesaikan.” Magnus tampak berdiri di pintu saja. “Kau tidak akan menemaniku dulu?” Agnes menatap Magnus dengan tatapan kecewa. “Aku sudah menikah, ingat? Aku hanya melakukan ini karena Cressa juga, aku enggan dia dalam bahaya. Juga, setidaknya kau tidak membahayakan bayimu sendiri,” ucap Magnus dengan dingin. Agnes terdiam. Dia sebenarnya sudah bisa menebak maksud Magnus. Yang membuatnya

  • Menjinakkan Istri Tantrum   Menenangkan Agnes

    “Magnus!” pekik Cressa saat Magnus malah berusaha mendekati Agnes saat ini. Dalam keadaan Magnus yang ditodong oleh Agnes, dan Agnes yang dengan nekat mengatakan jika tidak ada yang boleh memiliki Magnus dari pada dirinya, tentu Cressa khawatir akan keselamatan Magnus. Tetapi tak ada yang bisa dia lakukan selain berdiri sana. “Agnes, sebaiknya kau tidak berusaha untuk menggunakan pistol itu!” Glenn mengeraskan rahangnya, dia mulai membenci suasana ini. Beberapa anggota pasukan khusus itu mulai mendekati Agnes juga, yang membuat Agnes langsung siaga dan mengarahkan pistolnya ke sembarang arah. Magnus akhirnya mengangkat tangannya untuk memberikanku sinyal bagi mereka untuk tidak mendekat. “Aku sedang hamil. Suruh mereka turunkan senjata mereka lebih dulu!” titah Agnes dengan takut. Bisa dilihat jika sebenarnya Agnes juga takut. Namun berusaha berlindung di balik fakta kalau dia hamil. Dia juga berusaha mendapatkan Magnus kembali dengan menggunakan bayi d

  • Menjinakkan Istri Tantrum   Ditodong

    “Aku mengenal Agnes cukup baik. Dia orang yang cukup nekat. Dan kelihatannya dia sangat tidak senang dengan pernikahan Magnus bersama Cressa.” Glenn menatap sekitar. “Sayangnya kami menemukan rumah ini kosong. Hanya ada kalian berdua di ruangan ini, di rumah ini. Semua ruangan kosong. Aku sudah memeriksa semua laporan dari anggotaku.” Komandan pasukan khusus tersebut menginformasikan langsung pada Glenn. Dia kemudian melirik Glenn dan Jeslyn yang tampak terdiam. Glenn kemudian menoleh ke kanan dan ke kiri. “Kau sudah menyelamatkan Magnus sebelumnya?” tanya Glenn. “Oh, tentu saja. Tidak ada yang tahu tempat ini sebelumnya, jadi kami memilih menyelamatkan Magnus lebih dulu, yang tempatnya lebih jelas,” jawab Jeslyn. “Apa ada yang salah?”“Lantas di mana Magnus?” Glenn menatap Jeslyn dengan lebih serius. “Dia di luar, bersama Cressa. Kondisinya sangat lemah, dia tidak diberi makan sama sekali oleh ayahnya. Padahal dia putranya, tapi kenapa dia begitu—

  • Menjinakkan Istri Tantrum   Kediamannya Agnes

    “Kelihatannya kau sangat lapar.” Cressa memperhatikan Magnus yang makan dengan lahap. Sambil menuju ke kediamannya Agnes, Magnus memakan beberapa nasi kepal yang mereka beli di jalan. Dia belum makan berhari-hari, hingga membutuhkan sangat banyak makanan seperti itu. “Dia benar-benar tidak memberiku makan selama beberapa hari.” Magnus terkekeh pelan, berbicara setelah menelan makanan yang dimakannya. “Pantas saja kau terlihat begitu lemas begitu aku datang.” Cressa menghela nafasnya berat. “Kau harus mendapatkan pemeriksaan setelah ini. Penyanderaan tanpa makanan selama tiga hari seperti itu bisa merusak organmu. Tubuhmu juga mungkin sudah memecah otot-ototmu untuk bertahan hidup. Kau masih mendapatkan air selama itu?” tanya anggota pasukan khusus yang ada di mobil tersebut, itu merupakan bagian penjagaan karena kondisi Magnus sedang turun. Cressa menoleh pada anggota pasukan khusus yang mungkin lebih tau tentang kondisi kesehatannya Magnus meski hanya

  • Menjinakkan Istri Tantrum   Tembakan

    Magnus menghela nafasnya dengan berat sambil menatap dadanya. Di balik mantelnya, kelihatannya peluru itu sudah masuk menembus dada. Dia lantas menatap Cressa yang tampak berkaca-kaca ketika melihat ke arah Magnus. Beberapa anggota pasukan khusus segera masuk untuk mengecek keadaan Magnus dan Cressa. Mereka bisa memastikan keadaan Cressa dalam hitungan detik, melihatnya berdiri tegap dan sehat. “Magnus!” pekik Cressa, gadis itu dengan cepat menghampiri Magnus untuk memastikan keadaannya, dia tampak gemetar saat mengulurkan tangan pada mantel Magnus. Salah satu anggota pasukan khusus berdiri di dekat Cressa, dengan cepat mengambil alih apa yang ingin dilakukan Cressa. Dia juga tampaknya mencari luka Magnus dengan membukakan mantelnya. “Aku baik-baik saja,” ucap Magnus dengan suara yang rendah dan pelan. “Kau tertembak! Apanya yang baik-baik saja!” pekik Cressa. “Dia tidak.” Anggota pasukan khusus itu tidak menemukan luka apa pun. Cressa juga

  • Menjinakkan Istri Tantrum   Bertemu Magnus

    “Magnus! Kau baik-baik saja?” pekik Cressa saat melihat Magnus dalam keadaan babak belur, lesu, pucat, dan lemahHanya butuh beberapa hari Carlos membuat Magnus yang biasanya rapi dan terawat, menjadi sosok yang tampak seperti gelandangan dan punya banyak luka lebam. Magnus menghela nafasnya, kemudian terkekeh pelan. Kelegaan terlihat di wajahnya. Entah dia merasa lega karena akhirnya bisa melihat istrinya lagi atau senang karena Cressa bahkan mau menyelamatkannya. Magnus bahkan tak mengira kalau Cressa akan datang padanya. “Aku baik-baik saja. Aku senang kau datang.” Magnus menghela nafasnya sambil tetap menatapnya. Cressa tersenyum mendengarnya. Dia mengerti, Magnus sebenarnya putus asa, namun tetap enggan membiarkannya terluka jika datang ke sini. Namun apa boleh buat, sekarang dia sudah di sini, tepat di depan Magnus. “Wah, lihat siapa yang datang, dengan oleh-oleh yang aku inginkan.” Dari pintu yang menghubungkan ke ruangan lainnya, Carlos muncul sa

  • Menjinakkan Istri Tantrum   Tipuan

    Hamil. Para pelayan wanita itu seketika menatap Cressa dengan tatapan iba seperti yang Cressa harapkan. Kata hamil bagi setiap wanita akan mempengaruhi emosi wanita lainnya, biasanya. Salah satu dari mereka mendekat untuk membantu Cressa membawakan tas uangnya tersebut. “Sebenarnya, ada beberapa tas lagi di luar. Ada empat tas lagi di luar,” ucap Cressa sambil memperhatikan pelayan yang masih bertambah kosong di depannya. Seperti yang diharapkan, mereka semua langsung menuju ke luar, untuk mengambil tas uang tersebut, usaha mereka bertujuan untuk membantu Cressa memasukkan uang tebusan yang dibawanya. Namun, dalam hitungan detik keempatnya tumbang di halaman depan. Cressa menatap pelayan wanita yang sudah berada di atas, menunggu yang lainnya sambil menatap ke depan. Cressa segera naik ke atas, dia memegangi perutnya, trik lain untuk mendapatkan simpati orang itu. Cressa juga dengan sengaja mengeraskan suara nafasnya. Memenuhi keinginan Cressa, pe

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status