Share

322. Ingin Memadu Kasih

“Hai, sayang!” Husein mengalihkan pandangannya dari laptop ke arah Habiba.

Amir pun tersenyum melihat kedatangan Habiba.

Husein bangkit berdiri, memeluk Habiba sebentar dan mengecup singkat pipi wanita itu.

“Astaga, pasangan yang ini memang tidak bisa menahan sedikit saja.” Amir menggerutu sambil mengusap dagunya. “Kalian menzolimi aku. “

Habiba tertawa. “Zolim? Dimana letak zolimnya?”

“Ah, kalian kan tahu aku masih singel, apa harus kalian romantisan di hadapanku?” Amir mengusap wajahnya menunjukkan akting frustasi.

“Hahaa... Ini motivasi buatmu supaya cepet nikah. Jangan kelamaan menjomblo. Nanti menjamur.” Husein malah meledek. Ia melingkarkan lengan ke pinggang Habiba dan membimbing istrinya itu menuju sofa. Mereka duduk bersisian.

“Ya sudahlah, kita lanjutkan besok saja. Aku mau pulang. Di sini jadi obat nyamuk. Kalian nikmati saja kemesraan kalian. Kamar pun ada, semua lengkap.” Amir melangkah keluar.

Husein menurunkan punggungnya dan kini posisinya setengah b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
Amir..amir.. makanya cepat nikah ......
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
astaga.omesnya husein ......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status