Share

Bloody Dessert

Penulis: sherina vellyn
last update Terakhir Diperbarui: 2023-11-12 20:00:47

“Crat!”

“Rghh!”

“Crat!”

“Rrgghh!!”

Suara Axel benar-benar mengiringi Selena yang sedang makan. Dia makan secepat yang dia bisa hingga piring yang semula berisikan steak sapi dengan beberapa kentang goreng itu habis. Dan Selena meneguk minumannya dengan cepat, makanannya hampir tak bisa dia telan sebelumnya.

Tangannya gemetar saat menaruh gelas kosong dan dia sempat merasakan dadanya sakit karena harus memakan makanan yang belum dia kunyah dengan baik. Kemudian, ditatapnya sosok Damian yang terlihat puas melihat bagaimana Selena menghabiskan makanannya dengan baik.

“Berhenti!” Damian langsung menghentikan titahnya yang sebelumnya.

Dan air mata Selena menetes lagi. Dia menyekanya dengan pergelangan tangannya, lalu menatap Axel yang terlihat meronta. Dia tentu saja merasakan sakit setelah mendapatkan beberapa cambuk di kakinya. Axel berusaha mati-matian untuk tidak menunjukkan rasa sakitnya, sayangnya tidak berhasil.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Menjadi Tawanan Mafia   Tamparan

    Merry memasuki kamar itu dengan penampilan yang agak berantakan. Dia kelihatannya sedang marah dan kesal hingga rambutnya saat itu tak terlihat rapi seperti biasanya. Nafasnya juga terengah-engah seolah dia baru saja berlari dengan jarak yang jauh. Ditatapnya sosok Damian yang sedang berdiri di dekat Selena. Selena menatapi Merry tanpa tertarik dengan apa yang membuat Merry datang dengan kondisi seperti itu. “Wah, apa ini? Kau menghilang setelah kejadian itu dan justru bersembunyi di sini? Bersama dengan Selena? Betapa romantisnya!” ucap Merry sambil menatap Damian, dia kelihatannya cemburu. Selena menatap ke arah lain dengan datar, dia sama sekali tak ingin terlibat dalam pertengkaran itu namun karena dia harus berada di ruangan itu, mau tidak mau, dia tak bisa menghindari keterlibatannya. Jika bisa, dia ingin menyuruh Damian membawanya keluar dan bertengkar di luar. “Apa yang membuatmu kemari?” Damian menatapi Merry tanpa rasa bersalah sama

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-13
  • Menjadi Tawanan Mafia   Bunuh!

    Mimpi buruk menghantui Selena saat dia berusaha beristirahat. Dia kemudian terbangun dari mimpi buruknya yang terus mana dia terus menyaksikan bagaimana Axel disiksa. Dan di dalam mimpinya, sosok Damian justru melakukan hal yang lebih kejam lagi. Yang mana membuatnya tak ingin kembali tidur malam itu, dia benar-benar takut untuk menghadapi mimpi buruk. “Dia iblis...” gumam Selena saat duduk dan memeluk lututnya. Dia memeluk lututnya untuk mendapat rasa aman dan nyaman. Untuk melampiaskan ketidaktenangan hatinya dan rasa gundah di hatinya. Matanya terlihat lelah untuk menangis. Memikirkan tentang apa yang terjadi, padanya dan Axel membuatnya benar-benar sedih. Tak ada peringatan tentang hal ini akan menimpanya. Benar-benar menyedihkan jika teringat bagaimana Axel yang kelihatannya berusaha untuk menjalani hidup normal bersamanya. “Kau akan menikahiku?” Selena menatap Axel, yang duduk di belakangnya, memberikan dadanya untuk bersandar.

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-14
  • Menjadi Tawanan Mafia   Bibir Rasa Stroberi

    Sedetik kemudian, Selena diseret oleh Damian menyusuri koridor yang Selena tak ketahui dia akan dibawa ke mana. Selena terlihat takut dan tegang. Dia menyadari apa yang baru saja dia lakukan, untuk itulah sekarang dia merasa ketakutan dan perasaannya mengatakan akan terjadi sesuatu yang tidak beres. Ini membuatnya sangat gelisah. “Lepas! Lepaskan aku!” rengek Selena, dia terlihat sangat takut untuk apa yang akan dilakukannya. “Wah, aku benar-benar mengapresiasi keberanianmu. Kau tahu, seharusnya kau menggunakan sesuatu yang lebih tajam dari garpu untuk melakukan penyerangan secara cepat. Karena lawanmu adalah aku.” Damian berhenti sejenak dan menatap ke arah Selena dengan senyum sarkas. Selena menatap Damian dengan mendongkak, dia bisa merasakan bagaimana tinggi Damian sangat mampu mengintimidasinya. Dan tangannya yang seperti ranting saat bisa dipatahkan oleh Damian kapan saja. Namun, sepertinya dari tadi Damian cukup menahan diri. “Jika kau

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-15
  • Menjadi Tawanan Mafia   Berkelit

    Bibir Damian terus berperang dengan bibir Selena. Dia terus menyerang sementara Selena tampaknya hanya berusaha mengimbanginya, agar Damian tak begitu kesal padanya. Dia terlihat kewalahan dalam menghadapi bagaimana rakusnya Damian terhadap bibirnya. Hingga Damian berhenti dengan sedikit terengah-engah, berbanding terbalik dengan Selena yang nafasnya benar-benar menjadi cepat. Selena menatap ke bawah, tak punya nyali untuk menatap Damian. Sementara Damian kemudian mengangkat rahang Selena agar menatapnya. “Kau siap untuk hukumanmu yang sebenarnya?” tanya Damian sambil terkekeh pelan. “Apa? Bukankah yang tadi itu...?” Selena mengerutkan dahinya dan menatap Damian ragu. “Bukan, itu bukan hukuman. Kau sebut itu hukuman? Bukankah itu terlalu ringan untukmu? Dan juga, kau sangat menikmatinya tadi. Hukuman ada untuk mendisiplinkan, bukan untuk dinikmati.” Damian menggelengkan kepalanya, dia tidak menjauhkan wajahnya dari Selena dan tetap membuat Selena berada di kungkungannya. Damian m

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-16
  • Menjadi Tawanan Mafia   Penyerangan Balik

    “Tuan? Tuan Damian? Tuan! Tuan!” Luca terus mengetuk pintu kamar Selena itu. Yang mana membuat Damian langsung membuka matanya, begitu pula Selena yang merasa terganggu. Dan begitu membuka mata, Damian bisa melihat rambut Selena yang berada tepat di depan wajahnya. Dia memeluk Selena dengan erat saat itu, dan Selena yang sepertinya baru bangun belum menyadarinya. Selena menggeliat di depannya, saat tangan Damian yang berada di pinggangnya itu membuat tubuh Selena sangat menempel padanya. Dan di waktu Selena menggeliat, bokongnya yang terangkat justru mengenai pinggang bagian tengah Damian, yang membuat sesuatu terbangun. “Hngg...” Selena terus menggeliat dan kelihatannya dia belum sadar sama sekali meski matanya telah terbuka, dia hanya menatap lurus ke depan dan berkedip setelah menggeliat. “Oh, sial,” umpat Damian saat melepaskan Selena dan berusaha menidurkan kembali apa yang bangun. Selena menoleh ke arah Damian. Dia saat itu han

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-17
  • Menjadi Tawanan Mafia   Pertukaran

    “Lepas! Lepaskan! Lepaskan! Biarkan aku berjalan sendiri! Lepaskan!” Selena meronta dan memberontak saat dipaksa untuk mengikuti anak buah Damian yang diperintahkan untuk membawanya dari kamarnya. Dan Selena diseret menuju ke tempat Axel saat itu juga. Dia benar-benar baru terbangun dari tidurnya saat dua orang pria datang untuk menjemputnya secara paksa. “Ah, aku belum tidur dengan puas tadi.” Cassy mengeluh. Di sebuah ruangan terbuka, Merry bersama yang lainnya berkumpul saat itu. Semuanya tampak lengkap. Sarah, Hera, Yna, Cassy dan Rose juga di sana. Keenamnya sedang menikmati teh untuk menenangkan diri mereka atas keributan yang terjadi pagi-pagi buta di mansion. Suara Selena terdengar oleh keenamnya, yang membuat keenamnya menoleh. Dan Selena bersama dua pria itu muncul dari salah satu lorong. Selena terdiam, saat menatapi mereka semua. Dan mereka menoleh ke arah Selena dengan sedikit bingung, kecuali Merry tentunya. “Selena? Bu

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-20
  • Menjadi Tawanan Mafia   Melakukannya di Depan Axel?!

    “Apa yang kau lakukan?!” Axel meninggikan suaranya hingga terdengar serak dan kerongkongannya ikut bergetar juga. Harvest mengangkat alisnya saat menatap Damian yang sepertinya sudah memulai apa yang telah dia rencanakan. Harvest hanya terkekeh sambil berbalik dan keluar dari ruangan itu untuk memberikan Damian dan Selena privasi. Dan acara siaran langsung itu hanya akan mendapat satu penonton, Axel. Ketika cengkeraman tangan Damian pada rahang Selena mengeras, menandakan betapa inginnya dia memiliki sesuatu yang bukan miliknya, menyiratkan betapa banyaknya hasrat yang telah dia pendam, ingin rasanya untuk menghancurkan sesuatu yang tak akan bisa dia miliki. Tangan Selena mencengkeram lengan Damian, dan berusaha menarik tangan Damian. Atau setidaknya menjauhkan Damian dari dirinya. Dia yakin, Axel melihat ini dan dia tak ingin itu semua terus berlanjut. Namun, usaha keras Selena tak akan sebanding dengan kekuatan Damian. Melihat Selena berusaha untuk melakukan pemberontakan, Damia

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-21
  • Menjadi Tawanan Mafia   A Hot Parting Gift

    Axel terus memberontak dari tempatnya, dia terus berusaha berteriak walau suaranya telah direndam oleh kain yang menyumpal mulutnya. Keringat dingin bercucuran di keningnya, membasahi rambutnya yang sudah mulai lepek. “Diamlah dan nikmati pemandangannya! Cambuk ini ada padaku sekarang. Aku bisa saja mencambuk gadismu ini.” Damian menatap Axel sambil melirik Selena. Selena gemetar di tempatnya berdiri berhadapan dengan Damian. Damian kemudian mendudukkan dirinya kembali di kursi dan dia menarik Selena ke pangkuannya. Selena terperanjat sesaat dan duduk di pangkuan Damian dengan gemetar. Tangannya yang berada di bahunya tampak mengepal. Tanpa berkata apa pun lagi, Damian menaruh tangannya di kepala Selena bagian belakang, dan mendorongnya untuk mendekat ke wajahnya hingga dia bisa menciumnya. Dan Selena tak berkutik saat itu. Dia tidak memberikan respons apa pun dan seolah akan membiarkan itu terjadi. Tangan Damian yang satunya berada tepat di pinggang Selena, menyentuhnya dengan le

    Terakhir Diperbarui : 2023-11-22

Bab terbaru

  • Menjadi Tawanan Mafia   Epilog

    Selena sedang menyiapkan makan malam untuk Damian malam itu. Menggunakan gaun yang menonjolkan perut hamilnya, Selena juga bertelanjang kaki di dapur. Ini sebenarnya pemandangan yang biasa. Namun, Damian merasa ngeri jika melihat Selena aktif melakukan kegiatan.“Kau tahu, bayinya seperti bisa lahir kapan saja dan sialnya itu sangat menggangguku. Bisakah kau diam dan istirahat saja?” tanyanya dengan khawatir. “Aku bosan. Aku sudah terlalu sering memanjakan diriku. Aku ingin tetap produktif. Aku merasa lebih lelah saat aku justru tidak produktif. Pikiran untuk produktif sangat menggangguku.” Damian menghela nafasnya dan mengurut pelan keningnya. Dia benar-benar tidak bisa menghentikan Selena jika memang itu yang Selena inginkan. “Kau ini...”“Mungkin karena ini anakmu, dia menginginkan aku lebih produktif seperti ayahnya. Dia membuatku resah jika diam. Makanya belakangan ini aku jadi sering memasak di dapur dan juga melakukan banyak kegiatan lainnya. Aku yakin anak ini akan jadi ana

  • Menjadi Tawanan Mafia   Laki-laki atau Perempuan?

    “Sebaiknya tidak dihisap, mengerti? Karena itu akan mengundang kontraksi dini. Kau tidak mau itu terjadi, kan?” Dokter langsung menatap Selena, yang menjelaskan tentang air yang berasal dari dadanya. Dokter memperingatkan suaminya agar tidak menghisapnya. Namun, sepertinya itu telah terjadi. Melihat Damian sama sekali tidak menyangkal dan justru hanya diam dengan ekspresi kakunya. Lain dengan Selena yang langsung menyengir mendengar apa yang dikatakan dokter.“Baik, Dokter.” “Kau boleh berbaring di brankar, kita akan memeriksa kondisi bayinya sekarang.” Selena berbaring di brankar dan menatapi layar yang berada tepat di depannya. Dia memperhatikan layar saat dokter mulai menaruh gel dan mengusapkannya di sekitar perutnya, menimbulkan sensasi geli dan dingin yang membuat Selena sempat bergidik sejenak. Terlihat bagaimana bayinya saat ini tengah meringkuk. Dengan USG 3D yang mereka lakukan, mereka sekarang bisa melihat dengan

  • Menjadi Tawanan Mafia   Gendut

    Selena menatapi perutnya yang semakin besar. Selain perutnya, dia bisa merasakan lengan dan kakinya semakin berisi. Belakangan ini dia memang lebih banyak makan. Selain berusaha memasok nutrisi terbaik untuk calon bayi, keinginan kuat untuk memakan makanan tertentu juga mendorongnya untuk banyak makan. Ditatapnya tubuhnya di cermin. Pipinya yang semakin tembam juga membuatnya semakin cemberut. Dia tidak ingin menyentuh timbangan kecuali diperlukan dan diminta dokter. “Perutku juga gatal,” keluhnya sambil mengusap perutnya dari balik gaun yang dia pakai. Selena belakangan ini juga lebih sering menggunakan gaun yang memang dikhususkan untuk wanita hamil, yang membuatnya merasa sedikit lebih bebas bergerak dan bahannya juga sangat nyaman. Damian yang baru saja menyelesaikan pekerjaannya di ruang kerja akhirnya kembali ke kamar. Dia menatapi pintu kamar yang terbuka, dan melihat Selena yang tengah bercermin di kamarnya. Damian tersenyum saat menge

  • Menjadi Tawanan Mafia   Gender Bayi

    Sesuai urutan pernikahan dan kehamilan, setelah Arsella, maka Grace yang melahirkan putri pertama mereka juga. Ini membuat Damian tengah menebak-nebak apa gender anak pertamanya bersama dengan Selena. Hingga mereka sempat membuat taruhan juga. “Jika sekarang tengah banyak anak perempuan yang lahir, maka aku yakin anak pertama kita juga perempuan. Baguslah, aku tinggal berdiskusi dengan mereka tentang bagaimana cara membesarkan anak perempuan. Aku yakin dia akan menjadi secantik dirimu,” ucap Damian. “Tapi dari bagaimana aku mengidam, aku jarang mau makanan pedas. Aku lebih tertarik dengan makanan asin, kelihatannya ini anak laki-laki. Mengingat keturunanmu juga sepertinya dominan laki-laki. Kita tidak tahu riwayat keluarga Axel, tapi Luca punya dua saudara perempuan,” jelas Selena. Damian mendesis pelan. Selena benar tentang riwayat keluarga dari pihak laki-laki juga akan mempengaruhi hasil ini.“Ingat pamanmu? Padahal Gallent mempunyai dua ana

  • Menjadi Tawanan Mafia   Sentuhan yang Dirindukan

    Selena menoleh padanya dengan keheranan melihat semangat yang tiba-tiba pada Damian. Damian menutup pintu di belakangnya dan menatap Selena sambil bersandar ke pintu dan menyilangkan tangannya di depan dadanya. Selena keheranan dengan tingkah laku Damian belakangan ini. “Oh, ya... Itu bagus. Kau bisa mengikutinya kalau itu yang kau mau.” Selena mengangguk setuju. Damian menghela nafasnya dan mendekati Selena. Entah kenapa ini malah terasa seperti dia meminta izin Selena dan Selena mengizinkannya dengan mudah. Damian mendekat dan mendekap Selena dari belakang, membuat Selena hanya memegangi lengan Damian yang ada di lehernya. “Aku penasaran ada apa denganmu sebenarnya. Kenapa kau mendadak seperti ini?” tanya Selena. “Aku hanya merasa sepertinya kau akan suka jika aku bisa melakukan hal yang sama dengan apa yang dilakukan Axel. Kau sepertinya sangat bangga dan terharu melihat bagaimana Axel mampu melakukan hal kecil seperti itu,” ucap Damian.

  • Menjadi Tawanan Mafia   Seorang Ayah

    Damian mengobrol dengan Axel serta yang lainnya di ruang tamu. Awalnya, mereka membahas tentang bisnis, namun perlahan obrolan mereka menuju ke arah yang lebih pribadi seperti rumah tangga mereka. Mereka membicarakan tentang istri dan anak-anak mereka bagi yang sudah punya anak. Ini sedikit asyik saat mendengarkan para ayah bicara tentang anak-anak. “Aku sempat berharap aku menikah di usia yang lebih muda lagi. Aku merasa sangat tua dalam pertemuan orang tua anak-anak di sekolah.” Salah satunya terkekeh. “Aku justru sempat berharap agar aku tidak menikah terlalu cepat. Anak laki-lakiku benar-benar sangat nakal. Dia benar-benar mirip aku sewaktu kecil. Dan istriku tidak bisa mengatasinya.”“Ah, ayolah. Dia itu putramu, kau yang seharusnya bisa mengatasinya.”“Aku belum selesai bicara. Aku memang sangat berusaha keras mengatasinya. Aku melakukan berbagai cara, dari yang lembut sampai yang kasar. Sampai dia pernah berteriak kalau aku ayah yang buru

  • Menjadi Tawanan Mafia   Keponakan

    “Jadi, bagaimana rasanya morning sickness? Apakah kau masih berharap kita akan punya banyak anak?” Selena tertawa sambil menatapi Damian yang terbaring di kasurnya itu. Damian hanya memalingkan wajahnya sambil mendengus keras. Kelihatannya dia sangat tersiksa untuk mengalami ini. Dia kemudian hanya tersenyum tipis ke arah Selena yang merawatnya. “Aku rasa dia akan menjadi anak tunggal sepertiku,” balas Damian sambil terkekeh pelan. “Aku juga anak tunggal.” Selena seketika tertawa namun terdiam dengan cepat.Sekarang Damian yang tertawa pelan melihat ekspresi Selena langsung berubah saat menyadari tentang Axel yang adalah kakaknya. Dia bukan anak tunggal dan semua orang tahu itu. “Aku ingin memakan sesuatu yang asin dan pedas,” gumam Selena tiba-tiba. “Apa kau mengidam? Ah, sial. Sepertinya aku tidak bisa memenuhi keinginanmu,” umpat Damian. “Kita bisa menggunakan layanan pesan antar, jadi kau tidak perlu pergi kelu

  • Menjadi Tawanan Mafia   Damian Muntah

    “Aku benar-benar tidak sabar melihatnya tumbuh besar di perutmu, lalu kita akan melihatnya dengan mata kepala kita sendiri bagaimana dia tumbuh di luar perutmu. Aku sangat menantikannya,” bisik Damian. Selena hanya terkekeh pelan dan bersandar dengan santai ke dada Damian. Damian menikmati rambut Selena yang menggelitik dadanya. Tangannya masih terus mengusap kulit halus Selena. Damian berdeham, dia merasakan sedikit rasa tidak nyaman di tenggorokannya dan juga perutnya. Kemudian, Damian menegakkan punggung Selena agar tidak bersandar lagi padanya dengan halus. Selena mengerutkan alisnya sambil menoleh ke arah Damian yang sekarang bangkit dari tempat duduknya. Itu membuat Selena keheranan saat Damian sudah keluar dari bak lebih dulu. Namun, Damian malah mengejutkan Selena dengan tiba-tiba muntah di wastafel. Selena langsung bangkit juga dan hendak menghampiri Damian. Selena mengambil jubah mandinya memakainya, lalu mengambilkan punya Damian juga. Itu sa

  • Menjadi Tawanan Mafia   Overprotektif

    Damian langsung menatap Selena saat menyadari Selena menatapnya. Dia sedikit gelagapan karena terlalu fokus pada gambar bayi mereka. Damian seharusnya lebih memperhatikan sekarang. “Oh, ya. Biji wijen yang lucu,” ucapnya seadanya. Selena dan dokter tertawa. Damian mengerutkan alisnya, tak tahu apa yang lucu dari ucapannya. Meski begitu, dia kemudian hanya menatap keduanya keheranan saja. Setelah mengobrol dan berkonsultasi, mengajukan banyak pertanyaan dan dokter menjawabnya dengan sabar, Selena dan Damian akhirnya keluar dari ruangan itu. Rumah sakit seharusnya menjadi tempat yang sangat aman dari berbagai kejadian berbahaya sebelumnya. Tapi, tanpa Selena sadari, anak buah Damian sudah berjaga-jaga di luar rumah sakit. Mereka semua sudah seperti mengawal presiden yang melakukan kunjungan ke sebuah rumah sakit. Setelah dari rumah sakit, Damian membawa Selena pulang dan menyuruhnya istirahat saat dia sendiri harus melakukan pekerjaann

DMCA.com Protection Status