Share

BAB 26

Author: fitosyin
last update Last Updated: 2021-11-02 11:13:34

Sara meregangkan jemari kakinya yang terasa kebas setelah terikat berjam-jam. Ia menyisir kamar perawatan tempatnya, Nenek juga Juna dirawat, mencari keberadaan Aruna. Dua jam lalu, Aruna minta ijin keluar sebentar untuk berbicara dengan dokter kandungannya. Tapi hingga sekarang, anak itu belum juga kembali. Rasa was-was mulai menjalari Sara. Namun tak begitu lama, karena detik itu pula pintu bergeser memperlihatkan Aruna yang masih sama pucat seperti sebelumnya.

 “Bibi, sudah bangun?” Aruna berlari kecil menghampiri Sara, 

 “Aku tak begitu mudah tidur di tempat asing, berbeda dengan paman dan Nenekmu. Lihat, mereka seperti batu.”

 Aruna mengikuti pandangan Sara. Juna dan Nenek kini tidur pulas seperti bayi.

 “Bibi, apa yang kulakukan salah?”

 Sara tak segera menjawab, ia merapikan rambut Aruna dengan jemarinya, “Sekarang bukan saatnya memilah antara benar atau salah, tanyakan pada hatim
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Menikahi Pangeran Es    BAB 27

    Musik instrumental mengalun indah, menemani sore Aruna yang saat ini tengah duduk di taman belakang rumah. Aruna sekarang sering memutar musik-musik yang menenangkan, selain bagus untuk perkembangan janinnya juga untuk mendamaikan perasaannya sendiri.“Water Lily.”Aruna menoleh ke arah suara dan menemukan Haris berdiri di ambang pintu bersama Juna. Haris membungkuk hormat sebelum berjalan mendekat. Juna tak mencegah namun ia juga tak beranjak dari tempatnya, tetap mengawasi apa yang akan dilakukan orang Damar pada keponakannya.“Pak Haris?”Haris tersenyum tanpa perlu menunggu dipersilahkan, ia sudah duduk di samping Aruna.“Ketika mengandung Damar, Mbak Sasmita juga senang mendengarkan Water Lily. Musik bagus untuk perkembangan janin.”Haris berdeham melihat keterkejutan di wajah Aruna. Keputusannya telah bulat. Ia akan mengembalikan jantung kediaman Daniswara, meski itu art

    Last Updated : 2021-11-03
  • Menikahi Pangeran Es    BAB 28

    Damar mengemudikan mobilnya dengan bar-bar setelah Kanita menghubunginya. Dennis sadar. Akhirnya pria itu bangun juga. Berjuta pertanyaan sudah Damar kumpulkan dan ia urutkan dalam hati. Semakin hari, Damar semakin menyadari ia tak pantas menanggung beban ini sendirian. Ia harus membuat ayahnya juga ikut menanggungnya. Damar mendesis kesal ketika lampu merah menghadang jalannya. Ia mengetuk-ngetuk jemarinya tak sabar di atas kemudi.Dering ponsel membuat Damar terkesiap, lagi-lagi ia dibuat terkejut ketika nama 'First Love' muncul di layar. Pikiran buruk melintas tanpa permisi dalam kepalanya, Damar takut terjadi sesuatu pada Aruna.“Damar,” sapa Aruna pelan, terdengar ragu-ragu memanggil namanya.“Ada apa Runa, apa terjadi sesuatu padamu?”Terdengar helaan nafas berat, “Tidak, aku-aku hanya ingin menghubungimu.”Seringaian menghiasi wajah lelah Damar. Otaknya sangat pintar dan cepat tanggap memahami situasi. Sekarang sudah pukul tujuh le

    Last Updated : 2021-11-04
  • Menikahi Pangeran Es    TARA'S STORY

    Benar-salah, semua itu hanya masalah kata. Bagi seseorang kebenaran namun bagi orang lain bisa jadi kesalahan. Hal yang dianggap benar di suatu tempat bisa saja salah di tempat lain. Maka pantaskah seseorang dinyatakan bersalah tanpa melihat latar belakang ia mengambil keputusan yang bagi umum ‘salah’? Mungkin saja baginya, apa yang ia pilih dan ia lakukan adalah hal benar untuknya. Mungkin itu adalah pilihan satu-satunya yang ia miliki untuk tetap bertahan, atau sesungguhnya sejak kecil hanya ‘kesalahan’ itu yang telah ditanamkan dalam dirinya, dari lingkungan tempatnya tumbuh dan berkembang ia mempelajari nilai-nilai itu. Jadi mungkin saja yang bersalah di sini adalah masyarakat itu sendiri. Karena masyarakat-lah yang mengajarkan pemikiran ‘salah’ itu padanya, membuat ia tak tahu apa yang ‘benar’ yang seharusnya ia lakukanLalu, sebenarnya siapakah yang pantas disalahkan?YYYAnak itu merangkak menggapai-gapai ka

    Last Updated : 2021-11-05
  • Menikahi Pangeran Es    Kisah Kirani dan Genta Dimulai

    Relativitas. Bagi orang lain mungkin menarik tapi belum tentu bagi sebagian yang lain. Sama halnya dengan sepatu yang sekarang bertengger apik di atas display. Liana, Kepala Divisi Desain berkeras menyatakan desain sepatunya akan menjadi hits musim ini. Dengan hiasan pita-pita di tumit serta desain rumit di bagian depan akan membuat sepatu itu berbeda dibandingkan sepatu dari merk lainnya.Berbeda dengan Hera, sang Ketua Tim Pemasaran. Perempuan dengan rambut ikal sebahu hasil salon kecantikan ternama itu tetap pada pendapatnya bahwa sepatu yang Liana presentasikan tak akan laku di pasaran. Sepatu itu terlalu memakan biaya, membuat harga nya tinggi sehingga hanya segelintir orang yang akan membelinya mengingat ekonomi global tengah krisis.“Lebih baik singkirkan desain kekanak-kanakanmu, tampilkan yang lebih realistis,” tandas Hera tak pelak membuat muka Liana pucat pasi.Kirani mengerut di kursinya. Gadis itu tak begitu mengerti apa yang orang-orang tadi perdebatkan, jelas karena Kir

    Last Updated : 2023-10-29
  • Menikahi Pangeran Es    Hampir Bertemu Kembali

    Lantai tiga yang menjadi markas tim pemasaran QTy Shoes pagi itu lebih ramai dari biasanya. Seluruh anggota tim berkumpul menjadi satu di meja pantry memperbincangkan berita terbaru, QTy Shoes akhirnya mendapatkan brand ambassador yang baru untuk musim gugur tahun ini.“Jangan biarkan ia kecewa, terakhir Handy Shoes membuatnya murka dan sejak saat itu ia tak pernah menggunakan produk lokal lagi hingga ia memilih Qty,” jelas Hera.“Kudengar ia sangat perfeksionis. Apa tidak sebaiknya kita pertimbangkan artis yang lain saja?” usul Tania , perempuan yang hari ini kacamatanya berwarna merah muda.Hera dan beberapa karyawan lain menggeleng tak setuju, dan Bernandy asissten Hera menambahkan,“Mungkin akan sulit menghadapi artis sepertinya, tapi ini kesempatan yang bagus. Setelah rumor yang menimpanya dua tahun lalu, dan setelah ia kembali dari luar negeri, karirnya sekarang kembali cemerlang setelah bermain di drama See The Sky. Seluruh pasang mata di Asia Tenggara tengah memerhatikannya, s

    Last Updated : 2023-10-30
  • Menikahi Pangeran Es    Menjadi Orang Asing

    Suasana D’Light café petang itu lebih ramai dibanding sebelumnya, bagaimana tidak satu angkatan Sekolah Menengah Pelita tengah berkumpul di sana. Dalam kartu identitas, usia mereka memang dituliskan telah berkepala dua, tapi lihatlah tingkah mereka kini jauh dari kata dewasa. Bertemu dengan teman semasa remaja tanpa sadar membuat mereka kembali bertingkah seperti anak belasan tahun, tanpa malu saling ejek disertai teriakan heboh membuat setiap ibu hamil yang mendengar dapat melahirkan kapan saja.“Kirani, apa kamu tidak ingin seperti kami?” Jamal, pria berambut klimis yang duduk di seberang Kirani tiba-tiba melemparkan pertanyaan yang membuat Kirani berhenti tertawa.“A-apa maksudmu?” Kirani balik bertanya, pura-pura tak mengerti kemana arah pertanyaan Jamal.“Hei… jangan pura-pura tidak mengerti, sampai kapan kamu mau membiarkan Jevyan menunggu?”Kirani terdiam dan melirik Jevyan yang tengah berbincang di meja bar dengan Damian, mantan ketua tim basket putra. Kirani tak buta pada per

    Last Updated : 2023-10-31
  • Menikahi Pangeran Es    Tidak Ada yang Berubah

    Kirani menatap menembus jendela kaca mobil, memerhatikan tetesan air hujan yang membasahi kaca. Malam ini, titik-titik air hujan nampak lebih menarik dibandingkan pria yang duduk di balik kursi pengemudi. Setelah mengetahui Genta Adikara telah kembali dari studinya di luar negeri, Kirani sempat membayangkan adegan-adegan pertemuan mereka. Tapi diantara sekian banyak gambaran yang Kirani reka, tak pernah Kirani membayangkan Genta akan bersikap seakan-akan mereka orang asing yang pertama kali bertemu.Lama tidak bertemuJantungnya seperti akan melompat dari tempatnya ketika melihat Genta Adikara berdiri hanya beberapa langkah di depannya. Kirani juga yakin, selama sepersekian detik pria itu melihatnya. Tapi kalimat selanjutnya membuat Kirani mengerutkan kening heran, sapaan itu bukan Genta berikan untuknya melainkan Jevyan.“Kapan kamu pulang dari Hokaido?” Genta memecah keheningan ketika mereka tiba di lampu merah.“Minggu lalu,”jawab Jevyan singkat, wajahnya ditekuk seribu sejak memas

    Last Updated : 2023-12-19
  • Menikahi Pangeran Es    Cinta Pertama Kirani

    “Aku mencintai Kirani,” tegas Jevyan.“Jevyan, apa kamu sadar apa yang baru kamu katakan?” tanya Genta, urat-urat di pelipisnya bermunculan bahkan telinganya kini memerah menahan amarah.“Sepenuhnya aku sadar atas apa yang aku katakan. Aku mencintai Kirani, sejak dulu hingga kini, dan aku mohon, kamu jangan ikut campur.”Jevyan menaruh kaleng bir ke atas meja, ia menegakan duduknya dan mencoba tak menatap langsung mata Genta, bagaimanapun aura Genta cukup memperngaruhi nyalinya sekarang.“Aku tak akan ikut campur jika ini tak ada kaitannya dengan adikku. Ingat kau dan Serena—““Aku tahu, aku akan segera menyelesaikan semuanya dengan Serena.” Tandas Jevyan, “Kau berhak menyebutku brengsek, tapi sejak awal aku tak pernah menginginkan perjodohan ini, juga Serena. Kau juga tahu itu. Selain itu, saat meninggalkan negeri ini aku sangat menyesal telah melepaskan Kirani, dan kali ini aku tak akan mengulangi kesalahan yang sama.”Genta mengurut cuping hidungnya, memang mudah jika semua sesuai

    Last Updated : 2023-12-19

Latest chapter

  • Menikahi Pangeran Es    Will You Marry Me?

    Kirani menatap tangan kiri Genta yang dibungkus perban. Untunglah masih ada salep otot milik Hilma, sehingga dapat sedikit meredakan sakit di tangan Genta. Selama membalut tangan Genta, Kirani tak henti menggumamkan kata maaf dan ditanggapi pria itu dengan delikan tajam.“Apa sebaiknya tak ke rumah sakit?” Tanya Kirani.Genta menatap lekat Kirani, pertanyaan Kirani sama seperti yang gadis itu tanyakan dua tahun lalu ketika ia berkelahi dengan Taracandra. Kalau diingat-ingat Kirani selalu ada untuknya, berbuat baik padanya tak peduli sekasar apapun perlakuan Genta padanya.“Kau ingin aku muncul di berita besok pagi dengan Judul : Genta Adikara, cedera terjepit pintu pagar setelah makan malamnya bersama seorang gadis gagal. Silahkan saja, dan kalau itu terjadi aku tak akan membiarkanmu kabur. Kau harus bertanggungjawab!” Ancam Genta diikuti lengkingan anjing tetangga.“Cih! Salahmu sendiri tiba-tiba muncul dari semak-semak.”“Siapa yang bilang dari semak-semak? Kau tak melihat Rossie?”

  • Menikahi Pangeran Es    Pencarian

    Sekuat tenaga Kirani berusaha menepis cengkraman Genta di lengannya, Kirani menatap nanar pria itu. Siapa dirinya hingga berani ikut campur begitu dalam di hidup Kirani? Akhirnya usaha Kirani membuahkan hasil, cengkeraman Genta terlepas, dan Kirani berlari keluar.Genta mengendarai mobil dengan kecepatan terendah yang pernah ia lakukan, karena Genta harus mencari keberadaan Kirani sekarang. Genta yakin gadis itu tak mungkin segera pulang ke rumah, pilihan itu terlalu mudah. Kemungkinan besar Kirani sedang menenangkan diri di suatu tempat, dan Genta tak tahu tempat itu. Selama ini, gadis itu yang selalu mendatanginya. Sehingga Genta tak pernah tahu tempat-tempat yang sering Kirani kunjungi selain rumahnya.Genta mencoba menghubungi ponsel Kirani, dan sekali lagi ia hanya mendengar suara mesin operator. Mata pria itu memicing ketika melihat siluet seorang gadis yang mirip Kirani tengah berjalan cepat di deretan pertokoan, kepala gadis itu menunduk melihat ponsel di tangan. Genta segera

  • Menikahi Pangeran Es    Rencana Terselubung

    Petang menjelang. Kirani berdiri di halaman rumah menunggu Genta menjemputnya. Hilma dan Gamma sedang menginap di rumah teman mereka, sehingga Kirani bosan sendirian di rumah dan memilih menunggu di luar menikmati udara malam musim panas. Sembari menunggu, Kirani membuka internet melawan rasa takutnya sendiri mencari berita tentang rumor pernikahan Genta Adikara.Pantas saja Tania kehilangan semangatnya tadi pagi. Gadis itu tentu sama terkejutnya dengan Kirani ketika membuka laman internet, trending topic dipenuhi berita pernikahan Genta. Bahkan tak sedikit laman yang menambahkan foto-foto pria itu ketika memasuki toko perhiasan dari berbagai sudut. Statement dari salah seorang pegawai toko perhiasan yang menjadi acuan aktor itu datang untuk membeli sepasang cincin memperkuat isi berita.Kirani terus membuka halaman yang baru hingga tak menyadari Genta telah berdiri di dekatnya. Pria itu mengintip apa yang tengah Kirani lihat melalui ponsel dan tersenyum sendiri setelah mengetahuinya.

  • Menikahi Pangeran Es    Ajakan

    “Selamat pagi.”Sapa Tania dan Kirani bersamaan.Semua orang di ruang tim pemasaran menatap heran keduanya. Selain karena kedatangan mereka, Tania dan Kirani juga mengucapkan selamat pagi dengan nada yang sama persis, lemas dan tak bertenaga.“Apa yang terjadi pada mereka?” tanya salah satu karyawan.“Tania sedih karena idolanya akan menikah. Tapi Kirani, entahlah” jelas Melani, teman dekat Tania.Baik Melani maupun staff yang lain menggelengkan kepala heran pada Tania lalu kembali pada pekerjaan mereka masing-masing. Beberapa saat kemudian, Hera keluar dari ruangannya. Ia menaruh dua paper bag di atas meja Tania.“Antarkan ini ke apartemen Genta Adikara”Tania mendelik kaget, ia melihat sekitar dan menjatuhkan pilihan pada Kirani yang sedang merapikan berkas di filling cabinet.“Berikan ini pada Genta Adikara!” Perintah Tania dan tak menunggu jawaban Kirani, Tania bergegas ke kamar kecil.“Ia menangis lagi.”Keluh Melani.***Kirani berjalan gontai setelah keluar dari lift. Kepalanya t

  • Menikahi Pangeran Es    Toto-Chan dan Cincin

    “Kirani, sahabat terbaikku. Saat membaca surat ini, apa yang sedang kau lakukan? Tunggu. Aku akan menebaknya. Kau sedang makan kaki ayam sendirian, bukan? Lihat, kau tersenyum, tebakanku benar! Karena aku mengenalmu dengan saaangat baik.Seandainya aku dapat menemanimu menghabiskan kaki ayam dan minum bir, tentu menyenangkan. Sayang sekali, kesempatan itu telah lama berlalu. Kesempatan yang sama tak akan datang lagi. Tapi, mungkin nanti. Kita lihat saja.Kirani, mewakili ibuku aku minta maaf atas apa yang telah ia katakan malam itu. Tidak-tidak, yang benar adalah untuk semua penderitaan yang harus kau lalui selama ini karena perbuatan ibuku, maafkan kami.Aku menyesal, aku terlambat mengetahui semua perlakuan ibuku. Aku tak tahu kalau ibu yang memintamu pergi dari desa, aku juga tak tahu kalau ibu yang menyebar isu buruk mengenai keluargamu. Kumohon meski aku tahu berat untukmu, suatu saat semoga kau dapat memaafkan ibuku.Aku ingin kau mengerti, ibuku sebenarnya perempuan yang kesepi

  • Menikahi Pangeran Es    Pertemuan Terakhir

    Ketika menyusuri lorong menuju ruang tim pemasaran, seseorang memanggil Kirani membuat gadis itu berhenti berjalan dan berbalik. Ia melihat Tania berlari menghampirinya dengan ponsel di tangan. Kepanikan kentara sekali di wajah Tania, perut Kirani mulas mengingat kemungkinan seniornya itu akan mengeluhkan hasil kerjanya lagi.“Apa yang kau lakukan malam kemarin?” Tanya Tania segera bahkan ketika nafasnya masih tersengal akibat mengejar Kirani dari lantai bawah.Kirani memiringka kepala ke kiri tak mengerti. Tania berjingkat-jingkat tak sabar lalu segera menunjukan gambar di layar ponselnya.“Gadis yang bersama Genta Adikara itu bukan dirimu, kan?” Tuntut Tania sambil menunjukan gambar bagian samping seorang perempuan yang berdiri di sebelah Genta.Tania memang gadis yang jeli. Bahkan Kirani harus berkali-kali melihat baru meyakini bahwa gadis dalam gambar itu dirinya sendiri. Tapi Tania sepertinya cepat sekali mengenali gadis dalam foto itu Kirani.“Bagaimana mungkin kau pergi bersama

  • Menikahi Pangeran Es    Membuka Luka Lama

    Kirani menarik nafas dan menghembuskannya pelan, sepertinya ini sudah saatnya.“Banyak orang menganggap kelahiranku dua puluh dua tahun lalu sebagai bencana. Karena aku lahir dari rahim perempuan kedua. Ibu kandungku meninggal ketika melahirkanku, dokter bilang tekanan darah ibu terlalu tinggi tetapi masyarakat mengatakan ibu terkena karma. Ayah yang mengetahui ibu meninggal, segera mengambilku dari asuhan kakek dan nenek. Karena pilihan ayah, istri pertamanya, bunuh diri.”“Semenjak itu, kakak tiriku membenciku. Tak berselang lama, ayah menikah lagi. Istri kedua ayah teman dekat ibu Jevyan, mereka sama-sama membenciku karena aku menyebabkan adik tiriku kecelakaan saat balita. Sejak saat itu, seluruh desa memanggilku anak pembawa sial. Panggilan itu berbanding terbalik dengan keadaan ekonomi keluarga kami.”“Ayah memenangkan lotere. Benar-benar seperti dalam dongeng, dengan uang hadiah itu ayah membeli sebuah kapal besar untuk menangkap ikan. Satu kapal bertambah menjadi belasan. Pers

  • Menikahi Pangeran Es    Bimbang

    Hingga petang selanjutnya, Genta tak dapat bersikap tenang. Ketika tak memiliki kegiatan ia akan berjalan hilir mudik tanpa tujuan membuat setiap orang yang berpapasan dengannya akan menatap heran pria itu. Seperti kali ini, Genta berjalan keluar masuk setiap ruangan dalam apartemennya mengambil satu barang lalu menaruhnya di tempat lain. Tak berapa lama Genta akan mengambil kembali dan menaruh nya di tempat semula.Genta merasa ia sedang terserang sindrom khawatir berlebihan. Berkat peristiwa di hotel kemarin, bayangan Kirani tak pernah lepas dari ingatannya. Ia takut terjadi hal buruk pada gadis itu, selain itu ada satu hal yang terus menghantui pikirannya sejak kemarin malam. Dan Genta tak dapat menahan diri untuk tak menanyakannya langsung pada Kirani.Dengan langkah cepat Genta menyambar jaket serta kunci mobil, begitu membuka pintu Genta terkejut karena Kirani telah berdiri di sana. Kirani sama terkejutnya dengan Genta karena pintu telah terbuka bahkan ketika ia belum menekan be

  • Menikahi Pangeran Es    Ayah Nemo dan Dory

    Genta duduk menunggu di depan kamar Serena, kedua tangannya bertumpu di atas siku. Sesekali Genta melirik jarum jam, menit-menit terasa berlalu begitu lambat. Kalimat hinaan Julianna untuk Kirani tak henti berdengung di telinga Genta. Genta tak pernah membayangkan Julianna yang biasanya angggun dan elegan sanggup menjatuhkan harga dirinya sendiri, apapun yang terjadi diantara kedua keluarga itu tentu bukan hal biasa.Kirani.Genta menangkupkan kedua tangan menutupi wajahnya. Gadis itu tak menunjukkan ekspresi apapun setelah disiram air. Seakan ia telah sering menerima perlakuan kasar seperti itu. Ada yang salah, tak seharusnya seseorang yang dihina tetap diam dan menerima seakan-akan mereka pantas mendapatkan hinaan itu. Serena keluar dari kamar sendirian, ia lalu menutup pintu di belakangnya perlahan tanpa suara.“Ia sedang membersihkan diri.” Kata Serena sambil mengambil duduk di samping Genta.“Bagaimana keadaannya?”“Entahlah.”Kening Genta berkerut dalam dan Serena melanjutkan de

DMCA.com Protection Status