Share

46. Sang Penolong

Juna dan Mei berpamitan pulang saat hari sudah malam.

“Menginaplah, Jun. Kalau kamarmu bisa bicara, dia juga pasti akan bilang kangen ingin kau tempati lagi barang sesaat,” bujuk Opa Tomo.

Juna menepuk-nepuk punggung tangan sang kakek yang masih erat menggenggam tangannya. “Besok ada pekerjaan yang harus Juna selesaikan, Opa,” jawabnya lembut.

“Kau masih saja sibuk bekerja padahal hari pernikahanmu sudah di depan mata? Ambillah cuti dan fokus dengan pernikahanmu.” Opa Tomo geleng-geleng kepala Juna masih saja sesantai itu jelang hari pernikahannya yang sudah tinggal hitungan hari.

“Opa kan tahu, kami tidak menggelarnya secara mewah dan besar-besaran. Dan sudah ada WO yang mengurusnya. Kami terima beres. Makanya Juna punya banyak waktu untuk menyelesaikan pekerjaan, dan Mei bisa rileks dengan dirinya sendiri tanpa pusing mengurusi tetek-bengek pernikahan.”

Utomo tertawa lirih. “Kudengar dari asisten pribadimu, bahkan Meilani enggan memesan gaun pengantin dan pilih menyewa saja? Buk
Indy Shinta

Komen dan klik Vote yaa :)

| 1
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
thor buka hati nya juna tuk maey dn bikin bucin juna k meylani .begitu juga mey buka hati tuk juna .dn bikin pernikahan nya bahagia berdua itu biar opa nya juna tenang ...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status