Share

Tidak Ingin Terlibat

Penulis: Awwala
last update Terakhir Diperbarui: 2023-06-25 13:10:26

Adriana memutar kepalanya. Dia memegang pinggiran meja kuat-kuat. Meskipun sekarang dia berada dalam posisi duduk, tubuhnya seperti mau limbung ke bawah. Tidak seorang pun yang memperhatikan wajahnya yang telah pucat pasi.

"Mama ...." Laura memanggil wanita itu dengan riang dan manja. Dia langsung berdiri, dan menghampiri wanita yang dia panggil mama.

"Maaf aku datang terlambat," ucap wanita itu. Ambar. Ibu kandung Adriana. Juga Laura.

Adriana langsung mematung saat mengetahui fakta baru yang ada di depannya. Dia baru menyadari bahwa ternyata Laura adalah adik tirinya. Mungkin bila dia tidak menghadiri acara makan malam ini dia tidak akan perlu menyaksikan gambaran seorang ibu dan anak gadisnya yang terlihat sangat bahagia. Terus terang, Adriana merasa iri dengan Laura. Laura mendapatkan kasih sayang dari seorang ibu yang pernah dia impikan bertahun-tahun yang telah lewat.

"Mama .... Mama pasti lelah setelah melakukan penerbangan yang panjang dari London, lalu hadir di sini," kata Dan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Menjadi Istri Pengganti CEO Arogan    Pingsan

    Adriana menelan ludahnya yang terasa pahit. Di depannya Daniel masih menunggunya berbicara. Sepertinya Daniel tidak ingin membiarkan dia pergi begitu saja tanpa memberi penjelasan apa-apa."Apakah tebakanku benar?" tanya Daniel sekaligus memancing Adriana agar bersedia bercerita padanya.Adriana menggeleng sambil menyunggingkan senyum manis. "Kau pasti salah paham. Tidak terjadi apa-apa di antara kami." Adriana menggoyangkan tangannya, menyangkal tuduhan Daniel."Aku dengar dari Mala bawa kau sempat bersitegang dengan ibuku saat kalian berada di toilet," ucap Daniel setelah itu.Adriana menghilangkan pelan-pelan. Rupanya seperti itu. Dia merasa lega karena Daniel hanya mengetahui bahwa dia dan ibunya tengah berselisih paham."Malam itu aku tidak sengaja menyenggol ibumu hingga membuat gaunnya basah terkena cipratan air." Adriana mengarang cerita. Dia sangat bersyukur di saat tegang seperti ini otaknya mampu berpikir dengan benar.Daniel menundukkan kepalanya, dan mendekatkan wajahnya

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-25
  • Menjadi Istri Pengganti CEO Arogan    Keras Kepala

    "Maaf .... Aku sopir taksi yang kebetulan membawa gadis ini. Sekarang dia pingsan, dan aku tidak tahu di mana tepatnya dia tinggal."Daren mendengar laki-laki itu berbicara melalui ponsel Adriana. Niatnya semula adalah dia ingin bertemu dengan Adriana. Tapi dia malah mendapat kabar bahwa Adriana pingsan."Beri tahu lokasi Anda di mana. Aku akan menyusul ke sana," pinta Daren. Tidak lama berselang Daren mendapatkan alamat yang dia minta. Mobilnya berputar arah. Dia tidak ingin membuang waktu lebih lama, jadi dia menginjak pedal gas hingga maksimal lalu mobilnya melaju sangat kencang."Maaf, sebelumnya. Apa hubunganmu dengan wanita ini?" Sopir taksi itu bertanya saat Daren sampai di tempat dia berhenti. Laki-laki berumur itu memicingkan matanya, menatap Daren dengan curiga."Saya kekasihnya," jawab Daren cepat. Untuk meyakinkan laki-laki itu, Daren membuka ponselnya, memperlihatkan sederet foto dirinya yang tengah bersama dengan Adriana.Sopir taksi itu mempercayai Daren. Dia pun mengi

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-26
  • Menjadi Istri Pengganti CEO Arogan    Bimbang

    "Telepon dari siapa?" tanya Adriana berusaha duduk di sofa."Daniel? Dia siapa?" balas Daren bertanya. Laki-laki itu langsung menutup teleponnya begitu mendengar suaranya."Pemilik perusahaan penerbitan. Apa dia mengatakan sesuatu?" Adriana sangat penasaran karena tidak biasanya Daniel menghubungi dia melalui sambungan telepon."Dia tidak mengatakan apa-apa karena langsung mematikan ponselnya," jawab Daren sambil mengangkat bahunya.Adriana tidak melanjutkan obrolannya. Dia merebahkan tubuhnya di atas sofa lagi. Perlahan dia mencoba untuk memejamkan matanya. Dengan memejamkan matanya, dia tidak perlu menghadapi tatapan curiga dari Daren."Aku akan pergi keluar sebentar. Untuk makan siang nanti, kau ingin makan apa ?" tanya Daren usai melihat Adriana yang tengah pura-pura tidur. Bukannya dia tidak tahu bahwa Adriana tidak tidur sungguhan, dia hanya tidak ingin berselisih pendapat lagi dengan Adriana."Terserah padamu. Aku akan memakan semua makanan yang kau belikan," sahut Adriana deng

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-27
  • Menjadi Istri Pengganti CEO Arogan    Curiga

    “Laki-laki itu adalah suamiku.”Kalimat itu berdengung di telingan Daniel berulang-ulang. Butuh waktu beberapa saat untuk mencerna kalimat itu. Benar-benar sebuah kejutan yang dia dapatkan dalam waktu yang singkat dan tidak pernah dia duga sebelumnya.“Kau bilang suami?” Daniel megalihkan tatapannya pada Adriana. Konsentrasinya langsung buyar seketika.Adriana merasa jeri membalas tatapan Daren. Kepalanya menunduk dalam. Bibirnya membuka, lalu menutup. Rasanya sulit untuk menjawab pertanyaan Daniel. Sebuah pertanyaan yang berasal dari ulahnya sendiri.“Benar …. Dia adalah suamiku,” jawab Adriana lirih, hampir berbisik. Pelan-pelan dia mengangkat kepalanya. Dia memberanikan diri menatap Daniel.Waktu seolah melambat menjadi detik-detik panjang menyiksa saat Daniel mengamatinya dengan ekspresi sakit hati, merasa dikhianati. Akankah laki-laki itu membenci dirinya karena ini? Daniel pasti berpikir dia sengaja menyembunyikan fakta itu karena dia memiliki maksud terselubung untuk mendapatka

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-27
  • Menjadi Istri Pengganti CEO Arogan    Kebohongan Yang Lain

    "Mama dan Laura bisa pulang lebih dulu. Aku masih ingin berbicara dengan Adriana." Daniel berkata dengan tegas dan raut wajahnya terlihat sangat serius. Dia melirik tajam pada Adriana, memberi isyarat agar Adriana bertahan di sini dan tidak ikut pulang seperti yang lain. Mala pamit pulang mendahului mereka karena masih ada perlu yang harus Mala lakukan.Kedua ibu beranak itu melangkah perlahan meninggalkan mereka setelah berpamitan. Kedua mata Adriana mengekori keduanya hingga bayangan mereka menghilang dari pandangannya. Pelan-pelan dia memutar tubuhnya, menghadap Daniel. Kepalanya terangkat, dan dia menatap Daniel tajam tanpa merasa takut."Kau ingin membicarakan apa? Sepertinya kita telah membahas semua hal penting yang menyangkut penyelenggaraan peluncuran novel Laura. Aku rasa tidak ada lagi yang perlu kita bicarakan," ucap Adriana dengan berani. Daniel meluas senyum sinis. Lalu dia mengguman pelan. "Itu menurutmu, tidak menurutku." "Baiklah kalau itu menurutmu. Aku akan mende

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-28
  • Menjadi Istri Pengganti CEO Arogan    Menjadi Kekasih

    Daren memijat keningnya karena kepalanya mendadak berdenyut-denyut. Dirinya sungguh kesal karena Adriana berbicara dengan berputar-putar, dan mencari banyak alasan. Seolah sengaja membuang-buang waktunya percuma."Kau apa?" Gusar, Daren bertanya dengan nada sedikit ketus. "Aku terpaksa melakukannya karena Daniel ternyata anak tiri ibuku," jawab Adriana tanpa berani memandang Daren. "Tidak mungkin aku bilang padanya bahwa kau adalah kekasihku karena yang ibuku tahu kau adalah suamiku."Daren menghempaskan tubuhnya di atas sofa. Tangannya melepaskan dua buah kancing teratas kemejanya, memperlihatkan dada bidangnya yang berwarna putih pucat. Dari tempatnya duduk dia bisa melihat raut wajah Adriana yang tegang. "Jadi sekarang kau mengakuiku sebagai suamimu. Bukankah ini seperti dirimu sedang memanfaatkan diriku?" tanya Daren sinis.Adriana tampak terkejut setelah mendengar pertanyaan Daren. Memang benar dia telah memanfaatkan Daren. Tapi dia tidak pernah menyangka Daren akan memberikan

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-28
  • Menjadi Istri Pengganti CEO Arogan    Menuntut Kejujuran

    Cahaya bulan masuk ke kamar itu melalui jendela yang tidak tertutup oleh gorden. Adriana menebak saat ini pasti tengah malam. Karena suasana gelap, jadi dia tidak bisa melihat jam. Adriana menoleh ke samping. Daren tertidur lelap seperti bayi tidak berdosa setelah percintaan mereka beberapa jam yang lalu. Dalam tidurnya, Daren mengulas senyum tipis.Adriana memandang wajah Daren cukup lama. Sekarang ini dia tidak tahu harus berkata apa. Apakah dia perlu bersyukur karena sekarang Daren mengakuinya sebagai seorang kekasih? Atau dia menuntut lebih pada Daren karena bukan ini yang dia inginkan? Meskipun sejak dulu Adriana telah menganggap Daren sebagai kekasihnya."Kau tidak tidur?"Adriana terkejut dengan pertanyaan Daren. Sejak kapan kekasihnya itu bangun? Apakah Daren bisa merasakan isi hatinya sekarang?"Sebentar lagi," jawab Adriana pendek. "Biarkan aku memandang wajahmu sampai puas. Setelah itu aku akan menyusulmu tidur," lanjut Adriana terus terang.Daren membuka matanya lebar. Ta

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-28
  • Menjadi Istri Pengganti CEO Arogan    Ingin Diakui Sebagai Anak

    Adriana terdiam cukup lama sampai berhasil menyelesaikan kekacauan di depannya. Dia menutup mapnya, lalu bangkit berdiri. Daniel juga ikut berdiri."Kau tidak perlu bertanya pada orang lain. Coba tanya ibumu sendiri," ucap Adriana akhirnya setelah berhasil mengeluarkan suaranya. "Kenapa bukan kau yang bercerita? Hah?"Suara Daniel meninggi. Dia terlihat frustasi karena jawaban yang diberikan Adriana tidak memuaskan ras ingin tahunya. Adriana sengaja memutar kata-katanya."Aku tidak berhak mengatakannya. Aku ingin kejujuran itu keluar dari mulut ibumu sendiri. Tanpa paksaan atau desakan dari siapapun," jawab Adriana sesantai mungkin. Padahal sebenarnya dia tengah memendam amarah yang menggelegak di dalam dadanya."Kau sama saja dengan mama. Senang membuat teka-teki," timpal Daniel datar."Terus terang aku tidak akan pernah sama dengan ibumu," bantah Adriana. Meskipun darahnya mengalir di tubuhku, dia menambahkan dalam hati. "Sepertinya aku tidak mampu membuatmu membuka suara. Baiklah

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-29

Bab terbaru

  • Menjadi Istri Pengganti CEO Arogan    Permintaan Terakhir Nenek

    Adriana memukul dada Daren berkali-kali untuk meluapkan kekesalannya, kecewanya, juga rindu yang dia rasakan pada Daren. Daren hanya diam saja, membiarkan Adriana meluapkan perasaannya. Lalu, kedua tangan Adriana terkulai lemah di samping tubuhnya."Seharusnya kau tidak menghubungi aku lagi. Seharusnya kau terus pergi, seharusnya kau biarkan aku melupakanmu untuk selamanya," ucap Adriana disertai dengan isak tangis. "Maafkan aku. Tak seharusnya aku berbuat seperti itu padamu. Aku terpaksa melakukannya karena kondisi nenek sangat buruk. Saat dia sadar, dia hanya ingin bertemu denganmu."Adriana masuk ke ruang ICU, tempat nenek Daren berbaring. Perlahan dia menghampiri ranjang nenek Daren. Dia berbisik di telinga nenek Daren."Nenek .... Ini aku Adriana."***"Maafkan aku atas kejadian tadi," ucap Adriana setelah mereka sampai di apartemen Daren. Nenek Daren langsung masuk ke kamarnya dan ingin beristirahat karena dia merasa sangat kelelahan."Bukan masalah besar. Aku tidak merasa terg

  • Menjadi Istri Pengganti CEO Arogan    Pergi ke Hongkong

    Setelah setelah berpikir selama sehari penuh. Setelah mendengar nasehat dari Airin untuk yang kesekian kali. Akhirnya ada memutuskan untuk pergi dari kehidupan Daren selamanya. Tidak ada masa depan bagi dia juga Daren.Namun sesuatu yang tidak pernah Adriana sangka kini terjadi. Di saat dia telah begitu yakin dengan keputusannya, hatinya kembali goyah. Karena Daren menghubungi dia setelah sekian hari menghilang tanpa kabar berita."Bisakah kau datang ke Hongkong? Nenek ingin bertemu denganmu."Deg. Adriana kembali mengingat nenek Daren. Pertemuan singkat mereka sangat mengesankan juga menyakitkan.***"Daren .... Apa kau mendengarkanku?"Mata Daren mengerjap saat dia menyadari tangan Adriana melambai-lambai di depan wajahnya. Dia menoleh ke samping, dan mendapati Adriana tengah menatapnya dengan sorot heran yang kentara. Daren mengulas senyum tipis, lalu menarik Adriana agar lebih mendekat padanya."Maaf, aku tidak mendengar kapan kau masuk," pinta Daren sambil menepuk punggung Adrian

  • Menjadi Istri Pengganti CEO Arogan    Bimbang

    Adriana terbangun dari tidurnya sambil menangis sesenggukan. Mimpinya seolah benar-benar nyata sehingga dia bisa menangis tersedu-sedu. Dalam mimpinya dia melihat Daren tengah mengadakan upacara pernikahan dengan wanita lain. Dia menatap ke arah tempat kosong yang Daren tinggalkan. Bahkan meskipun Daren telah pergi berhari-hari, dia masih bisa mencium aroma tubuh kekasihnya itu.Adriana menarik napas panjang. Dia mencoba menenangkan dirinya, lalu menepis mimpi buruknya itu. Apakah itu pertanda bahwa dia harus melepaskan Daren selamanya? Tidak ada pengharapan yang tersisa untuknya walau hanya secuil? Adriana melipat lututnya. Dia menangis lagi sambil memeluk lututnya itu.Adriana terlonjak kaget karena bunyi dering ponselnya. Dia meraba-raba saklar lampu, lalu menyalakan lampu kamarnya hingga terang benderang. Ponselnya masih berdering menunggu dia mengangkat panggilan telepon dari seseorang di sana. Adriana langsung melompat turun. Dia berpikir mungkin saja itu telepon dari Daren.

  • Menjadi Istri Pengganti CEO Arogan    Penyesalan Selalu Datang Terlambat

    Adriana lihat sangat lesu saat dia bekerja. Diam-diam Mala memperhatikannya, merasa sangat kasihan pada bawahnya itu. Hubungan mereka tidak terlalu dekat, jadi dia merasa sungkan untuk bertanya pada Adriana.Ponsel Adriana berbunyi, menyadarkan Adriana dari lamunannya. Telepon dari Daniel. Dia bergegas mengangkatnya."Ya, Daniel. Aku akan ke ruanganmu sekarang," ucap Adriana. Adriana memandang Mala, memberi isyarat pada atasannya itu bahwa dia harus menghadap ke ruangan Daniel. Mala mengangguk mengerti. Adriana langsung berjalan cepat menuju ruangan Daniel."Ini adalah undangan perayaan empat bulan usia kehamilan Jillian. Kau harus datang ke sana. Kami akan menunggumu," pinta Daniel memaksa.Adriana tertawa lebar. "Baiklah kalau itu maumu. Sepertinya aku tidak bisa melewatkan acara khusus untuk calon keponakanku." Setelah itu Adriana kembali ke ruangannya sendiri.***Adriana akhirnya datang ke acara Gender Reveal anak Daniel dan Jillian itu. Dia merasa cemburu terhadap pasangan lain

  • Menjadi Istri Pengganti CEO Arogan    Perpisahan Sementara atau Selamanya?

    Waktu berjalan begitu cepat. Tahu-tahu sekarang sudah menjelang akhir tahun. Adriana melihat kalender duduknya berada di atas meja di kamarnya. Selama itu tidak ada perubahan status hubungan antara dia dan Daren.Bila yang lain telah hidup berbahagia dengan pasangan masing-masing dalam ikatan pernikahan. Tidak dengan dirinya. Daren seolah tidak memiliki keinginan yang sama dengan dia. Kekasihnya itu tidak ingin terikat dalam komitmen pernikahan. Entah apa yang menyebabkan Daren seperti itu, jarang tidak pernah membuka hatinya untuk dirinya."Ternyata kau di sini. Sejak tadi aku mencarimu kemana-mana tapi aku tidak menemukanmu," ucap Daren terlihat sangat gusar sekali.Adriana memandang Daren melalui cermin di depannya. "Apakah ada sesuatu yang buruk terjadi padamu?" tanya Adriana sambil mengerutkan keningnya."Aku harus ke Hongkong hari ini," jawab Daren cepat.Adriana langsung memutar tubuhnya. "Ada apa? Nenek baik-baik saja' kan?" tanya Adriana terlihat sangat khawatir. Meskipun se

  • Menjadi Istri Pengganti CEO Arogan    Pernikahan Sahabat

    Satu bulan kemudian.Adriana tersenyum lebar melihat calon pengantin wanita yang terlihat bahagia itu. Dia begitu iri karena impiannya belum tercapai sampai sekarang. Daren seolah tidak mengerti perasaannya sebenarnya.Selama satu bulan ke belakang, Adriana mulai akrab dengan Jillian. Jillian sudah menganggapnya sebagai seorang sahabat meskipun mereka baru saling mengenal. Karena selama ini Jillian tidak pernah memiliki seorang sahabat dekat."Kau terlihat sangat cantik hari ini. Pengantin wanita tercantik yang pernah aku lihat, ucap Adriana memberi komentar.Jillian tersenyum senang mendengar ucapan Adriana. Dia kini berdiri di depan cermin setinggi badan, memandang pantulan dirinya dalam balutan gaun pengantin pilihannya. Kurang dari satu jam dia akan menikah dengan Daniel. Dia merasa sangat gelisah juga takut. Karena setelah ini dia akan tinggal bersama dengan Daniel dan keluar dari rumah yang selama ini dia tinggali."Terima kasih," ucap Jillian tanpa bisa menutupi rasa gugupnya.

  • Menjadi Istri Pengganti CEO Arogan    Janji Setia Seumur Hidup

    Sesuai dengan janjinya semalam, Daniel menjemput Jillian di kantor Jillian sepulang dia bekerja. Dari tempatnya menghentikan mobilnya di halaman gedung kantor Media tech, dia melihat Jillian keluar dari gedung itu dengan langkah terburu-buru. Jillian melihat ke samping kanan-kirinya, memeriksa memeriksa bahwa tidak ada orang lain yang melihatnya.Jillian masuk masuk ke dalam mobil Daniel. Dia meminta dana segera pergi dari sana. Jangan sampai ada teman yang melihat dia masuk ke dalam mobil Daniel."Kenapa kau bertingkah sangat aneh?" tanya Daniel heran dengan sikap Jillian."Aku tidak ingin ada yang melihatku masuk ke dalam mobilmu lalu menjadikanku sebagai bahan gosip di kantor," jawab Jillian yang cepat. "Kau tidak tahu bahwa teman-temanku adalah penggosip yang ulung, yang bisa membuatmu stres karena menjadi bahan pembicaraan selama berhari-hari.""Mengetahui buruknya sifat karyawan perusahaanmu, membuatku memutuskan bahwa sebaiknya kau segera mengundurkan diri dari pekerjaanmu. Aku

  • Menjadi Istri Pengganti CEO Arogan    Bertanggung Jawab

    Tubuh Daniel membeku saat dia melihat orang lain yang membuka pintu rumah Jillian. Dia memicingkan matanya, seharusnya yang dia temui adalah Jillian. Tapi saat ini orang lain lah yang berdiri di depan pintu. Wanita paruh baya yang wajahnya mirip dengan Jillian"Maaf sebelumnya. Silakan masuk.""Apa Jillian ada?" Daniel mengedarkan pandangannya ke penjuru ruang tamu rumah itu. Sayangnya wajah Jillian tidak tampak sama sekali."Jillian ada di kamarnya. Dia baru saja pingsan," jawab wanita itu dengan hati-hati."Boleh saya melihatnya?" "Tunggu sebentar. Kalau kau tidak keberatan siapa namamu?"Daniel menyunggingkan senyum tipis. "Saya Daniel," jawab Daniel mantap.Setelah itu Daniel menemui Jillian di kamarnya. Rupanya Jillian sudah sadar. Jillian berusaha membuka matanya saat menyadari Daniel berada di kamarnya."Daniel .... Maafkan aku karena mengacaukan acara makan malam kita," ucap Jillian penuh rasa bersalah."Tidak apa-apa. Kita bisa melakukannya lain kali," balas Daniel penuh peng

  • Menjadi Istri Pengganti CEO Arogan    Kekasih Kedua

    Mendengar ucapan Daniel, membuat mantan tunangan Jillian murka. Sesuatu terjadi di luar perkiraan Jillian dan Daniel. Rey, mantan tunangan Jillian, mengeluarkan sebilah pisau dari saku celananya. Dalam gerakan cepat dia berhasil melukai wajah Jillian dan lengan Daniel. Setelah itu dia langsung kabur dari sana.Jillian mengaduh kesakitan. Telapak tangannya dipenuhi oleh darah. Dia pun akhirnya jatuh pingsan ke tanah karena merasa terkejut atas tindakan yang dilakukan oleh Rey.Daniel lalu memanggil sopir pribadinya. Tanpa menunggu waktu lebih lama dia langsung membawa Jillian ke rumah sakit. Jillian membutuhkan bantuan segera.Sesampainya di rumah sakit, Daniel meminta dokter menangani luka di wajah Jillian terlebih dahulu. Setelah itu baru dirinya. Tapi ternyata mereka mendapat penanganan secara bersama-sama."Kondisi pasien baik-baik saja. Dia belum sadarkan diri karena masih terkejut dengan apa yang dialami. Luka di wajahnya sudah ditangani oleh dokter, tapi mungkin nanti akan mening

DMCA.com Protection Status