Beranda / Romansa / Menikahi Mantan Pacar Teman / 156. Kunjungan Seorang Sahabat

Share

156. Kunjungan Seorang Sahabat

Penulis: Indy Shinta
last update Terakhir Diperbarui: 2022-11-10 10:47:26
Utomo terlihat lesu belakangan ini. Biasanya pria sepuh yang seluruh rambutnya sudah memutih itu aktif melakukan aktivitas fisik rutinnya bersama teman-teman lansia elitnya di padang golf. Namun sejak cucunya mengalami depresi dan harus dirawat di rumah sakit untuk sementara waktu, Utomo jadi kehilangan gairahnya. Dia lebih banyak di rumah, merenung dan merenung. Hal itu rupanya tak luput dari perhatian Daniel Sutomo, teman sesama konglomerat yang tergabung dalam sebuah club golf bersamanya.

Utomo terkejut melihat kedatangan Daniel Sutomo ke rumahnya. Daniel memeluk Utomo seraya menepuk-nepuk pundaknya, seakan sedang berbagi energi positif untuk temannya yang sedang dirundung duka. Daniel sudah mendengar desas-desus tentang masalah kesehatan mental yang bertiup kencang di luar sana mengenai kondisi cucu temannya ini. Dan dia turut prihatin dan berempati kepada Utomo.

“Cucuku, Vincent Alessio, kau tahu dia kan?” ujar Daniel setelah mereka berbasa-basi panjang.

Utomo mengangguk, siapa
Indy Shinta

Terima kasih atas support pembaca-pembaca tersayang. VOTE novel ini ya. Keep enjoy :) Love sekebon buat kalian ....

| Sukai
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (21)
goodnovel comment avatar
SA86
opa danil the best dah
goodnovel comment avatar
SA86
wah...masih nyambung ama nuning.apa kabar vincent udah ada pasangankah dia.
goodnovel comment avatar
rini yusan rianti
yg aneh keviin..awalny tuluus n cintaa banget sm mei, sekarang tiba2 g pedulii sama sekalii ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Menikahi Mantan Pacar Teman   157. Healing Dulu

    Semua orang-orang Sekar sudah dibersihkan dari dalam tubuh Utomo Group dan juga dari dalam organisasi perusahaan Juna, yang tersisa kini tinggallah Anjani. Tetapi Anjani sudah terkurung dalam pengawasan Utomo, setiap gerik-geriknya sudah terbaca jelas oleh tim mata elang keamanan Utomo Group. Utomo pun mencabut perintah pembunuhannya terhadap Anjani. Kini dia mulai mendekati Anjani, memberi perhatian wanita itu layaknya cucu, seperti dulu, seperti saat Anjani pertama kali dibawa oleh Bik Minah ke rumahnya. Utomo berbesar hati memberi ruang bagi Anjani untuk memasuki kehidupannya kembali. Kali ini dengan niat untuk memperbaiki hubungan antar kemanusiaan mereka, dengan hati ikhlas yang lebih tulus, bukan lagi sekadar kasihan dan merasa dirinya lebih superior karena dulu Anjani hanyalah gadis miskin sementara dirinya konglomerat. Bukankah di mata Tuhan semua manusia itu sama? Anjani bukannya tak menyadari perubahan sikap Utomo kepadanya yang kembali hangat dan bersahabat. Anjani memang w

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-10
  • Menikahi Mantan Pacar Teman   158. Memaafkan Itu Mudah, Melupakan Itulah yang Sulit

    Sudah setahun lebih Kevin mencari tahu keberadaan Juna, keberadaannya sangat sulit dilacak. Konon katanya Utomo membawa Juna ke luar negeri untuk menjalani perawatan. Sampai akhirnya Kevin nekat menemui Utomo yang sulit dijangkaunya itu. Bukan hal mudah baginya untuk bisa menemui seorang konglomerat seperti Utomo. Namun Kevin tak pantang menyerah, dan terus mencari celah dan kesempatan agar dapat bertemu dengannya. Hingga sampai jua kesempatannya itu. Kevin pun memohon-mohon kepadanya agar dapat dipertemukan dengan Juna. “Tolonglah, Tuan. Saya harus bertemu dengan Juna. Ada hal yang sangat penting yang ingin saya sampikan kepadanya.” “Katakan saja padaku, nanti kusampaikan padanya.” Kevin menggeleng dan berlutut. “Saya ingin minta maaf kepadanya secara langsung, Tuan. Saya mohon, ... izinkan saya menemuiya,” pinta Kevin penuh harap. Kevin tahu risiko seperti apa jika dirinya sampai membuat pria itu murka. Kevin sadar telah ikut andil dalam kekacauan hidup Juna. Namun dia siap denga

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-10
  • Menikahi Mantan Pacar Teman   159. Bahagiamu, Bahagiaku

    “Jun!” Anna berlari dan memeluk Juna begitu Juna sampai di bandara Soekarno Hatta. “I miss you, Jun. I miss you so much!” bisik Anna yang semakin mengetatkan pelukannya. Juna tersenyum dan menepuk-nepuk pundak Anna yang masih saja memeluknya. Anna memang sangat merindukan Juna yang sudah dua tahun lebih tak bisa ditemuinya secara langsung. Selama ini mereka rutin berkomunikasi lewat telepon dan video call saja. Anna rajin menghubunginya, menanyakan kondisinya, dan memberi dukungan penuh untuk kesembuhan Juna. Lama-lama Juna tersentuh oleh setiap perhatian yang dicurahkan Anna kepadanya. Pelan-pelan pria itupun mulai membuka hatinya untuk Anna dan mulai move on dari Meilani. Utomo dan orangtua Raya yang turut menyambut kedatangan Juna di bandara hari itu saling melempar senyum. Kedua belah pihak keluarga telah merestui hubungan antara Juna dan Anna ke jenjang yang lebih pribadi dan serius. “Sepertinya mereka sudah siap bertunangan,” kata Nyonya Surati, ibunya Anna. “Betul. Usia mere

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-10
  • Menikahi Mantan Pacar Teman   160. Bola Nyasar

    Setelah kembali ke Jakarta, Juna langsung aktif bekerja kembali sebagai wakil direktur pengembangan bisnis Utomo Group, di bawah Anjani. Dia tak masalah memulai kariernya dari bawah lagi. Juna tetap bersemangat bekerja dan fokus meraih prestasi dan menjaga kinerja terbaiknya. Dalam beberapa bulan saja, Juna sudah sanggup menunjukkan kembali taringnya. Utomo bangga melihat perkembangan cucunya. Benar kata Daniel Sutomo, Juna menjadi jauh lebih baik setelah masalah kesehatan mentalnya tertangani. Attitude Juna dalam bekerja juga semakin baik, tak lagi suka menyumpah serapah seenaknya. Juna sekarang lebih memanusiakan manusia, lebih tenang dan sabar. Juna terlalu asyik bekerja sampai-sampai Anna kerap cemburu kepadanya. Juna bahkan sering melupakan jadwal kencan mereka. Tetapi Anna selalu memaafkan dan tak bosan-bosannya pro aktif memulai lebih dulu komunikasi mereka. “Sayang, kamu sudah makan belum?” tanya Anna menjelang siang. “Kalau soal makan jangan tanya deh, An. Apa gunanya Jojon

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-11
  • Menikahi Mantan Pacar Teman   161. Rasa yang Khas di Hati

    “Maaf, Vi lagi senang-senangnya main bola nggak kenal tempat, eh ..., makanan kalian ada yang kena bolanya Vi ya?” Mei merasa tak enak hati karena teledor mengawasi puteranya yangs edang aktif-aktifnya ini. Harusnya dia menyimpan bolanya Vi agar dia tak memainkannya sembarangan di tempat umum seperti ini. Juna berkedip-kedip menatap Mei dan Vi secara bergantian. Pria itu belum sepenuhnya menguasai diri dari keterkejutan atas pertemuan tak terduganya dengan Meilani. Anjani bersedekap dan tersenyum sinis kepada Mei. “Your kid tadi mainan bola terus kena bakul nasi punya kita, terus lihat tuh ... ada beberapa makanan yang tumpah, you kudu gantiin semua ini dengan yang baru,” cecarnya. Juna yang mendengarnya memutar bola mata, “Oh. Come on, Jan ...?” desisnya pelan sambil mendelik kepada Anjani, tak mengira sifat julidnya Mak Lampir ini keluar lagi di saat-saat seperti ini. “Oh-ooh, oke.” Mei mengangguk dan memanggil pramusaji dan meminta mereka untuk menghidangkan menu yang sama seper

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-11
  • Menikahi Mantan Pacar Teman   162. Janda Lebih Menggoda

    Vi bersemangat sekali bermain malam itu di timezone dengan Juna, padahal biasanya kalau sudah jam 8 malam anak itu rewel mengantuk ingin tidur. Tetapi kali ini baterainya Vi seperti tak ada lowbat-lowbatnya. Anak itu masih saja aktif ingin mencoba semua mainan yang ada, dan Juna begitu telaten menemaninya. Bahkan pria itu tampak menikmati kebersamaannya dengan Vi. Hingga jam 9 malam lebih, Mei terpaksa menegur dan mengajak Vi pulang. “No ..., please ... Mami ... again!” Vi jadi menangis karena Mei menghentikan kesenangannya. Anak itupun tantrum, berguling di lantai. “Ih, lantainya kotor loh,” kata Mei dengan membuat-buat ekspresi jijik di wajahnya yang cantik, “mendingan guling-gulingan di kasurnya Vi sendiri, kan bersih nggak ada kuman. Kalau lantai ini kan sudah diinjak-injak orang banyak. Lihat tuh, semua yang datang di sini pakai sandal dan sepatu. Nah, bangun yuk, ... sini gendong Mami aja?” bujuk Mei dengan nada sabar. Juna tertegun mengamati Mei, dia suka sekali mendengar sua

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-11
  • Menikahi Mantan Pacar Teman   163. Real Dinner

    Mereka sampai di rumah Mei sekitar jam 11 malam. Setelah memarkir mobil di carport, Juna menggendong Vi yang tertidur pulas. Sedangkan Mei cepat-cepat membuka kunci rumahnya. “Di mana kamar Vi?” Mei buru-buru melangkah menuju kamarnya, dia dan Vi memang tidur bersama, Mei enggan berpisah kamar dengan anaknya karena dia tinggal sendirian di rumah 2 lantai yang terletak di hook ini. Juna meletakkan Vi di sebuah kasur king size. “Vi tidur sama elu, Mei?” tanyanya sambil mengedarkan pandang ke ruang kamar yang jauh lebih sempit dibanding kamar mereka dulu. Bahkan kamar mandi mereka dulu saja masih lebih luas dari ukuran kamar ini. Kamar Mei bersih dan didominasi warna putih. Meski punya balita tetapi kamar ini tetap tertata rapi. Terdapat beberapa box container besar di sudut kamar, sepertinya tempat mainan-mainan Vi. Juna menghirup udara sebanyk-banyaknya, dia suka sekali wangi ini. Perpaduan wangi bayi dengan parfum Mei. Aroma Mei, ah ... Juna masih mengenalinya dengan sangat baik.

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-11
  • Menikahi Mantan Pacar Teman   164. Kesibukan Pagi Hari

    Setelah makan bersama, Juna membantu Mei mencuci piring, sedangkan Mei membereskan meja dan merapikan kembali perabotan dapur ke tempatnya. Mereka bekerja sama membereskan dapur sampai kembali bersih dan rapi sambil bersenda gurau. Hingga tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 3 pagi. Ternyata sudah 4 jam Juna berada di rumah Mei. Keasyikan sampai lupa waktu. “Wah, gue lupa minta jemput sopir.” “Lu bawa aja mobil gue, habis itu suruh sopir elu balikin ke sini,” sahut Mei memberi solusi. Juna nyengir. “Kirain lu bakal nyuruh gue sekalian nginep aja, Mei? Kan tanggung udah jam segini? Eh, nggak boleh gitu ya?” selorohnya sambil ngarep. “Gila lu, ntar dikirain gue ngumpetin laki orang!” “Eh, sembarangan ... laki orang gimana? Gue kan masih single!” “Single tapi udah disegel sama Anna!” cebik Mei. Juna ingin protes, tapi ... protes bagaimana? Kenyataannya kan memang begitu? Status Juna sudah resmi jadi pacar Anna, bahkan rencana pertunangan sudah mulai diatur. Meski Juna belum mela

    Terakhir Diperbarui : 2022-11-11

Bab terbaru

  • Menikahi Mantan Pacar Teman   Extra Part

    Mei meletakkan Cinta di box tidurnya secara perlahan setelah selesai mengganti diapers untuk bayi cantiknya yang menggemaskan itu, kini anak keduanya itu sudah berusia 3 bulan. Juna menepuk-nepuk lembut pipi puterinya. “Selamat bobok, cintanya mami dan papi,” bisiknya dengan hati berbunga-bunga. Setelah memastikan Cinta tidur nyaman, Juna menoleh kepada Mei yang sedang memerah ASI. Air susu Mei melimpah ruah, sampai-sampai Mei membeli kulkas baru khusus untuk menyimpan stok ASI bagi sang buah hati. Mei bertekad akan memberi Cinta ASI eksklusif selama 6 bulan, sama seperti Vi dulu. “Masih lama, Mi?” Juna manyun memerhatikan Mei sibuk dengan alat perahnya. “Bantuin sini, malah bengong! Biar cepat beres ini,” omel Mei. Juna pun nyengir dan membantu Mei menuliskan tanggal hari ini di setiap label botol ASI itu, kemudian memasukkannya ke dalam kulkas yang ada di dalam kamar mereka. Sementara Mei membereskan alat-alat pemerah ASI, mencuci, mengelap, dan menyimpan kembali dengan rapi. “S

  • Menikahi Mantan Pacar Teman   Extra Part

    “Mami, bangun! Ini sudah jam berapa?” Juna menarik selimut Mei, menepuk-nepuk istrinya yang malah lebih erat lagi memeluk guling. Juna geleng-geleng kepala. Sepertinya Mei bangun kesiangan lagi, padahal biasanya Mei itu morning person. Istrinya itu sigap melayani apa saja kebutuhannya dan juga Vi. Rajin mempersiapkan keberangkatan Juna ke kantor, dan juga mempersiapkan sendiri box makanan untuk Vi. Tapi sudah seminggu ini, makanan untuk Vi diurus pegawainya. Demikian pula persiapan sarapan untuk mereka. Juna rindu sarapannya dipersiapkan sendiri oleh sang istri tercinta. “Banguun, ... Maemunah.” Juna menarik guling Mei, tapi kemudian Mei mengalungkan lengannya di leher Juna. Membuat Juna terkekeh dan menciumi wajah istrinya. “Jun, ngantuk banget gue loh. Masih kepingin bobok.” Juna pun mengecupi pipi istrinya yang masih memejamkan mata. Mei kelihatan sangat mengantuk memang. Juna jadi tak tega menyuruhnya bangun dan menyelimutinya lagi. Juna mandi pagi dan berganti pakaian, memasa

  • Menikahi Mantan Pacar Teman   Extra Part

    Mei tersenyum puas usai melakukan rapat final dengan manager pengelola gedung Utomo Group. Mei menyabet tempat di lantai dasar gedung Utomo Group yang sebelumnya disewa oleh sebuah restoran franchise asing. Mei ingin menancapkan taring bisnisnya di gedung utama milik kakek suaminya sendiri.Juna pikir istrinya kian menggilai bisnis dan ingin semakin banyak mereguk laba berlipat-lipat. Namun Juna dibuat terkejut saat Mei memaparkan sesuatu kepadanya, bahwa Mei akan memberikan diskon khusus bagi para pegawai Utomo Group yang makan di restoran itu dalam jangka waktu selama mereka berstatus pegawai Utomo Group, yaitu diskon 90% bagi kalangan pegawai kelas bawah semisal security, OB, cleaning service, dan diskon 60% bagi kalangan staf biasa.“Biar apa gitu, Mei?”“Biar mereka merasa dihargai, dan mereka bisa pakai diskonannya buat kepentingan mereka yang lain, atau buat ditabung. Soalnya, Jun, ... gue pernah jadi pegawai rendahan kayak mereka, budget makan siang itu mehong dan berasa bange

  • Menikahi Mantan Pacar Teman   Extra Part

    “Mei, serius ... elu nggak kepengen ngadain resepsi buat pernikahan kita ini?” Juna diam-diam ingin mewujudkan pesta pernikahan impian yang ingin digelarnya secara mewah. Sebagai wujud kegembiraannya memenangkan hati Mei kembali.“Ogah. Kan udah gue bilang ogah. Berisik amat sig elu masih nanyain melulu, Jun?”Juna manyun. “Emang kenapa sih, Mei?” rengeknya sambil memeluk Mei dari belakang, sementara Mei sedang sibuk meracik bumbu untuk makan malam mereka nanti.“Buat apa elu buang-buang duit cuma buat menjamu para sosialita yang fake itu, heh? Gue ingat banget ya, pas gue lagi melarat gimana sikap mereka ke gue. Gue tuh kayak sampah tahu nggak di mata mereka. Anna dan teman-temannya itu! Papasan sama gue di mall kagak ada yang mau noleh barang seorang, padahal gue udah sapa duluan baek-baek,” oceh Mei sambil menggeprek lengkuas sekuat-kuatnya sampai penyet, seakan lengkuas itu adalah perwujudan Anna dan teman-temannya.Jantung Juna nyaris mencelat kaget mendengarnya. ‘Dih, serem juga

  • Menikahi Mantan Pacar Teman   EPILOG

    Mei dan Juna menginap di sebuah presidential suite. Di sinilah mereka pernah melewati malam pertama pada pernikahan mereka yang terdahulu. Pada malam rujuknya mereka kali ini, Mei dan Juna kembali memilih ruangan yang sama, ruangan yang menyimpan sejuta kenangan tentang mereka. Ruangan ini menjadi saksi bisu, bahwa ada rasa membara yang mengikat Mei dan Juna, sejak dulu sampai sekarang, tak pernah padam. Jika keduanya dulu merasa canggung saat memasuki ruangan ini dalam balutan gaun pengantin, sekarang tidak lagi. Begitu Juna menutup pintu hotel, dia langsung mengangkat tubuh istrinya itu ke ranjang, melucuti pakaian Mei dengan tak sabar. Sudah halal, bukan? Tangan Juna bergerak cepat menyingkirkan segala macam penghalang, dan matanya berbinar-binar begitu tubuh polos Meilani kini terpampang nyata. Mei ternyata masih tetap luar biasa dan semengagumkan dulu. “Bisa-bisanya Mei, elu udah jadi emak-emak tapi body masih mulus langsing singset kayak gini?” pujinya sambil membelai perut Mei

  • Menikahi Mantan Pacar Teman   184. Demi Juna

    “Buset, ribet amat sih mau rujuk kebanyakan syarat administrasi! Nggak bisa nikah di KUA hari ini dong gue? Mau tuntasin ibadah nikah yang mulia kok ada-ada aja ya ujiannya?” oceh Juna saat menelepon Jonathan. “Ya udah, Jon, elu buruan daftarin dan urusin semua persyaratan rujuk buat gue dan Mei di KUA. Gue sama Mei nikah siri aja dulu hari ini! Biar cepat sah dan halal,” pungkasnya. Mei tertawa mendenngar ocehan Juna yang teramat ramai. “Beneran mau nikah hari ini? Ntar ajalah ... tanggung, nikah di KUA yang resmi sekalian, tunggu Jojon kelar beresin syarat administrasinya dulu, Jun.” “Eits, nggak bisa! Ibadah loh ini, Maemunah ...! Ibadah itu jangan ditunda-tunda. Jangan dengerin bujuk rayu setan buat nunda-nunda ibadah kita.” Mei terpingkal-pingkal. “Cih. Bisa aja nih orang modusnya, ... bilang aja udah nggak tahan pengen grepe-grepe gue!” cibirnya. Juna nyengir. “Itu kan ibadah juga, Mami sayang, ... yang membedakan kita sama kucing! Kucing mau kawin tinggal kawin, kalau kita

  • Menikahi Mantan Pacar Teman   183. Yes or No

    Mei buru-buru ke dapur, meneguk segelas air untuk membasahi kerongkongannya yang kering karena menahan gondok kepada Juna yang malah mengusilinya soal penggrebegan tadi. Wajah Mei jadi merah padam, bukan hanya karena marah pada keadaan. Tapi dia juga bingung bagaimana caranya menjelaskan ke Vincent? Tadi dia mengecek i*******m dan benar saja, kejadian tadi sudah tayang di I* TV milik Anna dan meraih banyak penonton. “Tuh, kan. Netizen malah belain kita dan kasih selamat sekalian. Orang-orang sekarang sudah tahu soal anak kita, Mei. Juga tentang kita yang sudah rujuk. Dahlah ... yuk, jadiin real aja?” Juna meletakkan ponsel setelah ikut mengecek dan membaca komentar yang berseliweran di I* itu. Juna kemudian merangkul Mei yang duduk menunduk di sofa sambil memegangi kepalanya yang pening. Juna memijiti pundak Mei hingga wanita itu terlihat sedikit nyaman. Mei menangis sambil mengatakan kalau dia takut Vincent marah, takut Vincent kecewa kepadanya. Mei juga meminta saran dan pendapat

  • Menikahi Mantan Pacar Teman   182. Kesempatan dalam Kesempitan

    “Gue kangen banget sama Vi, Mei. Please? Gue sekarang tahu kenapa gue langsung jatuh cinta sama Vi sejak awal ketemu dulu. Dan semakin ke sini gue semakin sering kangen sama dia. Ternyata itu yang namanya ikatan batin. Iya ‘kan? Elu sendiri tadi bilang, bakal beri gue ruang buat mencurahkan kasih sayang gue ke Vi?” Mei memutar bola mata. “Iya, tapi nggak gini juga keleus ..., lu lihat ini jam berapa sekarang? Jam 12 malam. Gila lu mau masuk-masuk kamar janda tengah malam gini.” Juna tertegun. Setelah pembicaraan seriusnya tadi, sekarang Mei dengan cepat kembali ke mode cablak. Juna garuk-garuk kepala. “Dih, cepat juga waktu berlalu ya, Mei?” “Ya iyalah, dodol. Situ aja nangisnya berapa jam sendiri?” “Njirr ..., jangan cerita ke siapa-siapa ya, Mei. Tengsin gue.” “Wani piro?” Lalu Mei terkekeh jahat. “Cih. Lu kayak John Wick aja, Mei!” seloroh Juna. Karena John Wick suka menantang imbalan Juna dengan dua kata yang sama itu, ‘wani piro’. “John Wick? Keanu Reeves?” Mei kebingunga

  • Menikahi Mantan Pacar Teman   181. Tak Cukup Hanya Cinta

    Juna merengkuh kedua tangan Mei. Tangan Mei terasa hangat dalam genggaman Juna yang dingin. “Mei ...,” panggil Juna seraya mengecup lembut punggung tangan wanita itu, “gue udah tahu semuanya, ... siapa sebenarnya Vi,” ucapnya begitu lirih. “Sorry ..., I’m too late.” Juna mendesahkan sejuta penyesalan. Juna berlutut di depan Mei seraya mendongak, mempertemukan tatapan mereka. “Mei ...,” panggilnya lagi, karena wanita itu tak jua bersuara sejak tadi. Mei membeku dalam kediaman panjangnya. “Gue sungguh-sungguh minta maaf. Mungkin permintaan maaf gue ini nggak sepadan dengan penderitaan yang sudah elu lewati seorang diri selama ini.” Juna mengetatkan genggamannya seiring pecutan sesal yang kian melecut-lecut dalam hatinya. Juna baru tahu dari Anjani ..., jika ternyata Mei dalam kondisi mengandung darah dagingnya saat Juna menceraikannya dulu. Saat Juna mengusirnya siang itu, meninggalkan rumahnya di bawah terik cahaya mentari yang membakar kulit, dengan berjalan kaki. Ya ..., berjalan ka

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status