Home / Romansa / Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan / BAB 186. RACCEL STORY-Kami Bisa Hidup Tanpamu

Share

BAB 186. RACCEL STORY-Kami Bisa Hidup Tanpamu

Author: Te Anastasia
last update Last Updated: 2024-08-21 09:47:23

Damien kembali dari kantor pukul tujuh malam. Laki-laki itu terkejut saat melihat rumahnya dalam keadaan gelap gulita seperti rumah kosong.

Pembantunya memang sedang libur, dan satu jam yang lalu Cassel mengatakan padanya dia masih ada jadwal praktek, lalu di mana istrinya?

"Dalena..."

Rumah itu sunyi sepi dan dingin hawa di sekitarnya.

"Ke mana Dalena?" gumam Damien kebingungan.

Laki-laki itu berlari menyalakan penerangan di dalam rumahnya.

Rumah masih bersih seperti pagi tadi, bahkan menu makanan pagi tadi masih ada di atas meja makan utuh tak tersentuh.

"Dalena...! Raccel..!" teriak Damien memanggil-manggil.

Langkah kaki Damien cepat menuju ke lantai dua, laki-laki itu membuka pintu kamarnya dan ia melihat lemari pakaian yang terbuka.

"Tidak, tidak mungkin dia pergi? Dalena... Dalena kau masih ada di sini kan, Dalena!" teriak Damien.

Laki-laki itu berlari masuk ke dalam kamar milik Raccel, semua buku dan barang-barang milik Raccel tidak ada di kamar itu.

"Raccel... Kalian
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 187. RACCEL STORY-Raccel Menyudahi Perasaannya

    Saat Cassel pulang, isi rumahnya nampak kacau dengan. Banyak pecahan beling vas bunga di mana-mana. Tak kaget dengan Daddy-nya yang sangat emosional. Cassel hanya ingin melihat apa yang membuat Daddy-nya marah, kehilangan Mommy-nya, Raccel, atau keduanya?"Dad..." Suara Cassel membuat Damien yang tengah berdiri di dalam ruangan kerja, menatap pemandangan di luar. Damien nampak diam termenung. Damien menoleh menatap putranya. "Di mana Mommy dan Adikmu, Cassel?" tanya Damien dengan nada dingin. "Aku tidak tahu, Dad," jawab Cassel lemas. "Nicholas yang menghubungiku. Dia mencari Raccel, bahkan aku tidak bisa menghubungi Raccel." Damien mengepalkan tangannya, laki-laki itu sebenarnya tahu kalau Cassel pasti menyembunyikan Mommy dan Adiknya, karena Damien paham betapa Cassel sangat mencintai mereka berdua. "Mommy tidak mungkin pergi tanpa alasan, Dad. Harusnya Daddy sadar atas apa yang Daddy selalu katakan pada Raccel. Kadang Cassel juga bertanya-tanya..." Cassel menatap sang Daddy

    Last Updated : 2024-08-22
  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 188. RACCEL STORY- sakit Raccel Kembali Kambuh

    Nicholas melirik Raccel yang kini menangis, dia menyalahkan dirinya sendiri saat melihat gadis itu tidak mau mengatakan apapun padanya. "Raccel, Kakak tidak bermaksud memarahimu," ujar Nicholas mengulurkan tangannya mengusap pucuk kepala Raccel. "Sudah Kak, berhenti di sini saja," ujar Raccel. "Tidak. Antarkan sampai tempat di mana kau tinggal." "Tidak mau! Nanti Kakak adukan ke Daddy!" pekik Raccel marah. Saat itu juga mobil hitam milik Nicholas langsung terhenti seketika. Nicholas menatap Raccel dengan tatapan tajam.Raccel langsung terdiam seketika, tertunduk dengan kedua mata terpejam. "Sejak kapan kau membentakku, Raccel? Bahkan aku selalu berada di pihakmu. Aku mencarimu hingga tengah malam, aku mengkhawatirkanmu sebagai diriku sendiri! Bukan sebagai mata-mata Papamu! Mengerti?!" pekik Nicholas marah. Dia kesal, sangat kesal saat Raccel menunjukkan sisi asing padanya. Hal itu membuat Nicholas meras jauh dari Raccel. Raccel menangis mencengkeram tali tas yang dia pakai.

    Last Updated : 2024-08-22
  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 189. RACCEL STORY- Daddy Perhatian Karena Raccel Sakit?

    Damien dan Dalena membawa Raccel ke rumah sakit. Dokter yang merawat sakit Raccel sejak kecil pun masih setia merawatnya setiap kali Raccel kontrol. Dalena selalu tidak tenang bila Raccel kembali sakit. Wanita itu kini menemani Raccel, di sampingnya ada Damien yang merangkulnya. "Dokter... Raccel tidak papa kan, dok?" tanya Dalena cemas. "Tidak papa Nyonya. Tapi bukankah saya sudah berkali-kali bilang pada Raccel, untuk tidak berlari atau melangkah terburu-buru. Keseimbangan yang Raccel miliki itu kurang, cidera yang dia alami saat kecil ini sangat serius, efeknya bisa sampai dewasa hingga tua nanti." Penjelasan dokter itu membuat Dalena menjadi lemas. Wanita itu mengangguk dan kembali melirik Raccel yang hanya diam. Dalena tidak tahu apa yang membuat Raccel berlari, biasanya gadis itu tidak pernah berupaya keras hingga melukai fisiknya. "Apa tidak ada pengobatan yang paling bagus agar putri kamu bisa beraktivitas normal, dok?" tanya Damien. "Tidak ada Tuan, karena ini cidera b

    Last Updated : 2024-08-23
  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 190. RACCEL STORY-Raccel Akan Baik-baik saja kan, Mommy?

    Damien terpaku mendengar pertanyaan Raccel. Namun belum ia menjawab, pintu ruangan kamar inapnya terbuka. Nampak Dalena masuk ke dalam sana. Wanita itu menatap kedatangan Damien dan melihat Raccel memegang kotak berisi hamburger. "Bagaimana?" tanya Damien berdiri dari duduknya. Dalena tersenyum tipis. "Hasilnya yang akurat akan keluar besok pagi." "Baiklah, besok aku temani mengambil hasil pemeriksaannya," ujar Damien. Anggukan diberikan oleh Dalena, sementara Raccel hanya diam menatap sang Mommy. Raccel menyibak selimutnya tiba-tiba. Dan saat gadis itu berusaha menggerakkan kakinya, kedua mata Raccel melebar. "Mom, kaki Raccel kenapa?" tanya gadis itu tiba-tiba. "Kenapa tidak bisa digerakkan?" tanya Raccel. "Raccel mau ke mana, Sayang?" tanya Dalena mendekatinya. Kedua mata indah Raccel berkaca-kaca menatap sang Mommy. "Kaki Raccel tidak terasa, Mom, ini bukan lemas lagi. Tapi ini tidak bisa bergerak sama sekali!" pekik gadis itu mulai panik. "Raccel... Tidak papa Sayang,

    Last Updated : 2024-08-23
  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 191. RACCEL STORY-Kabar yang Menyayat Hati Raccel

    Raccel terbangun dari tidurnya pagi ini dalam ruangan kamar inapnya yang sepi. Gadis itu mencari-cari di mana Mommy-nya berada. Seperti biasa, sejak bertemu dengan Dalena, tiap kali bangun tidur, pasti yang ia cari adalah Mommy-nya. "Mommy ke mana? Biasanya kan ada Mommy," gumam gadis itu menyibak selimutnya. Raccel terdiam sejenak, ia menatap kakinya yang masih tidak ada rasa. "Bagaimana menggerakkannya? Mommy ke mana?" Gadis itu menoleh ke kanan dan ke kiri. Sebisa mungkin Raccel berusaha, ia mengambil sebuah tongkat di sampingnya. Raccel berusaha menggunakan kaki kanannya yang terasa kebas dan berat. Ia berusaha keras untuk sampai ke pintu. Setelah berhasil keluar, Raccel berjalan ke satu lorong dan mencari-cari seseorang. Lorong itu, benar-benar sangat sepi. Sampai akhirnya langkah Raccel terhenti di depan sebuah ruangan di mana ia mendengar suara Mommy dan Daddy-nya di dalam bersama seorang dokter. "Dokter, bagaimana mungkin anak kami tidak bisa berjalan normal lagi?! Apa

    Last Updated : 2024-08-24
  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 192. RACCEL STORY-Ini Adalah Salahmu, Nicholas

    Beberapa Hari Kemudian...Hari ini Raccel sudah dibawa pulang, Damien pun mengajaknya kembali pulang ke rumah mereka. Raccel menjadi pendiam, berubah tak seceria dulu lagi. Gadis itu merasa semua mimpi dan cita-citanya patah karena kakinya yang sakit. Dan kini, gadis itu tengah duduk diam di dekat jendela menatap pemandangan hujan di luar. Dan sudah tiga jam lamanya. "Sayang, Raccel sedang apa diam di sini terus? Mau Mommy bantu ke kamar?" Dalena mendekati putrinya. "Tidak Mom, Raccel mau di sini saja," jawab gadis itu. Dalena tersenyum mengusap pipi gembil Raccel. Wanita itu ikut duduk di samping Raccel saat ini. Diam-diam Raccel merasa kecewa, setelah membuat Raccel sakit, kini Nicholas tidak lagi terlihat batang hidungnya. Raccel menjadi semakin yakin kalau laki-laki itu, tidak pantas untuknya. "Daddy hari ini pasti pulang lebih sore," ujar Dalena sembari membukakan bungkus biskuit untuk Raccel. "Hemm? Kenapa memangnya Mom? Bukannya Daddy janji mau makan malam bersama kita

    Last Updated : 2024-08-24
  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 193. RACCEL STORY-Aku yang Cacat, Tak Pantas Untuknya

    Jam menunjukkan pukul tujuh malam, Raccel berada di dalam kamarnya ditemani oleh Cassel. Mereka berdua nampak sibuk dengan susunan mainan puzzle milik Raccel yang baru saja dibelikan oleh Damien sore tadi. Meskipun terdengar dan terlihat sangat kekanakan, namun Damien tahu kalau putrinya sangat menyukai mainan puzzle sejak kecil. "Huhhh... Ini gerbang castilnya, Sayang. Jangan diambil bata balok yang ini, Raccel!" seru Cassel memukul pelan punggung tangan sang adik. "Tapi ini mirip dengan bata pilarnya, Kak!" teriak Raccel. "Alah tidak boleh pokoknya, susun saja yang lainnya." Cassel asik tengkurap di atas ranjang. Raccel cemberut sembari menatap sang Kakak. Mereka berdua sangat asik bermain seolah-olah mereka ini masih bocah. Sampai akhirnya pintu kamar Raccel terketuk, dan si kembar menoleh ke depan. Di sana berdiri Nicholas membawa sebuah paper bag besar di tangannya. "Nicho," sapa Cassel. "Masuk!" Nicholas berjalan masuk ke dalam kamar itu, dia menatap Raccel yang kini la

    Last Updated : 2024-08-25
  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 194. RACCEL STORY-Anak-Anak Kesayangan Daddy dan Mommy

    Nicholas tiba di depan sebuah tempat, di mana Kalila sedang menunggunya di sana. Gadis itu nampak cemberut saat Nicholas datang. "Kenapa lama sekali, sih?" tanya gadis itu. "Apa adiknya Cassel itu manja sekali padamu, sampai-sampai kau tidak bisa lepas dari dia?!" Dengan wajah kesal, Kalila menggerutu dan mengomeli Nicholas. Tak berbohong kalau Nicholas dan Kalila memang beberapa hari ini sangat dekat. Selain teman sekolah, Mamanya Kalila juga teman baik Mamanya Nicholas. "Raccel sakit, jadi aku menjenguknya," jawab Nicholas singkat. "Tapi kau itu perhatian sekali padanya, Cho! Aku sampai setengah jam menunggumu di sini! Ganjen sekali dia masih kecil!" serunya kesal. Saat itu juga Nicholas mematikan lagi mesin mobilnya. Dia menoleh menatap Kalila dengan tatapan datarnya. "Apa maksudmu?" tanya Nicholas. "Ya... Ya tidak, aku kan bicara soal fakta. Kau selalu mengutamakan dia dibandingkan aku! Padahal aku kan—""Raccel sekarang tidak bisa berjalan lagi! Itu semua karena aku, kau

    Last Updated : 2024-08-25

Latest chapter

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   UJUNG KISAH YANG BERBAHAGIA

    Sejak pagi hingga sore hari, di kediaman Keluarga Escalante sangat sibuk. Mereka menyiapkan pesta keluarga untuk malam ini. Hingga siang berganti malam, rumah megah berlantai dua itu nampak dihiasi dengan meriah lampu-lampu di luar rumah, maupun di dalam rumah. Dalena tersenyum melihat anak-anaknya berkumpul bersama. "Baru kali ini acara akhir tahun menjadi sangat meriah, iya kan, Sayang?" Dalena menoleh pada sang suami yang berdiri di sampingnya."Iya. Mungkin itu semua karena kita bisa melihat anak-anak kita, menantu kita, cucu kita berkumpul bersama. Sangat membahagiakan, Sayang." Damien merangkul pundak Dalena memperhatikan pemandangan ruangan di dalam rumah yang sudah dihias dengan indah oleh Cassel dan Nicholas sejak siang tadi. Sampai tiba-tiba saja, Elsa dan Gissele muncul dari arah lantai dua. Di sana nampak Gissele cemberut dan bersedekap dengan wajah kesalnya. "Ada apa, Sayang? Sini..." Damien melambaikan tangannya pada Gissele. Dalena juga ikut melambaikan tangannya

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 316. (CASSEL STORY) - Musim Dingin Dalam Kehangatan

    Salju turun cukup tebal kemarin, dan siang ini Cassel mengajak anak istrinya untuk pergi membelikan beberapa makanan, dan juga hadiah. Mereka akan menghabiskan beberapa hari di musim dingin bersama dengan keluarga Cassel. Mereka bertiga datang ke sebuah pusat perbelanjaan. Di sana, Gissele sibuk memilih mainan, camilan, dan hiasan-hiasan yang menarik perhatiannya. "Sayang, jangan mengambil gantungan banyak-banyak, nanti mau ditaruh di mana lagi?" Elsa merebut beberapa boneka gantung yang Gissele ambil. "Gissele mau itu, Ma!" seru bocah itu menunjuk ke sebuah lonceng-lonceng kecil. "Astaga ... untuk apa, Sayang?" Elsa mengusap wajahnya. "Sana, Gissele sama Papa saja. Minta gendong Papa." Anak itu cemberut. Kalau sudah bersama Papanya, dia tidak akan diturunkan dari stroller. Namun, meskipun dengan wajah protes, Gissele pun patuh dengan Elsa dan anak itu mendekati Cassel, meminta gendong dan meminta didudukkan di atas stroller miliknya. "Sudah ... Gissele duduk di sana saja, se

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 315. (CASSEL STORY) - Kita Adalah Dua Insan yang Saling Melengkapi

    "Mommy dan Daddy ingin kalian menginap di sini. Kapan kalian bisa? Daddy ingin membuat party bersama kalian juga..." Suara di balik panggilan itu adalah suara Dalena yang kini bertanya pada Elsa dan Cassel. Setelah hampir tiga mingguan Cassel dan Elsa tidak datang ke kediaman orang tuanya karena sibuk. "Mungkin besok malam kita akan ke sana Mom, besok kan sudah mulai libur akhir tahun," jawab Cassel tersenyum."Iya. Janji ya, Nak ... Mommy sudah sangat kangen dengan Cucu cantik Mommy," ujar wanita itu. Cassel beranjak dari duduknya, laki-laki itu melangkah masuk ke dalam kamar. Dia menunjukkan kamera ponselnya ke arah Gissele yang kini tengah mengacau pekerjaan Elsa. Karena Elsa mempunyai banyak pesanan hingga menyentuh hampir seribu bouquet selama musim dingin ini, dia pun membawa beberapa bunga dan membentuknya di rumah. "Sayang, dicari Oma, katanya Oma kangen," ujar Cassel menyerahkan ponselnya pada Gissele.Anak cantik dengan rambut pirang cerah itu langsung melebarkan kedua

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 314. (CASSEL STORY) - Waktu Untuk Berdua

    Pagi setelah menginap di tempat orang tua Cassel, esok harinya Elsa nampak sibuk di rumah. Gadis itu kini tampak bergelut dengan beberapa pekerjaan rumah, termasuk membuat banyak kue yang akan ia antarkan ke panti asuhan seperti biasa. "Mama buat kue banyak sekali? Mau dibawa ke panti, ya?" tanya Gissele yang kini membantu Mamanya memasukkan beberapa kue dalam sebuah box. "Iya Sayang. Tapi Gissele tidak usah ikut, ya ... Gissele di rumah saja dengan Tante Raccel dan Oma," ujar Elsa menatap putrinya. Dan dengan patuh Raccel menyetujui hal itu. Bukan tanpa alasan Raccel melarang putri kecilnya untuk ikut, melainkan sejak awal, pengurus panti meminta Elsa untuk tidak sering-sering lagi membawa Gissele ke panti, mereka takut Gissele ingat masa dulu dan tidak mau pulang lagi ke rumah. Anak perempuan itu mengangguk patuh, namun dia cemberut, seolah-olah dia memang tidak setuju dengan apa yang Mamanya pinta padanya. "Mama, hari ini Gissele mau pergi beli sepatu baru kata Papa," ujar an

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 313. (CASSEL STORY) - Apapun Keputusanmu, Sayang

    Setelah kondisi Elsa kembali sehat, Cassel pun memutuskan untuk mengajak istrinya pergi jalan-jalan bersamanya dan putri mereka.Setelah puas menemani Gissele bermain di taman dan game zone, mereka bertiga kini pergi ke rumah orang tua Cassel. Kedatangan mereka disambut dengan sangat hangat, terlebih lagi di sana ada Raccel dan anak kembarnya. "Wahh, Cucu Oma akhirnya ke sini juga!" seru Dalena mengendong Gissele dan mengecup pipi gembul anak itu. "Gissele...!" Suara Raccel membuat Gissele menoleh, anak perempuan dengan dress merah muda itu langsung berlari ke arah Raccel di ruang tengah. Sementara Elsa, gadis itu meletakkan paper bag berisi makanan di atas meja, dan Cassel juga berjalan ke dapur mengambil minuman dingin. "Raccel di sini sejak kapan, Mom? Nicho ke mana?" tanya Cassel menatap sang Mama. "Nicholas sedang ada urusan kantor dengan Daddy, mereka ke luar kota, Sayang. Raccel memang sekarang Mommy minta untuk pindah ke sini, merawat Lovia dan Livia sendirian itu sangat

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 312. (CASSEL STORY) - Anakku Tersayang...

    "Dokter Cassel, apakah ada jadwal yang lain lagi hari ini?" Cassel menoleh ke belakang saat rekannya bertanya, begitu Cassel keluar dari ruangan operasi. Cassel menggelengkan kepalanya. "Tidak dok. Aku akan pulang cepat hari ini karena istriku sedang sakit," jawab Cassel sembari tersenyum. "Oh begitu, baiklah..." Tanpa menjawab apapun lagi, Cassel segera bergegas keluar dari dalam ruangan itu dan ia berjalan ke arah ruangannya sendiri.Laki-laki dengan jas putih itu membuka ruangan pribadinya. Di sana, Cassel langsung meraih ponsel miliknya dan ia melihat apakah dirinya mendapatkan pesan dari Elsa atau tidak?Cassel menghela napasnya panjang dan tersenyum. Baru saja dia ingin melihat pesan, Elsa sudah memberikan kabar lebih dulu padanya."Hemm, tumben sekali dia memintaku membawakan makanan? Biasanya juga selalu menolak," gumam Cassel. Segera Cassel menghubungi Elsa. "Halo Sayang, kau ingin menitip makanan apa, hem?" tanya laki-laki itu. "Bukan aku. Tapi Gissele, dia ingin mela

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 311. (CASSEL STORY) - Suamiku yang Super Perhatian

    Tak biasanya Gissele bangun saat hari masih petang. Anak kecil perempuan dengan rambut cokelat terang itu, sudah bermain di karpet tebal di bawah ranjang. Ocehannya yang sedang asik mengajak bonekanya berbincang itu membuat Cassel terbangun dari tidurnya tiba-tiba. Cassel yang memeluk Elsa pun sontak melepaskannya dan ia menoleh ke samping. "Loh, Gissele!" pekiknya lirih. "Papa ... Gissele di sini, Pa!" seru anak perempuan itu mengacungkan tangannya. Cassel menyergah napasnya pelan mengetahui putri kecilnya berada di bawah sana. Segera Cassel menyibak selimutnya dan berjalan mendekati Gissele yang duduk memegang mainannya. "Sayang, kenapa di sini? Ini masih petang, Gissele tidak mengantuk, hem?" tanya Cassel mengusap pucuk kepala putri kecilnya. Anak itu hanya diam dan menggelengkan kepalanya. Sebelum akhirnya Gissele merangkak mengambil botol susu miliknya dan menyerahkan pada Cassel."Apa Sayang?" tanya Cassel menatap sang putri."Buatkan susu, Pa. Gissele mau minum susu," u

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   Bab 310. (CASSEL STORY) - Keluarga Kecilku yang Sempurna

    Elsa dan Cassel menuhi permintaan Luna untuk datang ke sebuah rumah makan mewah di sebuah hotel berbintang malam ini. Tentunya Elsa membawa Gissele yang kini tidak mau berjalan kaki, setelah punya stroller baru, dia ingin memamerkan stroller miliknya pada semua orang. Termasuk pada Nenek dan Kakeknya.Mereka bertiga pun kini baru saja masuk ke dalam restoran tersebut. "Emmm ... di mana, Ma?" tanya Gissele menoleh ke kanan dan ke kiri dalam kereta kecilnya. "Gissele Sayang!" pekik Luna melambaikan tangannya ke arah Elsa dan Cassel. Mereka pun menoleh. "Oh, ternyata di sana!" seru Elsa terkekeh.Segera Cassel mendorong stroller milik Gissele dan mereka berjalan mendekati meja di mana kedua orang tua Elsa berada. Luna dan suaminya pun berada di sana."Ya ampun, Cucu Nenek lucu sekali," seru Vania mengangkat tubuh mungil Gissele dari atas stroller."Naik kereta baru, Sayang? Punya kereta warnanya merah muda, bagus sekali..." Teddy ikut gembira dengan kedatangan Gissele. Elsa bersala

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 309. (CASSEL STORY) - Keluarga Bahagia yang Cassel Impikan

    Elsa mengantarkan makan siang yang ia siapkan untuk Cassel siang ini. Bersama dengan Gissele, mereka berdua berjalan masuk ke dalam rumah sakit. Semua rekan-rekan Cassel menyapa Elsa dengan ramahnya, karena mereka semua tahu siapa Elsa sebenarnya, yang tak lain adalah istri dari calon direktur rumah sakit. "Selamat siang Nyonya Elsa," sapa salah satu rekan kerja suaminya, dia adalah Dokter Agnes. "Selamat siang, Dokter Agnes ... emm, apa suami saya masih ada jadwal operasi?" tanya Elsa bertanya pada wanita si depannya itu. "Oh, sepertinya sudah selesai. Saya melihat beliau tadi berada di ruangannya," jawab Agnes. "Baiklah, kalau begitu saya permisi dulu..." "Iya Nyonya, silakan..."Elsa pun bergegas kembali mendorong stroller di mana Gissele duduk di dalam tempat itu sambil meminum susunya di dalam botol. Mereka berdua berjalan menuju ke arah ruangan kerja Cassel. Di sana, Elsa mengetuk pintu ruangan tersebut. Pintu itu tidak sepenuhnya ditutup. Hingga Cassel yang sedang beris

DMCA.com Protection Status