Share

Bab 46

Seperti yang Calderon katakan sebelumnya, tujuan mereka jauh-jauh datang ke tempat ini adalah untuk melihat bintang jatuh. Katanya keindahan itu akan terlihat dengan jelas bila mereka duduk di balkon kamar Calderon, menatap langit yang memang benar cerahnya. Ada banyak bintang di angkasa sana. Ada juga bulan sabit yang tak kalah luar biasa sinarnya. Ini memang bukan kali pertama Almora menemui angkasa seindah itu, tapi entah kenapa kali ini rasanya sedikit berbeda. Mungkin karena pria yang duduk di sebelahnya.

Calderon menaikkan alisnya kala Almora menatapnya sembari tersenyum. "Kenapa?"

"Seperti mimpi," jawab Almora seraya memalingkan tatapan. Almora masih tak bisa percaya bahwa saat ini dia telah menjadi kekasih dari pria yang dulunya begitu dia takuti. Pria yang menidurinya, pria yang mendorongnya jatuh dari jembatan tapi dia pula yang membawanya menepi, pria yang tiba-tiba datang meminta agar mereka berbaikan, pria yang begitu menyebalkan dan pria yang entah kenapa sekarang ini te
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status