Share

Dia lah Sang Alpha

Author: Stefani
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

"Terimakasih, Tuan-Tuan. Jika bukan karena bantuan kalian, mungkin kami sekeluarga telah dibunuh." Pria yang mereka selamatkan akan berlutut di kaki Alice.

"Tuan, tidak perlu seperti itu. Aku hanya kebetulan lewat di sekitar sini." Alice memegang kedua sisi lengan pria itu dan menahannya agar tidak sampai berlutut.

"Tidak, Tuan. Anda adalah penyelamat kami." Istri dari pria itu menangis karena bersyukur dan memeluk putra putrinya yang masih berusia 10 tahun dan 7 tahun.

"Sebaiknya kalian segera siapkan barang seperlunya, aku akan mengantarkan kalian hingga ke perbatasan Casia dan Yustan. Seseorang akan menjemput kalian. Bersembunyi lah di Casia sementara waktu," ujar Alice.

Mereka mempercayai perkataan Alice dan bergegas mempersiapkan barang bawaannya. Lagipula mereka juga sadar, jika mereka tetap tinggal di rumahnya, kemungkinan nyawa mereka akan kembali terancam.

Alice mengajak mereka semua masuk ke mobil sederhana ukuran minibus yang disewa olehnya sore ini.

"Biarkan ak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Agustina Mela
d up lg dong thor..bikin penasaran bgt,critanya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Menjadi Istri Pengganti Suami Kembaranku   Spesialis Obgyn

    "Di sini hanya ada kita berdua, lebih baik lepaskan saja topeng perak mu itu. Apa Kau tidak lelah terus menggunakannya?" Alice juga melepaskan masker yang menutupi separuh wajah bagian bawahnya. "Hmmm, ya. Kau benar." Mario kemudian melepaskan topeng peraknya. Setelah itu keadaan hening sepanjang jalan. Alice merasa malas untuk berbicara pada Mario. Belakangan, entah mengapa, Alice merasa tubuhnya mudah lelah dan dia juga gampang tertidur. Nafsu makan Alice juga berkurang. Jika makan pun, makanan itu akan segera dia muntahkan hanya dalam beberapa menit kemudian. Alice ingin memeriksakan dirinya ke dokter kandungan, namun dia tidak ingin mengambil resiko jika kemudian seseorang mengetahui tentang kehamilannya. Itulah sebabnya, dia belum memeriksakan dirinya hingga sekarang. Alice begitu disibukkan dengan pemikirannya, hingga kemudian tanpa dia sadari, dia jatuh tertidur. Mario mengemudi dengan tenang sepanjang jalan. Hingga selama 4 jam kemudian, mereka telah kembali ke pus

  • Menjadi Istri Pengganti Suami Kembaranku   Ada Apa Antara Kau dan Dia

    "Yang Mulia, apa kita langsung menuju ke istana Yustan?" Tanya Nathan pada Gavin. "Ya," ujar Gavin singkat. Hari ini, pagi sekali Gavin telah tiba di Yustan. Dia tidak sabar untuk bertemu dengan Alice dan menunjukkan semua bukti-bukti yang dimilikinya untuk menyelesaikan permasalahannya dengan Alice. Perjalanan dari bandara menuju ke istana, melalui pusat kota Yustan. Mata Gavin melihat ke luar jendela mobil. Pikirannya menerawang. Namun ketika melintasi sebuah penginapan yang berada di dekat pusat perhiasan Yustan, matanya melihat sesuatu yang mengejutkannya. "Hentikan mobil ini, Nathan!" Nathan meminggirkan mobil yang dikendarainya, "Ada apa Yang Mulia?" 'Apakah wanita itu Alice? Ataukah Elisa? Gaya berpakaiannya seperti Elisa. Apa yang sedang dilakukannya di sini?'' Batin Gavin. Gavin melihat seorang wanita baru saja keluar dari penginapan. Wanita itu masuk ke sebuah mobil yang sudah terlihat cukup tua dan mengendara pergi. "Ikuti mobil itu, Nathan! Hei, tunggu! Pria

  • Menjadi Istri Pengganti Suami Kembaranku   Ayo Kembali ke Albain

    "Sudahlah, tidak perlu memberikan perlawanan, tubuhmu sedang lemah saat ini." Gavin menggendong Alice hingga masuk ke dalam kamar hotel. Meski sangat marah, Gavin tetap mengontrol emosinya. Alice sedang hamil, Gavin meletakkannya perlahan di sofa. "Alice, aku akan menunjukkan semua bukti bahwa aku tidak berselingkuh dengan Brigitta, seperti yang Kau inginkan!" Gavin mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan beberapa foto dan video kepada Alice. "Ini, foto dan video kamera pengawas di hotel tempat Brigitta dilecehkan. Lalu di dalam video ini, adalah pria yang mencoba melecehkannya, kami menangkap pria itu di bandara Albain dan mengintrogasi dia. Pria itu bekerjasama dengan Brigitta. Dia berpura-pura dilecehkan dan meminta tolong kepadaku. Aku membawanya pulang ke rumah, karena dia tampak trauma dan ketakutan. Tidak disangka Brigitta memberi obat bius pada minumanku dan malam hari dia masuk ke kamarku untuk mengambil foto-foto kami di tempat tidur. Sungguh suatu kebetulan ketika it

  • Menjadi Istri Pengganti Suami Kembaranku   Aku Harus Menyelesaikan Tugasku

    Alice tercengang melihat betapa banyaknya makanan yang dipesan Gavin. "Gavin, ini terlalu banyak. Aku saat ini bahkan kesulitan untuk makan lebih banyak dari 3 sendok makan." "Ayo, makan yang banyak, Alice. Kalau begitu aku yang akan menyuapi kamu makan." Gavin menyodorkan makanan di mulut Alice. "Ayo, makanlah...!" Gavin membujuk Alice agar mau disuapi. Alice akhirnya membuka mulutnya, dia memakan makanan yang Gavin sodorkan ke mulutnya. "Ehm..." Alice merasa aneh. Makanan yang disuapi oleh Gavin sungguh terasa enak. "Bagaimana?" Tanya Gavin. "Enak..." Puji Alice. "Ini.." Gavin menyodorkan makanan sekali lagi ke mulut Alice. Alice merasa makanan ini sungguh nikmat, karena dia tidak merasakan mual sama sekali. Gavin merasa senang melihat Alice makan dengan lahap. Dia kemudian menyuapi Alice dengan berbagai jenis makanan yang tersaji di meja makan. "Aneh, biasanya setelah lebih dari 3 suapan makanan, aku akan merasa mual dan memuntahkan semua makananku." Alice merasa heran.

  • Menjadi Istri Pengganti Suami Kembaranku   Dia Tidak Akan Kembali ke Istana

    "Yang Mulia, aku minta maaf. Sungguh aku tidak menduga bahwa Nyonya akan kabur." Nathan merasa sangat menyesal dan bersalah kepada Gavin. "Sudahlah, bukan salahmu. Meski kamu siaga pun, kamu tidak dapat menahannya, Nathan. Kau juga tidak akan dapat menghadapi dia." "Mungkin Nyonya kembali ke istana Yustan." Nathan hanya berpendapat. "Tidak, dia sempat berkata akan menyelidiki sesuatu. Berdasarkan kepribadiannya, dia pasti tidak akan mundur sebelum misinya selesai. Jika dia keluar dari istana menyamar sebagai Elisa, pasti Elisa ada di dalam istana menyamar sebagai Alice." "Lalu, apa yang akan Yang Mulia lakukan selanjutnya?" "Sewa seorang peretas profesional. Aku akan membayar berapapun yang dia minta. Asalkan dia mampu mencari tahu, dimana saja Alice menggunakan kartu bank miliknya dan juga lokasi sinyal ponselnya." Gavin tahu, Alice pasti tidak akan kembali ke penginapan tempat tinggalnya sebelumnya. Dia pasti memilih ke tempat lain dan segera berbelanja keperluannya. "Ba

  • Menjadi Istri Pengganti Suami Kembaranku   Singa dan Macan Di Tempat yang Sama

    "Hei, pendek! Sebaiknya kamu mundur saja ke belakang! Atau tidak usah melamar saja sekalian, daripada menambah antrian yang harus aku lalui. Kamu tidak akan mampu mengikuti pelatihan militer dengan tubuh kurus dan penyakitan itu. Lihatlah wajahmu yang pucat itu, paling-paling kena sekali tendangan juga akan mati." Seorang pria berbadan besar dan berwajah garang yang berdiri di belakang Alice, mendorongnya hingga keluar dari jalur antrian. "Hei, brengsek! Apa kamu tidak tahu arti mengantri?" Seorang pria bertubuh tinggi memegang bahu pria yang mendorong Alice. Pria berwajah garang menoleh ke arah pria tinggi itu, "Siapa yang kamu panggil brengsek? Hah? ADUHHH!". Pria berwajah garang itu tiba-tiba berteriak kesakitan. "LEPASKAN! BAHUKU SANGAT SAKIT!" Teriak pria berwajah garang itu. Semua yang melihatnya merasa heran, karena pria berbadan tinggi itu tampak memegang pelan bahu pria itu. Namun, mengapa dia menjerit kesakitan? "Mengantri lah dengan sabar! Minta maaf padanya!" Pri

  • Menjadi Istri Pengganti Suami Kembaranku   Bersihkan Tempat Ini untuk Pesta

    Teeeeeettt Terompet berbunyi sangat panjang dan nyaring. "Ayo, semua anggota baru wajib militer, segera berkumpul di lapangan utama." Terdengar pengumuman dari pengeras suara di menara gedung pelatihan. Semua anggota baru itu, termasuk Alice, Gavin, dan Mario berjalan menuju lapangan utama markas pelatihan militer. Mereka membentuk barisan rapi. Gavin selalu mengikuti di belakang Alice, dan dia pun selalu menghalau Mario agar tidak mendekati Alice. Bahkan dalam barisan, Gavin bergegas menempel di belakang Alice, mencegah agar tubuh Alice tidak terkena tubuh pria lain. Alice tertawa dan menggelengkan kepalanya melihat betapa Gavin menjaganya dengan sangat hati-hati. "Dengar, Jenderal Carlos sore ini akan berkunjung kemari, untuk membuka secara resmi kegiatan pelatihan wajib militer di tempat ini. Aku harap kita semua bisa bekerja sama membersihkan tempat ini dan menyiapkan pesta untuk malam hari ini. Kita juga harus menyambut jenderal baru kita yang baru saja dilantik sebag

  • Menjadi Istri Pengganti Suami Kembaranku   Proses Seleksi Anggota Kelompok Pelatihan

    "Cih, sepanjang malam pria itu hanya minum minuman alkohol saja. Dia menganggap ini sebagai bar, bukannya tempat pelatihan militer." Alice masih merasa kesal setelah melihat tingkah jenderal baru Yustan. "Sudahlah, sebaiknya kamu tidur saja. Besok proses seleksi akan dimulai." Gavin menarik selimut Alice hingga menutupi seluruh tubuhnya. Ranjang di barak-barak pelatihan sangat kecil dan hanya muat untuk satu orang. Gavin tidur di ranjang bagian tengah, sementara Alice tidur di sebelah kirinya dan Mario tidur di ranjang sebelah kanan. Sejak mengandung, Alice mudah sekali merasa mengantuk dan tertidur. Jadi, tidak membutuhkan waktu yang lama untuk dia terlelap. Hanya dalam beberapa menit, napasnya sudah terdengar teratur. "Aku terkejut, kamu membiarkannya masuk kemari." Mario berbicara sambil menatap langit-langit kamar dari tempat tidur, kedua tangannya menjadi bantal menopang kepalanya. "Mau bagaimana lagi. Wanita ini sangat keras kepala. Jika dia berkehendak, tidak ada yan

Latest chapter

  • Menjadi Istri Pengganti Suami Kembaranku   Cerita Tambahan

    "AYO, KERAHKAN TENAGA KALIAN!" Alice berteriak kencang memerintahkan para tentara pasukan elit Albain untuk melalui halang rintang yang dibuatnya di tengah-tengah hutan lebat pegunungan Albain. Ratusan tentara elit Albain itu telah melalui pelatihan Alice selama hampir 1 bulan ini. Pelatihan yang diberikan Alice benar-benar mengerikan. Sang Alpha, menciptakan neraka untuk membentuk tentara-tentara terlatih dan profesional. Ketika pelatihannya berakhir, Alice melihat kembali seluruh catatan skor dari setiap orang. "Bagus, bagus. Kalian mengalami peningkatan, meskipun hanya sedikit." Alice memuji para peserta pelatihannya. Seluruh peserta bukannya senang, mereka malah merasa merinding. Jika Alice mengucapkan kata 'peningkatan sedikit' itu artinya, besok harinya akan dibuat sebuah rintangan pelatihan yang baru dan lebih sulit. "Ada apa dengan wajah kalian? Mengapa di wajah kalian aku melihat ada 'keluhan'?" Alice menatap barisan tentara itu satu persatu. "TIDAK, YANG MULIA RATU!

  • Menjadi Istri Pengganti Suami Kembaranku   Pemakaman

    Alice melangkah perlahan di komplek pemakaman dengan memegang seikat karangan bunga Krisan Putih di tangannya. Langkahnya terhenti di sebuah makam keluarga yang terlihat masih baru. Tanahnya masih basah, belum ditumbuhi subur oleh rumput hias yang cantik seperti makam di sekitarnya. Dia berjongkok dan meletakkan bunga Krisan Putih yang dipegangnya. Dipegangnya pusara dengan hati-hati. Perutnya kini agak membuncit, jadi Alice tidak tahan berjongkok lama-lama. Ketika Alice akan bangkit berdiri, sepasang tangan merangkul bahunya dari belakang untuk membantunya. Lalu pada bahunya disampirkan sebuah mantel hangat. "Mengapa kau tidak menggunakan pakaian yang agak tebal? Sekarang sudah hampir musim dingin. Bagaimana nanti jika sakit?" Suara hangat pria mengalun di telinga Alice. Alice menatap pria itu kemudian tersenyum, "Ada kau di sisiku, aku tidak akan sakit." Alice melingkarkan tangannya di pinggang Gavin, dan menyandarkan kepalanya di dadanya. Gavin mengecup pelan dahi istrinya

  • Menjadi Istri Pengganti Suami Kembaranku   Gavin Belum Sadar

    Berjam-jam waktu telah berlalu, Alice masih duduk di kursinya tanpa beranjak sedikitpun. Wajahnya terlihat lelah dan juga pucat. "Alice, sebaiknya kamu dan Ibu pulang dan beristirahat. Aku dan Jake akan menunggu di sini. Kami akan mengabari kamu jika Gavin telah sadar." Elisa merangkul bahu Alice yang duduk di sisinya. Semalaman Alice tidak tidur. Kini hari sudah berganti pagi. Waktu menunjukan pukul 09.00 pagi. Namun Gavin belum menunjukkan tanda-tanda akan sadar. Mereka juga hanya bisa duduk dan menunggu di luar, karena Gavin saat ini masih berada di ruang observasi. "Ya, aku juga akan tetap di sini." Mario juga sejak semalam masih berada di sana. "Kami akan mengantarkan kamu, Bos!" Wella berkata kepada Alice sambil menunjuk dirinya dan Henry. "Benar Alice, setidaknya kau harus menjaga kondisimu juga. Beristirahatlah sejenak!" Ujar Jake pada Alice. Alice sebenarnya merasa tidak tenang jika harus pergi meninggalkan Gavin di rumah sakit. Tapi memang benar, dia harus menjaga k

  • Menjadi Istri Pengganti Suami Kembaranku   Gavin Dioperasi

    Tuuuuuuuutttt Dokter melakukan teknik Resusitasi Jantung Paru kepada Gavin, namun tidak juga ada tanda-tanda detak jantungnya kembali. Mesin masih terus berbunyi, tanda detak jantung Gavin tidak terdeteksi. "Siapkan defibrillator!" Dokter meminta perawat memberikan alat kejut jantung. "50 Joule!" Perintah dokter pada perawat yang memegang alat defibrillator. "Everybody clear!" Dokter memberikan kejut jantung pertama kepada Gavin. Namun tidak ada reaksi apapun. "100 Joule!" Perintah dokter lagi pada perawat. "Everybody clear!" Tetap tidak ada reaksi apapun pada Gavin. "150 Joule!" Perintah dokter lagi pada perawat. "Everybody clear!" Tut...Tut...Tut... "Oke, jantung mulai berfungsi. Siapkan ruang operasi. Aku akan mensterilkan diri." Dokter kemudian keluar dari ruang gawat darurat. "Nyonya, sebaiknya Anda menunggu di luar. Kami akan mempersiapkan pasien untuk dioperasi." Alice mengangguk, namun sebelumnya ia memegang tangan Gavin sebelum keluar, "Sayangku

  • Menjadi Istri Pengganti Suami Kembaranku   Akhir Dari Firlo dan Logan

    "Ya, aku bersedia bersaksi untuk kerajaan." Louis bersuara. Entah sejak kapan dia masuk ke dalam ruang rapat Parlemen. "Louis?" Isabela menatap tajam kepada pembunuh putrinya itu. Sebenarnya Isabela tahu bahwa yang meracuni Ansara adalah Louis dan Logan. Hanya saja, dia tidak punya cara untuk membuktikannya. Mereka berdua telah bersekongkol dengan sangat rapi. Seluruh rekaman kamera pengawas telah dihapus pada bagian dimana mereka memasukkan racun ke dalam makanan dan minuman Ansara. Setiap kali mereka secara bergantian meracuni Sara. "Aku akan menyerahkan diri dan mengakui perbuatanku. Aku juga akan menjadi saksi kejahatan Logan. Aku menyimpan beberapa bekas botol racun yang telah kosong. Aku rasa itu cukup kuat untuk dijadikan alat bukti." Louis berkata sambil menunjuk Logan. "Pria bajingan ini memaksa aku dan putraku untuk menjadi kaki tangannya. Namun, ketika kami sudah tidak dibutuhkan lagi, dia memerintahkan orang untuk membunuhku. Beruntung bagiku, Matheo tiba di rumah ber

  • Menjadi Istri Pengganti Suami Kembaranku   Lebih Baik Membangun Kembali dari Awal

    "Rekam baik-baik semua bukti yang akan aku tunjukkan kepada kalian hari ini!" Lalu proyektor menampilkan seluruh bukti transfer uang senilai 1 milyar kepada seluruh anggota Dewan Parlemen yang berasal dari rekening Firlo More. Setelahnya, menampilkan seluruh percakapan Ketua, Wakil, dan beberapa anggota Dewan Parlemen sebelum rapat hari ini dimulai. 'Apakah kalian telah menerima uang senilai 1 milyar yang dikirimkan Firlo?' Terdengar suara Ketua Dewan Parlemen. 'Hahaha, kami telah menerimanya. Pokoknya, apapun yang tuan Firlo minta, akan kita lakukan. Jika mengikutinya, kita akan semakin kaya raya.' Seorang anggota merasa sangat senang. 'Ya, yaa.. Nominal 1 milyar setiap bulan, sangat besar. Tuan Firlo memang sangat murah hati.' Wakil Ketua Dewan Parlemen terdengar sangat bersemangat. 'Hei, sudah. Itu, Perdana Menteri telah datang!' Seseorang dari mereka meminta untuk menghentikan obrolan. 'Tuan Firlo, terima kasih atas hadiahnya. Hahaha.' Ketua Dewan Parlemen bersuara.

  • Menjadi Istri Pengganti Suami Kembaranku   Kejutan di Rapat Parlemen

    Pimpinan Rapat Dewan Parlemen mengamati waktu pada jam tangannya. "Sudahlah Pak Ketua Parlemen, lebih baik kita segera mulai saja rapatnya. Ini sudah pukul 09.05. Tidak baik menunda lebih lama lagi." Firlo mendesak Pimpinan Rapat agar segera mengetuk palunya dan membuka rapat. "Baiklah, semuanya harap tenang. Dengan mengucap syukur kepada Yang Maha Esa, maka Rapat Dewan Parlemen dalam rangka penetapan berlakunya konstitusi baru, telah dimulai secara resmi." Kemudian Pimpinan Rapat yang juga merupakan Ketua Dewan Parlemen, mengetuk palunya di atas meja. Tok "Hari ini adalah voting terakhir pemberlakuan konstitusi baru Negara Yustan tentang Anggaran Belanja Negara Perlengkapan Militer. Seperti yang kita ketahui, sebulan yang lalu, hanya Putri Mahkota Alice Anabel yang menyatakan ketidaksetujuannya terhadap pemberlakuan konstitusi baru. Beliau berjanji, akan membawa bukti dan bantahan untuk menggagalkan pemberlakuan konstitusi baru ini." "Benar sekali. Namun, Putri Alice Anabel

  • Menjadi Istri Pengganti Suami Kembaranku   Rencana Jebakan

    "Alice, pakaianmu ini seluruhnya berwarna hitam. Tidakkah kamu ingin menambahkan warna lain?" Sera menyerahkan sebuah saputangan putih untuk Alice letakkan di saku jasnya. Karena menurut kebiasaan di Yustan menggunakan setelan jas serba hitam dan perlengkapan serba hitam, hanya boleh dilakukan ketika pemakaman. Menurut kepercayaan mereka, jika menggunakan pakaian dan perlengkapan serba hitam selain di acara pemakaman dapat membawa kesialan. "Tidak, Bu. Hari ini memang akan menjadi hari kesialan dan pemakaman bagi beberapa orang." Alice memasukkan sebuah saputangan berwarna hitam di saku jasnya. "Aku pergi Bu, Nenek." Alice melihat ke seseorang yang berdiri di belakang Sera. "Alice, kau terlalu tergesa-gesa untuk mendorong pergi Logan dan Firlo." Isabela merasa tidak setuju dengan rencana Alice yang membahayakan dirinya. Padahal dia dapat menyingkirkan mereka perlahan setelah menjabat sebagai Ratu Yustan kelak. "Nenek, untuk menyingkirkan rumput liar, harus mencabut hingga ke ak

  • Menjadi Istri Pengganti Suami Kembaranku   Hari ke-30

    "Kau, ajaklah Firlo dan Logan bertemu. Laporkan bahwa kau berhasil membunuh Alice." Jake memerintahkan Maxim keluar dari ruang tahanan untuk segera berpakaian rapi, kemudian mengembalikan ponsel miliknya. "Beberapa hari ini, mereka terus menerus menghubungimu. Aku tidak ingin mereka tahu bahwa kalian gagal membunuh Alice," sambung Jake lagi. "Maksudmu, agar mereka mengira rencananya berhasil dan mereka kemudian lengah?" Maxim menebak rencana mereka. "Ya, katakanlah seperti itu," ujar Jake sambil tersenyum. "Jangan mencoba berpikir untuk kabur! Kami akan mengikuti mu dan memantau setiap pergerakan mu." Jake memperingatkan Maxim. "Bagaimana jika aku berhasil kabur?" Maxim menatap sinis ke arah Jake yang tampak meremehkannya. "Pertama, aku yakin karena kau akan membawa alat penyadap ini di tubuhmu. Kedua, karena pasukanmu masih berada di bawah pengawasan kami. Dan ketiga, adik kandungmu ada di antara mereka. Kau tidak akan berani mengambil resiko dengan melakukan itu." Jake me

DMCA.com Protection Status