Beranda / Pernikahan / Menjadi Istri yang Dilupakan / Bab 53: Luka yang Terbuka

Share

Bab 53: Luka yang Terbuka

Pagi datang dengan keheningan yang sama. Nadia duduk di meja makan sambil menyiapkan sarapan, meski ia tahu Indra mungkin tak akan menyentuhnya. Kebiasaan Indra yang semakin sering terburu-buru pergi ke kantor dan pulang larut malam membuat sarapan yang ia siapkan terasa sia-sia. Namun, Nadia terus melakukannya—barangkali sebuah usaha kecil untuk mempertahankan apa yang tersisa dari hubungan mereka.

Reza, yang sudah terbangun, duduk di kursinya sambil memainkan sendoknya. Wajah kecilnya tampak murung. "Ayah nggak sarapan lagi, ya, Bunda?" tanyanya polos.

Nadia tersenyum tipis, berusaha menutupi perasaannya. "Mungkin Ayah sibuk, Sayang. Nanti kalau Ayah pulang, kita bisa makan malam bareng."

Reza hanya mengangguk kecil, tapi matanya tidak bisa menyembunyikan kekecewaan. Nadia tahu, anaknya sudah mulai merasa kehilangan sosok ayahnya, meskipun Indra masih ada di rumah secara fisik. Kehadiran yang kosong—itulah yang dirasakan Reza, dan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status