Beranda / Romansa / Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan / BAB 219. RACCEL STORY - Kak Cassel Jangan Menjadi Playboy!

Share

BAB 219. RACCEL STORY - Kak Cassel Jangan Menjadi Playboy!

Penulis: Te Anastasia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Raccel dan Cassel berhari-hari tidak saling menyapa setelah kejadian kemarin. Hingga Dalena kini berusaha mendamaikan kedua buah hatinya itu lagi.

Wanita itu meminta Cassel untuk mengantarkan Raccel pergi membeli sepatu dan tas baru, seperti yang Raccel inginkan.

Mereka berdua kini berada di pusat perbelanjaan, Raccel yang duduk di kursi roda yang tengah didorong santai oleh Cassel.

"Hemmm ... seumpama Kakak dorong ini kursi roda, lucu kali ya," ujar Cassel sambil terkekeh.

Mendengar hal itu, Raccel langsung mendongak dan tersenyum.

"Siap-siap saja ditendang sama Daddy. Atau paling tidak ... Kakak dicoret dari kartu keluarga Escalante! Biarin hidup jadi gelandangan!" seru Raccel.

"Halah Cil ... sok banget sih, masih bocah juga!"

"Kita lahirnya bareng, ya!"

"Tapi kan aku duluan yang lihat dunia!"

"Ya tapi sama sama saja!"

Cassel mengembuskan napasnya panjang, ia lebih memilih untuk mengalah daripada ribut lebih panjang lagi dengan kembarannya di tempat umum.

Sampai akhirnya m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sari
hhahaha ampun bujangnya damien
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 220. RACCEL STORY - Prioritasku Adalah Dirimu

    "Terima kasih sudah menemaniku makan bersama, Nicho ... aku senang kau tidak marah lagi padaku." Nicholas memasang wajah sebal dan kesal pada gadis di hadapannya ini."Kalau bukan karena permintaan Mama dan Papamu yang sampai datang menemuiku, aku tidak akan datang menemanimu di sini! Karena aku sendiri sibuk!" seru pemuda itu dengan wajah dinginnya. Saat itu juga Nicholas langsung beranjak meninggalkan Kalila tanpa mengatakan apapun lagi. Sedangkan Kalila juga sadar kalau dia tidak akan bisa menghentikan Nicholas yang sudah telanjur benci padanya. Nicholas pun segera beranjak pergi, dia meninggalkan Kalila di rumah makan itu. Sepanjang perjalanan, Nicholas berusaha menghubungi Raccel. Namun panggilannya tidak dijawab dan pesannya juga dibaca oleh kekasihnya tersebut. "Ke mana dia? Kenapa tidak mengirimkan pesan apapun padaku?" gumam Nicholas, mulai cemas. Pemuda itu mencengkeram erat kemudi mobilnya. "Apa mungkin dia marah? Aku kan membuat janji mengajaknya jalan-jalan sekara

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 221. RACCEL STORY - Sejak Kapan Menyukaiku?

    Kabar bahagia datang pada Raccel, gadis cantik itu dinyatakan telah diterima di salah satu kampus favorit. Hal ini membuat Raccel antusias dan semakin bersemangat. Niatnya Nicholas ingin mengabulkan janjinya pada Raccel, namun gadis itu malah menolak untuk diajaknya pergi jalan-jalan. "Raccel tidak mau pergi ke mana-mana, Kak. Sore nanti ada jadwal ke dokter," ujar gadis itu kini berdiri berpegangan erat pada dinding. "Baiklah, kalau begitu nanti Kakak antarkan, okay?" Raccel mengangguk antusias. Nicholas hanya tersenyum menanggapinya. Laki-laki itu memegangi kedua lengan Raccel dan membantunya berjalan untuk pertama kalinya setelah beberapa bulan lamanya dia cidera. "Hati-hati, pegang lenganku yang erat," ujar Nicholas. "Heem. Iya Kak..." Raccel memegangi lengan Nicholas, dan hanya beberapa langkah saja kaki Raccel terasa sangat lemas hingga dia harus beristirahat. Nicholas dan Raccel duduk di teras belakang, dan di rumah megah itu mereka hanya berdua saja. Damien dan Dalena

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 222. RACCEL STORY - Hari Pertama yang Menyenangkan

    Hari pertama Raccel kuliah, gadis itu nampak sangat gugup dan tidak percaya diri. Raccel merasa hanya dia yang memiliki kekurangan di antara ribuan orang. Damien keluar dari dalam mobilnya yang membantu putrinya tersebut. "Dad ... kenapa Raccel jadi takut, ya?" tanya gadis itu pada Daddy-nya. "Takut kenapa, Princess? Tidak perlu takut. Sama saja seperti sekolah, awal-awal memang tidak kenal. Tapi nanti juga mereka semua akan jadi temanmu," jawab Damien menyemangati buah hatinya. Raccel menunduk menatap kedua kakinya dan juga tongkat yang selama ini membantunya berjalan. "Tapi Daddy—""Sudah Princess, tidak usah takut. Ayo Daddy antarkan ke sana," ajak Damien. "Hah?" Raccel langsung menatap Daddy-nya dan gadis itu menoleh ke kanan dan ke kiri. Di sana semua mahasiswa dan mahasiswi baru tidak ada yang diantarkan orang tuanya apalagi sampai masuk ke dalam sana. Raccel pun langsung menggeleng-gelengkan kepalanya. "Tidak mau! Raccel bisa sendiri kok! Lagi pula Raccel itu sudah bes

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 223. RACCEL STORY - Jangan Dekati Nicholas Lagi!

    Hari sudah sore, Nicholas terpaksa memundurkan waktu untuk mengantarkan Raccel beberapa jam lagi. Ia dihubungi oleh Mamanya untuk pulang sebentar saja. Awalnya Nicholas menolak, tapi ternyata Mamanya kini sedang sakit hingga ia harus pulang. Nicholas pun sudah sampai di rumah, dan ia tengah duduk menemani Mamanya di ruang keluarga. "Dokter sudah ke sini kan, Ma?" tanya Nicholas menatap wajah sang Mama. "Sudah, Nicho. Mama hanya pusing biasa. Mama rindu padamu," jawab Karina. "Heem. Sekarang aku sudah ada di sini." Karina memegangi tangan Nicholas dan menatapnya. "Bagaimana, kemarin-kemarin katanya Kalila pergi denganmu, ya?" tanya Karina. "Heem. Aku memintanya untuk tidak mendekatiku lagi!" jawab Nicholas yang terlalu jujur.Wajah Karina menjadi sedikit lesu seketika. "Jangan terlalu keras padanya, Nicho. Anak teman Mama itu sangat baik sekali," ujar Karina menggenggam tangan Nicholas. Pembahasan ini membuat Nicholas muak mendengarnya. Belum selesai mereka berbincang-bincan

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 224. RACCEL STORY - Raccel, Apa yang Terjadi Padamu?!

    Raccel berusaha menghubungi Nicholas sepulang membeli biola bersama dengan Daddy-nya. Setelah dia membaca pesan yang Karina kirimkan padanya, Raccel tidak tenang dan terus memikirkan apa maksud Karina untuk menjauhi putranya?"Kak Nicho ke mana, sih? Kenapa tidak dijawab-jawab?" gumam Raccel gelisah. Gadis itu duduk di sofa kamarnya dan diam di sana. Pikiran yang tidak-tidak dan takut menghampiri Raccel begitu saja. Raccel tiba-tiba merasa lemas. "Apa mungkin Tante Karina meminta Raccel sama Kak Nicho putus?" gumam lirih gadis itu. Kedua matanya terasa perih ingin menangis. Raccel meraih bantal miliknya dan ia membenamkan wajahnya di sana. Sampai tiba-tiba pintu kamarnya terbuka, nampak Cassel berdiri di ambang pintu membawa sebuah paper bag berisi biskuit kesukaan Raccel. "Ehh ... kau menangis?" tanya Cassel masuk ke dalam kamar itu. Cassel menarik pelan pundak Raccel. "Raccel, ada apa? Kau menangis?" "Raccel tidak papa kok..." "Kalau tidak papa, kenapa sedih begini? Daddy

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 225. RACCEL STORY - Kita Akhiri Sampai di Sini

    Raccel pergi sendirian ke sebuah taman yang berada tak jauh dari rumahnya siang ini. Sejak pagi tadi, seseorang yang mengatakan kalau dia adalah Mamanya Nicholas, ternyata bukan Karina. Melainkan itu nomor Kalila, dia hanya menyampaikan pada Raccel. Raccel diam di bangku taman, duduk sendirian membaca ulang semua pesan yang dia terima pagi tadi. 'Mamanya Nicholas sekarang jatuh sakit. Dia ingin Nicholas menikah denganku, kalau ini berada di posisimu, kau pasti mengerti perasaan Nicholas. Mamanya adalah wanita yang membesarkan dia, dan siapa memangnya dirimu! Tolong Raccel ... tahu diri sedikit!' 'Keluarga Gabriel juga lihat-lihat untuk mencarikan pendamping Nicholas, tidak mungkin anak semata wayangnya akan dipasangkan dengan gadis pincang sepertimu, Raccel!'Raccel menyeka air matanya begitu ia menggulir layar ponselnya membaca pesan-pesan yang Kalila kirimkan padanya. Gadis itu merasakan kepalanya sangat pusing seketika. "Tidak papa Raccel ... Kau tidak boleh menangis!" seru ga

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 226. RACCEL STORY - Raccel Sakit, Namun Dia Tetap Bertahan

    Sampai dua hari Raccel tidak pergi ke kampus karena demam. Raccel tak hanya sedih karena kandasnya hubungannya dengan Nicholas, ia juga sedih karena kedua kakinya yang tidak kunjung sembuh. Hari kedua ia demam, Raccel sama sekali tidak mau turun dari ranjang. Dia hanya terbaring di atas ranjang dan merasa kedua kakinya sangat pegal. "Raccel..." Suara Cassel masuk ke dalam kamar sang adik. "Ssstttt ... Raccel sudah tidur," ujar Dalena menatap putranya. Cassel masuk ke dalam kamar itu, ia menatap Raccel dan mengusap pelan keningnya. Panas Raccel belum juga turun, bahkan kemarin malam Raccel tidak tidur sama sekali, dia terus belajar berjalan, berkeliling kamar sendirian, sebelum ketahuan Dalena hingga demamnya semakin parah. "Sudah diminum kan, Mom, obat yang Cassel beri?" tanya Cassel. "Sudah Sayang, ini juga sedikit turun demam adikmu dibandingkan tadi," jawab Dalena duduk di samping Raccel. Cassel menghela napasnya panjang. "Daddy tidak pulang, Mom? Adik sakit, masa iya Daddy

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 227. RACCEL STORY - Tidak Membiarkan Raccel Dalam Kesepian

    Nicholas sempat merasa terpukul seharian, dia tidak beranjak keluar dari apartemennya. Bahkan bersamaan dengan itu, Mamanya sakit dan ia juga diputuskan oleh Raccel. Sempat mendengar kalau Kalila mengulah dengan selalu mengatakan kekurangan yang Raccel miliki, hal ini membuat Nicholas sangat kesal pada wanita itu dan memutuskan untuk menemuinya di kampus Kalila. "Laa ... aku sarankan kau tidak usah berurusan dengan Cassel. Kau nanti bisa-bisa tidak akan hidup tenang." "Iya, La. Kau seperti tidak kenal Cassel saja! Dia sangat menyayangi adiknya, apalagi kalau Nicholas sampai tahu kalau kau sering menerornya!" Kalila tertawa, gadis itu menggeleng-gelengkan kepalanya. "Jangan khawatir! Lagi pula siapa suruh dia membuat masalah denganku!" jawab Kalila dengan santainya. "Tapi kan—"Ucapan salah satu teman Kalila terhenti saat seseorang datang di belakang Kalila tanpa sepengetahuan siapapun. Merisca langsung mendongkan kepalanya menatap sosok laki-laki dengan balutan tuxedo hitam yan

Bab terbaru

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   UJUNG KISAH YANG BERBAHAGIA

    Sejak pagi hingga sore hari, di kediaman Keluarga Escalante sangat sibuk. Mereka menyiapkan pesta keluarga untuk malam ini. Hingga siang berganti malam, rumah megah berlantai dua itu nampak dihiasi dengan meriah lampu-lampu di luar rumah, maupun di dalam rumah. Dalena tersenyum melihat anak-anaknya berkumpul bersama. "Baru kali ini acara akhir tahun menjadi sangat meriah, iya kan, Sayang?" Dalena menoleh pada sang suami yang berdiri di sampingnya."Iya. Mungkin itu semua karena kita bisa melihat anak-anak kita, menantu kita, cucu kita berkumpul bersama. Sangat membahagiakan, Sayang." Damien merangkul pundak Dalena memperhatikan pemandangan ruangan di dalam rumah yang sudah dihias dengan indah oleh Cassel dan Nicholas sejak siang tadi. Sampai tiba-tiba saja, Elsa dan Gissele muncul dari arah lantai dua. Di sana nampak Gissele cemberut dan bersedekap dengan wajah kesalnya. "Ada apa, Sayang? Sini..." Damien melambaikan tangannya pada Gissele. Dalena juga ikut melambaikan tangannya

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 316. (CASSEL STORY) - Musim Dingin Dalam Kehangatan

    Salju turun cukup tebal kemarin, dan siang ini Cassel mengajak anak istrinya untuk pergi membelikan beberapa makanan, dan juga hadiah. Mereka akan menghabiskan beberapa hari di musim dingin bersama dengan keluarga Cassel. Mereka bertiga datang ke sebuah pusat perbelanjaan. Di sana, Gissele sibuk memilih mainan, camilan, dan hiasan-hiasan yang menarik perhatiannya. "Sayang, jangan mengambil gantungan banyak-banyak, nanti mau ditaruh di mana lagi?" Elsa merebut beberapa boneka gantung yang Gissele ambil. "Gissele mau itu, Ma!" seru bocah itu menunjuk ke sebuah lonceng-lonceng kecil. "Astaga ... untuk apa, Sayang?" Elsa mengusap wajahnya. "Sana, Gissele sama Papa saja. Minta gendong Papa." Anak itu cemberut. Kalau sudah bersama Papanya, dia tidak akan diturunkan dari stroller. Namun, meskipun dengan wajah protes, Gissele pun patuh dengan Elsa dan anak itu mendekati Cassel, meminta gendong dan meminta didudukkan di atas stroller miliknya. "Sudah ... Gissele duduk di sana saja, se

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 315. (CASSEL STORY) - Kita Adalah Dua Insan yang Saling Melengkapi

    "Mommy dan Daddy ingin kalian menginap di sini. Kapan kalian bisa? Daddy ingin membuat party bersama kalian juga..." Suara di balik panggilan itu adalah suara Dalena yang kini bertanya pada Elsa dan Cassel. Setelah hampir tiga mingguan Cassel dan Elsa tidak datang ke kediaman orang tuanya karena sibuk. "Mungkin besok malam kita akan ke sana Mom, besok kan sudah mulai libur akhir tahun," jawab Cassel tersenyum."Iya. Janji ya, Nak ... Mommy sudah sangat kangen dengan Cucu cantik Mommy," ujar wanita itu. Cassel beranjak dari duduknya, laki-laki itu melangkah masuk ke dalam kamar. Dia menunjukkan kamera ponselnya ke arah Gissele yang kini tengah mengacau pekerjaan Elsa. Karena Elsa mempunyai banyak pesanan hingga menyentuh hampir seribu bouquet selama musim dingin ini, dia pun membawa beberapa bunga dan membentuknya di rumah. "Sayang, dicari Oma, katanya Oma kangen," ujar Cassel menyerahkan ponselnya pada Gissele.Anak cantik dengan rambut pirang cerah itu langsung melebarkan kedua

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 314. (CASSEL STORY) - Waktu Untuk Berdua

    Pagi setelah menginap di tempat orang tua Cassel, esok harinya Elsa nampak sibuk di rumah. Gadis itu kini tampak bergelut dengan beberapa pekerjaan rumah, termasuk membuat banyak kue yang akan ia antarkan ke panti asuhan seperti biasa. "Mama buat kue banyak sekali? Mau dibawa ke panti, ya?" tanya Gissele yang kini membantu Mamanya memasukkan beberapa kue dalam sebuah box. "Iya Sayang. Tapi Gissele tidak usah ikut, ya ... Gissele di rumah saja dengan Tante Raccel dan Oma," ujar Elsa menatap putrinya. Dan dengan patuh Raccel menyetujui hal itu. Bukan tanpa alasan Raccel melarang putri kecilnya untuk ikut, melainkan sejak awal, pengurus panti meminta Elsa untuk tidak sering-sering lagi membawa Gissele ke panti, mereka takut Gissele ingat masa dulu dan tidak mau pulang lagi ke rumah. Anak perempuan itu mengangguk patuh, namun dia cemberut, seolah-olah dia memang tidak setuju dengan apa yang Mamanya pinta padanya. "Mama, hari ini Gissele mau pergi beli sepatu baru kata Papa," ujar an

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 313. (CASSEL STORY) - Apapun Keputusanmu, Sayang

    Setelah kondisi Elsa kembali sehat, Cassel pun memutuskan untuk mengajak istrinya pergi jalan-jalan bersamanya dan putri mereka.Setelah puas menemani Gissele bermain di taman dan game zone, mereka bertiga kini pergi ke rumah orang tua Cassel. Kedatangan mereka disambut dengan sangat hangat, terlebih lagi di sana ada Raccel dan anak kembarnya. "Wahh, Cucu Oma akhirnya ke sini juga!" seru Dalena mengendong Gissele dan mengecup pipi gembul anak itu. "Gissele...!" Suara Raccel membuat Gissele menoleh, anak perempuan dengan dress merah muda itu langsung berlari ke arah Raccel di ruang tengah. Sementara Elsa, gadis itu meletakkan paper bag berisi makanan di atas meja, dan Cassel juga berjalan ke dapur mengambil minuman dingin. "Raccel di sini sejak kapan, Mom? Nicho ke mana?" tanya Cassel menatap sang Mama. "Nicholas sedang ada urusan kantor dengan Daddy, mereka ke luar kota, Sayang. Raccel memang sekarang Mommy minta untuk pindah ke sini, merawat Lovia dan Livia sendirian itu sangat

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 312. (CASSEL STORY) - Anakku Tersayang...

    "Dokter Cassel, apakah ada jadwal yang lain lagi hari ini?" Cassel menoleh ke belakang saat rekannya bertanya, begitu Cassel keluar dari ruangan operasi. Cassel menggelengkan kepalanya. "Tidak dok. Aku akan pulang cepat hari ini karena istriku sedang sakit," jawab Cassel sembari tersenyum. "Oh begitu, baiklah..." Tanpa menjawab apapun lagi, Cassel segera bergegas keluar dari dalam ruangan itu dan ia berjalan ke arah ruangannya sendiri.Laki-laki dengan jas putih itu membuka ruangan pribadinya. Di sana, Cassel langsung meraih ponsel miliknya dan ia melihat apakah dirinya mendapatkan pesan dari Elsa atau tidak?Cassel menghela napasnya panjang dan tersenyum. Baru saja dia ingin melihat pesan, Elsa sudah memberikan kabar lebih dulu padanya."Hemm, tumben sekali dia memintaku membawakan makanan? Biasanya juga selalu menolak," gumam Cassel. Segera Cassel menghubungi Elsa. "Halo Sayang, kau ingin menitip makanan apa, hem?" tanya laki-laki itu. "Bukan aku. Tapi Gissele, dia ingin mela

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 311. (CASSEL STORY) - Suamiku yang Super Perhatian

    Tak biasanya Gissele bangun saat hari masih petang. Anak kecil perempuan dengan rambut cokelat terang itu, sudah bermain di karpet tebal di bawah ranjang. Ocehannya yang sedang asik mengajak bonekanya berbincang itu membuat Cassel terbangun dari tidurnya tiba-tiba. Cassel yang memeluk Elsa pun sontak melepaskannya dan ia menoleh ke samping. "Loh, Gissele!" pekiknya lirih. "Papa ... Gissele di sini, Pa!" seru anak perempuan itu mengacungkan tangannya. Cassel menyergah napasnya pelan mengetahui putri kecilnya berada di bawah sana. Segera Cassel menyibak selimutnya dan berjalan mendekati Gissele yang duduk memegang mainannya. "Sayang, kenapa di sini? Ini masih petang, Gissele tidak mengantuk, hem?" tanya Cassel mengusap pucuk kepala putri kecilnya. Anak itu hanya diam dan menggelengkan kepalanya. Sebelum akhirnya Gissele merangkak mengambil botol susu miliknya dan menyerahkan pada Cassel."Apa Sayang?" tanya Cassel menatap sang putri."Buatkan susu, Pa. Gissele mau minum susu," u

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   Bab 310. (CASSEL STORY) - Keluarga Kecilku yang Sempurna

    Elsa dan Cassel menuhi permintaan Luna untuk datang ke sebuah rumah makan mewah di sebuah hotel berbintang malam ini. Tentunya Elsa membawa Gissele yang kini tidak mau berjalan kaki, setelah punya stroller baru, dia ingin memamerkan stroller miliknya pada semua orang. Termasuk pada Nenek dan Kakeknya.Mereka bertiga pun kini baru saja masuk ke dalam restoran tersebut. "Emmm ... di mana, Ma?" tanya Gissele menoleh ke kanan dan ke kiri dalam kereta kecilnya. "Gissele Sayang!" pekik Luna melambaikan tangannya ke arah Elsa dan Cassel. Mereka pun menoleh. "Oh, ternyata di sana!" seru Elsa terkekeh.Segera Cassel mendorong stroller milik Gissele dan mereka berjalan mendekati meja di mana kedua orang tua Elsa berada. Luna dan suaminya pun berada di sana."Ya ampun, Cucu Nenek lucu sekali," seru Vania mengangkat tubuh mungil Gissele dari atas stroller."Naik kereta baru, Sayang? Punya kereta warnanya merah muda, bagus sekali..." Teddy ikut gembira dengan kedatangan Gissele. Elsa bersala

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 309. (CASSEL STORY) - Keluarga Bahagia yang Cassel Impikan

    Elsa mengantarkan makan siang yang ia siapkan untuk Cassel siang ini. Bersama dengan Gissele, mereka berdua berjalan masuk ke dalam rumah sakit. Semua rekan-rekan Cassel menyapa Elsa dengan ramahnya, karena mereka semua tahu siapa Elsa sebenarnya, yang tak lain adalah istri dari calon direktur rumah sakit. "Selamat siang Nyonya Elsa," sapa salah satu rekan kerja suaminya, dia adalah Dokter Agnes. "Selamat siang, Dokter Agnes ... emm, apa suami saya masih ada jadwal operasi?" tanya Elsa bertanya pada wanita si depannya itu. "Oh, sepertinya sudah selesai. Saya melihat beliau tadi berada di ruangannya," jawab Agnes. "Baiklah, kalau begitu saya permisi dulu..." "Iya Nyonya, silakan..."Elsa pun bergegas kembali mendorong stroller di mana Gissele duduk di dalam tempat itu sambil meminum susunya di dalam botol. Mereka berdua berjalan menuju ke arah ruangan kerja Cassel. Di sana, Elsa mengetuk pintu ruangan tersebut. Pintu itu tidak sepenuhnya ditutup. Hingga Cassel yang sedang beris

DMCA.com Protection Status