Share

73

Author: Noorie
last update Last Updated: 2023-07-18 17:19:02

"Ini keinginan kamu, atau ada yang menyuruh kamu mengatakan itu?" Ardhan tidak bisa tidak curiga setelah Freya mengucapkan hal serupa.

"Keinginan aku."

"Sayangnya, tidak bisa, Nak. Bagi anak-anak mungkin hal itu menyenangkan dan terlihat mudah. Tapi, tidak untuk orang dewasa."

"Jadi orang dewasa ribet sekali."

Ardhan tertawa. "Memang. Oh, iya, Vier. Papa minta, kamu tidak mengulangi apa yang sudah kamu lakukan kepada Maira. Kamu tahu perbuatan seperti itu tidak benar kan?"

Xavier membelalak, lalu menunduk.

"Kali ini Papa memaafkan kamu, tapi tidak jika kamu mengulanginya lagi."

"Iya, Pa."

Ardhan merangkul Xavier agar anak itu merasa jika Ardhan bersahabat, sehingga Xavier bisa nyaman menceritakan semuanya. "Kenapa kamu melakukan itu, Nak?"

Xavier tidak menjawab. Anak itu tetap menunduk.

"Papa tidak akan marah."

"Aku ... aku mau buat Mama senang dan bangga soalnya Mama tidak menyukai Ta
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Menjadi Istri Bayangan Untuk Pria Konglomerat   74

    "Kamu ini benar-benar, ya!" Sekar mengacungkan telunjuk di hadapan Lova. "Kamu itu bikin malu nama baik keluarga saya.""Memangnya salah saya apa, Bu? Saya diam saja selama di dalam. Mbak asing tadi yang menghampiri meja saya.""Kesalahan terbesar kamu adalah kembali ke sini.""Sepertinya kita sudah mendebatkan hal ini waktu itu. Jika Ibu ingin marah, silakan ke Mas Ardhan.""Sudah. Tapi Ardhan tidak mau dengar. Kamu pasti memakai guna-guna kan? Makanya Ardhan selalu memihak kamu.""Apapun yang saya katakan Ibu pasti tidak percaya, lalu, saya harus bagaimana?""Pergi dari hidup Ardhan!""Ada apa sih ini? Kenapa kalian di luar?"Sekar dan Lova menoleh ke sumber suara. Rafael dengan celana jeans robek dan kaos oblongnya langsung berbinar begitu melihat Lova. "Cinta? Kamu kembali? Oh, akhirnya." Pria itu merentangkan tangan hendak memeluk. Lova segera berlindung di belakang tubuh Sekar."Ih, apa sih kamu!"

    Last Updated : 2023-07-19
  • Menjadi Istri Bayangan Untuk Pria Konglomerat   75

    "Almaira harus istirahat. Kalau ingin bertemu, besok saja," ucap Lova, lalu kembali menutup pintu.Namun, Rafael buru-buru menahannya. "Aduh, Cinta. Masa kamu melarang seorang ayah bertemu dengan putrinya?"Lova menghela napas. Rafael ternyata masih menyebalkan seperti dulu. Lova malas meladeninya. "Aku mohon, Rafael. Biarkan kami istirahat. Lagi pula, kedatangan kamu ke sini sangat tidak patut."Pria itu menyengir lebar. "Sejak kapan aku peduli suatu hal itu patut atau tidak?""Tapi aku peduli, jadi silakan pergi."Lova kembali hendak menutup pintu. Namun, lagi-lagi, keinginannya gagal. Kali ini Almaira yang menahannya. Dia langsung turun dari tempat tidur begitu mengenali suara Rafael."Om Ael!" serunya senang.Rafael mengangkat Almaira ke dalam gendongan. "Hai, jagoannya Om! Om sudah mendengar aksi heroik kamu. Keren, Mai."Almaira tersenyum karena mendapat pujian. "Aku pakai jurus yang diajarkan Om."

    Last Updated : 2023-07-20
  • Menjadi Istri Bayangan Untuk Pria Konglomerat   76

    Selama menikah dengan Ardhan, Lova tidak pernah makan malam bersama Sekar. Sejak tadi, meskipun mereka terpisah meja, Lova bisa merasakan sorot intimidasi dari ibu mertuanya itu. Lova mungkin tidak setakut dulu. Namun, tetap saja, ditatap sinis seperti itu membuatnya tidak nyaman.Entah apa yang bisa membuat Sekar menerima Lova. Dia tidak mengharapkan itu, sebetulnya. Hanya saja, lama-lama Lova kasihan kepada Ardhan yang saat ini sedang berjuang sendirian merebut hati Chyara. Lova tahu Ardhan sebenarnya sedih melihat Sekar tidak menyukai Lova."Makanan kamu, Love." Ardhan menggeser piring berisi steak ayam yang sudah dia potong-potong sehingga Lova tinggal memakannya.Lova lantas tersenyum simpul. "Terima kasih, Mas."Pria itu membalas senyuman Lova. "Makan yang banyak." Ardhan menambahkan beberapa potong miliknya untuk Lova. Sekarang Lova sudah mulai nafsu makan lagi. Mual-mualnya karena aroma masakan perlahan berkurang."Bukankah kamu t

    Last Updated : 2023-07-22
  • Menjadi Istri Bayangan Untuk Pria Konglomerat   77

    "Chyara, Vier, jangan main game terus, dong! Nanti Papa kalian marah," ucap Freya kesal. "Kalian itu harusnya belajar!"Xavier dan Chyara bergeming. Mata mereka fokus melihat gadget masing-masing. Keduanya bahkan tidak memedulikan kehadiran Freya yang berkacak pinggang."Vier! Chyara!" Freya sedikit membentak.Xavier mendengkus. "Apa sih, Ma? Mengganggu saja! Mama biasanya tidak melarang kita.""Iya." Chyara menyetujui."Sekarang Mama melarang kalian! Kalian cuma boleh main ponsel dua jam sehari." Freya melotot galak.Xavier mencondongkan tubuhnya ke arah Chyara, lalu berbisik, "Mama jahat, ya, Chy?"Chyara mengangguk. "Mama jahat!" kata anak itu.Emosi Freya sontak meninggi. Dia menjewer Xavier sampai anaknya itu mengaduh. Namun, Freya tidak melepaskannya. "Jangan mengajari yang tidak benar! Kamu itu kakaknya! Kamu harus jadi contoh yang baik!""Mama yang mengajari aku dan Chy. Mama itu mama kita. Mama

    Last Updated : 2023-07-23
  • Menjadi Istri Bayangan Untuk Pria Konglomerat   78

    "Mama, Papa kapan pulang?" tanya Almaira sambil menopang dagu menggunakan sebelah tangannya. Tatapannya lurus mengarah ke halaman belakang."Jika urusan Papa selesai, Papa pasti pulang," jawab Lova.Ardhan sedang mengurus masalah di Jogja. Hotel baru Nuraga yang sedang dibangun ambruk. Berita buruknya, ada beberapa pekerja yang menjadi korban jiwa."Doakan saja semoga urusan Papa dimudahkan." Lova mengelus sayang kepala Almaira.Almaira manyun. "Aku tiba-tiba kangen Chy."Terakhir kali Almaira bertemu dengan sang adik saat resepsi. Chyara masih bersikap semena-mena. Almaira tidak lagi mengikuti semua keinginannya yang membuat Chyara marah. Namun, Almaira tetap ingin melihat adiknya itu."Kalau kamu mau bertemu adikmu, besok kita ke rumah Oma."Mata anak itu langsung berbinar. "Serius, Ma? Tidak apa-apa?"Lova tersenyum. "Tidak apa, kan, ada Mama.""Hore!" Almaira berseru girang.Besoknya Lova benar-benar membawa Almaira ke rumah Sekar sepulang dia dari sekolah. Mereka lebih dulu membe

    Last Updated : 2023-07-26
  • Menjadi Istri Bayangan Untuk Pria Konglomerat   79

    Freya dan Lova membelalak. Sama-sama terkejut. Bedanya, Lova tidak menyangka Freya melakukan kekerasan kepada anaknya sendiri. Sedangkan Freya tidak menduga Xavier akan mengadukan hal itu.Lova langsung berdiri di depan Xavier untuk melindunginya. "Apa Mbak memukul Chy juga?" tanya Lova curiga. Dia masih berusaha menahan emosi."Tidak. Aku tidak menyakiti Chyara. Aku memukul Vier karena dia nakal dan aku ingin memberinya hukuman agar jera.""Tetap bukan seperti itu caranya, Mbak.""Aku tidak butuh nasihatmu, Lova." Freya hendak menarik Xavier. Namun, Lova menghalanginya."Biarkan Xavier di sini," ucap Lova tegas."Kamu pikir kamu siapa? Aku ibunya.""Xavier, kamu ingin ikut mama kamu?" Lova menoleh Xavier."Tidak. Aku ingin di sini menunggu Papa." Xavier menunjukkan raut serius."Mbak dengar, kan? Xavier yang datang sendiri ke sini. Mungkin dia ingin meminta perlindungan dari ibu yang melakukan KDRT kepadanya. Mbak masih

    Last Updated : 2023-07-27
  • Menjadi Istri Bayangan Untuk Pria Konglomerat   80

    "Papa kamu datang. Awas kalau kamu cerita macam-macam!" Freya mengacungkan telunjuk tepat di hadapan wajah Chyara yang membuat anak itu menjengit takut. "Ayo, keluar!"Freya mengulurkan tangannya. Namun, Chyara justru bergeming. Perempuan itu lantas menarik paksa dan setengah menyeret Chyara karena anak itu ogah-ogahan berjalan. Setelah di luar, Freya berubah lembut dan menuntun Chyara seperti seorang ibu yang menjaga anaknya."Selamat datang, Ar," ucap Freya dengan senyum hangatnya. "Chyara, salim ke Papa, Sayang." Perempuan itu mengusap punggung Chyara, dan memberi cubitan kecil di sana untuk memperingatkan.Chyara menurut. Dia menyalami Ardhan tanpa mengatakan apa-apa. Ardhan lantas memngangkat putri keduanya ke dalam gendongan. "Apa kabar, Nak? Apa semuanya baik-baik saja?" tanya Ardhan, lalu mencium pipi Chyara.Chyara mengalungkan tangannya ke leher Ardhan. Dia ingin bilang kalau Freya jadi monster yang jahat. Namun, saat Ardhan membawanya d

    Last Updated : 2023-07-28
  • Menjadi Istri Bayangan Untuk Pria Konglomerat   81

    "Mama tidak percaya Freya seperti ini."Setelah mendapat kabar jika Ardhan sudah mentalak Freya, Sekar segera bertolak ke Jakarta. Selama ini Freya selalu bersikap manis kepada Chyara sampai anak itu merasa nyaman dengannya.Sekar juga mengenal Freya sejak perempuan itu masih remaja. Sekar bahkan ikut patah hati saat Freya memutuskan menikah dengan laki-laki lain daripada Ardhan. Tidak heran, beliau sangat terkejut."Apa Mama masih tidak percaya setelah bukti-buktinya ada?" Ardhan balik bertanya.Sekar menghela napas, kemudian menyerahkan ponsel Ardhan yang menyimpan kelakuan Freya setelah Sekar pergi. Berani-beraninya Freya mengancam Chyara sampai anak itu ketakutan! "Sekarang dia ada di mana?""Sudah kembali ke apartemennya.""Vier?""Vier tidak ingin kembali bersama Freya. Kita juga khawatir Freya akan melakukan kekerasan lagi kepada anak itu."Sekar mendengkus. Kepada darah dagingnya sendiri saja Freya bisa

    Last Updated : 2023-07-29

Latest chapter

  • Menjadi Istri Bayangan Untuk Pria Konglomerat   S2-24

    "Mengapa Anda menusuk suami Anda sendiri sebanyak tiga kali?" tanya hakim ketua."Mungkin ada cara lain untuk menghentikan Kak Shaka yang ingin membunuh Kak Xavier. Namun, yang ada di pikiran saya hanya itu karena ada gunting berada di dekat kaki saya," jawab Almaira."Kenapa Anda harus menusuk sebanyak tiga kali?"Almaira menghela napas. "Saya emosi karena sebelumnya Kak Shaka memaksa saya meminum obat penggugur kandungan. Saya marah karena Kak Shaka mengancam akan membunuh keluarga saya satu per satu. Saya sangat kecewa karena ...."Almaira menjeda ucapannya. Dia malu mengatakan hal itu. Namun, Almaira tetap harus mengungkap semua yang terjadi hari itu. "Saya kecewa dan malu karena Kak Shaka melakukan hal menjijikan dan serendah itu. Dia ... menggauli saya di depan Kak Xavier.""Apa Anda tahu motif Saudara Arshaka Lesmana melakukan hal itu.""Kak Shaka cemburu. Dia berpikir saya dan Kak Xavier masih saling mencintai. Kak Shaka

  • Menjadi Istri Bayangan Untuk Pria Konglomerat   S2-23

    "Di mana Maira?" tanya Xavier."Untuk apa kamu mencari istri orang?"Keduanya sama-sama melemparkan tatapan permusuhan."Mama dan Papa memintaku memastikan keadaannya.""Aku ini suaminya. Mereka sudah tidak punya hak, apalagi sampai mengutus orang lain.""Terserah apa katamu. Tapi aku tidak akan pergi sebelum memastikan Almaira baik-baik saja.""Aku bisa memanggil warga untuk mengusirmu."Xavier berdecak. "Sial. Aku sudah tidak bisa bersabar." Pria itu meringsek masuk. "Maira! Mai!" panggilnya berteriak.Shaka tentu tidak diam saja. Dia membalik badan Xavier, lalu melayangkan tinju ke pipinya.Xavier terhuyung. Dia segera menegakkan tubuh dan membalas pukulan Shaka."Keluar dari rumahku!" bentak Shaka."Di mana Maira?"Suara benda jatuh terdengar dari atas. Xavier segera menaiki tangga. Namun, Shaka tidak membiarkannya begitu saja. Shaka menarik Xavier, lalu mengempaskannya ke

  • Menjadi Istri Bayangan Untuk Pria Konglomerat   S2-22

    "Gugurkan kandungan itu!" ucap Shaka tegas.Almaira membelalak. Dia refleks melindungi perutnya menggunakan kedua tangan. "Tidak.""Aku tidak menginginkannya!""Tapi aku menginginkannya. Dia anakku. Anak kita."Shaka mengetatkan rahang. Padahal dia sudah vasektomi. Vasektomi memang tidak 100% mencegah kehamilan. Tahu begini Shaka akan tetap memakai pengaman."Kamu harus menggugurkannya, Sayang." Shaka mendekati sang istri.Almaira langsung mundur beberapa langkah sambil terus melindungi perutnya. "Tidak! Aku bukan pembunuh. Aku tidak mau membunuh anakku sendiri.""Al, mengertilah."Almaira menggeleng. Air mata berkejaran jatuh ke pipinya. "Kak Shaka yang seharusnya mengerti.""Aku tidak ingin ada orang ketiga di antara kita.""Dia darah daging Kak Shaka!" Almaira menjerit."Aku tidak peduli, Sayang. Aku hanya mencintai kamu."Pria itu kembali melangkah mengikis jarak. Almaira

  • Menjadi Istri Bayangan Untuk Pria Konglomerat   S2-21

    "Aku tidak membawa keycard saat menyusul Kak Shaka. Aku tidak bisa masuk, lalu Kak Tamara memaksaku menunggu di sana." Almaira berusaha menjelaskan kepada suaminya yang tampak sangat marah. Matanya bahkan memerah."Sejak kapan kamu tahu Xavier tinggal di sini?" tanya Shaka sinis."Tadi. Mereka juga pindah baru dua hari yang lalu.""Kita pergi dari sini," ujar Shaka sambil melangkahkan kakinya ke kamar, lalu ke walk in closet. Pria itu segera mengemasi pakaian dirinya dan Almaira.Almaira menghela napas. Dia sudah menebak akan seperti ini jadinya. "Aku bantu," ucap perempuan itu.Almaira tidak protes Shaka akan membawanya pindah. Dia sudah membuat keputusan akan mengikuti suaminya ke manapun. Shaka adalah rumahnya. Shaka adalah tempat Almaira pulang."Tidak bilang Mama dan Papa dulu, Kak?"Shaka membalas Almaira dengan tatapan tajam, membuat perempuan itu menutup mulutnya.Mereka kembali pindah ke rumah Shaka. Se

  • Menjadi Istri Bayangan Untuk Pria Konglomerat   S2-20

    "Kak, geli!" Almaira berusaha menarik kakinya yang sedang dikelitiki oleh Shaka.Selama empat bulan tinggal di apartemen, Almaira dan Shaka tidak pernah sekali pun bertengkar. Mereka justru semakin romantis dari hari ke hari. Keduanya menjadi pasangan yang tidak bisa terpisahkan meski hanya sesaat.Siapa itu Xavier? Almaira bahkan melupakan eksistensinya. Hati dan pikiran perempuan itu selalu dipenuhi oleh Shaka. Almaira telah jatuh cinta kepada Shaka.Tempat terbaik bagi Almaira adalah di samping suaminya itu. Sekarang dia benar-benar malas keluar unit. Almaira sudah seperti tidak memiliki kehidupan di luar sana. Lovara saja dia bebankan kepada sang adik."Ini akibatnya karena kamu pura-pura tidur." Shaka tidak memedulikan jeritan Almaira. Dia terus menarikan jari-jarinya di telapak kaki sang istri.Setelah memperkerjakan otaknya untuk naskah, Shaka akan meminta jatah kepada Almaira. Almaira justru pura-pura terlelap. Bukan ingin menolak

  • Menjadi Istri Bayangan Untuk Pria Konglomerat   S2-19

    "Pesawatnya masuk ke goa ... aaaaa." Almaira mengarahkan sendok ke mulut Shaka setelah memutarnya di udara.Shaka justru melengos. "Kamu tidak perlu seperti ini.""Kenapa? Selama ini Kak Shaka selalu merawatku padahal aku baik-baik saja. Sekarang giliran." Almaira kembali mengarahkan sendok.Namun, Shaka menggeleng pelan dengan mulut terkunci rapat."Kak Shaka." Almaira merengek. "Aku marah, nih. Adik-adikku bilang kalau aku lebih galak dari Mama."Shaka mengernyit. Ekspresinya seperti sedang meledek Almaira."Oke. Aku marah." Almaira menyimpan piring di nakas. Dia lalu bersedekap.Shaka mencubit pipi istrinya. "Aku merasa gagal menjadi suami kamu kalau kamu sampai menyuapiku seperti ini.""Loh, kenapa?""Karena aku ingin meratukan kamu.""Kalau aku ratu, Kak Shaka rajanya, kan?"Shaka tersenyum samar. "Apa aku pantas disebut raja? Status kita jelas berbeda."Almaira menghela

  • Menjadi Istri Bayangan Untuk Pria Konglomerat   S2-18

    "Chy akan menikah dua hari lagi. Aku ingin menghadirinya," ucap Almaira kepada Shaka.Mereka sudah satu bulan berada di kota itu. Pada akhirnya Shaka membawa Almaira kembali ke rumahnya dengan alasan tidak ingin merepotkan sang bibi. Toh, masih satu kota. Setidaknya Shaka bisa langsung pergi menemui nenek seandainya terjadi sesuatu kepada beliau."Iya," jawab Shaka tanpa mengalihkan pandangannya dari layar laptop. Tangannya sibuk mengetik.Beberapa hari terakhir Shaka lebih banyak menghabiskan waktu dengan menulis. Dia bisa sampai begadang. Almaira sangat khawatir dengan kondisi Shaka. Lingkaran hitam di bawah matanya terlihat jelas."Iya apa?" Almaira meminta penjelasan lebih."Kita akan menghadirinya."Perempuan itu langsung berbinar. "Serius?"Shaka menutup laptop. "Aku tidak setega itu, Sayang.""Terima kasih, Kak," ucap Almaira dengan senyum lebar.Pria itu menghampiri istrinya di tempat tidur. "Ha

  • Menjadi Istri Bayangan Untuk Pria Konglomerat   S2-17

    "Sayang," panggil Shaka riang sambil membawa nampan berisi sarapan yang sudah telat.Almaira bangkit ke posisi duduk, lalu mengikat rambutnya yang acak-acakan.Shaka menaruh nampan di nakas."Terima kasih, Kak Shaka," ucap Almaira. Dia tersenyum, sebagai penghargaan untuk Shaka yang sudah membuatkannya makanan sementara dia hanya bermalas-malasan."Aku memiliki informasi yang penting," tutur Shaka sambil mengarahkan sendok berisi nasi dan lauknya kepada Almaira."Apa itu?" tanya Almaira sebelum menerima suapan dari suaminya."Aku sudah menemukan alamat keluarga Ibu.""Benarkah?" Almaira senang mendengarnya."Iya. Besok kita ke sana, ya."Besok seharusnya mereka kembali ke Jakarta.Almaira mengangguk. Dia tidak mungkin memaksa Shaka kembali ke Jakarta saat pria itu ingin pergi ke tempat keluarganya yang tidak pernah dia temui. Shaka sudah terlalu lama hidup sendiri. Dari ekspresinya saja sudah

  • Menjadi Istri Bayangan Untuk Pria Konglomerat   S2-16

    "Kak Shaka mengancam?" Almaira mengangkat sebelah alisnya."Itu bukan ancaman, Sayang. Hanya peringatan kecil. Selama ini aku sudah bersabar menahan diri karena kamu belum bersamaku. Tapi, kali ini tidak. Kamu hanya milik Arshaka Lesmana."Shaka mengusap pipi lembut Almaira, yang langsung perempuan itu tepis. "Aku bukan barang yang bisa dimiliki siapapun, termasuk Kak Shaka. Kak Shaka hanya suamiku, imamku, bukan pemilik hidupku. Kita sangat bisa berpisah."Shaka mengetatkan rahang. Dia tidak suka mendengar kata 'berpisah' keluar dari mulut istrinya. "Aku tidak akan membiarkan hal itu," ucap Shaka tegas."Kalau Kak Shaka terlalu mengekang aku, aku akan pergi." Almaira balik mengancam.Shaka semakin emosi. Dia lantas mencekal kedua lengan Almaira. "Kamu tidak akan pergi ke mana pun. Aku tidak akan membiarkan kamu pergi dariku, Al." Tatapan pria itu menajam."Kalau aku betulan pergi, Kakak mau apa?" Almaira justru menantang dengan

DMCA.com Protection Status