Share

Bab 18

Aku mencari ke sekeliling. Di kamar lantai dua, aku akhirnya menemukan Shawn.

Sekujur tubuh Shawn dipenuhi bau alkohol. Dia duduk di pinggir ranjang sambil memegang sebotol anggur merah. Di pelukannya, terlihat sebuah bingkai foto. Setengah kancing bajunya terbuka, memperlihatkan dadanya yang kekar.

Ketika aku menjulurkan tangan untuk mengambil anggur merah itu, Shawn melepaskannya begitu saja. Namun, ketika aku hendak mengambil bingkai foto itu, Shawn sontak membuka matanya dan menatapku lekat-lekat. Dia terlihat mabuk.

"Jangan sentuh," ucap Shawn dengan suara agak serak.

Begitu mendengarnya, aku menjadi penasaran. Aku berucap sambil tersenyum, "Kasih aku lihat dong."

"Nggak mau." Shawn mengernyit.

Ketika melihatnya begitu keras kepala, aku tidak membujuk lagi. Aku memapahnya untuk berbaring, lalu melepas sepatunya dan pergi menuang air untuknya.

Ketika Shawn meminum air, aku memanfaatkan kesempatan untuk melirik foto itu. Itu adalah foto saat aku menciumnya. Apa yang berharga dari fo
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status