Share

153. Panjang Umur

“Astaga, arogan sekali pasangan itu,” gumam seorang pramusaji yang tak tega melihat bos mereka harus membereskan kekacauan di sana, diperlakukan semena-mena oleh tamu restoran yang mungkin punya banyak uang tapi miskin akhlak.

“Padahal Bu Bos sudah minta maaf dan memperlakukan mereka dengan baik dan ramah, tapi masih aja dikasarin,” gumam pramusaji yang lain.

Supervisor mereka berdeham. “Bu Bos lagi ngajarin kalian cara memperlakukan pelanggan. Kadang salah bukan di kita, tapi begitulah ... ada saja tipe pelanggan yang semena-mena, tapi jangan dibalas kasar, karena mereka akan bertambah kasar kalau dilawan. Sabar. Itu pelajaran yang harus kalian petik dari Bu Bos,” oceh supervisor yang bernama Mahmud itu.

“Eh, i-iya ..., Mas Mahmud.”

“Balik kerja sana, malah ngerumpi.”

Kedua pramusaji itupun kembali melanjutkan pekerjaan mereka.

Mahmud menghela napas, tega tak tega melihat pemandangan di sana, melihat bosnya melayani pelanggan reseh. Mahmud pun menghampiri meja nomr 15 itu.

“Moh
Indy Shinta

Terima kasih atas support pembaca sekalian. VOTE yang banyak untuk novel ini ya, supaya nongol terus di beranda Good Novel. Happy reading :)

| 2
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (11)
goodnovel comment avatar
miychan
makasih banyak kk author upnya ,,,di tunggu lanjutannya
goodnovel comment avatar
Hanifa Syah
cpt bikin juna nyesel dong thor.. biar bisa tidur ni
goodnovel comment avatar
Hanifa Syah
lanjut thor
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status