Share

Menjalin Cinta Dengan Musuh Pacarku
Menjalin Cinta Dengan Musuh Pacarku
Author: Haura Naila

Bab 1

Author: Haura Naila
Pacarku adalah anak orang kaya di ibu kota yang bernama Elton. Sifatnya sangat liar dan tak terkendali. Dia selalu menghambur-hamburkan uang sesuka hati dan senantiasa dikelilingi wanita. Aku sudah bersamanya selama tiga tahun dan selama tiga tahun itu, dia selalu bersikap baik. Bahkan, dia pernah melamarku.

Namun belakangan ini, dia menemukan mangsa baru.

Seorang mahasiswi muda yang cantik, berkulit putih, dan memiliki aura yang anggun. Elton tampaknya tidak kuasa menahan pesona terhadap gadis yang polos dan baik hati.

Demi menyenangkan gadis itu, Elton mendorongku ke laut tanpa ragu-ragu di hari ulang tahunku.

Hari ini langit sangat cerah tanpa awan sama sekali. Permukaan air yang tenang tiba-tiba menimbulkan percikan dahsyat ketika aku jatuh ke dalamnya. Aku terus berjuang untuk meronta-ronta di dalam air sambil menatap sekelompok orang di atas kapal pesiar.

Gadis yang berdiri di tepi kapal mengenakan gaun putih. Tatapannya tampak polos dan cerah. Melihat aku terjatuh dengan begitu menyedihkan, dia menutupi bibirnya dengan tangannya dan tersenyum manis.

Senyumnya begitu indah.

Elton pun ikut tersenyum. Dia tertawa dengan sangat lepas, bahkan kerutan di dahinya sedikit menghilang. Ketika dia mendengar teriakanku meminta tolong, aku sudah mulai tenggelam. Napasku mulai sesak karena menelan air.

Aku pernah tenggelam saat masih kecil dan sejak saat itu aku sangat takut pada air. Awalnya, aku tidak setuju mengadakan pesta ulang tahun di atas kapal pesiar. Namun, karena tidak bisa menolak bujuk rayu Elton yang tiada habisnya, pada akhirnya aku pun menyetujuinya.

Namun, begitu tiba di kapal pesiar, aku menyadari bahwa ada seorang gadis asing di sana selain teman-teman kami yang biasanya. Gadis itu benar-benar sangat cantik.

Elton sangat perhatian padanya. Dia adalah orang pertama yang diberikan minuman, potongan buah, dan bahkan potongan pertama kue ulang tahun. Elton merawatnya dengan sangat cermat. Dia bahkan sudah lama tidak pernah memperhatikanku seperti itu.

Saat itu, aku langsung merasa ada yang tidak beres. Namun, aku tetap tidak menaruh curiga padanya. Hingga saat dia mendorongku ke laut, saat itulah aku menyadarinya.

Perasaan Elton sudah berubah.

Melihatku tenggelam perlahan-lahan, Elton mengangkat kacamata hitamnya dengan santai dan meletakkannya di atas kepala.

Sambil menyipitkan matanya, dia menatapku yang terus berjuang di air dan mengejek, "Jilly! Kamu serius nggak bisa berenang? Jangan pura-pura lagi, cepat naik ke sini. Rachel sudah tertawa melihat tingkahmu, kamu nggak perlu berpura-pura lagi."

Nada ejekannya sangat menyakitkan.

"Elton, pacarmu kayaknya benaran nggak bisa berenang!" teriak seseorang yang mulai menyadari keanehan. Dia buru-buru melemparkan pelampung padaku, tapi tubuhku sudah mulai terjatuh ke dasar lautan.

"Tolong!"

"Jilly!"

Keadaan di atas kapal menjadi kacau. Beberapa orang bekerja sama menarikku keluar dari air dan membawaku kembali ke kapal. Hanya saja, meskipun sudah beberapa kali melakukan CPR, aku masih tetap tidak sadarkan diri.

Tubuhku menjadi dingin perlahan-lahan.

Saat itulah Elton mulai panik. Dia segera membawaku ke rumah sakit. Aku langsung dibawa ke ruang gawat darurat dan dokter-dokter bekerja keras selama lebih dari dua jam untuk menyelamatkanku.

Ketika akhirnya dokter mengatakan bahwa aku sudah melewati masa kritis dan tidak dalam bahaya lagi, Elton menghela napas panjang dengan lega.

Kalau sampai terjadi sesuatu padaku, dia bisa menjadi pembunuh. Elton memang suka bermain-main, tapi dia jelas tidak ingin masuk penjara.

Keesokan harinya, aku sadar di atas ranjang rumah sakit. Aku menatap langit-langit dan mencium aroma antiseptik yang menyengat dari selang oksigen di hidungku. Mataku tampak bingung. Saat aku mencoba bergerak sedikit, rasa sakit yang berdenyut langsung menusuk di kepalaku.

Aku mengangkat tangan dan menekan dahiku sambil mengerang pelan.

Elton yang baru saja masuk ke ruangan, langsung berjalan cepat ke arahku setelah melihatku sadar. Dia menggenggam tanganku dengan penuh semangat dan berkata, "Jilly, akhirnya kamu sadar juga! Kamu nggak sadar semalaman, aku takut sekali kamu nggak bisa bangun lagi!"

Aku buru-buru menarik tanganku dari genggamannya, lalu menatapnya dengan penuh kebingungan dan kecurigaan. Dengan alis berkerut, aku bertanya, "Siapa kamu?!"
Comments (1)
goodnovel comment avatar
krisdian
Sangat menarik cerita nya...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Menjalin Cinta Dengan Musuh Pacarku   Bab 2

    "Jilly, kamu bercanda, 'kan? Aku ini pacarmu, Elton!" Elton kembali menggenggam tanganku sambil tersenyum.Namun, ketika dia melihat ekspresi ketakutan di mataku, dia berpikir aku sedang berpura-pura. Suaranya mulai menunjukkan ketidaksabaran, "Aku salah karena mendorongmu ke laut, tapi kamu nggak perlu bersikap seperti ini, 'kan? Kamu baik-baik saja sekarang, bukan?""Pacar? Kamu ngomong apaan? Pacarku Shawn!" Aku buru-buru melepaskan tangannya dan memeluk bantal di dadaku. Kemudian, aku menatapnya dengan tatapan tajam dan waspada.Aku sama sekali tidak mengenalnya!"Apa?! Siapa yang kamu bilang pacarmu?!" Mata Elton langsung dipenuhi amarah. Dia meninju meja di samping tempat tidur dan berteriak marah. Shawn adalah musuh bebuyutannya.Sejak kecil, dia selalu kalah dari Shawn dan sangat membencinya. Nama Shawn bahkan tidak boleh disebut di depannya.Aku melihat sekeliling kamar rumah sakit yang kosong, lalu menatap Elton yang semakin mendekat dengan wajah marah. Aku berteriak dengan c

  • Menjalin Cinta Dengan Musuh Pacarku   Bab 3

    "Dia bilang dia pacarku? Tapi pacarku Shawn!" Aku menggenggam erat tangan ibuku, menatapnya dengan tegas.Mendengar itu, ekspresi kedua orang tuaku langsung berubah kaku. Mereka pun mulai menunjukkan foto-foto di ponsel satu per satu dan menanyakanku. Alhasil, aku hanya melupakan Elton dan tetap menganggap Shawn sebagai pacarku.Namun, Elton tidak terlalu peduli. Pada hari aku keluar dari rumah sakit, dia bahkan pergi untuk mengajak Rachel makan malam.Elton sudah beberapa kali mengajak Rachel dan akhirnya kali ini dia setuju. Tanpa ragu, Elton langsung menjemputnya dengan mobil sport mewahnya. Mobil Elton sangat mahal, sehingga menimbulkan banyak pembicaraan di kampus Rachel.Begitu duduk di dalam mobil, Rachel melirik Elton sekilas dengan tenang. Tetap dengan penampilan anggun dan sederhana seperti biasanya, dia bertanya dengan lembut, "Pacarmu nggak apa-apa, 'kan?""Dia baik-baik saja. Umurnya masih panjang," jawab Elton dengan nada menggampangkan.Sepanjang sore, Elton mengajak Rac

  • Menjalin Cinta Dengan Musuh Pacarku   Bab 4

    Aroma parfum pria yang lembut bercampur dengan aroma alkohol tercium jelas dari tubuh Shawn saat aku mendekat. Aku melingkarkan kedua lenganku dengan erat di pinggangnya yang ramping. Pandanganku melirik ke arah lehernya yang terlihat sedikit menonjol dan sensual, lalu menatap matanya yang dalam dan penuh misteri.Dengan senyum penuh kebahagiaan, aku memanggil, "Shawn." Suaraku terdengar sangat manis.Pria itu menunduk sedikit dan menatapku. Pupil matanya menyempit dengan sedikit keraguan yang tersirat dalam tatapannya yang kelam."Lepaskan!" Melihat kami berdua saling berpelukan, mata Elton memerah karena marah. Dia berlari mendekat dan menarikku dari pelukan Shawn sambil berteriak, "Jilly! Kamu ini nggak tahu malu? Punya pacar tapi masih menggoda pria lain!"Aku terkejut dengan sikap kasar Elton. Aku langsung menepis tangannya dan bersembunyi di belakang Shawn."Shawn, orang ini gila! Dia sudah lama mengikutiku, aku takut," ucapku dengan suara gemetar. Jemariku meremas ujung jasnya d

  • Menjalin Cinta Dengan Musuh Pacarku   Bab 5

    Prang!Elton mengambil sebuah botol anggur dan menghantamnya ke kepala Jonas. Seketika, darah mengucur deras dari kepalanya."Memangnya aku dan Jilly bisa disamakan? Dia perempuan, aku laki-laki!" teriak Elton dengan penuh keyakinan, seolah-olah itu membenarkan tindakannya.Jonas menutupi dahinya yang terluka dan menatap Elton dengan penuh kekecewaan. Dengan suara datar, dia berkata, "Aku nggak punya sahabat sepertimu." Setelah berkata demikian, Jonas pergi meninggalkan bar tanpa menoleh sama sekali.Elton tampak tidak peduli. Dia kembali minum-minum serta menikmati malam dengan teman-temannya yang lain dan berpesta pora. Kehilangan seorang sahabat tidak membuatnya merasa terganggu.Keesokan harinya, matahari tetap bersinar cerah.Begitu bangun, Elton langsung mencari Rachel sambil membawa barang-barang mewah yang dibelinya sebelumnya. Rachel masih terlihat dingin dengan tatapannya yang polos seperti biasanya.Matanya yang tenang melirik sekilas ke arah Elton. Salah satu tangan memegan

  • Menjalin Cinta Dengan Musuh Pacarku   Bab 6

    Namun, setelah mencari ke setiap sudut kamar, Elton tetap tidak menemukan jejak pria lain. Meski begitu, dia tetap tidak percaya. Dengan penuh amarah, dia berbalik dan menarik kerah bajuku sambil berteriak, "Di mana kamu sembunyikan si Shawn berengsek itu?!"Sikapnya membuatku ketakutan dan rasa sakit yang hebat langsung menyerang kepalaku.Melihat situasi itu, polisi segera menarik Elton menjauh dariku. Sementara itu, aku jatuh berlutut di lantai sambil memegang kepalaku dengan wajah pucat. "Sakit, kepalaku sakit sekali," gumamku sebelum akhirnya aku pingsan."Wanita ini datang sendirian tadi malam. Anda nggak boleh menuduhnya sembarangan!" Manajer lobi segera menelepon ambulans sambil memandangi Elton dengan tatapan tajam.Elton hanya bisa terpaku dengan tidak percaya. Melihatku tergeletak tak berdaya di lantai, dia mulai panik. Dia ingin pergi bersamaku ke rumah sakit dengan petugas medis, tapi malah ditahan oleh polisi."Jilly ...." Suaranya mulai melemah dan rasa bersalah pun meng

  • Menjalin Cinta Dengan Musuh Pacarku   Bab 7

    Aku memeluk leher Shawn, lalu mengambil ponselku dan mencium pipinya sambil memotret momen itu. Tepat saat bibirku menyentuh pipinya, mata Shawn langsung membelalak."Aku harus posting ini di media sosial. Kalau nggak, kamu bisa kabur nanti," ujarku dengan nada bercanda.Sebelum dia bisa bereaksi, aku langsung memposting foto itu di akun media sosialku. Kemudian, aku langsung membuka kotak makan yang dibawanya tanpa ragu-ragu.Aroma makanan yang harum itu menyebar di seluruh ruangan. Hidangannya juga tampak masih hangat. Aku menyadari bahwa semua makanan itu adalah masakan favoritku saat kuliah. Ikan bakar kecap, bakso saus asam manis, dan beberapa hidangan daging serta sayur yang disajikan dengan indah.Aku melirik kotak termos lainnya. Saat dibuka, ternyata isinya adalah sup iga. Melihat hidangan-hidangan ini, aku terdiam sejenak dan mataku berkaca-kaca. Namun hanya sesaat, ekspresiku berubah kembali normal.Melihat bagaimana aku menikmati makanan itu, ibuku menatap Shawn dengan penu

  • Menjalin Cinta Dengan Musuh Pacarku   Bab 8

    Aku menatapnya dengan dingin dan tetap memperlakukannya seperti orang asing."Pak Elton, sudah cukup. Jangan ganggu aku lagi. Pacarku cuma satu dan itu adalah Shawn. Aku sangat mencintainya. Aku nggak mau siapa pun selain dia," ucapku dengan tenang.Mata Elton memerah karena marah. Dia mengangkat tangannya seolah-olah hendak menamparku. Namun, mungkin karena merasa takut pada orang tuaku yang ada di sana, dia menurunkan tangannya kembali.Dengan tatapan penuh kebencian, dia melirik tajam ke arah Shawn. Kemudian, dia berbalik masuk ke dalam mobil dan melaju pergi ke rumah sakit.Begitu dia pergi, aku langsung berbalik ke arah Shawn dan menyentuh lehernya dengan penuh perhatian. "Orang gila tadi nggak menyakitimu, 'kan?"Sentuhan dingin dari tanganku membuat Shawn terdiam sejenak dan matanya berkilat lembut. Namun, kilatan itu hanya sesaat."Ada urusan di kantor, aku harus pergi sekarang." Setelah melontarkan ucapan itu, dia buru-buru berpamitan kepada orang tuaku dan pergi begitu saja.

  • Menjalin Cinta Dengan Musuh Pacarku   Bab 9

    Menurut Elton, Rachel memiliki aura yang elegan, lembut, dan berkelas. Berbeda dariku yang selalu perhitungan dan berhati sempit."Maaf, Pak Elton, kita nggak terlalu dekat. Jadi, siapa pun yang kamu bawa atau ajak ke sini, nggak ada hubungannya denganku," ucapku dengan nada dingin. Aku melirik Rachel sekilas sebelum melanjutkan, "Tapi, kalau kamu terus menggangguku lagi, aku nggak akan ragu untuk melaporkanmu ke polisi.""Jilly, aku ini pacarmu!" kata Elton dengan alis berkerut.Aku menatapnya dengan pandangan dingin, lalu beralih menatap Shawn yang sedang berjalan ke arahku. Aku segera mendorong Elton menjauh dan berkata, "Maaf, pacarku sudah datang."Aku berjalan ke arah Shawn dan menggandeng lengannya dengan santai."Shawn, kamu ke mana saja? Aku sudah lama menunggumu," kataku dengan senyuman manis sambil memandangi wajah tampannya.Shawn mengangkat pandangannya dan melihat ke arah Elton. Saat baru saja dia hendak menjawab pertanyaanku, sekelompok eksekutif tiba-tiba datang mengham

Latest chapter

  • Menjalin Cinta Dengan Musuh Pacarku   Bab 20

    Shawn pertama kali bertemu Jilly di pertunjukan klub musik. Jilly berdiri di bawah pentas sambil bernyanyi.Pada malam musim panas, dengan diiringi alunan musik yang merdu, Jilly memegang dua tongkat cahaya sambil menari.Rambut panjangnya tergerai di bahu. Jilly memakai kaus biru dan celana jeans. Kulitnya putih, matanya cerah, membuatnya terlihat sangat ceria.Hanya dengan melihat sekilas, Shawn langsung terpana. Dia berdiri di belakang Jilly. Karena terlalu bersemangat, Jilly yang mundur dua langkah sontak terjatuh di pelukan Shawn."Maaf, aku terlalu semangat tadi." Jilly tersenyum kepadanya. Senyumannya sangat manis, membuat Shawn makin jatuh hati.Sejak saat itu, Shawn terus mencari Jilly. Dia ingin tahu nama Jilly. Namun, begitu menemukan Jilly, Shawn malah dibawa keluarganya ke luar negeri. Dia pun cuti dari kuliahnya selama dua tahun.Ketika Shawn kembali, Jilly sudah bersama Elton. Bahkan, Shawn mendengar kabar Jilly masuk rumah sakit karena Elton. Begitu mendengar kabar ini,

  • Menjalin Cinta Dengan Musuh Pacarku   Bab 19

    Begitu kedua bibir bersentuhan, mata Shawn sontak terbelalak. Ini pertama kalinya kami berciuman. Sebelumnya aku pernah mencium Shawn, tetapi hanya di pipinya.Shawn mendongak dan menahan belakang kepalaku. Dia mencium dengan makin intens. Sesaat kemudian, dia berbalik supaya aku berbaring di ranjang. Selanjutnya, ciuman menjadi makin panas, begitu juga suasana di kamar."Shawn ...." Aku merasa agak sesak napas. Lidahku kelu. Aku mendongak dan menahan tubuh Shawn, lalu berucap dengan wajah memerah. "Sepertinya kita terlalu terburu-buru?"Tatapan Shawn tampak mendalam. "Maaf, aku agak mabuk." Meskipun berkata begitu, Shawn tetap menindihku dan merangkul pinggangku. Dia memelukku sambil tidur.Aku meronta-ronta sesaat, tetapi tidak bisa bergerak. Aku menoleh melirik Shawn. Wajah tampannya terlihat sangat tenang. Sepertinya dia benar-benar tertidur. Karena tidak bisa ke mana-mana, aku pun tidur semalaman di rumah Shawn.Keesokan pagi, begitu membalikkan tubuh, aku jatuh ke pelukan yang ha

  • Menjalin Cinta Dengan Musuh Pacarku   Bab 18

    Aku mencari ke sekeliling. Di kamar lantai dua, aku akhirnya menemukan Shawn.Sekujur tubuh Shawn dipenuhi bau alkohol. Dia duduk di pinggir ranjang sambil memegang sebotol anggur merah. Di pelukannya, terlihat sebuah bingkai foto. Setengah kancing bajunya terbuka, memperlihatkan dadanya yang kekar.Ketika aku menjulurkan tangan untuk mengambil anggur merah itu, Shawn melepaskannya begitu saja. Namun, ketika aku hendak mengambil bingkai foto itu, Shawn sontak membuka matanya dan menatapku lekat-lekat. Dia terlihat mabuk."Jangan sentuh," ucap Shawn dengan suara agak serak.Begitu mendengarnya, aku menjadi penasaran. Aku berucap sambil tersenyum, "Kasih aku lihat dong.""Nggak mau." Shawn mengernyit.Ketika melihatnya begitu keras kepala, aku tidak membujuk lagi. Aku memapahnya untuk berbaring, lalu melepas sepatunya dan pergi menuang air untuknya.Ketika Shawn meminum air, aku memanfaatkan kesempatan untuk melirik foto itu. Itu adalah foto saat aku menciumnya. Apa yang berharga dari fo

  • Menjalin Cinta Dengan Musuh Pacarku   Bab 17

    Elton hanya bisa meratapi nasibnya. Dia tidak punya rumah untuk pulang lagi. Dia tidak punya teman, tidak punya saudara, tidak punya kekasih.Elton tiba-tiba teringat saat dirinya baru tamat kuliah. Saat itu, dia memukul orang sampai orangnya masuk rumah sakit. Dia diusir ayahnya dan Jilly yang membantunya mengatasi masalah.Dulu, hanya dengan satu pesan atau panggilan dari Elton, Jilly akan langsung datang ke sisinya."Jilly ...." Elton duduk di depan rumahku untuk waktu yang sangat lama. Ketika melihatku keluar, dia langsung bangkit dan memanggilku.Langkah kakiku terhenti. Aku tertegun menatap Elton yang terlihat begitu berantakan. Elton dihajar sampai babak belur. Dia tidak lagi terlihat berkarisma seperti dulu. Pakaiannya pun kotor."Pak Elton, apa ada urusan?" tanyaku dengan ekspresi datar.Ketika mendengarku memanggilnya dengan begitu formal, Elton menatapku dengan mata berkaca-kaca. Dia tahu kami tidak bisa kembali seperti dulu lagi."Jilly, andai saja kamu nggak hilang ingatan

  • Menjalin Cinta Dengan Musuh Pacarku   Bab 16

    Elton tidak bisa berkata-kata lagi. Dia mencari alasan, lalu bertanya kepadaku, "Aku nggak serius dengan Rachel. Gimana denganmu dan Shawn? Atas dasar apa kamu mengatakanku seperti itu? Kamu juga sudah tidur dengan Shawn, 'kan?""Apa urusannya denganmu?" tanyaku sambil tersenyum dingin. Aku menatapnya dengan tatapan suram dan meneruskan, "Aku yang dulu sudah mati saat kamu mendorongku ke laut. Sejak saat itu, kita nggak punya hubungan apa pun lagi."Elton menatapku yang bersikap dingin dengan ekspresi sedih. Dia menggenggam tanganku dengan mata memerah, lalu masih mencoba membela diri lagi, "Aku nggak mau putus denganmu. Paling-paling aku campakkan Rachel. Aku nggak mencintai Rachel. Aku mencintaimu."Hubungan tiga tahun ini telah mengakar di hati Elton. Elton yakin aku akan terus mencintainya. Aku ingin menyingkirkan tangan Elton, tetapi dia menggenggamnya dengan makin erat.Ketika melihat situasi ini, ayahku segera menghampiri dan menarikku ke belakangnya. Kemudian, dia menampar Elto

  • Menjalin Cinta Dengan Musuh Pacarku   Bab 15

    Mata Elton sontak berbinar-binar. "Serius, Jilly? Kamu sudah ingat padaku?"Elton buru-buru maju dan menggenggam bahuku dengan penuh antusiasme. Matanya memerah.Di sisi lain, begitu mendengar ucapanku, Shawn langsung mematikan tabletnya dan menatap foto kami yang ada di sampingnya dengan tatapan suram.Pada akhirnya, mimpi harus berakhir. Shawn harus bangun."Aku pacarmu. Kamu sudah ingat?" Tenaga pada tangan Elton makin kuat. Nada bicaranya juga terdengar mendesak."Aku ingat," sahutku dengan dingin.Begitu mendengarnya, Elton hendak memelukku. Namun, aku mendongak dan menahan dadanya."Aku ingat kamu menyatakan perasaanmu kepadaku tiga tahun sebelum aku menerimamu. Aku juga ingat, kamu terharu sampai menangis waktu aku menerimamu. Kamu juga janji kita akan bersama selamanya. Aku ingat semua ini," ucapku dengan mata memerah."Tapi, apa kamu ingat?" tanyaku balik kepada Elton.Elton seketika tidak bisa berkata-kata. Aku bertanya lagi, "Kamu bilang kamu membawakanku payung dan menganta

  • Menjalin Cinta Dengan Musuh Pacarku   Bab 14

    "Pak Elton, aku rasa kamu harus lebih sering menemani Bu Jilly. Bawa dia ke tempat yang dulu kalian kunjungi. Mungkin, ini bisa membuatnya ingat padamu," jelas dokter."Dasar nggak berguna! Kamu masih menyebut dirimu dokter otak terbaik di dunia? Kalau Jilly nggak bisa ingat padaku, aku bakal buat nama baikmu tercoreng!" Elton mengempaskan dokter itu ke samping. Setelah menegur hingga puas, dia pun pergi.Sebelum Elton menjalankan rencananya, ayahnya menemukan vila yang ditinggalinya bersama Rachel.Elton sedang memeluk Rachel sambil minum-minum. Begitu melihat ayahnya, dia langsung berdiri saking terkejutnya. Dengan suara bergetar, dia memanggil, "Ayah, kenapa ...."Plak! Felix sontak melayangkan tamparan ke wajah Elton, membuatnya tidak bisa melontarkan apa-apa."Pantas saja, Jilly mengundurkan diri dan bergabung dengan Grup Beacon. Rupanya kamu punya wanita lain di luar! Dasar anak durhaka! Kamu mau melihatku mati! Kamu nggak tahu betapa pentingnya Jilly untuk perusahaan kita!" Saki

  • Menjalin Cinta Dengan Musuh Pacarku   Bab 13

    "Jilly, jangan sampai kamu menyesal!" teriak Elton dari luar rumah. Aku tidak menanggapi lagi.Elton pun tidak berlama-lama. Dia kembali ke vilanya. Begitu masuk, dia langsung menendang meja dengan marah. Kebisingan ini membuat Rachel yang sedang maskeran di kamarnya terkejut.Rachel berlari keluar dan melihat Elton duduk di sofa dengan gusar. Dia bertanya dengan hati-hati, "Ada apa?""Jilly bilang akan menikah dengan Shawn. Dia seharusnya menikah denganku. Apa dia bakal lupa padaku selamanya?" Ketika teringat pada tatapan Jilly yang penuh kebencian, hati Elton terasa sakit. Jilly tidak seperti ini dulu!Rachel mengernyit. Dengan menahan kekesalannya, dia menyahut, "Nggak mungkin. Dokter bilang ingatannya bakal kembali, 'kan? Tapi, kulihat Kak Jilly sangat senang dengan Shawn. Temanku melihat mereka di taman hiburan. Mereka seperti sepasang kekasih."Setelah mendengarnya, Elton tiba-tiba teringat pada unggahan Jilly. Elton mengeluarkan ponselnya untuk mencari unggahan Jilly. Semuanya t

  • Menjalin Cinta Dengan Musuh Pacarku   Bab 12

    Ekspresiku membeku. Aku membuka mulutku sedikit untuk menanggapi, tetapi Shawn menyelaku, "Waktu di mal, aku melihat kalung yang sangat cantik. Aku beli untukmu."Tanpa peduli aku mau menerimanya atau tidak, Shawn langsung menyerahkan kotak kalung itu kepadaku. Gerakannya sangat hati-hati, seolah-olah takut kutolak.Aku melihat betapa lugasnya Shawn di perusahaan. Dia jarang tersenyum. Ketika melihatnya begitu hati-hati, aku jadi tidak terbiasa.Namun, kalau dipikir-pikir, banyak hal yang dilakukan Shawn untukku. Dia menjengukku di rumah sakit, membelikanku makanan dan bunga, dan sekarang membelikanku kalung."Cantik sekali, aku suka." Aku mengambil kalung itu dan mengelusnya, lalu tersenyum kepada Shawn.Ketika melihatnya ekspresinya masih begitu serius, aku menarik Shawn ke sebuah bangku. Begitu duduk, Shawn meraih tanganku dan menatapku lekat-lekat. Dia bertanya dengan lirih, "Gimana kalau yang kukatakan memang benar?"Senyumanku membeku. Aku mendongak memandang langit yang menggela

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status