Beranda / Romansa / Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan / BAB 162. APA HADIAH YANG TEPAT UNTUK RACCEL?

Share

BAB 162. APA HADIAH YANG TEPAT UNTUK RACCEL?

Penulis: Te Anastasia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-08 10:29:04

"Mom, kita mau ulang tahun ya?" tanya Cassel berjalan di belakang Dalena.

"Iya Sayang, kalian sebentar lagi akan ulang tahun. Anak Mommy sudah besar-besar, tidak boleh nakal ya..." Dalena menghentikan langkahnya dan mengulurkan tangannya pada Cassel.

Sementara satu tangan Dalena menggendong Raccel, wanita itu menolak saat Damien hendak membantunya mengantarkan si kembar. Namun bagi Dalena percuma, karena Damien hanya akan bersama Cassel, tapi tidak dengan Raccel.

"Mommy mau belikan hadiah apa buat Raccel?" tanya Raccel memeluk leher Mamanya.

"Emmm, Princess minta apa, Sayang?" tanya Dalena menatap sang putri.

"Apa ya... Raccel tidak mau apa-apa. Mau jalan-jalan sama Daddy di pasar malam, sama Kakak juga," jawab Raccel.

Dalena tersenyum tipis, tidak biasanya anak ini meminta sesuatu, kadang permintaan Raccel malah jauh lebih banyak.

Setelah itu, Dalena menatap Cassel.

"Kalau Kakak?"

"Kakak Cassel sama seperti Adik Raccel, Mom," jawab anak itu.

"Baiklah, kalau begitu nanti Mommy
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ijas Subagja
hari ini berapa bab?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 163. AKU TIDAK TAKUT BERPISAH DENGANMU!

    Dalena sore ini menyiapkan kue ulang tahun, setelah beberapa hari si kembar menanti-nanti dengan penuh rasa tak sabaran. Wanita itu berjalan ke lantai dua, dia membawa kue ulang tahun di ruang keluarga di mana Raccel dan Cassel ada di sana, sementara Damien duduk di sofa memangku laptopnya. "Wahhh... Raccel lihat Mommy bawa apa!" pekik Cassel heboh. Raccel pun langsung menoleh ke arah Mamanya, anak itu langsung tersenyum lebar. Dalena ikut tersenyum melihat wajah si kembar berbinar-binar bahagia. "Raccel mau!" seru anak itu melambaikan tangannya. Dalena lantas mendekati mereka dan meletakkan kue ulang tahunnya di hadapan si kembar.Cassel menatap Damien yang kini berjalan ke arahnya dan langsung memeluk Cassel. "Selamat ulang tahun ya, Sayang," ucap Damien mengecup pucuk kepala Cassel. "Terima kasih Daddy," balas Cassel bertepuk tangan. Sedangkan Raccel, anak itu seperti tidak mau berharap lebih pada Papanya. Dia kini berusaha mengulurkan tangannya meminta peluk pada Dalena.

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-08
  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 164. HADIAH ISTIMEWA DARI NICHOLAS

    Keesokan harinya, Raccel tidak bersekolah karena anak itu demam. Dalena juga menemaninya sejak pagi hingga siang ini. Ia mengajak putrinya bermain di luar dan anak itu hanya gendong saja, karena suhu tubuhnya yang panas. "Adik Raccel mau dibelikan apa, Sayang? Mau mainan baru ya?" tawar Dalena mengusap pipi putrinya yang basah.Anak itu menggelengkan kepalanya saja. "Tidak mau," jawabnya lemas. "Raccel pusing, Mommy." "Ya sudah, Raccel tutup mata saja. Bobo dulu biar tidak pusing ya, Sayang," bisik Dalena meletakkan kepala Raccel di pundaknya dan ia mengusap punggung Raccel dengan lembut. Dalena berdiri di teras menatap pemandangan siang hari yang hujan deras dan mendung gelap. Dalam situasi seperti ini Dalena bersedih, kenapa ia harus hidup tanpa memiliki siapapun? Termasuk orang tua. Dalena ingin membawa anaknya ini pergi, namun ke mana lagi kali ini dia harus melangkah?"Ma, Pa, kenapa hidupku seperti ini?" gumam Dalena mendekap Raccel yang tertidur dalam dekapannya, seraya m

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-09
  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 165. MEMELUK KALIAN MALAM INI

    Cukup lama Raccel berjalan dengan tongkat, hingga akhirnya hari ini gadis kecil itu bisa kembali berjalan tanpa bantuan tongkat lagi. Dalena dan Cassel nampak senang melihat Raccel sudah kembali seperti dulu lagi, sudah kembali sehat dan ceria. "Akhirnya, bisa jalan lagi. Jangan lari-larian ya, Adik Raccel..." Cassel berdiri memegangi lengan Raccel. Anak perempuan itu menganggukkan kepalanya. "Besok kita bisa main lagi ya, Kakak," ujar Raccel. "Iya dong! Besok bisa menangkap kupu-kupu yang banyak!" seru Cassel heboh. Senyuman manis terukir di bibir Dalena saat melihat kedua anaknya yang begitu ceria, bahagia, dan mereka yang kini sangat antusias. Dalena selalu berupaya agar mereka tidak kekurangan apapun, termasuk Raccel yang selalu menginginkan kasih sayang lebih dari Papanya. "Mommy, nanti simpan tongkatnya Raccel ya, Raccel mau jalan sendiri," ujar anak itu. "Iya Sayang. Nanti Mommy simpan, tapi janji kalau jalan sendiri harus hati-hati! Paham, Cantik?" Dalena memeluk Racce

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-09
  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 166. JANGAN MEMBANDINGKAN RACCEL DENGAN CASSEL

    Saat Raccel terbangun dari tidurnya, anak itu sendirian dan menoleh ke kanan ke kiri. Raccel langsung duduk termenung. Ia terdiam beberapa detik mengusap permukaan sprei bergambar kartun tersebut. "Raccel mimpi Daddy bobo sini, terus di sini ada Mommy," gumam anak itu lirih. Raccel menyibak selimutnya dan turun dari atas ranjang perlahan-lahan, dia mencari pegangan untuk berjalan ke arah pintu. Sampai akhirnya di berhasil membuka pintu kamar dan berjalan ke arah tangga setelah berjalan tertatih cukup lama. "Capek, kakinya lemas," ucap Raccel menundukkan kepala menatap kedua kakinya. Raccel memperhatikan ke arah lantai satu yang sepi. "Mommy...! Raccel mau turun, mommy..." Setelah berjalan sendiri, Raccel pun kelelahan dan ia mulai memanggil Dalena untuk dimintai tolong membawanya ke lantai satu. Dan Raccel berdiri di bagian pertengahan anak tangga dan kedua tangan kecilnya gemetar memegangi pagar tangga. "Mom... Mommy, kaki Raccel sakit!" teriak anak itu lagi. "Iya Sayang

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-10
  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 167. KALAU KAU BESAR, AKU INGIN SELALU BERSAMAMU

    "Tentu saja, semua orang akan menyayangi Raccel!"Dalena memeluk Raccel dengan erat dan mengusap pucuk kepalanya. Suara deringan ponsel milik Dalena membuat wanita itu menoleh ke belakang. Dia meletakkan ponselnya di atas sebuah meja kayu. Dan Dalena bergegas meraih ponselnya tersebut, di sana tertera nama Karina yang tengah menghubunginya. "Halo Karina... Oh, kau mau ke sini dengan Nicholas?" Dalena menoleh pada Raccel yang menatapnya. Wanita itu tersenyum manis sebelum dia berkata, "Raccel dan aku juga sedang di rumah, ke sini saja. Aku menunggumu ya..." Panggilan itu langsung terputus, Dalena meletakkan ponselnya kembali dan mendekati Raccel. "Cantik, makannya sudah?" tanya wanita itu. "Sudah Mommy." "Bagus, sekarang ayo mandi. Kakak Nicho mau ke sini, mau main sama Raccel," ujar Dalena kini menggendong Raccel. Kedua mata indah milik Raccel langsung membola. "Asikk... Ayo Mom, ayo mandi sekarang! Terus pakai baju yang bagus ya, Mom!" "Iya Sayang, iya..." Beberapa menit l

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-10
  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 168. RACCEL STORY-Gadisku yang Berisik dan Cantik

    Beberapa Tahun Kemudian...Cuaca di kota London memasuki musim semi, seorang gadis cantik dengan pakaian seragam sekolah menengah ke atas tengah berdiri di halte di sekolahnya. Raccel sudah tumbuh menjadi gadis yang cantik, pintar, dan pekerja keras. Sekarang ia baru saja menduduki bangku kelas dua belas menengah atas. "Kakak jadi jemput Raccel atau tidak? Nanti kalau pulang telat Daddy marah-marah lagi!" seru gadis itu mengomeli Cassel. "Iya Raccel, tunggu di situ sebentar!" balas Cassel di balik panggilan tersebut. Raccel langsung memutus panggilan tersebut dan ia berdiri di sana memeluk beberapa buku miliknya. Sampai akhirnya seorang temannya berjalan mendekat. "Loh, Raccel, kau belum pulang?" tanya Camilan. "Emmm, Kakakku belum datang," jawab Raccel. "Tumben terlambat..." Camilan kini duduk di samping Raccel. Wajah Raccel menjadi sedih, gadis itu padahal sudah bersiap ingin pulang cepat karena semalam Cassel bilang padanya kalau Nicholas akan datang ke rumahnya untuk meng

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-11
  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB I69. RACCEL STORY-Raccel Juga Ingin Disayangi Seperti Kakak

    Setelah mengantarkan Raccel pulang siang tadi, sampai malam pun Nicholas masih berada di kediaman Damien. Pemuda itu sibuk membicarakan bisnis bersama Damien dan Cassel di lantai satu. Sementara Raccel, gadis itu berada di selasar lantai dua. Raccel sibuk menulis sesuatu di buku diary miliknya, sesekali dia menatap ke lantai satu di mana Nicholas berada sekarang."Hemm, selesai!" Raccel menutup buku diary miliknya. Gadis berambut panjang sepinggang itu memperhatikan terus ke arah Nicholas di lantai satu. "Kak Nicho jarang sekali ke sini sejak dia kuliah, sekali ke sini dia banyak berubah dan diam. Apa dia sudah punya pacar?" gumam Raccel bertanya entah pada siapa. Raccel mendengus pelan, gadis itu menutup bukunya dan berjalan turun ke lantai satu. "Bagaimana Cho? Kata Papamu kau mau bertunangan dengan anak Om Giles?" tanya Damien pada Nicholas saat tiba-tiba Raccel berada di lantai satu. "Entahlah Om, aku juga masih fokus pada karierku dulu," jawab Nicholas. "Tapi bagi Om kala

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-11
  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 170. RACCEL STORY-Dia Dingin, Tapi Sangat Perhatian

    Keesokan harinya, Raccel terbangun pukul setengah tiga dini hari dan langsung gegas belajar. Hingga saat pukul tujuh pagi, gadis itu masih mengantuk. Raccel duduk menundukkan kepalanya di teras, bahkan saat ada seseorang yang datang, dia tidak tahu. "Heuhh...!" "Astaga, Raccel!" Nicholas yang berusaha berjalan naik ke atas teras, pemuda itu langsung merangkul Raccel saat gadis itu hampir terjerembab ke lantai. Raccel pun terkejut, dia kembali membuka kedua matanya dan mendongak menatap Nicholas. Laki-laki itu menatap cemas. "Kau tidak papa? Kalau sakit tidak usah pergi ke sekolah," ujarnya menyentuh kening Raccel dengan lembut. "Tidak papa, kok!" Raccel langsung menepis tangan Nicholas begitu saja. Nicholas merasa tidak enak, gadis ini tidak seperti kemarin. Perasaan dia kemarin masih manja kepadanya. "Kau begadang lagi? Mengerjakan apa?" tanya Nicholas beralih duduk di sampingnya. "Apa ada tugas yang membuatmu kesulitan?" Raccel menggeleng. "Tidak usah peduli sama Raccel la

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-12

Bab terbaru

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   UJUNG KISAH YANG BERBAHAGIA

    Sejak pagi hingga sore hari, di kediaman Keluarga Escalante sangat sibuk. Mereka menyiapkan pesta keluarga untuk malam ini. Hingga siang berganti malam, rumah megah berlantai dua itu nampak dihiasi dengan meriah lampu-lampu di luar rumah, maupun di dalam rumah. Dalena tersenyum melihat anak-anaknya berkumpul bersama. "Baru kali ini acara akhir tahun menjadi sangat meriah, iya kan, Sayang?" Dalena menoleh pada sang suami yang berdiri di sampingnya."Iya. Mungkin itu semua karena kita bisa melihat anak-anak kita, menantu kita, cucu kita berkumpul bersama. Sangat membahagiakan, Sayang." Damien merangkul pundak Dalena memperhatikan pemandangan ruangan di dalam rumah yang sudah dihias dengan indah oleh Cassel dan Nicholas sejak siang tadi. Sampai tiba-tiba saja, Elsa dan Gissele muncul dari arah lantai dua. Di sana nampak Gissele cemberut dan bersedekap dengan wajah kesalnya. "Ada apa, Sayang? Sini..." Damien melambaikan tangannya pada Gissele. Dalena juga ikut melambaikan tangannya

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 316. (CASSEL STORY) - Musim Dingin Dalam Kehangatan

    Salju turun cukup tebal kemarin, dan siang ini Cassel mengajak anak istrinya untuk pergi membelikan beberapa makanan, dan juga hadiah. Mereka akan menghabiskan beberapa hari di musim dingin bersama dengan keluarga Cassel. Mereka bertiga datang ke sebuah pusat perbelanjaan. Di sana, Gissele sibuk memilih mainan, camilan, dan hiasan-hiasan yang menarik perhatiannya. "Sayang, jangan mengambil gantungan banyak-banyak, nanti mau ditaruh di mana lagi?" Elsa merebut beberapa boneka gantung yang Gissele ambil. "Gissele mau itu, Ma!" seru bocah itu menunjuk ke sebuah lonceng-lonceng kecil. "Astaga ... untuk apa, Sayang?" Elsa mengusap wajahnya. "Sana, Gissele sama Papa saja. Minta gendong Papa." Anak itu cemberut. Kalau sudah bersama Papanya, dia tidak akan diturunkan dari stroller. Namun, meskipun dengan wajah protes, Gissele pun patuh dengan Elsa dan anak itu mendekati Cassel, meminta gendong dan meminta didudukkan di atas stroller miliknya. "Sudah ... Gissele duduk di sana saja, se

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 315. (CASSEL STORY) - Kita Adalah Dua Insan yang Saling Melengkapi

    "Mommy dan Daddy ingin kalian menginap di sini. Kapan kalian bisa? Daddy ingin membuat party bersama kalian juga..." Suara di balik panggilan itu adalah suara Dalena yang kini bertanya pada Elsa dan Cassel. Setelah hampir tiga mingguan Cassel dan Elsa tidak datang ke kediaman orang tuanya karena sibuk. "Mungkin besok malam kita akan ke sana Mom, besok kan sudah mulai libur akhir tahun," jawab Cassel tersenyum."Iya. Janji ya, Nak ... Mommy sudah sangat kangen dengan Cucu cantik Mommy," ujar wanita itu. Cassel beranjak dari duduknya, laki-laki itu melangkah masuk ke dalam kamar. Dia menunjukkan kamera ponselnya ke arah Gissele yang kini tengah mengacau pekerjaan Elsa. Karena Elsa mempunyai banyak pesanan hingga menyentuh hampir seribu bouquet selama musim dingin ini, dia pun membawa beberapa bunga dan membentuknya di rumah. "Sayang, dicari Oma, katanya Oma kangen," ujar Cassel menyerahkan ponselnya pada Gissele.Anak cantik dengan rambut pirang cerah itu langsung melebarkan kedua

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 314. (CASSEL STORY) - Waktu Untuk Berdua

    Pagi setelah menginap di tempat orang tua Cassel, esok harinya Elsa nampak sibuk di rumah. Gadis itu kini tampak bergelut dengan beberapa pekerjaan rumah, termasuk membuat banyak kue yang akan ia antarkan ke panti asuhan seperti biasa. "Mama buat kue banyak sekali? Mau dibawa ke panti, ya?" tanya Gissele yang kini membantu Mamanya memasukkan beberapa kue dalam sebuah box. "Iya Sayang. Tapi Gissele tidak usah ikut, ya ... Gissele di rumah saja dengan Tante Raccel dan Oma," ujar Elsa menatap putrinya. Dan dengan patuh Raccel menyetujui hal itu. Bukan tanpa alasan Raccel melarang putri kecilnya untuk ikut, melainkan sejak awal, pengurus panti meminta Elsa untuk tidak sering-sering lagi membawa Gissele ke panti, mereka takut Gissele ingat masa dulu dan tidak mau pulang lagi ke rumah. Anak perempuan itu mengangguk patuh, namun dia cemberut, seolah-olah dia memang tidak setuju dengan apa yang Mamanya pinta padanya. "Mama, hari ini Gissele mau pergi beli sepatu baru kata Papa," ujar an

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 313. (CASSEL STORY) - Apapun Keputusanmu, Sayang

    Setelah kondisi Elsa kembali sehat, Cassel pun memutuskan untuk mengajak istrinya pergi jalan-jalan bersamanya dan putri mereka.Setelah puas menemani Gissele bermain di taman dan game zone, mereka bertiga kini pergi ke rumah orang tua Cassel. Kedatangan mereka disambut dengan sangat hangat, terlebih lagi di sana ada Raccel dan anak kembarnya. "Wahh, Cucu Oma akhirnya ke sini juga!" seru Dalena mengendong Gissele dan mengecup pipi gembul anak itu. "Gissele...!" Suara Raccel membuat Gissele menoleh, anak perempuan dengan dress merah muda itu langsung berlari ke arah Raccel di ruang tengah. Sementara Elsa, gadis itu meletakkan paper bag berisi makanan di atas meja, dan Cassel juga berjalan ke dapur mengambil minuman dingin. "Raccel di sini sejak kapan, Mom? Nicho ke mana?" tanya Cassel menatap sang Mama. "Nicholas sedang ada urusan kantor dengan Daddy, mereka ke luar kota, Sayang. Raccel memang sekarang Mommy minta untuk pindah ke sini, merawat Lovia dan Livia sendirian itu sangat

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 312. (CASSEL STORY) - Anakku Tersayang...

    "Dokter Cassel, apakah ada jadwal yang lain lagi hari ini?" Cassel menoleh ke belakang saat rekannya bertanya, begitu Cassel keluar dari ruangan operasi. Cassel menggelengkan kepalanya. "Tidak dok. Aku akan pulang cepat hari ini karena istriku sedang sakit," jawab Cassel sembari tersenyum. "Oh begitu, baiklah..." Tanpa menjawab apapun lagi, Cassel segera bergegas keluar dari dalam ruangan itu dan ia berjalan ke arah ruangannya sendiri.Laki-laki dengan jas putih itu membuka ruangan pribadinya. Di sana, Cassel langsung meraih ponsel miliknya dan ia melihat apakah dirinya mendapatkan pesan dari Elsa atau tidak?Cassel menghela napasnya panjang dan tersenyum. Baru saja dia ingin melihat pesan, Elsa sudah memberikan kabar lebih dulu padanya."Hemm, tumben sekali dia memintaku membawakan makanan? Biasanya juga selalu menolak," gumam Cassel. Segera Cassel menghubungi Elsa. "Halo Sayang, kau ingin menitip makanan apa, hem?" tanya laki-laki itu. "Bukan aku. Tapi Gissele, dia ingin mela

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 311. (CASSEL STORY) - Suamiku yang Super Perhatian

    Tak biasanya Gissele bangun saat hari masih petang. Anak kecil perempuan dengan rambut cokelat terang itu, sudah bermain di karpet tebal di bawah ranjang. Ocehannya yang sedang asik mengajak bonekanya berbincang itu membuat Cassel terbangun dari tidurnya tiba-tiba. Cassel yang memeluk Elsa pun sontak melepaskannya dan ia menoleh ke samping. "Loh, Gissele!" pekiknya lirih. "Papa ... Gissele di sini, Pa!" seru anak perempuan itu mengacungkan tangannya. Cassel menyergah napasnya pelan mengetahui putri kecilnya berada di bawah sana. Segera Cassel menyibak selimutnya dan berjalan mendekati Gissele yang duduk memegang mainannya. "Sayang, kenapa di sini? Ini masih petang, Gissele tidak mengantuk, hem?" tanya Cassel mengusap pucuk kepala putri kecilnya. Anak itu hanya diam dan menggelengkan kepalanya. Sebelum akhirnya Gissele merangkak mengambil botol susu miliknya dan menyerahkan pada Cassel."Apa Sayang?" tanya Cassel menatap sang putri."Buatkan susu, Pa. Gissele mau minum susu," u

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   Bab 310. (CASSEL STORY) - Keluarga Kecilku yang Sempurna

    Elsa dan Cassel menuhi permintaan Luna untuk datang ke sebuah rumah makan mewah di sebuah hotel berbintang malam ini. Tentunya Elsa membawa Gissele yang kini tidak mau berjalan kaki, setelah punya stroller baru, dia ingin memamerkan stroller miliknya pada semua orang. Termasuk pada Nenek dan Kakeknya.Mereka bertiga pun kini baru saja masuk ke dalam restoran tersebut. "Emmm ... di mana, Ma?" tanya Gissele menoleh ke kanan dan ke kiri dalam kereta kecilnya. "Gissele Sayang!" pekik Luna melambaikan tangannya ke arah Elsa dan Cassel. Mereka pun menoleh. "Oh, ternyata di sana!" seru Elsa terkekeh.Segera Cassel mendorong stroller milik Gissele dan mereka berjalan mendekati meja di mana kedua orang tua Elsa berada. Luna dan suaminya pun berada di sana."Ya ampun, Cucu Nenek lucu sekali," seru Vania mengangkat tubuh mungil Gissele dari atas stroller."Naik kereta baru, Sayang? Punya kereta warnanya merah muda, bagus sekali..." Teddy ikut gembira dengan kedatangan Gissele. Elsa bersala

  • Menjadi Pengasuh Anak Presdir yang Kutinggalkan   BAB 309. (CASSEL STORY) - Keluarga Bahagia yang Cassel Impikan

    Elsa mengantarkan makan siang yang ia siapkan untuk Cassel siang ini. Bersama dengan Gissele, mereka berdua berjalan masuk ke dalam rumah sakit. Semua rekan-rekan Cassel menyapa Elsa dengan ramahnya, karena mereka semua tahu siapa Elsa sebenarnya, yang tak lain adalah istri dari calon direktur rumah sakit. "Selamat siang Nyonya Elsa," sapa salah satu rekan kerja suaminya, dia adalah Dokter Agnes. "Selamat siang, Dokter Agnes ... emm, apa suami saya masih ada jadwal operasi?" tanya Elsa bertanya pada wanita si depannya itu. "Oh, sepertinya sudah selesai. Saya melihat beliau tadi berada di ruangannya," jawab Agnes. "Baiklah, kalau begitu saya permisi dulu..." "Iya Nyonya, silakan..."Elsa pun bergegas kembali mendorong stroller di mana Gissele duduk di dalam tempat itu sambil meminum susunya di dalam botol. Mereka berdua berjalan menuju ke arah ruangan kerja Cassel. Di sana, Elsa mengetuk pintu ruangan tersebut. Pintu itu tidak sepenuhnya ditutup. Hingga Cassel yang sedang beris

DMCA.com Protection Status