Share

Kantong Kadever

"Dia meninggal pak!" seru sang detektif dari seberang telepon sana.

Panggilan di loadspeaker sehingga Alan langsung bisa ikut mengomentarinya ," jangan bercanda kamu!" pekik Alan. Pria itu naik pitam mendapati orang yang bisa menjadi saksi justru mati sebelum di interogasi olehnya langsung.

"Baru saja kami temukan dia tewas dengan mulut penuh busa," terang sang detektif.

Hening beberapa detik usai mendengar penerangan sang detektif. Baik Alan maupun Tio sibuk dengan isi pikiran masing-masing.

"Kita sampai di lokasi sebentar lagi. Sampai bertemu di sana," ucap Tio pada sang detektif. Kemudian pria itu mematikan panggilannya.

"Dia di racun ... tapi siapa yang melakukannya," cicit Tio pelan, hampir tidak terdengar. Namun, masih sampai di telinga Alan.

Alan mengusap wajah kasar dengan tangan kananya. Merasa frustasi dengan sikon yang seperti tidak mendukungnya.

"Istighfar bro! Pasti ada cara lain. Pengecekan ulang sidik jari belum keluar hasilnya. Masih ada kesempatan menemukan bukti un
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status