Share

Part 117. Ingin Segera Bersama

"Baiklah, setelah kesibukan pernikahan Fikri besok, aku akan membawa keluargaku pada orang tuamu. Terima kasih sudah memberikan jawaban yang begitu memuaskan."

Bibir manisnya melengkungkan senyum. seolah tengah menggambarkan kebahagiaan yang tengah memenuhi sudut hatinya.

"Aku berjanji! Tak akan membuatmu menangis karena sebuah kesetiaan yang tercampakkan. Selain ...." ucapannya terjeda. Tatapan matanya berubah getir.

"Selain?" Aku mengulangi kalimatnya yang menggantung. Mataku menatap penuh tanya.

"Selain—selain kau yang melakukannya lebih dulu." Lanjut Bang Amar.

Dapat kutebak. Ternyata itu yang membuatnya Getir.

"Apa kelihatannya aku akan melakukan hal demikian?" tanyaku dengan alis terangkat.

"Bu …." Ucapannya terhenti, karena telunjukku mendarat di bibirnya.

"Tak perlu menjawabnya! Aku cukup tahu diri." ucapku datar, seraya melepas tangannya dari pipiku.

Bang Amar membuang napas kasar. Wajahnya berpaling ke luar jendela. Sesaat kemudian kembali menoleh ke arahku. Senyum
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status