Home / Romansa / Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO / 208. Bayangan di Antara Kita

Share

208. Bayangan di Antara Kita

Author: Ndraa Archer
last update Huling Na-update: 2025-02-25 23:31:42

Jasmine melangkah masuk ke dalam rumah di Raflesia Hills, aroma lavender yang lembut menyambutnya. Suasana rumah itu masih sama seperti terakhir kali ia tinggalkan—tenang, rapi, tetapi tetap terasa asing baginya.

Zora menutup pintu di belakang mereka, senyumnya masih melekat, tetapi Jasmine tahu senyum itu bukan sekadar keramahan biasa. Ada sesuatu di baliknya, sesuatu yang sulit ditebak.

"Bagaimana perjalananmu?" tanya Zora, berjalan ke arah meja tamu dan menuangkan teh ke dalam dua cangkir porselen.

Jasmine meletakkan tasnya di sofa, mencoba bersikap biasa. "Baik, tidak terlalu melelahkan."

Zora duduk berhadapan dengannya, menyerahkan secangkir teh. "Bagus. Karena hari ini kita akan berbelanja beberapa keperluan bayi," ucapnya santai.

Jasmine sedikit terkejut. Ia menatap Zora dengan kening berkerut. "Keperluan bayi?"

Zora mengangguk pelan, memainkan sendok kecil di cangkirnya. "Ya, kamu sudah memasuki trimester kedua. Ada banyak hal yang harus kita persiapkan. Aku sudah memesan bebe
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   209. Bagaimana rasanya mengandung anak yang bukan milikmu?

    Setelah sampai di rumah, Jasmine menurunkan tas belanjaan dari dalam mobil dengan bantuan Nikmah. Udara sore di Raflesia Hills terasa sejuk, tetapi hatinya terasa penuh sesak setelah percakapan terakhir dengan Zora."Jasmine, bantu aku memasak. Aku ingin membuat makan malam spesial," ujar Zora sambil melepaskan mantel panjangnya.Jasmine menatapnya sebentar. Sejujurnya, ia ingin menghindari percakapan lebih lanjut dengan Zora, tetapi menolak hanya akan menimbulkan kecurigaan."Baiklah," jawabnya singkat.Mereka berdua berjalan ke dapur yang luas dan modern. Zora membuka kulkas, mengeluarkan beberapa bahan makanan, lalu menyerahkannya kepada Jasmine."Kau potong sayuran ini, sementara aku menyiapkan dagingnya," kata Zora sambil menggulung lengan bajunya.Jasmine mengangguk dan mulai bekerja. Pisau di tangannya bergerak pelan, memotong wortel dan kentang, tetapi pikirannya masih tertinggal di percakapan tadi di kafe.Bagaimana rasanya mengandung anak yang bukan milikmu?Kata-kata Zora te

    Huling Na-update : 2025-02-26
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   210 . Kau Benar-benar tidak Peka, Noah.

    Langit Arthaloka mulai menggelap saat Noah Dirgantara keluar dari bandara, mengenakan setelan kasual yang tetap memancarkan wibawa. Setelah menyelesaikan urusan bisnisnya di Bulgarion, satu hal yang ada di pikirannya adalah kembali ke Raflesia Hills."Aku akan memberinya kejutan," gumamnya sambil melirik jam tangan.Saat ini, usia kandungan Jasmine sudah enam bulan. Waktu berlalu begitu cepat, dan tanpa ia sadari, kehidupan mereka perlahan berubah. Entah kenapa, ada sesuatu dalam dirinya yang ingin memastikan Jasmine dalam keadaan baik-baik saja.Mobil yang dikendarainya melaju tenang, tetapi hatinya dipenuhi banyak pikiran. Ia tahu, sejak kepergiannya ke Bulgarion, hubungan antara Jasmine dan Zora tidak membaik.Dan ketika akhirnya Noah tiba di depan rumah di Raflesia Hills, firasat buruk langsung menyergapnya.Saat Noah memasuki rumah, matanya langsung menangkap dua sosok yang duduk di ruang tamu. Jasmine dan Zora.Namun, yang membuatnya terhenti sejenak adalah ekspresi mereka. Tidak

    Huling Na-update : 2025-02-27
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   211. Sisi Lain Jasmine

    Jasmine duduk di kursi tunggu rumah sakit, tangannya perlahan membelai perutnya yang mulai membesar. Udara dingin dari pendingin ruangan membuatnya merapatkan cardigan yang ia kenakan.Di sampingnya, Noah duduk dengan postur tegap, matanya sesekali melirik ke arah Jasmine. Sejak mereka masuk ke rumah sakit, Noah memperhatikan sesuatu yang berbeda.’Jasmine tidak sekadar menjalankan perannya sebagai ibu pengganti. Ia benar-benar menjaga kandungan ini,’ batin Noah.Bukan hanya dengan meminum vitamin atau mengikuti saran dokter, tetapi dari caranya menyentuh perutnya, dari ekspresi lembut di wajahnya setiap kali ia berbicara tentang bayi ini."Nona Jasmine Wicaksana." Suara perawat yang memanggil namanya membuat Jasmine berdiri. Ia menoleh ke Noah, yang juga langsung bangkit."Aku bisa sendiri," ucap Jasmine pelan."Aku ikut." Jawaban Noah terdengar tegas, membuat Jasmine hanya bisa menghela napas sebelum melangkah masuk ke ruang pemeriksaan.Jasmine berbaring di ranjang, sementara dokt

    Huling Na-update : 2025-02-27
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   212. Manipulasi yang Tersembunyi  

    Malam di kediaman Mansion Dirgantara terasa sunyi, tetapi tidak dengan hati Zora.Ia duduk di ruang kerja pribadinya, jemarinya mengetuk-ngetuk layar ponselnya dengan gelisah. Sejak kepulangan Noah dari Bulgarion, ia mulai merasakan perubahan.Noah menjadi lebih perhatian pada Jasmine.Zora melihatnya di setiap gestur kecil cara Noah menatap Jasmine, bagaimana ia berbicara lebih lembut padanya, bahkan bagaimana ia memilih menemaninya ke rumah sakit setelah pemeriksaan kehamilan.Hal itu membuatnya muak. ”Jasmine seharusnya hanya ibu pengganti, bukan lebih dari itu!”Dengan mata berkilat penuh rencana, Zora menekan nomor seseorang. Begitu panggilannya tersambung, senyum licik tersungging di bibirnya."Aku butuh bantuanmu," katanya pelan. "Aku ingin memastikan Noah kembali ke sisiku. Jasmine harus tahu tempatnya."”Tenang saja, apapun yang kamu inginkan akan ku lakukan sayang. Akan kususun rencana se baik mungkin.” Suara di seberang memberi jawaban yang membuat Zora semakin puas.Malam

    Huling Na-update : 2025-02-28
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   213.Batas Antara Kepedulian dan Kebingungan

    Jasmine duduk di dalam mobil bersama Pram, kedua tangannya mengepal erat di pangkuannya. Napasnya tersengal, bukan hanya karena kecemasan tentang kondisi neneknya, tetapi juga karena kekacauan yang baru saja terjadi di acara kantor."Kau baik-baik saja?" tanya Pram, melirik ke arah Jasmine yang masih diam sejak mereka keluar dari gedung.Jasmine mengangguk, meski Pram tahu itu hanya jawaban formal."Kau tidak harus menahan diri, Jasmine. Jika ingin menangis, menangislah."Jasmine menggigit bibirnya. Ia bukan tipe orang yang mudah menangis di depan orang lain. Tetapi kali ini, semuanya terasa begitu berat."Aku hanya ingin segera sampai di rumah sakit," gumamnya akhirnya.Pram mengangguk dan mempercepat laju mobil.Di Rumah SakitBegitu tiba di rumah sakit, Jasmine langsung berlari ke meja resepsionis."Nenek Cahaya... bagaimana keadaannya?" tanyanya dengan napas memburu.Perawat yang bertugas melihat data pasien sebelum menjawab. "Beliau masih di ICU. Dokter sudah menunggu keluarga un

    Huling Na-update : 2025-02-28
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   214. Batas yang Semakin Samar

    Jasmine duduk di depan ruang ICU, kedua tangannya saling menggenggam erat di pangkuannya. Matanya sembab, tetapi tak ada air mata lagi yang bisa ia keluarkan. Perasaannya kosong.Di dalam ruangan itu, Nenek Cahaya masih berjuang bertahan hidup. Tubuh rentanya terhubung dengan berbagai alat medis, dan setiap suara monitor yang berbunyi hanya semakin mempertegas betapa tipisnya batas antara hidup dan mati.Pram duduk di sampingnya, diam, tetapi tetap memberikan kehadiran yang menenangkan. Ia tahu Jasmine sedang berada di titik terberatnya."Kau ingin minum sesuatu?" tanyanya akhirnya, berusaha mencairkan suasana.Jasmine menggeleng. "Aku tidak butuh apa pun sekarang, Pram."Pram menghela napas dan menepuk pundaknya perlahan. "Kalau begitu, aku akan tetap di sini."Jasmine menoleh, menatap sahabatnya dengan mata yang masih basah. "Terima kasih karena selalu ada.

    Huling Na-update : 2025-03-01
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   215. Kehilangan yang Terlalu Besar

    Suara monitor di ruang ICU yang sebelumnya berdetak stabil kini berubah menjadi nada panjang yang menusuk telinga. Lampu indikator merah berkedip, dan suara panik para perawat yang bergegas ke dalam ruangan membuat Jasmine membeku di tempat."Nenek...?" Suaranya bergetar, matanya melebar penuh ketakutan.Dokter segera datang, memberi instruksi cepat kepada tim medis. Namun, di dalam hati kecilnya, Jasmine tahu. ia tahu segalanya sudah terlambat.Dari balik kaca ICU, ia melihat tubuh Nenek Cahaya yang terbaring diam. Tubuh renta itu tak lagi bergerak, wajahnya yang damai seolah telah pergi ke tempat yang lebih baik."Nenek!" Jasmine berlari masuk, tetapi seorang perawat segera menahannya."Maaf, Nona Jasmine... Beliau sudah pergi." Dunia Jasmine seakan berhenti.Dadanya terasa sesak, nafasnya tersengal, tetapi tidak ada air mata yang langsung jatuh. Ia terlalu syok. Terlalu hancur untuk bisa merasakan sakitnya kehilangan.Pram berdiri di belakangnya, wajahnya tegang melihat Jasmine yan

    Huling Na-update : 2025-03-02
  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   216. Menata Hati yang Hancur

    Suasana pemakaman dipenuhi isak tangis pelan dan doa-doa yang dipanjatkan. Jasmine berdiri di depan pusara Nenek Cahaya, tubuhnya lemah tetapi tetap berusaha tegak. Matanya sembab, wajahnya pucat, tetapi ia tidak menangis lagi. Tidak ada air mata yang tersisa.Orang-orang yang hadir perlahan mulai meninggalkan area pemakaman, meninggalkan Jasmine yang masih berdiri diam di tempat. Hanya Pram yang tetap berada di sampingnya, memberikan kehangatan tanpa kata-kata.Angin sore berembus lembut, membawa suara-suara samar dari dedaunan yang berguguran. Jasmine menghela napas panjang, mencoba menguatkan dirinya sendiri."Aku harus kuat, Nek..." bisiknya pelan, meskipun ia tahu hatinya masih belum siap menerima kenyataan ini.Pram menoleh ke arahnya. "Kita pulang sekarang?"Jasmine tidak langsung menjawab. Ia masih menatap nisan itu lama, seolah berharap neneknya bisa kembali memberinya nasihat seperti dulu.Akhirnya, ia mengangguk pelan. "Ya, kita pulang."Jasmine yang Berusaha Bangkit Beberap

    Huling Na-update : 2025-03-02

Pinakabagong kabanata

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   335. Pelarian Terakhir dan Gerbang Konspirasi

    Sore harinya, sebuah konferensi pers dilakukan oleh Jasmine secara langsung dari kantor pusat Project Axis. Disiarkan secara global, jutaan orang menyaksikan saat Jasmine berdiri dengan latar belakang simbol Jorse dan Project Axis bersatu.“Beberapa orang bilang kami nekat. Bahwa kami bermain dengan kekuatan yang terlalu besar. Tapi hari ini, kami katakan: dunia tidak lagi milik mereka yang menyembunyikan kekuatan dalam bayangan.”Ia mengangkat dokumen resmi dari Mahkamah Internasional.“Surat penahanan Leonhart Vasmer telah disahkan. Dan kami, Project Axis, akan bekerja sama dengan semua negara yang berani berkata ‘cukup.’ Ini adalah awal baru.”Media berebut bertanya. Jasmine menjawab satu per satu dengan ketenangan dan presisi. Namun satu pertanyaan dari wartawan Eresia membuatnya diam sejenak:“Apakah Anda siap menghadapi ancaman terakhir dari jaringan yang kini terpojok?”Jasmine menatap l

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   334. Gerakan yang Menyalakan Dunia

    Sore harinya, Jasmine dan tim hukum membuka sistem cadangan itu. Dengan bantuan ahli digital forensik, dana sebesar 1,7 miliar dolar muncul dalam 13 akun berbeda di bawah nama entitas tak dikenal.“Ini cukup untuk membiayai Project Axis selama dua dekade penuh,” ujar Evan dengan nada kagum.Jasmine menatap layar dengan tenang. “Ayah tidak hanya meninggalkan warisan. Dia meninggalkan senjata terakhir.”Kiara menambahkan, “Dengan ini, kita bisa memperkuat keamanan digital, memberi perlindungan untuk saksi, dan memperluas koalisi.”“Dan kita lakukan itu malam ini,” ucap Jasmine.Sementara itu, di Zurich, Leonhart mendapat kabar bahwa seluruh asetnya telah dibekukan. Lebih buruk lagi, satu per satu mitra bisnis lamanya mulai menawarkan kerja sama kepada Project Axis.“Ini pengkhianatan,” geram Leonhart sambil meremukkan gelas di tangannya.Klemens menjawab datar. “Ini... kelangsungan hidup.”Leonhart bangkit dari kursi. “Kalau begitu, aku harus mencari jalan keluar sebelum semuanya hilang

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   333. Saksi dari Masa Lalu

    “Aku tidak menyangka mereka akan bergerak secepat ini,” kata Evan, melihat daftar partisipan yang terus bertambah.Jasmine menjawab, “Dunia sudah lelah dijajah oleh sistem yang tak terlihat. Kita hanya menyalakan lentera. Mereka yang lain... membawa obor.”Tapi seperti angin sebelum badai, keheningan tidak bertahan lama. Di sore yang dingin, sebuah ledakan kecil terjadi di salah satu gudang data Project Axis di pinggiran Lioren. Tidak ada korban, tapi jelas... ini bukan kecelakaan.“Pesan dari jaringan lama,” ujar Kiara sambil menunjukkan hasil investigasi awal. “Mereka mulai menargetkan infrastruktur. Mereka tidak bisa menghentikanmu secara hukum, jadi mereka serang fondasinya.”Jasmine menatap puing-puing digital dari rekaman drone. Wajahnya tak bergeming.“Kalau begitu... kita pindahkan data ke server awan global, dengan backup di enam negara berbeda. Kita jangan beri mereka kesempatan kedua.”Noah masuk dengan wajah serius. “Dan aku baru dapat laporan. Ada tiga pria tak dikenal ya

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   332. Jalan Menuju Meja Keadilan

    Fajar menyingsing perlahan di langit Avenhurst, tapi hari itu bukan awal biasa. Di ruang tengah kediaman perlindungan tinggi tempat Jasmine ditampung, belasan layar digital menyala serempak. Wajah-wajah dari berbagai penjuru dunia muncul melalui jaringan video terenkripsi—pengacara HAM internasional, jaksa dari Eresia dan Valmora, perwakilan Interpol, serta penasihat hukum dari Mahkamah Internasional.Jasmine duduk di kursi utama. Ia mengenakan setelan hitam dengan rambut dikuncir rapi. Di sampingnya, Kiara dan Evan menatap layar dengan mata yang tak berkedip.“Langkah ini tidak hanya historis,” ujar Kiara, “tapi juga berisiko tinggi. Begitu nama Leonhart diajukan ke Mahkamah Internasional, ia akan diperlakukan sebagai penjahat kelas berat. Dan itu bisa memicu tindakan terakhir dari jaringannya.”Jasmine mengangguk. “Aku tahu. Tapi kita tidak lagi bicara tentang pencucian uang atau sabotase korporat. Kita bicara tentang konspirasi pembunuhan, pelanggaran HAM, dan ancaman terhadap stab

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   331. Video Call Pertama antara Jasmine dan Aline

    Sementara itu, Jasmine dan Noah kembali ke hotel mereka setelah menghadiri resepsi diplomatik kecil yang digelar di Konsulat Lioren. Jasmine merasa kelelahan, namun damai. Dunia tampaknya menyambut pidatonya dengan antusias. Belasan negara telah menyatakan niat bergabung dalam Koalisi Anti-Korupsi Korporat Dunia.Namun di lobi hotel, salah satu staf keamanan mendekati mereka.“Maaf, Ibu Jasmine. Mobil pengawal Anda terlihat mengalami kerusakan. Kami menyarankan Anda untuk naik kendaraan cadangan yang sudah disiapkan.”Kiara, yang datang bersama dari belakang, menyipitkan mata. “Mobil rusak? Tapi tadi pagi sudah dicek.”Noah langsung tanggap. “Tunda. Kita tetap di sini sampai tim teknis kita periksa langsung.”Sementara staf itu berlalu, Jasmine berbisik, “Perasaanmu juga tidak enak?”Noah mengangguk. “Sangat.”Tiga puluh menit kemudian, laporan datang. Salah satu baut rem ken

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   330. Serangan Balik dalam Gelap

    Jasmine berdiri. Langkahnya mantap menuju podium. Cahaya lampu menyorot wajahnya, dan ribuan mata tertuju padanya.Ia membuka pidatonya dengan suara yang tenang tapi tegas.“Terima kasih atas kesempatan ini. Nama saya Jasmine Jorse. Hari ini, saya tidak hanya berbicara sebagai pemimpin sebuah perusahaan, tapi sebagai saksi dari bagaimana sistem keuangan yang tidak terawasi bisa menghancurkan keluarga, kepercayaan, dan masa depan.”Ia berhenti sejenak. Tatapannya menyapu seluruh ruangan.“Saya lahir dari darah seorang industrialis yang jujur dan seorang ibu yang mencintai keadilan. Mereka dibunuh, bukan oleh peluru, tapi oleh sistem yang membiarkan korupsi tumbuh di balik nama-nama besar.”Hening. Beberapa orang mulai menegakkan badan.“Selama puluhan tahun, banyak dari kita menutup mata atas praktik-praktik keuangan gelap yang dikemas dalam bahasa legal. Kita memberi ruang bagi orang seperti Leonhart Vasmer dan

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   329. Panggung Dunia dan Ucapan yang Mengguncang

    “Jas... Ada seseorang dari dalam Levara Group mengirimkan pesan rahasia.”Jasmine berdiri. “Siapa?”Kiara menyerahkan sebuah flashdisk dan dokumen cetak.“Namanya tidak disebut, tapi tanda tangannya mencocok dengan seorang analis senior bernama Aline Köhler. Dia dikabarkan sudah lama tidak muncul di media, dan ternyata... dia menyimpan dokumen internal.”Jasmine membuka file pertama di layar laptop. Di sana, terdapat ratusan halaman laporan transfer dana fiktif, rekaman rapat tertutup yang memperlihatkan Leonhart menyuruh stafnya menekan media, dan yang paling mencengangkan: dokumen strategi hukum menyerang Jasmine, tertanggal sebulan sebelum gugatan didaftarkan.“Aline memberikan semua ini?” bisik Jasmine, nyaris tak percaya.Kiara mengangguk. “Dia bilang dalam pesannya: ‘Saya tidak bisa melawan langsung. Tapi saya percaya kamu bisa.’”Jasmine memandang laya

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   328. Suara yang Akan Mengguncang Dunia

    Sore hari, Jasmine menerima kabar bahwa Levara Group secara resmi mendaftarkan gugatan perdata ke Pengadilan Komersial Internasional Avenhurst.“Gugatan ini tidak berdasar,” ujar Kiara. “Tapi tetap harus kita jawab.”Jasmine membaca dokumen gugatan. Tuduhannya kejam: penyalahgunaan informasi pribadi, sabotase ekonomi, dan pencemaran nama baik.“Dia menyerang dari jalur hukum karena sudah kalah di jalur fakta,” ucap Jasmine pelan. “Tapi kita tidak boleh gegabah. Kita jawab elegan. Kita buktikan kebenaran bisa berjalan lurus tanpa harus menabrak.”Malam hari, setelah hari yang panjang dan rapat yang tak ada habisnya, Jasmine akhirnya kembali ke kamar hotel tempat ia menginap bersama Noah. Penerangan temaram, lampu-lampu kota Eresia berkelap-kelip seperti bintang-bintang kecil dari balik jendela kaca.Noah sudah menunggunya. Ia duduk di sofa dengan mengenakan kaus gelap dan celana santai, rambutnya sedikit acak.“Kau terlihat seperti ratu perang yang baru pulang dari medan tempur,” gumam

  • Menjadi Ibu Pengganti untuk Anak CEO   327. Sekutu dan Musuh yang Tersisa

    Tangannya bergetar.“Noah,” bisiknya saat pria itu menghampiri.“Ada apa?”Jasmine menyodorkan dokumen itu dengan mata basah. “Mereka… mereka tidak hanya berkhianat. Mereka membunuh.”Sesi kedua sidang dibuka dengan panggilan terhadap saksi ahli forensik kendaraan. Ia menjelaskan bahwa tingkat kerusakan sistem rem tidak mungkin terjadi karena usia atau kelalaian servis. Ia menunjukkan simulasi digital yang menunjukkan titik-titik sabotase.Hakim terlihat terguncang. Lucas mulai gelisah. Ia mencoba berdiskusi dengan pengacaranya, tapi mikrofon ruang sidang menangkap ucapannya:“Aku bilang hentikan semua jejak itu. Kenapa masih ada yang muncul?”Sorotan kamera langsung diarahkan ke wajahnya. Raut panik dan kemarahan membuatnya tak lagi mampu menyembunyikan kecemasan.Jaksa Norell lalu berdiri dengan bukti tambahan.“Yang Mulia, kami memohon agar Lucas Greif ditahan tanpa syarat selama penyelidikan. Bukti menunjukkan adanya potensi penghilangan jejak, tekanan terhadap saksi, dan keterlib

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status