Share

Sepakat!

Penulis: sherina vellyn
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-24 10:02:42

Melihat bagaimana Magnus terlihat sangat tidak bersalah dan tidak ada sangkut pautnya dengan kematian Kalix, itu membuat Robert mulai terpengaruh dengan ekspresi yang dimainkan Magnus.

“Hahaha! Kau tahu apa, aku sempat mengira kau melakukan pembunuhan padanya karena mengetahui tentang masa lalu Kalix dan Cressa. Sepertinya, kau memang tidak terlalu dekat dengan Cressa secara personal dibanding dari yang kalian tunjukan di publik,” tawa Robert.

Robert kelihatannya lega, seolah dia memang ingin Magnus secara tidak langsung memberitahunya kalau antara dia dan Cressa, hubungan mereka tidak terlalu bagus. Namun, dia sisi lain ada rasa kecewa karena ternyata Magnus tidak senekat itu.

Magnus menatap Robert sambil mengerutkan alisnya. Dia masih memainkan perannya dengan baik.

“Apa yang sebenarnya terjadi di antara Kalix dan Cressa waktu itu?” tanyanya polos.

“Ah, soal itu... Aku akan memberitahumu nanti. Ayo, sekarang kita pesan makanan lebih dulu.”

Rober
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Menjinakkan Istri Tantrum   Risiko

    Cressa mencubit pelan pinggang Magnus yang membuatnya terperanjat kaget, kemudian terkekeh. Magnus tidak menyangka Cressa akan mencubitnya. Namun, sepertinya itu bukan masalah. Magnus merasakan sesuatu yang berbeda saat Melynda ada di kediamannya juga. Suasana ramai karena dia dan Cressa cukup berisik. Cressa yang biasanya tenang jadi lebih aktif saat ada Melynda. Kehangatan rumah yang tak pernah dia bayangkan sebelumnya. Semasa kecil, hidup Magnus dipenuhi bayangan kegelapan dari kekejian ayahnya. Cinta ibu berusaha terus menerangi rumah, sayangnya itu tidak berhasil. Garret yang mungkin tercuci otak atas ajaran ayahnya justru tidak menganggap ibunya sebagai sesuatu yang spesial. Berbeda dengan Magnus yang bisa mengolah antara yang benar dan yang salah, dia menyayangi ibunya. Garret lebuh sering bersama ayahnya, sementara Magnus lebih sering bersama ibunya. Untuk itulah, ada banyak perbedaan dari segi sikap dan cara berpikir mereka. Garret yang lebih tertarik akan

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-24
  • Menjinakkan Istri Tantrum   Proteksi

    Saat ini Cressa dan Magnus tengah menghadiri sebuah pernikahan salah satu teman Magnus. Dalam acara itu, Cressa dan Magnus terus bersama. Cressa terus mengikutinya, karena Magnus tak ingin dia lengah sedikit pun tentang Cressa. “Jangan pernah berhenti mengikutiku! Karena orang ini berteman baik dengan Garret juga, jadi aku sedikit khawatir, barang kali Garret akan hadir juga di acara ini,” bisik Magnus. “Baiklah.” Cressa menghela nafasnya panjang. Cressa juga tidak begitu sadar tentang bagaimana overprotektifnya Magnus padanya. Toh, di matanya ini cukup normal untuk melihat Magnus berperilaku seperti ini. Magnus bersalaman dengan pasangan yang baru menikah itu. Diikuti dengan Cressa. “Oh, ini dia pengantin yang sebelumnya,” ucap mempelai pria bersama Charlie. “Selamat atas pernikahanmu! Dia istriku, Cressa. Aku yakin kalian sudah menemuinya di pesta pernikahan.” Magnus tersenyum sambil melingkarkan lengannya di sekitar Cressa. “Benar, kami d

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-25
  • Menjinakkan Istri Tantrum   Cressa Diculik

    Beberapa saat lalu, ketika Magnus memutuskan untuk mengikuti Garret, Cressa keluar dari kamar mandi. Dia menemukan Magnus yang pergi saat itu juga dengan terburu-buru. Membuatnya mengerutkan alisnya bingung dengan tindakan Magnus itu. Baru saja hendak mengikuti Magnus dari belakang, Cressa merasakan sebuah benda dingin yang menempel di punggungnya. Dia menggunakan gaun yang memperlihatkan punggungnya saat itu. Terdiam saat menyadari benda apa yang menyentuh punggungnya tersebut, Cressa meneguk ludahnya dengan kasar sambil berusaha melirik ke belakang, merasakan kehadiran pria berbadan besar di belakangnya. Dia bisa merakan nafasnya di bahunya. “Jangan menoleh, jangan menarik perhatian siapa pun! Jalan seperti yang aku katakan!” bisiknya. Pria itu menempelkan dadanya ke punggung Cressa, tangannya meraih rambut Cressa untuk menutupi handgun yang dia gunakan untuk menodong Cressa dari belakang. Sambil memegangi salah satu bahu Cressa, dia ber

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-25
  • Menjinakkan Istri Tantrum   Cressa VS Penculik

    Mobil terhenti, terparkir secara vertikal di jalanan yang membuat kendaraan lain segera berhenti. Suara tembakan juga mengejutkan orang-orang di sekitar mereka. Mereka berusaha mengetahui apa yang terjadi di dalam mobil yang kaca depannya sekarang retak, sebentar lagi akan hancur. “Kau gila?! Kau membahayakan nyawa kami semua!” pekik pria di sampingnya. “Terdengar kau yang lebih gila! Kalian semua membahayakan nyawaku!” balas Cressa. “Ck, yang benar saja. Ini di luar dugaan kami, untuk menemukan gadis ini bersenjata.” Sebuah mobil berhenti tak jauh dari sana. Cressa menatap mobil tersebut, dia hendak membuka pintu mobil, sayangnya dia melupakan fakta bahwa pintunya masih terkunci. Cressa bisa melihat orang-orang Magnus yang sekarang sudah berada di sana. Diam-diam, Magnus memberitahu anak buahnya kalau Cressa bersenjata. Cressa mungkin bisa menggunakannya pada mereka suatu saat jika mereka membuatnya merasa dalam bahaya. Jadi, Magnus memperingatkan mereka untuk sedikit berha

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-26
  • Menjinakkan Istri Tantrum   Dia Matthias

    Cressa mengangkat alisnya, menunjukkan keterkejutannya mendengar pengakuan pria itu yang dengan jelas mengatakan kalau dia adalah teman semasa kecil Cressa. Cressa tentu cukup terkejut mendengarnya. Lantaran, dia juga sempat mengenali wajah pria ini namun melupakan namanya. “Oh, pantas saja aku seperti mengenalmu. Kau... uh, siapa namamu?” tanya Cressa. “Kau sungguh tak ingat? Aku Matthias,” jawabnya sambil mendengus kesal. “Benar, Matthias... Setelah mengetahui aku adalah teman masa kecilmu, apakah kau akan tetap membawaku pergi? Kau tidak akan memulangkanku?” tanya Cressa. Matthias tertawa dengan betapa blak-blakannya Cressa bertanya padanya. Dia kemudian menatap Cressa lagi, wajah cantik yang dulu masih kekanakan itu sekarang sudah dewasa dan dia semakin cantik di usia awal 20-an, di mana biasanya wanita sedang bersinar. “Pertama-tama, aku membutuhkan dokter.” Matthias memalingkan wajahnya saat Cressa menatapnya lagi, tawa di wajahnya hilang seolah d

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-26
  • Menjinakkan Istri Tantrum   2 Miliar Zeno

    “Apa yang sebenarnya kau maksud?” Magnus menyipitkan matanya. “Aku menginginkan banyak hal darimu. Jika kau ingin istrimu baik-baik saja, sebaiknya kau siapkan uang sejumlah 2 Miliar Zeno. Aku akan menunggumu besok di dermaga. Kebetulan aku akan segera pergi. Jadi, aku ingin kau membawa uang tebusannya besok!” ucap Garret. “2 Miliar Zeno? Yang benar saja. Dari mana aku akan bisa mempunyai uang tunai sejumlah 2 Miliar Zeno dalam satu malam?!” Magnus menatap Garret tak percaya. “Aku tidak peduli. Aku kebetulan memang butuh uang. Jadi, mau tidak mau, aku harus melakukan ini. Dan juga, simpan saja Agnes untukmu. Dia sedang hamil entah anak siapa. Wanita jalang itu sudah tidak berguna.” Garret menghela nafasnya seraya membalikkan tubuhnya. Dia segera memasuki mobilnya, meninggalkan adiknya yang sekarang dalam keadaan terkejut mengetahui kalau Agnes sedang hamil. Walau sebenarnya, dia juga tidak peduli dengan itu. Yang harus Magnus di usia saat ini adalah Cre

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-27
  • Menjinakkan Istri Tantrum   Mencari Bantuan

    “Aku yakin kau tidak pernah pakai pakaian seperti itu,” ucap Matthias sambil mengamati tubuh Cressa dibalik kaosnya yang kebesaran di tubuh gadis itu. “Ya, aku tidak menggunakan pakaian laki-laki,” balas Cressa seadanya. Matthias mendengus dan terkekeh pelan mendengar balasan Cressa yang berbeda dari apa yang dia maksud. Namun, dia cukup geli mendengar jawaban Cressa yang terkadang terlalu nyata. “Maksudku, kau tidak menggunakan pakaian berbahan kaos katun seperti itu, bukan?” “Ya, aku pakai berbahan satin biasanya. Aku penasaran, apa kau tidak pernah punya pacar sampai-sampai kau tidak memiliki pakaian wanita di rumahmu?” tanya Cressa. Cressa menoleh ke kanan dan ke kiri. Dia bukannya tidak terbiasa dengan suasana apartemen seperti ini, karena suasananya mirip dengan asramanya. Dia juga bukan sepenuhnya tuan putri selama masa kuliah, dia hanya kebetulan gadis yang lebih beruntung saja. “Aku gay.” Cressa langsung melebarkan matanya dan menat

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-27
  • Menjinakkan Istri Tantrum   Tabusan

    “Dia meminta 2 Miliar Zeno. Sementara untuk tunai aku hanya memiliki sekitar 500 juta Zeno. Jadi, aku kekurangan 1,5 Miliar Zeno,” jawab Magnus. Jeslyn langsung menatap ayahnya dengan serius, dia ingin menyelamatkan Cressa. Dan bagi ayahnya Jeslyn, sangat penting untuk memberikan sedikit pengorbanan. Melihat lata belakang Magnus saat ini, baginya akan sangat menguntungkan jika dia bisa menjalin hubungan baik dengannya segera. “Aku bisa memberikanmu pinjaman sebanyak 1,5 Miliar Zeno.” Wali kota Metronyx akhirnya menyetujui untuk memberikan pinjaman pada Magnus agar Magnus bisa menebus istrinya tersebut. Di sisi lain karena Cressa adalah sahabat putrinya, dia juga sedikit iba dengan Magnus sebagai sesama pria. Dia mengerti jika Magnus mungkin putus asa. Jeslyn tersenyum senang saat ayahnya akhirnya bersedia menyediakan yang tunai dalam jumlah yang diminta. Ayahnya menjanjikan akan menyediakannya besok pagi. Jadi, Magnus tidak perlu lagi mengkhawatirkan tentang

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-28

Bab terbaru

  • Menjinakkan Istri Tantrum   Memergoki Magnus

    “Apa ini yang kau maksud sibuk selama ini? Melakukan urusan yang tak aku ketahui?” Cressa menatap ke arah Magnus dengan sinis dan agak sedikit kosong, kekecewaan yang mendalam sepertinya kurang tergambar di wajah antagonis Cressa. Membuat perasaannya selalu bisa disalahpahami. “Cressa?” Magnus langsung melepaskan Agnes dengan sedikit kasar. Agnes mengerutkan alisnya dengan kesal saat Magnus menepisnya dengan cukup kasar. Dia menatap Magnus yang langsung bangkit dari tempat duduknya. Agnes mendengus sambil menatapi Cressa yang berdiri di ambang pintu dengan tatapan mata yang cukup tajam. “Apa yang kau lakukan di sini? Bagaimana kau ke sini?” Magnus berjalan cepat mendekatinya. Cressa bisa melihat wajah Magnus yang terlihat panik, mendekat padanya seolah dia baru saja ketahuan melakukan sesuatu yang salah. Semakin Magnus mendekat, maka rahang Cressa semakin terangkat untuk terus menatap wajah Magnus yang lebih tinggi darinya. “Kau sungguh bertanya s

  • Menjinakkan Istri Tantrum   Sikap Aneh Magnus

    Belum sempat beranjak dari kasur yang ada di kamar Magnus, Cressa langsung ditarik kembali. Magnus seketika mendudukkan Cressa ke pangkuannya, yang membuat Cressa tersentak kaget. Magnus mendekapnya dari belakang, tangannya melingkar di bahu sempit Cressa, dan yang satunya melingkar di pinggangnya, kedua lengan Cressa juga terperangkap dalam dekapan Magnus.“Aku merindukanmu, tidakkah kau tahu itu? Aku sudah terkurung di sini beberapa hari. Setidaknya temani aku tidur malam ini. Jeslyn bisa tidur sendiri, kan? Atau mungkin, Glenn bisa saja datang nanti malam padanya. Kau tidak perlu mengkhawatirkannya.” Magnus menenggelamkan wajahnya di tengkuk Cressa, mengendus aroma Cressa yang sudah dia rindukan. Tangannya perlahan turun ke blouse yang dipakai Cressa. Tangan Magnus menyelinap dari atas, untuk meraih salah satu dari payudaranya yang membuat Cressa merapatkan bahunya. Cressa tidak tahu apakah akan aman jika dia melakukan hubungan intim dengan Magnus saat dia

  • Menjinakkan Istri Tantrum   Renggang

    Magnus mengantarkan Agnes ke kamarnya. Dia masih ingat betul posisi kamar Agnes saat mereka masih berkencan. Dia kadang datang untuk mengunjunginya, membawakannya hal kecil seperti makanan atau camilan manis, hingga hadiah-hadiah berupa barang mewah. Sejak dulu, Magnus memang pria yang royal dan loyal. Dia tidak akan perhitungan soal uang pada gadisnya. Dan kenangan itu membuat Agnes tersenyum saat memasuki kamarnya bersama Magnus. “Sudah lama sekali kau tidak datang ke sini, ya?” Agnes tersenyum sambil naik ke kasurnya. “Istirahatlah! Masih banyak yang harus aku selesaikan.” Magnus tampak berdiri di pintu saja. “Kau tidak akan menemaniku dulu?” Agnes menatap Magnus dengan tatapan kecewa. “Aku sudah menikah, ingat? Aku hanya melakukan ini karena Cressa juga, aku enggan dia dalam bahaya. Juga, setidaknya kau tidak membahayakan bayimu sendiri,” ucap Magnus dengan dingin. Agnes terdiam. Dia sebenarnya sudah bisa menebak maksud Magnus. Yang membuatnya

  • Menjinakkan Istri Tantrum   Menenangkan Agnes

    “Magnus!” pekik Cressa saat Magnus malah berusaha mendekati Agnes saat ini. Dalam keadaan Magnus yang ditodong oleh Agnes, dan Agnes yang dengan nekat mengatakan jika tidak ada yang boleh memiliki Magnus dari pada dirinya, tentu Cressa khawatir akan keselamatan Magnus. Tetapi tak ada yang bisa dia lakukan selain berdiri sana. “Agnes, sebaiknya kau tidak berusaha untuk menggunakan pistol itu!” Glenn mengeraskan rahangnya, dia mulai membenci suasana ini. Beberapa anggota pasukan khusus itu mulai mendekati Agnes juga, yang membuat Agnes langsung siaga dan mengarahkan pistolnya ke sembarang arah. Magnus akhirnya mengangkat tangannya untuk memberikanku sinyal bagi mereka untuk tidak mendekat. “Aku sedang hamil. Suruh mereka turunkan senjata mereka lebih dulu!” titah Agnes dengan takut. Bisa dilihat jika sebenarnya Agnes juga takut. Namun berusaha berlindung di balik fakta kalau dia hamil. Dia juga berusaha mendapatkan Magnus kembali dengan menggunakan bayi d

  • Menjinakkan Istri Tantrum   Ditodong

    “Aku mengenal Agnes cukup baik. Dia orang yang cukup nekat. Dan kelihatannya dia sangat tidak senang dengan pernikahan Magnus bersama Cressa.” Glenn menatap sekitar. “Sayangnya kami menemukan rumah ini kosong. Hanya ada kalian berdua di ruangan ini, di rumah ini. Semua ruangan kosong. Aku sudah memeriksa semua laporan dari anggotaku.” Komandan pasukan khusus tersebut menginformasikan langsung pada Glenn. Dia kemudian melirik Glenn dan Jeslyn yang tampak terdiam. Glenn kemudian menoleh ke kanan dan ke kiri. “Kau sudah menyelamatkan Magnus sebelumnya?” tanya Glenn. “Oh, tentu saja. Tidak ada yang tahu tempat ini sebelumnya, jadi kami memilih menyelamatkan Magnus lebih dulu, yang tempatnya lebih jelas,” jawab Jeslyn. “Apa ada yang salah?”“Lantas di mana Magnus?” Glenn menatap Jeslyn dengan lebih serius. “Dia di luar, bersama Cressa. Kondisinya sangat lemah, dia tidak diberi makan sama sekali oleh ayahnya. Padahal dia putranya, tapi kenapa dia begitu—

  • Menjinakkan Istri Tantrum   Kediamannya Agnes

    “Kelihatannya kau sangat lapar.” Cressa memperhatikan Magnus yang makan dengan lahap. Sambil menuju ke kediamannya Agnes, Magnus memakan beberapa nasi kepal yang mereka beli di jalan. Dia belum makan berhari-hari, hingga membutuhkan sangat banyak makanan seperti itu. “Dia benar-benar tidak memberiku makan selama beberapa hari.” Magnus terkekeh pelan, berbicara setelah menelan makanan yang dimakannya. “Pantas saja kau terlihat begitu lemas begitu aku datang.” Cressa menghela nafasnya berat. “Kau harus mendapatkan pemeriksaan setelah ini. Penyanderaan tanpa makanan selama tiga hari seperti itu bisa merusak organmu. Tubuhmu juga mungkin sudah memecah otot-ototmu untuk bertahan hidup. Kau masih mendapatkan air selama itu?” tanya anggota pasukan khusus yang ada di mobil tersebut, itu merupakan bagian penjagaan karena kondisi Magnus sedang turun. Cressa menoleh pada anggota pasukan khusus yang mungkin lebih tau tentang kondisi kesehatannya Magnus meski hanya

  • Menjinakkan Istri Tantrum   Tembakan

    Magnus menghela nafasnya dengan berat sambil menatap dadanya. Di balik mantelnya, kelihatannya peluru itu sudah masuk menembus dada. Dia lantas menatap Cressa yang tampak berkaca-kaca ketika melihat ke arah Magnus. Beberapa anggota pasukan khusus segera masuk untuk mengecek keadaan Magnus dan Cressa. Mereka bisa memastikan keadaan Cressa dalam hitungan detik, melihatnya berdiri tegap dan sehat. “Magnus!” pekik Cressa, gadis itu dengan cepat menghampiri Magnus untuk memastikan keadaannya, dia tampak gemetar saat mengulurkan tangan pada mantel Magnus. Salah satu anggota pasukan khusus berdiri di dekat Cressa, dengan cepat mengambil alih apa yang ingin dilakukan Cressa. Dia juga tampaknya mencari luka Magnus dengan membukakan mantelnya. “Aku baik-baik saja,” ucap Magnus dengan suara yang rendah dan pelan. “Kau tertembak! Apanya yang baik-baik saja!” pekik Cressa. “Dia tidak.” Anggota pasukan khusus itu tidak menemukan luka apa pun. Cressa juga

  • Menjinakkan Istri Tantrum   Bertemu Magnus

    “Magnus! Kau baik-baik saja?” pekik Cressa saat melihat Magnus dalam keadaan babak belur, lesu, pucat, dan lemahHanya butuh beberapa hari Carlos membuat Magnus yang biasanya rapi dan terawat, menjadi sosok yang tampak seperti gelandangan dan punya banyak luka lebam. Magnus menghela nafasnya, kemudian terkekeh pelan. Kelegaan terlihat di wajahnya. Entah dia merasa lega karena akhirnya bisa melihat istrinya lagi atau senang karena Cressa bahkan mau menyelamatkannya. Magnus bahkan tak mengira kalau Cressa akan datang padanya. “Aku baik-baik saja. Aku senang kau datang.” Magnus menghela nafasnya sambil tetap menatapnya. Cressa tersenyum mendengarnya. Dia mengerti, Magnus sebenarnya putus asa, namun tetap enggan membiarkannya terluka jika datang ke sini. Namun apa boleh buat, sekarang dia sudah di sini, tepat di depan Magnus. “Wah, lihat siapa yang datang, dengan oleh-oleh yang aku inginkan.” Dari pintu yang menghubungkan ke ruangan lainnya, Carlos muncul sa

  • Menjinakkan Istri Tantrum   Tipuan

    Hamil. Para pelayan wanita itu seketika menatap Cressa dengan tatapan iba seperti yang Cressa harapkan. Kata hamil bagi setiap wanita akan mempengaruhi emosi wanita lainnya, biasanya. Salah satu dari mereka mendekat untuk membantu Cressa membawakan tas uangnya tersebut. “Sebenarnya, ada beberapa tas lagi di luar. Ada empat tas lagi di luar,” ucap Cressa sambil memperhatikan pelayan yang masih bertambah kosong di depannya. Seperti yang diharapkan, mereka semua langsung menuju ke luar, untuk mengambil tas uang tersebut, usaha mereka bertujuan untuk membantu Cressa memasukkan uang tebusan yang dibawanya. Namun, dalam hitungan detik keempatnya tumbang di halaman depan. Cressa menatap pelayan wanita yang sudah berada di atas, menunggu yang lainnya sambil menatap ke depan. Cressa segera naik ke atas, dia memegangi perutnya, trik lain untuk mendapatkan simpati orang itu. Cressa juga dengan sengaja mengeraskan suara nafasnya. Memenuhi keinginan Cressa, pe

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status