Beranda / Romansa / Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan / BAB 297. (CASSEL STORY) - Alasan Cassel Selama ini

Share

BAB 297. (CASSEL STORY) - Alasan Cassel Selama ini

Penulis: Te Anastasia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-12 09:56:23

Sesampainya di rumah, Cassel langsung bergegas membersihkan tubuhnya. Laki-laki itu keluar dari dalam kamar mandi, dia memperhatikan Elsa yang tengah menggendong Gissele.

Anak perempuannya yang manja dan banyak maunya. Gissele ingin tidur digendong sang Mama malam ini, hal itu membuat Elsa harus menggendongnya.

"Dia sudah tidur?" tanya Cassel mendekati Elsa.

"Sudah, dia mengangguk berat selama perjalanan pulang," jawab gadis itu.

Cassel meraih tubuh kecil Gissele dari gendongan Elsa. Dia membaringkan Gissele di atas ranjang dan menyelimutinya.

Elsa hanya diam memperhatikan suami dan anaknya sebelum gadis itu mendekat.

"Apa kau sudah makan?" tanya Elsa pada sang suami.

"Belum, aku bisa membuat makanan sendiri nanti," jawab Cassel.

"Tidak usah. Biar aku masakkan sekalian saja, ya..."

"Istirahatlah, Elsa." Cassel menatapnya dengan sorot mata lembut.

Dapat Elsa rasakan, kalau sosok Cassel yang sebenarnya adalah laki-laki yang sangat perhatian dan pengertian.

Cassel beranjak dan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 298. (CASSEL STORY) - Memperkenalkan Anak dan Istriku pada Semua Orang

    "Papa tidak boleh pergi bekerja, ayo main sama Gissele saja, Pa!" Suara tangisan itu memenuhi kamar di lantai dua. Gissele marah-marah melarang Cassel pergi. Tapi, Papanya harus tetap berangkat meskipun waktu masih subuh. Elsa pun membujuk putri kecilnya dengan susah payah. "Sayang, Papa harus berangkat. Nanti kita ke rumah sakit, kita temui Papa di sana, bagaimana?" tawar sang Mama. Gissele memeluk Elsa dan anak itu menangis keras-keras. Cassel pun yang buru-buru, dia menyempatkan mendekati putri kecilnya. "Papa berangkat dulu, Sayang. Maafkan Papa ya, Nak..." Gissele tidak menjawab. Cassel menatap Elsa yang kini menatapnya dengan tatapan khawatir. "Cepatlah berangkat, jangan khawatirkan Gissele," ujar Elsa sambil berjalan mengekori Cassel keluar dari dalam kamar. "Heem. Oh ya ... apa kau nanti bisa datang ke rumah sakit mengantarkan sarapan untukku?" tanya Cassel pada Elsa. Sejenak Elsa diam, antara kaget dan berpikir apakah dia tidak salah mendengar? Namun gadis itu mengge

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-12
  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 299. (CASSEL STORY) - Cassel Membela Elsa

    Setelah Cassel mengenalkan Elsa dan Gissele pada beberapa temannya, kini mereka bertiga berada di sebuah tempat khusus untuk beristirahat. Cassel duduk di samping Elsa yang sedang memangku Gissele. Anak kecil itu sibuk melihat air mancur di taman rumah sakit. "Sepertinya ada yang ketinggalan," ucap Elsa saat membukakan kotak bekal untuk suaminya. "Buahnya lupa! Ya ampun ... padahal aku sudah memotong beberapa buah di dalam kotak!" Elsa menepuk keningnya, hingga Cassel terkekeh pelan. "Sudah, tidak papa. Ini juga sudah cukup," jawab Cassel menatap Elsa dan tersenyum. Wajah gadis itu nampak sedikit kecewa. Sampai akhirnya Cassel memakan sarapan yang Elsa buatkan untuknya. Gadis itu memperhatikan Cassel yang sedang makan, entah kenapa dia sangat cepat saat makan. "Cepat sekali," ujar Elsa terkekeh. "Masih ada dua pasien lagi yang harus aku cek sebelum jadwal operasi," jawab Cassel meminum air mineral di dalam botol. Elsa mengangguk kecil, gadis itu tiba-tiba membuka tas yang ia

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-12
  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 300. (CASSEL STORY) - Memelukmu Dengan Erat dan Hangat

    "Mama, Gissele mau bantu ... Gissele bantuin Mama!" Anak perempuan itu merecoki Elsa yang tengah melayani pembeli bouquet bunga. Dan anak kecil menggemaskan itu disukai para pembeli yang datang. Karena selain pintar dan menggemaskan, Gissele juga sangat ramah dan selalu mengucapkan terima kasih pada semua orang yang datang ke toko bunga milik Gissele. "Sayang, Gissele duduk saja di kursinya Mama. Jangan ribut jalan-jalan di sini ... biar Mama yang menata bunga-bunganya, terus Gissele duduk di sana," perintah Elsa pada si kecil. Meskipun awalnya Gissele cemberut, namun anak itu berjalan ke arah kursi dan duduk di sana dengan tenang. Dia merapikan beberapa bunga yang berada di lantai. Sedangkan Elsa menemani pembeli memilih bunga dan nenawar-nawarkan. Sampai tiba-tiba seseorang datang ke toko milik Elsa. Seorang wanita membawa paper bag besar, baru saja turun dari dalam mobil berwarna putih. Gissele yang melihat kedatangan wanita itu, dia pun langsung cepat-cepat turun dari kursi

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-12
  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 301. (CASSEL STORY) - Haruskah Aku Cemburu?

    Jam menunjukkan pukul setengah tiga dini hari, Cassel terbangun dari tidurnya saat laki-laki itu mendengar suara sesuatu di tempat kerja Elsa. Namun, saat Cassel benar-benar bangun, ia melihat Elsa yang tengah sibuk menata beberapa bouquet bunga di atas meja, dan membuat bouquet bunga lagi hingga dia sudah mendapat banyak. "Kenapa tidak dibuat nanti kalau sudah pagi saja?" tanya Cassel menatap istrinya. Elsa hanya menoleh dan gadis itu tersenyum tipis. "Ini pesanan untuk anak sekolah, jadi aku harus membuatnya lebih awal," jawab Elsa, dia benar-benar terlihat sangat sibuk. Dan Cassel pun bergegas bangun, dia berjalan ke belakang dan mencuci mukanya sebelum melangkah kembali mendekati Elsa. "Aku harus bantu apa, ini?" tanya laki-laki itu. "Hah?" Elsa mengangkat wajahnya. Cassel menarik kursi dan duduk di samping Elsa. "Aku ingin membantumu, Elsa..." Elsa memperhatikan wajah Cassel, laki-laki itu terlihat sangat serius dan ingin membantunya. Lantas, Elsa meletakkan beberapa ke

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-13
  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 302. (CASSEL STORY) - Apapun Aku Lakukan Demi Putriku

    Cassel mengajak Luna masuk ke dalam toko bunga milik Elsa. Di sana, Elsa dengan baik hati memberikan Luna segelas air minum. Nampak Gissele yang terus menerus menatap ke arah Luna yang kini masih bersama dengan Cassel. "Pa, Tante ini siapa?" tanya Gissele menatap sang Papa. "Ini Tante Luna, Sayang..." Luna melambaikan tangannya pada Gissele. "Hai anak manis, cantik sekali," sapanya. Gissele tidak mau membalasnya, dia malah berjalan ke arah Elsa yang kini duduk di sofa. Wajah Elsa sama sekali tidak menunjukkan sebuah keakraban. Terlebih lagi Luna duduk di samping Cassel. "Kak Luna dari mana? Kenapa bisa dikejar oleh dua orang tadi?" tanya Elsa menatapnya. "Aku ... aku tadinya mau pulang ke apartemen, tapi mereka ada di depan pintu apartemen, aku sangat takut dengan mereka," ujar Luna menunjukkan ekspresi sedihnya. "Apa mereka semua orang suruhan Kak Anton?" tanya Elsa lagi.Seketika Luna mengangguk. "Heem, aku tahu mereka pasti disuruh oleh Anton, siapa lagi memangnya yang ber

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-13
  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 303. (CASSEL STORY) - Jadilah Istri Terbaik Untukku, Elsa...

    Beberapa menit sebelumnya...Cassel berjalan dengan kelima rekan dokternya di dalam sebuah rumah makan. Mereka baru saja membahas tentang urusan rumah sakit dan juga beberapa hal penting lainnya. Mereka berlima memilih tempat yang berada di dekat dinding kaca dan memesan makanan dan juga minuman. "Dokter Cassel memang paling cocok untuk menjadi direktur utama di rumah sakit kita, karena selain peranan penting keluarga Escalante yang bertahun-tahun menaungi perkembangan rumah sakit, di sisi lain, Dokter Cassel adalah orang yang hebat," ujar Dokter Marisa menatap Cassel dengan penuh kekaguman. "Awalnya saya masih berpikir kalau saya terlalu muda untuk hal ini," jawab Cassel. "Usia hanyalah angka, kau memang sangat hebat dan luar biasa, Cassel!" seru Dokter Fredi menepuk-nepuk pundak Cassel. Cassel hanya tersenyum saja. Namun, tiba-tiba Jonas menepuk kuat pundak kirinya. "Cassel, itu kan istrimu!" seru Jonas menunjuk ke arah toko di seberang jalan. Kedua mata Cassel menyipit, dan

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-13
  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 304. (CASSEL STORY) - Keluarga Kecil Cassel yang Berharga

    Setelah dibelikan stroller baru oleh Papanya, malam ini Gissele begadang. Sampai pukul sebelas di belum tidur, anak itu masih duduk di dalam stroller-nya sambil meminum susunya dan menonton acara kartun. Elsa yang menemaninya, dia sampai mengantuk dan beberapa kali tertidur, namun kembali terbangun lagi. "Sayang, bobo yuk ... Mama sudah mengantuk, Nak," bujuk Elsa pada si kecil. "Gissele mau bobo di sini saja, Ma," jawab anak itu meringkuk di dalam stroller-nya.Hal itu membuat Elsa terkekeh. "Memangnya berani tidur di sini sendiri? Mama mau tidur di kamar," ujar sang Mama.Gissele menggeleng-gelengkan kepalanya, barulah Elsa beranjak dari duduknya dan mendorong stroller itu ke ke kanan dan ke kiri. Mondar-mandir dari ruang tamu hingga sampai ke ruang keluarga di dekat tangga, dan melewati ruangan kerja Cassel. Berkali-kali hingga kaki Elsa terasa sangat pegal. Sampai akhirnya pintu ruangan kerja Cassel terbuka, dan laki-laki itu muncul menatap istrinya yang masih bernyanyi-nyany

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-13
  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 305. (CASSEL STORY) - Baby Twins, Livia dan Lovia

    Hari libur saat ini membuat Cassel merasa tak bosan. Pasalnya, ia membantu Elsa membuat pesanan bouquet bunga di toko milik Elsa. Tak hanya itu, Gissele yang berada di sana pun juga tak jarang membantu Mamanya mengumpulkan bunga-bunga dengan warna yang sama. "Mama, yang warna merah habis, tinggal dua!" seru anak itu menunjukkan bunga mawar merah di tangannya. "Iya, tidak papa, Sayang. Disimpan saja di sini," ujar Elsa menepuk tempat duduk di sampingnya. Anak itu berjalan dengan riang mendekati Elsa dan Cassel. Pesanan pun telah selesai dibuat, mereka tinggal menunggu pemesan datang mengambilnya saja. "Setelah pesanannya diambil, kita ke rumah sakit, ya ... menjenguk Raccel." Cassel mengangguk. "Heem, semalam dia baru operasi. Dokter Diana menghubungiku sebelumnya, menanyakan apakah Raccel benar-benar kembaranku atau bukan, heran sekali dengan orang-orang yang bahkan kadang tidak percaya kalau aku dan Raccel memang kembar." Kekehan gemas terdengar dari bibir Elsa. "Tentu saja,

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-14

Bab terbaru

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   UJUNG KISAH YANG BERBAHAGIA

    Sejak pagi hingga sore hari, di kediaman Keluarga Escalante sangat sibuk. Mereka menyiapkan pesta keluarga untuk malam ini. Hingga siang berganti malam, rumah megah berlantai dua itu nampak dihiasi dengan meriah lampu-lampu di luar rumah, maupun di dalam rumah. Dalena tersenyum melihat anak-anaknya berkumpul bersama. "Baru kali ini acara akhir tahun menjadi sangat meriah, iya kan, Sayang?" Dalena menoleh pada sang suami yang berdiri di sampingnya."Iya. Mungkin itu semua karena kita bisa melihat anak-anak kita, menantu kita, cucu kita berkumpul bersama. Sangat membahagiakan, Sayang." Damien merangkul pundak Dalena memperhatikan pemandangan ruangan di dalam rumah yang sudah dihias dengan indah oleh Cassel dan Nicholas sejak siang tadi. Sampai tiba-tiba saja, Elsa dan Gissele muncul dari arah lantai dua. Di sana nampak Gissele cemberut dan bersedekap dengan wajah kesalnya. "Ada apa, Sayang? Sini..." Damien melambaikan tangannya pada Gissele. Dalena juga ikut melambaikan tangannya

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 316. (CASSEL STORY) - Musim Dingin Dalam Kehangatan

    Salju turun cukup tebal kemarin, dan siang ini Cassel mengajak anak istrinya untuk pergi membelikan beberapa makanan, dan juga hadiah. Mereka akan menghabiskan beberapa hari di musim dingin bersama dengan keluarga Cassel. Mereka bertiga datang ke sebuah pusat perbelanjaan. Di sana, Gissele sibuk memilih mainan, camilan, dan hiasan-hiasan yang menarik perhatiannya. "Sayang, jangan mengambil gantungan banyak-banyak, nanti mau ditaruh di mana lagi?" Elsa merebut beberapa boneka gantung yang Gissele ambil. "Gissele mau itu, Ma!" seru bocah itu menunjuk ke sebuah lonceng-lonceng kecil. "Astaga ... untuk apa, Sayang?" Elsa mengusap wajahnya. "Sana, Gissele sama Papa saja. Minta gendong Papa." Anak itu cemberut. Kalau sudah bersama Papanya, dia tidak akan diturunkan dari stroller. Namun, meskipun dengan wajah protes, Gissele pun patuh dengan Elsa dan anak itu mendekati Cassel, meminta gendong dan meminta didudukkan di atas stroller miliknya. "Sudah ... Gissele duduk di sana saja, se

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 315. (CASSEL STORY) - Kita Adalah Dua Insan yang Saling Melengkapi

    "Mommy dan Daddy ingin kalian menginap di sini. Kapan kalian bisa? Daddy ingin membuat party bersama kalian juga..." Suara di balik panggilan itu adalah suara Dalena yang kini bertanya pada Elsa dan Cassel. Setelah hampir tiga mingguan Cassel dan Elsa tidak datang ke kediaman orang tuanya karena sibuk. "Mungkin besok malam kita akan ke sana Mom, besok kan sudah mulai libur akhir tahun," jawab Cassel tersenyum."Iya. Janji ya, Nak ... Mommy sudah sangat kangen dengan Cucu cantik Mommy," ujar wanita itu. Cassel beranjak dari duduknya, laki-laki itu melangkah masuk ke dalam kamar. Dia menunjukkan kamera ponselnya ke arah Gissele yang kini tengah mengacau pekerjaan Elsa. Karena Elsa mempunyai banyak pesanan hingga menyentuh hampir seribu bouquet selama musim dingin ini, dia pun membawa beberapa bunga dan membentuknya di rumah. "Sayang, dicari Oma, katanya Oma kangen," ujar Cassel menyerahkan ponselnya pada Gissele.Anak cantik dengan rambut pirang cerah itu langsung melebarkan kedua

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 314. (CASSEL STORY) - Waktu Untuk Berdua

    Pagi setelah menginap di tempat orang tua Cassel, esok harinya Elsa nampak sibuk di rumah. Gadis itu kini tampak bergelut dengan beberapa pekerjaan rumah, termasuk membuat banyak kue yang akan ia antarkan ke panti asuhan seperti biasa. "Mama buat kue banyak sekali? Mau dibawa ke panti, ya?" tanya Gissele yang kini membantu Mamanya memasukkan beberapa kue dalam sebuah box. "Iya Sayang. Tapi Gissele tidak usah ikut, ya ... Gissele di rumah saja dengan Tante Raccel dan Oma," ujar Elsa menatap putrinya. Dan dengan patuh Raccel menyetujui hal itu. Bukan tanpa alasan Raccel melarang putri kecilnya untuk ikut, melainkan sejak awal, pengurus panti meminta Elsa untuk tidak sering-sering lagi membawa Gissele ke panti, mereka takut Gissele ingat masa dulu dan tidak mau pulang lagi ke rumah. Anak perempuan itu mengangguk patuh, namun dia cemberut, seolah-olah dia memang tidak setuju dengan apa yang Mamanya pinta padanya. "Mama, hari ini Gissele mau pergi beli sepatu baru kata Papa," ujar an

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 313. (CASSEL STORY) - Apapun Keputusanmu, Sayang

    Setelah kondisi Elsa kembali sehat, Cassel pun memutuskan untuk mengajak istrinya pergi jalan-jalan bersamanya dan putri mereka.Setelah puas menemani Gissele bermain di taman dan game zone, mereka bertiga kini pergi ke rumah orang tua Cassel. Kedatangan mereka disambut dengan sangat hangat, terlebih lagi di sana ada Raccel dan anak kembarnya. "Wahh, Cucu Oma akhirnya ke sini juga!" seru Dalena mengendong Gissele dan mengecup pipi gembul anak itu. "Gissele...!" Suara Raccel membuat Gissele menoleh, anak perempuan dengan dress merah muda itu langsung berlari ke arah Raccel di ruang tengah. Sementara Elsa, gadis itu meletakkan paper bag berisi makanan di atas meja, dan Cassel juga berjalan ke dapur mengambil minuman dingin. "Raccel di sini sejak kapan, Mom? Nicho ke mana?" tanya Cassel menatap sang Mama. "Nicholas sedang ada urusan kantor dengan Daddy, mereka ke luar kota, Sayang. Raccel memang sekarang Mommy minta untuk pindah ke sini, merawat Lovia dan Livia sendirian itu sangat

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 312. (CASSEL STORY) - Anakku Tersayang...

    "Dokter Cassel, apakah ada jadwal yang lain lagi hari ini?" Cassel menoleh ke belakang saat rekannya bertanya, begitu Cassel keluar dari ruangan operasi. Cassel menggelengkan kepalanya. "Tidak dok. Aku akan pulang cepat hari ini karena istriku sedang sakit," jawab Cassel sembari tersenyum. "Oh begitu, baiklah..." Tanpa menjawab apapun lagi, Cassel segera bergegas keluar dari dalam ruangan itu dan ia berjalan ke arah ruangannya sendiri.Laki-laki dengan jas putih itu membuka ruangan pribadinya. Di sana, Cassel langsung meraih ponsel miliknya dan ia melihat apakah dirinya mendapatkan pesan dari Elsa atau tidak?Cassel menghela napasnya panjang dan tersenyum. Baru saja dia ingin melihat pesan, Elsa sudah memberikan kabar lebih dulu padanya."Hemm, tumben sekali dia memintaku membawakan makanan? Biasanya juga selalu menolak," gumam Cassel. Segera Cassel menghubungi Elsa. "Halo Sayang, kau ingin menitip makanan apa, hem?" tanya laki-laki itu. "Bukan aku. Tapi Gissele, dia ingin mela

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 311. (CASSEL STORY) - Suamiku yang Super Perhatian

    Tak biasanya Gissele bangun saat hari masih petang. Anak kecil perempuan dengan rambut cokelat terang itu, sudah bermain di karpet tebal di bawah ranjang. Ocehannya yang sedang asik mengajak bonekanya berbincang itu membuat Cassel terbangun dari tidurnya tiba-tiba. Cassel yang memeluk Elsa pun sontak melepaskannya dan ia menoleh ke samping. "Loh, Gissele!" pekiknya lirih. "Papa ... Gissele di sini, Pa!" seru anak perempuan itu mengacungkan tangannya. Cassel menyergah napasnya pelan mengetahui putri kecilnya berada di bawah sana. Segera Cassel menyibak selimutnya dan berjalan mendekati Gissele yang duduk memegang mainannya. "Sayang, kenapa di sini? Ini masih petang, Gissele tidak mengantuk, hem?" tanya Cassel mengusap pucuk kepala putri kecilnya. Anak itu hanya diam dan menggelengkan kepalanya. Sebelum akhirnya Gissele merangkak mengambil botol susu miliknya dan menyerahkan pada Cassel."Apa Sayang?" tanya Cassel menatap sang putri."Buatkan susu, Pa. Gissele mau minum susu," u

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   Bab 310. (CASSEL STORY) - Keluarga Kecilku yang Sempurna

    Elsa dan Cassel menuhi permintaan Luna untuk datang ke sebuah rumah makan mewah di sebuah hotel berbintang malam ini. Tentunya Elsa membawa Gissele yang kini tidak mau berjalan kaki, setelah punya stroller baru, dia ingin memamerkan stroller miliknya pada semua orang. Termasuk pada Nenek dan Kakeknya.Mereka bertiga pun kini baru saja masuk ke dalam restoran tersebut. "Emmm ... di mana, Ma?" tanya Gissele menoleh ke kanan dan ke kiri dalam kereta kecilnya. "Gissele Sayang!" pekik Luna melambaikan tangannya ke arah Elsa dan Cassel. Mereka pun menoleh. "Oh, ternyata di sana!" seru Elsa terkekeh.Segera Cassel mendorong stroller milik Gissele dan mereka berjalan mendekati meja di mana kedua orang tua Elsa berada. Luna dan suaminya pun berada di sana."Ya ampun, Cucu Nenek lucu sekali," seru Vania mengangkat tubuh mungil Gissele dari atas stroller."Naik kereta baru, Sayang? Punya kereta warnanya merah muda, bagus sekali..." Teddy ikut gembira dengan kedatangan Gissele. Elsa bersala

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 309. (CASSEL STORY) - Keluarga Bahagia yang Cassel Impikan

    Elsa mengantarkan makan siang yang ia siapkan untuk Cassel siang ini. Bersama dengan Gissele, mereka berdua berjalan masuk ke dalam rumah sakit. Semua rekan-rekan Cassel menyapa Elsa dengan ramahnya, karena mereka semua tahu siapa Elsa sebenarnya, yang tak lain adalah istri dari calon direktur rumah sakit. "Selamat siang Nyonya Elsa," sapa salah satu rekan kerja suaminya, dia adalah Dokter Agnes. "Selamat siang, Dokter Agnes ... emm, apa suami saya masih ada jadwal operasi?" tanya Elsa bertanya pada wanita si depannya itu. "Oh, sepertinya sudah selesai. Saya melihat beliau tadi berada di ruangannya," jawab Agnes. "Baiklah, kalau begitu saya permisi dulu..." "Iya Nyonya, silakan..."Elsa pun bergegas kembali mendorong stroller di mana Gissele duduk di dalam tempat itu sambil meminum susunya di dalam botol. Mereka berdua berjalan menuju ke arah ruangan kerja Cassel. Di sana, Elsa mengetuk pintu ruangan tersebut. Pintu itu tidak sepenuhnya ditutup. Hingga Cassel yang sedang beris

DMCA.com Protection Status