Home / Romansa / Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO / 209. Bagaimana rasanya mengandung anak yang bukan milikmu?

Share

209. Bagaimana rasanya mengandung anak yang bukan milikmu?

Author: Ndraa Archer
last update Last Updated: 2025-02-26 23:52:30
Setelah sampai di rumah, Jasmine menurunkan tas belanjaan dari dalam mobil dengan bantuan Nikmah. Udara sore di Raflesia Hills terasa sejuk, tetapi hatinya terasa penuh sesak setelah percakapan terakhir dengan Zora.

"Jasmine, bantu aku memasak. Aku ingin membuat makan malam spesial," ujar Zora sambil melepaskan mantel panjangnya.

Jasmine menatapnya sebentar. Sejujurnya, ia ingin menghindari percakapan lebih lanjut dengan Zora, tetapi menolak hanya akan menimbulkan kecurigaan.

"Baiklah," jawabnya singkat.

Mereka berdua berjalan ke dapur yang luas dan modern. Zora membuka kulkas, mengeluarkan beberapa bahan makanan, lalu menyerahkannya kepada Jasmine.

"Kau potong sayuran ini, sementara aku menyiapkan dagingnya," kata Zora sambil menggulung lengan bajunya.

Jasmine mengangguk dan mulai bekerja. Pisau di tangannya bergerak pelan, memotong wortel dan kentang, tetapi pikirannya masih tertinggal di percakapan tadi di kafe.

Bagaimana rasanya mengandung anak yang bukan milikmu?

Kata-kata Zora te
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   210 . Kau Benar-benar tidak Peka, Noah.

    Langit Arthaloka mulai menggelap saat Noah Dirgantara keluar dari bandara, mengenakan setelan kasual yang tetap memancarkan wibawa. Setelah menyelesaikan urusan bisnisnya di Bulgarion, satu hal yang ada di pikirannya adalah kembali ke Raflesia Hills."Aku akan memberinya kejutan," gumamnya sambil melirik jam tangan.Saat ini, usia kandungan Jasmine sudah enam bulan. Waktu berlalu begitu cepat, dan tanpa ia sadari, kehidupan mereka perlahan berubah. Entah kenapa, ada sesuatu dalam dirinya yang ingin memastikan Jasmine dalam keadaan baik-baik saja.Mobil yang dikendarainya melaju tenang, tetapi hatinya dipenuhi banyak pikiran. Ia tahu, sejak kepergiannya ke Bulgarion, hubungan antara Jasmine dan Zora tidak membaik.Dan ketika akhirnya Noah tiba di depan rumah di Raflesia Hills, firasat buruk langsung menyergapnya.Saat Noah memasuki rumah, matanya langsung menangkap dua sosok yang duduk di ruang tamu. Jasmine dan Zora.Namun, yang membuatnya terhenti sejenak adalah ekspresi mereka. Tidak

    Last Updated : 2025-02-27
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   211. Sisi Lain Jasmine

    Jasmine duduk di kursi tunggu rumah sakit, tangannya perlahan membelai perutnya yang mulai membesar. Udara dingin dari pendingin ruangan membuatnya merapatkan cardigan yang ia kenakan.Di sampingnya, Noah duduk dengan postur tegap, matanya sesekali melirik ke arah Jasmine. Sejak mereka masuk ke rumah sakit, Noah memperhatikan sesuatu yang berbeda.’Jasmine tidak sekadar menjalankan perannya sebagai ibu pengganti. Ia benar-benar menjaga kandungan ini,’ batin Noah.Bukan hanya dengan meminum vitamin atau mengikuti saran dokter, tetapi dari caranya menyentuh perutnya, dari ekspresi lembut di wajahnya setiap kali ia berbicara tentang bayi ini."Nona Jasmine Wicaksana." Suara perawat yang memanggil namanya membuat Jasmine berdiri. Ia menoleh ke Noah, yang juga langsung bangkit."Aku bisa sendiri," ucap Jasmine pelan."Aku ikut." Jawaban Noah terdengar tegas, membuat Jasmine hanya bisa menghela napas sebelum melangkah masuk ke ruang pemeriksaan.Jasmine berbaring di ranjang, sementara dokt

    Last Updated : 2025-02-27
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   212. Manipulasi yang Tersembunyi  

    Malam di kediaman Mansion Dirgantara terasa sunyi, tetapi tidak dengan hati Zora.Ia duduk di ruang kerja pribadinya, jemarinya mengetuk-ngetuk layar ponselnya dengan gelisah. Sejak kepulangan Noah dari Bulgarion, ia mulai merasakan perubahan.Noah menjadi lebih perhatian pada Jasmine.Zora melihatnya di setiap gestur kecil cara Noah menatap Jasmine, bagaimana ia berbicara lebih lembut padanya, bahkan bagaimana ia memilih menemaninya ke rumah sakit setelah pemeriksaan kehamilan.Hal itu membuatnya muak. ”Jasmine seharusnya hanya ibu pengganti, bukan lebih dari itu!”Dengan mata berkilat penuh rencana, Zora menekan nomor seseorang. Begitu panggilannya tersambung, senyum licik tersungging di bibirnya."Aku butuh bantuanmu," katanya pelan. "Aku ingin memastikan Noah kembali ke sisiku. Jasmine harus tahu tempatnya."”Tenang saja, apapun yang kamu inginkan akan ku lakukan sayang. Akan kususun rencana se baik mungkin.” Suara di seberang memberi jawaban yang membuat Zora semakin puas.Malam

    Last Updated : 2025-02-28
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   213.Batas Antara Kepedulian dan Kebingungan

    Jasmine duduk di dalam mobil bersama Pram, kedua tangannya mengepal erat di pangkuannya. Napasnya tersengal, bukan hanya karena kecemasan tentang kondisi neneknya, tetapi juga karena kekacauan yang baru saja terjadi di acara kantor."Kau baik-baik saja?" tanya Pram, melirik ke arah Jasmine yang masih diam sejak mereka keluar dari gedung.Jasmine mengangguk, meski Pram tahu itu hanya jawaban formal."Kau tidak harus menahan diri, Jasmine. Jika ingin menangis, menangislah."Jasmine menggigit bibirnya. Ia bukan tipe orang yang mudah menangis di depan orang lain. Tetapi kali ini, semuanya terasa begitu berat."Aku hanya ingin segera sampai di rumah sakit," gumamnya akhirnya.Pram mengangguk dan mempercepat laju mobil.Di Rumah SakitBegitu tiba di rumah sakit, Jasmine langsung berlari ke meja resepsionis."Nenek Cahaya... bagaimana keadaannya?" tanyanya dengan napas memburu.Perawat yang bertugas melihat data pasien sebelum menjawab. "Beliau masih di ICU. Dokter sudah menunggu keluarga un

    Last Updated : 2025-02-28
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   214. Batas yang Semakin Samar

    Jasmine duduk di depan ruang ICU, kedua tangannya saling menggenggam erat di pangkuannya. Matanya sembab, tetapi tak ada air mata lagi yang bisa ia keluarkan. Perasaannya kosong.Di dalam ruangan itu, Nenek Cahaya masih berjuang bertahan hidup. Tubuh rentanya terhubung dengan berbagai alat medis, dan setiap suara monitor yang berbunyi hanya semakin mempertegas betapa tipisnya batas antara hidup dan mati.Pram duduk di sampingnya, diam, tetapi tetap memberikan kehadiran yang menenangkan. Ia tahu Jasmine sedang berada di titik terberatnya."Kau ingin minum sesuatu?" tanyanya akhirnya, berusaha mencairkan suasana.Jasmine menggeleng. "Aku tidak butuh apa pun sekarang, Pram."Pram menghela napas dan menepuk pundaknya perlahan. "Kalau begitu, aku akan tetap di sini."Jasmine menoleh, menatap sahabatnya dengan mata yang masih basah. "Terima kasih karena selalu ada.

    Last Updated : 2025-03-01
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   215. Kehilangan yang Terlalu Besar

    Suara monitor di ruang ICU yang sebelumnya berdetak stabil kini berubah menjadi nada panjang yang menusuk telinga. Lampu indikator merah berkedip, dan suara panik para perawat yang bergegas ke dalam ruangan membuat Jasmine membeku di tempat."Nenek...?" Suaranya bergetar, matanya melebar penuh ketakutan.Dokter segera datang, memberi instruksi cepat kepada tim medis. Namun, di dalam hati kecilnya, Jasmine tahu. ia tahu segalanya sudah terlambat.Dari balik kaca ICU, ia melihat tubuh Nenek Cahaya yang terbaring diam. Tubuh renta itu tak lagi bergerak, wajahnya yang damai seolah telah pergi ke tempat yang lebih baik."Nenek!" Jasmine berlari masuk, tetapi seorang perawat segera menahannya."Maaf, Nona Jasmine... Beliau sudah pergi." Dunia Jasmine seakan berhenti.Dadanya terasa sesak, nafasnya tersengal, tetapi tidak ada air mata yang langsung jatuh. Ia terlalu syok. Terlalu hancur untuk bisa merasakan sakitnya kehilangan.Pram berdiri di belakangnya, wajahnya tegang melihat Jasmine yan

    Last Updated : 2025-03-02
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   216. Menata Hati yang Hancur

    Suasana pemakaman dipenuhi isak tangis pelan dan doa-doa yang dipanjatkan. Jasmine berdiri di depan pusara Nenek Cahaya, tubuhnya lemah tetapi tetap berusaha tegak. Matanya sembab, wajahnya pucat, tetapi ia tidak menangis lagi. Tidak ada air mata yang tersisa.Orang-orang yang hadir perlahan mulai meninggalkan area pemakaman, meninggalkan Jasmine yang masih berdiri diam di tempat. Hanya Pram yang tetap berada di sampingnya, memberikan kehangatan tanpa kata-kata.Angin sore berembus lembut, membawa suara-suara samar dari dedaunan yang berguguran. Jasmine menghela napas panjang, mencoba menguatkan dirinya sendiri."Aku harus kuat, Nek..." bisiknya pelan, meskipun ia tahu hatinya masih belum siap menerima kenyataan ini.Pram menoleh ke arahnya. "Kita pulang sekarang?"Jasmine tidak langsung menjawab. Ia masih menatap nisan itu lama, seolah berharap neneknya bisa kembali memberinya nasihat seperti dulu.Akhirnya, ia mengangguk pelan. "Ya, kita pulang."Jasmine yang Berusaha Bangkit Beberap

    Last Updated : 2025-03-02
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   217. Kebohongan yang Terus Berlanjut di Saat Kedatangan Oma Dursilla  

    Noah duduk di kursi ruang kerjanya, menatap layar laptop yang menampilkan laporan keuangan Dirgantara Group. Angka-angka merah memenuhi grafik, menunjukkan kemerosotan saham yang signifikan dalam beberapa bulan terakhir.Noah mengusap wajahnya, merasa semakin terbebani. Masalah kantor ini datang di saat yang tidak tepat. Di tengah semua kekacauan emosinya terhadap Jasmine, kini ia harus menghadapi kenyataan bahwa perusahaannya juga dalam keadaan genting.Tetapi sejujurnya, ada satu hal lain yang terus mengganggu pikirannya. ’Jasmine.’Semenjak pemakaman Nenek Cahaya, ia menjaga jarak. Tetapi, semakin ia menjauh, semakin besar keinginannya untuk kembali mendekat.Noah tidak bisa menyangkal lagi. ”Aku merindukanmu, Jasmine,” lirihnya berbisik lebih pada diri sendiri.Merindukan cara Jasmine berbicara dengan lembut, senyumnya yang tulus, bahkan cara Jasmine selalu menjaga dirinya sendiri tanpa bergantung pada siapa pun.Namun, ia terikat janji dengan Zora. Ia tidak bisa mengubah kenyataa

    Last Updated : 2025-03-03

Latest chapter

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   331. Video Call Pertama antara Jasmine dan Aline

    Sementara itu, Jasmine dan Noah kembali ke hotel mereka setelah menghadiri resepsi diplomatik kecil yang digelar di Konsulat Lioren. Jasmine merasa kelelahan, namun damai. Dunia tampaknya menyambut pidatonya dengan antusias. Belasan negara telah menyatakan niat bergabung dalam Koalisi Anti-Korupsi Korporat Dunia.Namun di lobi hotel, salah satu staf keamanan mendekati mereka.“Maaf, Ibu Jasmine. Mobil pengawal Anda terlihat mengalami kerusakan. Kami menyarankan Anda untuk naik kendaraan cadangan yang sudah disiapkan.”Kiara, yang datang bersama dari belakang, menyipitkan mata. “Mobil rusak? Tapi tadi pagi sudah dicek.”Noah langsung tanggap. “Tunda. Kita tetap di sini sampai tim teknis kita periksa langsung.”Sementara staf itu berlalu, Jasmine berbisik, “Perasaanmu juga tidak enak?”Noah mengangguk. “Sangat.”Tiga puluh menit kemudian, laporan datang. Salah satu baut rem ken

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   330. Serangan Balik dalam Gelap

    Jasmine berdiri. Langkahnya mantap menuju podium. Cahaya lampu menyorot wajahnya, dan ribuan mata tertuju padanya.Ia membuka pidatonya dengan suara yang tenang tapi tegas.“Terima kasih atas kesempatan ini. Nama saya Jasmine Jorse. Hari ini, saya tidak hanya berbicara sebagai pemimpin sebuah perusahaan, tapi sebagai saksi dari bagaimana sistem keuangan yang tidak terawasi bisa menghancurkan keluarga, kepercayaan, dan masa depan.”Ia berhenti sejenak. Tatapannya menyapu seluruh ruangan.“Saya lahir dari darah seorang industrialis yang jujur dan seorang ibu yang mencintai keadilan. Mereka dibunuh, bukan oleh peluru, tapi oleh sistem yang membiarkan korupsi tumbuh di balik nama-nama besar.”Hening. Beberapa orang mulai menegakkan badan.“Selama puluhan tahun, banyak dari kita menutup mata atas praktik-praktik keuangan gelap yang dikemas dalam bahasa legal. Kita memberi ruang bagi orang seperti Leonhart Vasmer dan

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   329. Panggung Dunia dan Ucapan yang Mengguncang

    “Jas... Ada seseorang dari dalam Levara Group mengirimkan pesan rahasia.”Jasmine berdiri. “Siapa?”Kiara menyerahkan sebuah flashdisk dan dokumen cetak.“Namanya tidak disebut, tapi tanda tangannya mencocok dengan seorang analis senior bernama Aline Köhler. Dia dikabarkan sudah lama tidak muncul di media, dan ternyata... dia menyimpan dokumen internal.”Jasmine membuka file pertama di layar laptop. Di sana, terdapat ratusan halaman laporan transfer dana fiktif, rekaman rapat tertutup yang memperlihatkan Leonhart menyuruh stafnya menekan media, dan yang paling mencengangkan: dokumen strategi hukum menyerang Jasmine, tertanggal sebulan sebelum gugatan didaftarkan.“Aline memberikan semua ini?” bisik Jasmine, nyaris tak percaya.Kiara mengangguk. “Dia bilang dalam pesannya: ‘Saya tidak bisa melawan langsung. Tapi saya percaya kamu bisa.’”Jasmine memandang laya

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   328. Suara yang Akan Mengguncang Dunia

    Sore hari, Jasmine menerima kabar bahwa Levara Group secara resmi mendaftarkan gugatan perdata ke Pengadilan Komersial Internasional Avenhurst.“Gugatan ini tidak berdasar,” ujar Kiara. “Tapi tetap harus kita jawab.”Jasmine membaca dokumen gugatan. Tuduhannya kejam: penyalahgunaan informasi pribadi, sabotase ekonomi, dan pencemaran nama baik.“Dia menyerang dari jalur hukum karena sudah kalah di jalur fakta,” ucap Jasmine pelan. “Tapi kita tidak boleh gegabah. Kita jawab elegan. Kita buktikan kebenaran bisa berjalan lurus tanpa harus menabrak.”Malam hari, setelah hari yang panjang dan rapat yang tak ada habisnya, Jasmine akhirnya kembali ke kamar hotel tempat ia menginap bersama Noah. Penerangan temaram, lampu-lampu kota Eresia berkelap-kelip seperti bintang-bintang kecil dari balik jendela kaca.Noah sudah menunggunya. Ia duduk di sofa dengan mengenakan kaus gelap dan celana santai, rambutnya sedikit acak.“Kau terlihat seperti ratu perang yang baru pulang dari medan tempur,” gumam

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   327. Sekutu dan Musuh yang Tersisa

    Tangannya bergetar.“Noah,” bisiknya saat pria itu menghampiri.“Ada apa?”Jasmine menyodorkan dokumen itu dengan mata basah. “Mereka… mereka tidak hanya berkhianat. Mereka membunuh.”Sesi kedua sidang dibuka dengan panggilan terhadap saksi ahli forensik kendaraan. Ia menjelaskan bahwa tingkat kerusakan sistem rem tidak mungkin terjadi karena usia atau kelalaian servis. Ia menunjukkan simulasi digital yang menunjukkan titik-titik sabotase.Hakim terlihat terguncang. Lucas mulai gelisah. Ia mencoba berdiskusi dengan pengacaranya, tapi mikrofon ruang sidang menangkap ucapannya:“Aku bilang hentikan semua jejak itu. Kenapa masih ada yang muncul?”Sorotan kamera langsung diarahkan ke wajahnya. Raut panik dan kemarahan membuatnya tak lagi mampu menyembunyikan kecemasan.Jaksa Norell lalu berdiri dengan bukti tambahan.“Yang Mulia, kami memohon agar Lucas Greif ditahan tanpa syarat selama penyelidikan. Bukti menunjukkan adanya potensi penghilangan jejak, tekanan terhadap saksi, dan keterlib

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   326. Sidang Bayangan dan Jejak Kematian

    Noah, yang melihat semua itu, langsung menghubungi Jasmine.“Aku tahu ini menyakitkan. Tapi jangan biarkan hal-hal itu mengalihkanmu.”“Aku tidak akan mundur,” sahut Jasmine tegas. “Tapi aku tidak bisa bohong, ini melelahkan.”“Aku akan ke Eresia besok,” kata Noah. “Kamu tidak harus hadapi ini sendirian lagi.”Jasmine terdiam sejenak, lalu suaranya melunak. “Terima kasih. Mungkin kali ini... aku memang butuh bahumu lebih dari sekadar kata-kata.”Sore itu, Jasmine duduk sendiri di taman kecil belakang kantor EILI. Suara burung camar terdengar samar. Ia menutup mata sejenak.Langkah kaki menghampiri. Noah datang, lebih cepat dari yang dijanjikan. Pria itu berdiri di depannya, dengan senyum penuh kehangatan.“Aku tahu kau bilang besok,” kata Jasmine, sedikit terkejut.“Aku tahu kau butuh hari ini.”Jasmine berdiri. Mereka saling mendekat, lalu tanpa banyak kata, Noah menariknya ke dalam pelukan. Pelukan itu lama. Lama sekali. Seolah seluruh dunia menjadi latar belakang bisu.Saat Jasmine

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   325. Cakar Balik Sang Serigala Pagi di Eresia

    Pagi di Eresia tiba dengan udara dingin dan kabut tipis yang menyelimuti gedung-gedung tinggi kota pelabuhan itu. Tapi suasana kantor Kejaksaan Tinggi justru panas sejak dini hari. Setelah pernyataan resmi dibuka untuk publik, penyelidikan atas Leonhart Vasmer dan Lucas Greif berubah dari rumor menjadi aksi nyata.Media lokal dan internasional berkumpul di depan gedung, berebut tempat terbaik untuk mendapatkan gambar pertama dari dokumen penyitaan yang sudah ditandatangani. Wartawan menggali lebih dalam, memunculkan artikel-artikel investigatif yang selama ini terkubur, kini mendapat perhatian kembali.Di ruang kerja Jasmine, yang sementara dipinjam dari kantor hukum EILI, Kiara datang membawa berita besar."Lucas Greif ditangkap tadi pagi di perbatasan selatan Valmora," ucapnya cepat, napas sedikit terengah.Jasmine bangkit dari kursi. “Benarkah?”Kiara mengangguk. “Dia mencoba kabur ke wilayah netral, tapi ditahan setelah surat penangkapan internasional keluar malam tadi.”Suasana r

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   324. Retakan dalam Benteng

    Pagi menyelimuti Eresia dengan cahaya keemasan yang lembut, tapi di dalam ruang rapat kantor hukum internasional EILI, ketegangan menyatu dengan antusiasme. Jasmine duduk di kursi utama, diapit oleh Kiara dan penasihat hukum Eresia. Di hadapan mereka, berkas-berkas hasil investigasi yang telah diperkuat oleh pernyataan saksi Grego Marven dan dokumen asli dari arsip Ardian Jorse tersusun rapi, siap diserahkan ke otoritas hukum Eresia.“Dengan ini, kami menyerahkan semua bukti sebagai dasar pembukaan kembali kasus tertutup tahun 2005 atas nama Lucas Greif dan Leonhart Vasmer,” ucap Jasmine dengan tegas.Dokumen itu diterima oleh perwakilan Kejaksaan Eresia, Tuan Adelric Norell, seorang pria muda dengan reputasi bersih yang dikenal gemar menindak kasus korupsi lintas negara. Ia membaca sekilas, lalu mengangguk.“Materi ini cukup kuat untuk membuka jalur hukum formal. Dalam waktu 48 jam, kami akan keluarkan surat penyelidikan resmi. Jika terbukti valid, nama Leonhart akan masuk daftar pen

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   323. Jejak di Eresia

    Langit Eresia diselimuti kabut pagi ketika pesawat pribadi yang ditumpangi Jasmine, Kiara, dan tim hukum mendarat di bandara internasional kota tersebut. Meski Eresia dikenal sebagai kota pelabuhan yang sibuk, pagi itu terasa seperti menyimpan rahasia yang siap terbongkar.“Selamat datang kembali di tempat masa lalu ayahmu pernah bergema,” bisik Kiara saat mereka menuruni tangga pesawat.Jasmine mengangguk pelan. “Dan semoga kita pulang membawa kebenaran yang selama ini dikubur.”Tim mereka langsung menuju kantor hukum independen yang sebelumnya bekerja sama dengan Ardian Kartika Jorse. Pria yang menyambut mereka adalah Lucian Velmar, mantan asisten hukum Ardian dua dekade lalu, kini kepala penasihat hukum di Eresia International Law Institute.“Jasmine Jorse…” ucapnya dengan nada emosional saat melihat wajah Jasmine. “Kau mewarisi mata ibumu, dan ketegasan ayahmu.”“Terima kasih, Pak Lucian. Aku datang untuk mengungkap apa yang belum sempat Ayah dan Ibu ungkapkan,” jawab Jasmine.Mer

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status