Share

Bab 43 - Obrolan yang Mencair

"Kenapa, Kak?"

Perhatian Embun kembali ke Nicholas. Pria muda itu mengikuti arah pandang Embun, tapi tidak menemukan apa pun di sana.

"Tidak." Embun kembali tersenyum. "Jadi, menu apa yang kamu rekomendasikan?"

"Hm ... rigatoni truffle mushroom, nama menunya." Nicholas membawa Embun ke restoran di sebelah lobi. Meski sudah putus kontrak, kafe sebelumnya masih melayani pengunjung hotel hingga kafe pengganti sudah siap. "Kakak suka makanan seperti apa, omong-omong?"

Embun tampak berpikir sejenak.

"Sebenarnya, aku bukan orang yang pemilih dalam hal makanan," ucap wanita itu. "Jadi aku tidak ada masalah dengan jenis makanan apa pun."

Nicholas mengangguk-angguk.

"Kalau kafe Kak Embun sendiri apakah fokus ke jenis makanan khusus?" tanya Nicholas kemudian. Ia menanyakan hal tersebut karena ia belum pernah berkunjung ke kafe Embun.

Mungkin sekali-sekali Nicholas harus berkunjumg ke sana, begitulah pikir pria itu.

"Aku justru merasa menu makanan di kafeku cukup luas." Jawaban Embun mem
Creative Words

Maaf ya pembaca-pembaca, author updatenya masih lama dan mungkin nggak terlalu banyak. Doain author bisa update cepat dan banyak, ya!>< Jika menyukai buku ini terus berikan like, vote dan comment, ya! Author menghargai semua dukungan yang diberikan untuk buku ini, terima kasih!

| 72
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status