Share

316. Kepanikan

“Mas Husein, Wafa hilang!” ulang Habiba semakin histeris.

Husein meraih bantal guling dan menutup telinganya dengan bantal. Berisik sekali suara di dekat telinganya itu. menyebalkan sekali. Mengganggu tidur saja! padahal sedang mimpi enak.

“Ya Allah, Mas Husein. Bangun!” Habiba semakin kuat mengguncang bahu Husein, menarik bantal guling yang dipegangi Husein dan menjauhkannya dari telinga suaminya itu.

“Sayang, ada apa malam-malam begini meracau tidak jelas? Aku masih mengantuk.” Husein malas bergerak.

“Ini sudah pagi. Dan kamu denger aku tidak? Wafa hilang!” Habiba kesal melihat Husein yang begitu sulit dibangunkan. Bahkan sudah berkali-kali diberi tahu kalau Wafa hilang, tapi Husein tidak juga mau membuka mata.

Husein mengucek mata, lalu mengerjap-ngerjapkannya dengan berat. Ia menguap. Untung saja tidak mengeluarkan aroma jengkol.

“Jangan mengigau, memangnya setan bisa hilang? Tanyakan sana pada Baby sitter, tadi malem Wafa tidurnya bersama dengan Baby sitter. Atau
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (4)
goodnovel comment avatar
inggrid LARUSITA Nganjuk
jangan2 husein bikin kejutan buat habiba seolah olah wafa hilang, padahal itu rencana husen
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
dasar husein.dalam keadaan panik begini, masih sempat-sempatnya husein memikirkan ena-ena
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
lah itu husein kenapa pula?kok aneh banget?masa anaknya hilang, husein malah santai begitu? atau jangan-jangan ini semua kerjaan husein, yang ingin menjahili biba
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status