Share

Part 113. Batalnya Perjodohan

Dua perempuan itu berbincang hangat untuk waktu yang cukup lama. Pun dengan Dua orang laki-laki yang berperan sebagai kepala dalam keluarga mereka. Keduanya terkadang ikut nimbrung pada tema yang tengah dibahas. Mereka terlihat sangat dekat.

Jam dinding setinggi dada orang dewasa, yang berdiri kokoh di sudut ruangan berdentang kencang sebanyak sembilan kali. Pertanda waktu menunjukkan pukul sembilan malam. Tak terasa, satu jam sudah mereka berbincang ria, hingga hampir melupakan tujuan mereka datang ke sini. Hingga akhirnya, Pak Salim menyenggol pelan bahu sang istri mengisyaratkan agar segera membicarakan tujuan utama.

Ibu Melia menatap sang suami yang duduk di sampingnya. Wajah yang semula ceria seketika berubah cemas. Perempuan itu berharap sang suami lah yang akan mewakilinya berbicara.

Pak Salim hanya bergeming. Sengaja ia tidak menoleh pada istrinya, melainkan menatap pada suami istri yang duduk di hadapannya dengan senyum seramah mungkin. Lelaki itu sengaja membiarkan istr
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status