Home / Pernikahan / Menjadi Istri yang Dilupakan / Bab 58: Percikan Harapan yang Semu

Share

Bab 58: Percikan Harapan yang Semu

Pintu depan terbuka perlahan, menandakan kedatangan Indra. Nadia, yang duduk di meja makan dengan secangkir teh hangat di depannya, langsung menegakkan punggungnya. Ia belum menyentuh makan malam yang disiapkannya tadi, berharap Indra akan pulang tepat waktu dan mereka bisa duduk bersama seperti keluarga normal.

Indra masuk dengan langkah berat. Wajahnya tampak lelah, seperti beban dunia ada di pundaknya. Mata mereka bertemu sejenak, tetapi Indra hanya mengangguk kecil tanpa berkata apa-apa, lalu meletakkan tas kerjanya di kursi terdekat.

Nadia mengambil napas dalam-dalam sebelum berbicara, mencoba mencairkan suasana yang tegang. "Mas, kamu sudah makan? Aku masih simpan makanan di meja kalau kamu mau."

Indra hanya menggeleng, berjalan menuju ruang tengah tanpa menjawab. Nadia mengikuti dengan tatapan cemas. Suaminya duduk di sofa, membuka kancing kerah kemejanya, dan membaringkan kepala di sandaran, memejamkan mata.

"Capek banget, ya?" Nadia mencoba memul

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status