Share

208. Dipanggil 'Papa'

Husein tertegun. Ia harus berkata apa sekarang? Menjelaskan hal begini ke anak kecil pasti tak akan bisa dimengerti olehnya.

"Mungkin mama menyeretku pulang dan membatalkan pesta bersamamu karena melihatmu bersama dengan orang yang menciummu itu," ketus Qansha lagi.

Loh? Kok Qansha bisa memahami kejadian yang seharusnya belum bisa dia pahami di umurnya yang sekeceil ini?

Ah, sayangnya Husein telat memahami satu hal, bahwa putrinya begitu jeli dan mudah saja baginya memahami kejadian yang ada di sekitarnya.

"Kamu bukan papaku. Kalau kamu papaku, tentu kamu bersama mama, bukan bersama tante Cindy," imbuh Qansha lagi. “Sejak dulu, kamu tinggal bersama dengan tante Cindy kan? berarti kamu adalah keluarganya tante Cindy, bukan keluargaku.”

"Tidak begitu kesimpulannya, Qansha." Husein jongkok demi bisa menghadap pada Qansha dan menatap sejajar mata bulat bak Barbie itu. "Aku tetap papamu."

"Tidak. Kamu tidak seperti papa yang lainnya. Kamu berbeda.”

Husein yang kelihatannya arogan, bahkan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (9)
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
semoga husein bisa bersikap tegas mengambil keputusan tentang hubungan dirinya dengan cindy dan membuat biba menjadi istri yang diakui dimasyarakat
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
gimana qansa g' pintar begitu.kalo mempunyai kedua orang tua seperti biba dan husein yang pinter berprestasi
goodnovel comment avatar
Emma Shu
Bentar lagi bakalan kemenangan akan berpihak pada yg tepat kok. ......
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status