Share

Bab 44

"Tambah-tambah. Aku yang bayar," ucap Mona menyodorkan bakul berisi nasi tambahan. Dia dengan semangat menyodorkan piring-piring berisi lauk yang terhidang, meletakkan kerupuk di piring Almora dan kedua teman lainnya.

"Sabar, Mon. Sepiring aja belum habis," ucap Tania sedikit kesal.

Mona tersenyum saja. "Jangan malu-malu kalau mau tambah."

"Iya, Mon. Iyaaa. Mentang-mentang menang pajero," cerca Tania.

Almora yang memperhatikan tidak ikut bicara. Dia makan dengan tenang seraya sesekali melirik ponselnya, melihat notifikasi dari grup kantor. Pembahasan random yang dimulai oleh Joya mendatangkan seratus lebih pesan dan Almora hanya membaca deretan pesan itu di pop-up hpnya.

Sebenarnya ada pesan lain yang Almora nantikan. Pesan dari Calderon. Tidak berharap banyak, tapi setidaknya pria itu mengabarinya mengenai apa yang sedang dia lakukan saat ini atau mengirim pesan tidak penting seperti yang pria lakukan sebelum mereka terikat pada suatu hubungan.

"Sibuk ya kau, Al?" Suara berat Mona
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status