Share

Bab 96 - Perdebatan di Dapur

“Tidak dapat balasan istri?”

Kaisar melirik keponakan yang sejak tadi menggoda dirinya dan berkata, “Urusi yang lain, jika kamu tidak ada kerjaan, Nicholas.”

Mendengar itu, si keponakan meringis lebar. Jelas sekali tampak terhibur.

“Aku tadi lihat Kak Embun di area dapur. Lebih baik, kalau ingin bertemu, Paman hampiri saja,” ucap Nicholas santai. “Daripada mengganjal selama acara. Siapa tahu Kak Embun juga ingin bertemu Paman, bukan?”

Meskipun dikatakan dengan maksud baik, nada biacara Nicholas yang terlampau santai dan ekspresi menggoda pria muda itu tetap saja membuat Kaisar jengkel.

Tak terelakkan, suami Embun itu memandang Nicholas dengan tatapan dingin yang membuat si keponakan langsung mengusap tengkuknya yang tidak gatal.

“Hanya saran, Paman.” Pria muda itu buru-buru menambahkan. “Kan aku–”

“Dia tantemu. Panggil dia dengan benar.” Kaisar memotong ucapan Nicholas, otomatis membuat pria muda itu tertegun.

Nicholas kira, pamannya itu marah karena ia menggodanya terus-terusan. Namu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status