Home / CEO / Menikahi Mantan Kekasihku / #2 Apa yang sebenarnya terjadi?

Share

#2 Apa yang sebenarnya terjadi?

Author: La Bella Rose
last update Last Updated: 2024-04-16 16:57:24

"Edgar ..." lirihnya pelan. 

 

Edgar semakin terbelalak melihat banyak luka di wajah Zura --- mantan kekasihnya. 

 

Matanya bergerak melihat setiap luka yang menodai wajah cantiknya. Keningnya membiru, pipinya bengkak, sudut bibirnya mengeluarkan darah yang sudah kering.

 

"Apa yang terjadi, Zura?" Sakit, sakit sekali melihat wajah Zura seperti ini. 

 

"Edgar ..." Hanya suara lemah yang bisa Zura keluarkan hingga pandangannya perlahan gelap dan sebelum kehilangan kesadarannya, Zura berlirih. "Tolong aku ..." 

 

"Zura! Zura bangun!" Edgar terlihat sangat panik. Dia segera menggendong Zura dan membawanya ke Rumah Sakit.

 

Satu jam kemudian Zura sudah terbaring di Rumah Sakit. Wajahnya sudah diobati oleh Dokter dan disuntikan obat pereda nyeri. 

 

Edgar mengepalkan tangan melihat wajah Zura yang terluka. Apa yang terjadi dengan Zura, bukankah dia di UK bersama suaminya? 

 

"Si bedebah itu gagal menjagamu dengan baik, Zura!" kesal Edgar. 

 

"Tuan, saya sudah mendapatkan informasi," kata Anhar yang baru saja datang.  

 

"Informasi apa?" tanya Edgar. 

 

"Nona Zura sudah ada di sini selama satu minggu." 

 

"Apa?!" Edgar begitu terkejut. "Lalu di mana suaminya?" 

 

"Dalam catatan di bandara, Zura datang sendirian satu minggu yang lalu dan suaminya baru datang tadi pagi. Dia check in di salah satu hotel tapi kata resepsionist dia keluar sekitar dua jam yang lalu dan belum kembali." 

 

"Cari dia dan seret dia ke sini!" perintah Edgar yang dijawab anggukan dari Anhar. Anhar pun segera pergi. 

 

Edgar dengan lembut mengusap rambut yang menghalangi wajah Zura. 

 

"Kenapa kamu sampai seperti ini, Zura. Aku rela melepasmu agar kamu bahagia dan berharap suamimu menjagamu dengan baik. Tapi kenapa kamu malah terluka seperti ini. Aku benar-benar tidak akan memaafkan suamimu karena gagal menjagamu." 

 

Setengah jam berlalu, Zura masih belum bangun tapi Anhar sudah kembali datang membawa Charlos --- Suami Zura. 

 

"Zura ..." Mata Charlos terbelalak melihat Zura terbaring di Rumah Sakit. Dia segera menghampiri Zura tapi Edgar menghalangi langkahnya. 

 

"Jelaskan, apa yang terjadi pada Zura?"

 

"Edgar, sebelumnya terimakasih sudah membawa Zura ke Rumah Sakit. Kamu boleh pulang. Biar aku yang menjaga Zura." 

 

"Jawab pertanyaanku, apa yang terjadi? Dia seperti baru disiksa!" 

 

"Aku akan menghubungi polisi nanti," jawab Charlos.

 

"Nanti?" Edgar menaikkan sebelah alisnya. Sikap Charlos ini aneh, istrinya baru disiksa seseorang dan dia akan menghubungi polisi nanti. 

 

"Anhar, apa dia minta menghubungi polisi di jalan tadi?" tanyanya pada Sekretarisnya. 

 

"Tidak, Tuan." 

 

Mata Edgar kembali menatap Charlos dengan dingin. "Kenapa kamu tidak menghubungi polisi?"

 

"Edgar, aku terlalu panik, aku tidak ingat harus menghubungi polisi, aku terlalu mengkhawatirkan, Zura!" 

 

"Baiklah, aku akan tetap di sini sampai polisi datang!" 

 

"K-kamu sudah menghubunginya?" tanya Charlos terbata. 

 

"Tentu saja." 

 

"Kenapa kamu bertindak seenaknya! Zura itu istriku, kamu hanya mantannya Edgar! Tidak perlu repot-repot mengurusi kami!"

 

"Kamu terlihat panik. Ada apa? Apa yang menyiksa Zura adalah kamu? Suaminya sendiri!" 

 

Charlos sontak terbelalak dengan ucapan Edgar. "T-tentu saja tidak. Aku suaminya, aku tidak mungkin menyiksa, Zura! Lebih baik pulang, aku akan menunggu polisi sendirian sampai istriku sadar!" 

 

Edgar menarik ujung bibirnya tersenyum membuat Charlos kebingungan. Apa arti senyuman Edgar. 

 

"Menarik," seru Edgar lalu melangkah pergi. 

 

Baru saja Charlos bisa menghembuskan nafas lega. Edgar kembali bersuara ketika baru saja memegang knop pintu.

 

"Silahkan berduaan, aku akan menjaga kalian di luar." 

 

Charlos pun sontak berbalik dan benar, dibanding pergi, Edgar memilih duduk di depan ruangan. Kalau seperti ini, Charlos kebingungan, bagaimana caranya membawa Zura keluar dari Rumah Sakit ini. 

 

Edgar memperhatikan gerak-gerik Charlos dari luar ruangan, terlihat Charlos tengah mengelus kepala Zura dengan lembut. Membuat api cemburu di hati Edgar mendidih seketika. 

 

Dia memang sudah ikhlas dengan pilihan Zura menikah dengan Charlos. Tapi perasaan cemburu itu masih ada, Edgar menatap tajam dan dingin pada Charlos. 

 

Kemudian Edgar mengerutkan dahi, mengapa Charlos tiba-tiba menutup tirai ruangan membuat Edgar tidak bisa melihat mereka lagi. 

 

"Mungkin butuh privasi, Tuan." Anhar bersuara. 

 

"Sial!" Edgar mengepalkan tangannya geram. 

 

Charlos kembali mendekati ranjang istrinya. Dia memandangi wajah Zura dengan menahan amarah, terlihat dadanya naik turun serta tangan yang mengepal. 

 

"Aku benar-benar khawatir kamu menceritakan semuanya, Zura. Aku tidak mau mendekam di penjara sementara kamu hidup bahagia. Kamu lebih baik mati saja!" 

 

Charlos menarik bantal yang menjadi penyanggah kepala Zura. Dia perlahan mendekatkan bantal itu ke wajah Zura untuk membuatnya tidak bisa bernafas. Tapi tiba-tiba. 

 

"Aaaaa!"

 

Charlos terbelalak saat Zura bangun, dia berusaha sekuat tenaga untuk membekap seluruh wajah istrinya oleh bantal. Kaki dan tangan Zura tidak tinggal diam, dia berusaha mencakar lengan Charlos, kakinya menendang sia-sia. 

 

BRAKH

 

"ZURA!" Edgar terbelalak, dia segera berlari, menarik kerah belakang baju Charlos dan mendorongnya ke lantai. Terdengar suara batuk dari Zura yang akhirnya bisa bernafas dengan lega.

 

"Berani-beraninya kamu ingin membunuh, Zura!" geram Edgar. 

 

Sementara Anhar, dia pergi untuk memanggil security. 

 

Edgar menarik kerah baju Charlos dan memukul wajahnya berkali-kali. Charlos sempat berhasil satu kali memukul Edgar, hal itu membuat Edgar semakin murka.

 

Dia menganiaya Charlos tanpa ampun, hingga tidak perduli dengan perawat perempuan yang menonton mereka di dekat pintu masuk. 

 

"E-Edgar cukup," lirih Zura lemah. 

 

"Hei cepat! Mana polisi atau security!" teriak salah satu perawat dengan wajah panik karena melihat Edgar membabi buta dengan amarah diatas ubun-ubun. 

 

Hingga tak lama kemudian Anhar masuk membawa polisi juga Security. Anhar mencoba menenangkan Tuan-nya dan polisi itu kini tengah menenangkan Charlos. 

 

"Sudah cukup! Jangan saling menyerang lagi!" seru polisi tersebut. 

 

"Bedebah! Aku memberikan dia padamu untuk dijaga! Dan kamu malah ingin membunuhnya!" teriak Edgar yang amarahnya sudah memuncak. 

 

Para perawat dan beberapa Dokter juga ikut menonton. Tubuh Zura seakan menciut melihat keributan yang terjadi, tapi di sisi lain dia merasa tenang karena ada polisi. 

 

"Dia menyiksaku!" seru Zura membuat semua orang kini menoleh ke arahnya. 

 

"Zura ..." lirih Edgar pelan. 

 

"Dia ..." Zura menunjuk Charlos. "Dia sering memukulku!" 

 

Charlos terlihat sangat marah, menatap tajam Zura. "Dasar jalang!!" 

 

Ketika hendak mendekati Zura, yang didapatkan Charlos adalah pukulan di wajahnya dari Edgar. Polisi dan security segera mengamankan Charlos. 

 

Zura terlihat ketakutan dengan amarah Charlos, tapi dia senang akhirnya ada seseorang yang menyelamatkan dirinya. Dan itu Edgar, mantan kekasihnya. 

 

"Bawa saja dia!" titah Edgar.

 

Polisi pun mengangguk dan segera membawa Charlos pergi. 

 

"Bubar!" teriak Edgar pada mereka yang menjadikannya bahan tontonan. Mereka semua pun akhirnya pergi dan Anhar ikut keluar dari ruangan, membiarkan Tuan-nya bersama mantan kekasihnya. 

 

"Zura ..." Edgar mendekati Zura. "Kamu baik-baik saja?" tanyanya begitu khawatir. Dia duduk di samping Zura, mengenggam tangan perempuan itu seolah-olah Zura masih miliknya. 

 

Pandangan Zura turun pada tangan yang digenggam Edgar. Setahun sudah berlalu, dia akhirnya merasakan kembali genggaman tangan pria ini.

 

"Kenapa diam? Apa masih sakit?" 

 

Zura mendongak. "Kenapa kamu bisa menyelamatkan aku?" 

 

"Aku sedang jalan-jalan dan melihat perempuan yang hampir tertabrak. Aku pikir itu bukan kamu. Aku berharap ini semua mimpi, Zura. Setelah kamu meninggalkan aku, kenapa kamu malah tersiksa seperti ini? Kenapa tidak bahagia agar hancurnya aku tidak sia-sia."

 

Zura diam, melihat wajah sedih pria itu. 

 

"Aku minta maaf, Edgar ..."

 

Edgar menggelengkan kepala. "Tidak, ini salahku karena mengizinkan kamu pergi. Seharusnya aku menyekapmu hari itu agar kamu tidak menikah dengan bajingan Charlos!" 

 

"Semua sudah terjadi. Terimakasih sudah membantuku, Edgar. Kamu menyelamatkan hidupku. Aku sudah mati seandainya kamu tidak ada." 

 

"Tidak akan aku biarkan lagi siapapun menyakitimu, Zura. Jika dia tidak bisa menjagamu, kembalilah kepadaku Zura. Akan aku letakkan hidupku di bawah kakimu!" Edgar menatapnya intens, seolah perkataannya barusan tidak main-main. 

 

Zura seketika menarik tangannya. "Apa yang kamu bicarakan, Edgar? Kamu sudah menikah." 

 

"Aku tidak perduli. Aku ingin kamu kembali padaku!" 

 

 

Related chapters

  • Menikahi Mantan Kekasihku   #3 Merawat Zura di RS

    "Jangan gila, Edgar!" Zura membulatkan mata tak percaya dengan apa yang dikatakan Edgar. Semudah itu pria ini berkata. "Kenapa? Aku dan Baila hanyalah pernikahan bisnis, Zura! Tidak lebih!" "A-apa? Pernikahan bisnis? Kamu gila! Kenapa kamu mempermainkan pernikahan seperti itu!" "Sama seperti kamu mempermainkan perasaanku, Zura! Kenapa aku tidak boleh membuat permainanku sendiri?" "E-Edgar ... Baila tidak bersalah, jangan menyakitinya." "Aku tidak boleh menyakiti Baila tapi kenapa kamu menyakitiku, Zura?" Lagi, Zura diam, dia hanya menjawab dalam hati. "Seandainya kamu tau apa yang sebenarnya terjadi, Edgar ... aku sebenarnya tidak pernah ingin meninggalkanmu." Zura membatin dalam hatinya. Edgar merawat Zura dengan lembut. Zura sudah terbiasa dengan sikap lembut pria ini, setahun sudah kelembutan seorang pria tidak pernah dia rasakan sebab selama setahun itu hanyalah rasa sakit dan siksaan yang diberikan Charlos padanya. "Mau mangga atau cake?" tanya Edgar setelah sebelumnya m

    Last Updated : 2024-04-16
  • Menikahi Mantan Kekasihku   #4 Mereka masih mencintai

    Ciumannya semakin dalam hingga Zura berhenti memberontak dan bodohnya Zura malah menikmatinya. Dalam hatinya dia sangat merindukan Edgar, semua yang ada pada Edgar, Zura sangat merindukannya. Setahun berlalu mereka berpisah, tidak sedikit pun perasaan Zura berkurang untuk Edgar, setiap kesulitan yang dia alami karena Charlos, nama Edgar lah yang dia panggil. Begitu pun dengan Edgar, selain perasaannya yang tidak berubah kepada Zura, rasa sakitnya akibat ditinggalkan Zura pun tidak berubah, ia terus menderita memikirkan mantan kekasihnya tersebut. Untuk Edgar, Baila hanyalah pajangan di rumahnya. Edgar senang bisa kembali melihat Zura dan kembali mendekapnya. Tidak sadar dalam ciumannya itu, air mata Zura menetes. Ia membatin dalam hatinya. "Aku masih mencintaimu, Edgar. Selalu." *** Martabak coklat kacang kesukaan Zura pun dimakan dengan lahap. Sesekali Edgar terkekeh melihatnya. "Di UK, aku engga nemu martabak kaya gini," ucapnya sambil mengunyah. "Pelan-pelan, semua

    Last Updated : 2024-04-16
  • Menikahi Mantan Kekasihku   #5 Tinggal di apartemen baru & Kematian Charlos

    Edgar menaikan satu alisnya menunggu jawaban. Ia benar-benar bisa melihat Zura sangat ketakutan. Kemudian Zura menoleh ke belakang. "Di sana, di tempat itu ..." dia menunjuk. "Charlos menyiksaku." Rasanya sakit sekali mendengar Zura berbicara seperti itu. Mungkin Zura trauma melewati jalan yang mempunyai ingatan buruk tentang Charlos. Edgar tidak hanya ingin memegang tangan Zura. Ia pun memeluk gadis itu. "Jangan takut lagi, ada aku sekarang. Aku tidak akan membiarkan siapapun menyakitimu." Pria itu mengelus lembut punggung Zura.Anhar yang sedang menyetir hanya pura-pura tidak punya mata dan telinga saja. ***Mereka sampai di sebuah apartemen yang mewah, kemewahannya memanjakan mata Zura, ia begitu takjub. "Aku benar-benar akan tinggal di sini?" tanya Zura pada Edgar yang duduk di sofa, tersenyum melihat kesenangan Zura. "Ya. Apartemen ini milikmu." "Tapi, aku tinggal sendirian?" tanya Zura, ia tahu Edgar harus pulang ke mansion, sebab Baila pasti curiga jika pria itu tinggal d

    Last Updated : 2024-04-16
  • Menikahi Mantan Kekasihku   #6 Merasa bersalah

    Edgar pun memberikan gelas kosong itu pada Baila. Lalu keluar dari kamar, Baila menyimpan gelas kosongnya di meja dan pergi menyusul suaminya."Hubby, kamu mau kemana?" tanya Baila menyusul langkah Edgar yang menuruni anak tangga. Baila harus sedikit berlari untuk mengimbangi langkah kaki suaminya.Baila kaget saat Edgar melewati begitu saja ruang keluarga yang itu artinya pria itu hendak pergi dari mansion. "By, jangan pergi!" teriak Baila berlari menyusul Edgar. Ia pikir hanya keluar kamar dan duduk di ruang keluarga untuk menonton tv atau melakukan hal lain. Tapi kenapa Edgar malah mau pergi.Baila memegang tangan Edgar membuat pria itu menghentikan langkahnya di teras mansion."By, jangan pergi. Kamu baru sampai, mau pergi kemana lagi?" Baila bingung, bagaimana dengan efek obat itu jika Edgar pergi dari mansion. Ia takut Edgar melampiaskan nafsunya pada orang lain.Bagaimana jika pelacur di klab? Ah, Baila tidak bi

    Last Updated : 2024-05-13
  • Menikahi Mantan Kekasihku   #7 sebuah kesalahan

    Mata Zura melebar seketika. Bagaimana mungkin Charlos jujur pada Edgar. "Lalu?""Aku menghajarnya di depan banyak polisi. Aku merasa puas, setidaknya rasa sakit yang kamu rasakan sudah aku balaskan, Zura!""Edgar, seharusnya kamu tidak melakukan itu. Apalagi di kantor polisi, bagaimana jika kamu bermasalah.""Kenapa kamu diam, Zura? Kenapa kamu tidak mencariku selama satu tahun." Edgar mengalihkan pembicaraan. "Apa kamu ragu aku bisa membawamu pergi dari Charlos?"Zura terdiam sejenak, hanya mata mereka yang saling melekat."Aku tidak enak menganggumu, kamu sudah menikah, kita punya kehidupan masing-masing.""Dan kita sama-sama tidak bahagia saat itu. Iya kan?"Zura lagi-lagi diam. Ucapan Edgar benar, dirinya dan Edgar sama-sama tidak bahagia, tapi tidak ada yang saling mencari satu sama lain. Edgar tidak pernah mengunjungi Zura ke UK, hanya sebatas pesan text untuk menanyakan kabar mantan kekasihnya itu. Dan p

    Last Updated : 2024-05-13
  • Menikahi Mantan Kekasihku   #8 Marah pada Baila

    Edgar menjawab dengan deheman. Di sisi lain Zura tahu, tidak mungkin seorang Edgar takut pada Baila. Ia pun mematikan ponsel Edgar.Setelah masakan jadi, mereka makan malam bersama, Edgar begitu perhatian pada Zura, menyendokkan nasi ke piringnya, mengambilkan beberapa lauk, menuangkan air.Sikap lembut Edgar bukan karena pria itu hanya ingin Zura kembali padanya. Tapi dari mereka pacaran dulu, selalu Edgar yang lebih memperhatikan Zura, bahkan pria itu berkata dia akan terus melayani Zura sampai menikah. Sayangnya, mereka putus satu tahun yang lalu."Makan yang banyak, aku tidak suka melihatmu kurus," ucap Edgar. Apalagi saat Zura tidak berpakaian tadi, Edgar bisa melihat jelasnya tulang rusuk di tubuh gadis itu.Zura hanya menganggukan kepala sebagai jawaban. Lagi pula makanan yang dimasak Edgar selalu enak dan membuat gadis itu mau nambah lagi dan lagi.Selesai makan, Edgar mencuci piring dan Zura tengah minum air hangat

    Last Updated : 2024-05-13
  • Menikahi Mantan Kekasihku   #9 Pergi ke rumah Mama

    Sebenarnya Edgar ingin kembali ke apartemen Zura, sebab rasanya rindu teramat berat jika jauh dari gadis itu, walaupun hanya sebentar.Tapi Edgar rasa Zura butuh waktu untuk sendiri, selama beberapa hari ini ia terus datang dan menganggu gadis itu. Alhasil sekarang ia memilih pergi ke mansion Maria ---Ibu Edgar.Mansion Ibunya jauh lebih baik di bandingkan mansion dirinya dengan ada Baila di dalamnya."Kak Edgar." Seorang gadis berseru sambil menuruni anak tangga, tersenyum sumringah melihat kedatangan Kakaknya yang baru saja masuk.Edgar tersenyum dan membiarkan adik kecilnya itu memeluknya. "Elia kangen banget tau." Ia mencibikkan bibirnya. Terlihat lucu di mata Edgar, pria itu mengelus kepala Elia."Kakak juga kangen sama kamu.""Huh bohong!" Elia mencibir sambil mendongak menatap Edgar membuat pria itu terkekeh."Mama mana?" tanyanya sambil mengacak-ngacak gemas rambut Elia."

    Last Updated : 2024-05-14
  • Menikahi Mantan Kekasihku   #10 Baila bertemu Maria

    Bisa saja Edgar menanyakan langsung alasan tersebut pada Charlos di hari itu. Tapi Edgar ingin mendengar langsung dari mantan kekasihnya."Itu sudah berlalu Edgar ... aku hanya merasa tidak baik untukmu, aku akui pilihanku sangat salah hari itu." Zura menjawab dengan nada rendah, menahan isak tangis. Ia sangat menyesal karena tidak terbuka atas masalahnya pada Edgar dan mengambil keputusan yang sangat salah.Edgar menghela nafas kecewa, ia masih merasa bukan itu alasan Zura meninggalkannya. Tapi ia akan menunggu sampai Zura mau cerita yang sebenarnya."Baiklah, istirahatlah ..."Zura menjawab dengan deheman kemudian panggilan pun berakhir. Zura menghela nafas berat, menutupi wajah dengan kedua tangannya.Ia merasa bisa menjauh dari Charlos bukan berarti membuat masalah selesai seketika. Tapi ada masalah baru yang harus ia hadapi, soal Baila. Walaupun pernikahan mereka hanyalah pernikahan kontrak tetap saja Zura merasa

    Last Updated : 2024-05-14

Latest chapter

  • Menikahi Mantan Kekasihku   #23

    "Cari siapa, Nona?" tanya seorang pria pada Baila yang masih bergeming sebab yang keluar ternyata bukan Edgar atau pun Zura. "I-ini apartemen siapa ya?" tanya Baila. Informasi yang diberikan suruhannya semalam tidak salah, tapi kenapa bukan suaminya yang keluar, Baila heran. "Ini apartemen milikku." "Sayang, siapa?" Baila menoleh pada perempuan yang menghampiri mereka. Perempuan itu datang dengan kemeja putih pendek dan rambut berantakan yang basah seperti habis mandi. "Tidak tau, Nona ini aku juga tidak mengenalnya." "Siapa yang kamu cari?" tanya perempuan itu sinis sebab berpikir Baila adalah selingkuhan kekasihnya. "M-maaf, saya salah kamar. Permisi ..." Baila segera pergi dari sana membuat pasangan tersebut saling menoleh heran. *** Baila berjalan pelan di lorong dengan kebingungan, apakah suruhannya salah mengikuti Edgar. Ia mendengus kasar.

  • Menikahi Mantan Kekasihku   #22

    Edgar tengah mengeringkan rambut Zura yang baru saja selesai mandi. Moment seperti ini sering dilakukan Edgar ketika masih berpacaran dengan Zura, ia sering membantu Zura mengeringkan rambut panjangnya. Apalagi hampir setiap hari Zura berada di mansion Maria, bercanda dengan Maria dan juga Elia. "Lain kali, jangan mandi terlalu malam, Zura." "Aku ketiduran tadi," sahut gadis itu. "Kamu engga mau ke luar lagi? Engga mau jalan-jalan?" "Mau, sih. Tapi ...""Aku akan mengajakmu jalan-jalan besok sore. Gimana?" "Kerjaan kamu bakalan selesai sore, bukannya baru selesai malam hari." "Tidak ada yang mengaturku, Zura. Aku pemilik perusahaan, kapanpun aku bisa pulang." Zura hanya tersenyum mendengar jawaban Edgar. "Gimana kabar Mama dan Elia?" tanya Zura tiba-tiba. "Mereka baik, si calon Dokter itu juga rajin belajar." Zura tersenyum getir. "Mereka pasti sangat membenciku ya, Edgar."

  • Menikahi Mantan Kekasihku   #21

    Hubungan mereka saat di UK dulu tidak terlalu baik juga tidak terlalu buruk. Jika bertemu mereka saling tidak perduli satu sama lain, tapi bagi Zura, sikap mereka lebih baik dibanding Charlos. Calvin dan Theo merasa bosan, ia menghabiskan waktu di klab sampai malam hari, Calvin mabuk parah dan main wanita sementara Theo hanya menikmati musik dan minum sedikit. Beberapa wanita klab berusaha menggoda Theo, tapi Theo tidak merasa tertarik sama sekali. Ketika ia mulai merasa bosan, ia mencoba mengajak Calvin pulang. Tapi sayangnya karena dia mabuk parah, Calvin tidak bisa diajak berbicara, malah meracau tidak jelas sambil memeluk wanita penghibur. "Tinggalkan saja dia, aku tidak keberatan," ucap si wanita penghibur itu. Theo berdecak. "Pesankan kamar untuknya, aku yang membayarnya besok." "Oke," sahut si wanita penghibur itu dengan tersenyum. Sementara Baila, dia menunggu kepulangan suaminya di

  • Menikahi Mantan Kekasihku   #20

    Edgar kembali membalikkan badan dengan wajah datarnya. "Dimana, Zura? Dia kembali lagi ke sini, kan? Kamu bertemu lagi dengannya. Iya kan, Edgar?" "Tanya pada matamu sendiri, jika kamu tidak pernah melihatnya, dia tidak ada di sini," jawab Edgar santai. Anhar sedari tadi hanya mematung di belakang Edgar. "Aku tau kamu menyembunyikannya!" desis Baila. "Kamu harus ingat Edgar, Ibumu tidak akan pernah setuju kamu kembali kepada wanita itu!""Dia Ibuku, bukan urusanmu!" tukas Edgar. Edgar sudah tidak mau mendengar apa-apa lagi, ia melangkahkan kakinya dengan cepat diikuti Anhar. Mengabaikan teriakan Baila di telinganya. Baila berteriak frustasi, dalam hatinya ia ingin sekali menjambak rambut Zura, melampiaskan kebenciannya terhadap gadis itu. ***Seorang pria berdiri depan istana buckingham. Rambutnya yang kecoklatan tertiup angin, ia memakai mantel tebal coklat dengan syal hitan di lehernya. Musim dingin lebi

  • Menikahi Mantan Kekasihku   #19

    Ponselnya Charlos yang berada di kamarnya di UK terus berdering. Nomor itu hanya Baila yang tahu dan ketika Charlos kembali ke Indonesia, dia lupa tidak memberitahu Baila, juga tidak membawa ponsel tersebut. "Firasatku benar-benar tidak enak, aku merasa Edgar bertemu kembali dengan Zura ... tapi kenapa Charlos tidak mengangkat telponku." Ia bermonolog sendirian, menghela nafas kasar, frustasi dan ketakutan, apa yang sebenarnya terjadi. Mengapa Edgar tadi pagi mengatakan kepada Maria jika Maria tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. "Apa aku harus pergi ke UK saja? Tapi aku juga tidak tau dimana alamat rumahnya ... aaarrggh!" dia mengacak-ngacak rambutnya frustasi. Baila juga tidak mengenal orang tua Charlos. Hari itu ia hanya bekerjasama dengan Charlos untuk memisahkan Edgar dan membawa Zura jauh dari pria itu. Baila keluar dari kamar, ia meminta kunci mobil pada supir yang selalu mengantarnya kemanapun ia pergi. "Tapi Nyonya, Tuan

  • Menikahi Mantan Kekasihku   #18

    "Aku tidak berbicara denganmu!" hardik Edgar menunjuk wajah Baila. Baila terus menatap Edgar, ia mengkhawatirkan sesuatu, bagaimana jika Zura ternyata ada di sini, bertemu dengan Edgar kembali dan menjadi alasan pria itu jarang pulang ke mansion. "Edgar, apapun alasannya, Mama sudah tidak menyukai Zura lagi!" "Ma ---" "Lupakan dia, Edgar!" bentak Maria membuat Edgar terdiam seketika. "Sekalipun dia merengek ingin kembali kepadamu, Mama tidak akan pernah setuju sampai kapanpun!!" Edgar mendelik pada Baila dan akhirnya memilih pergi karena tidak mau bertengkar lebih lama dengan Ibunya. "Edgar! Edgar!" teriak Maria. Tapi langkah Edgar sedikit pun tidak berhenti. "Maa ..." Baila merengek pada Maria dengan memeluk lengan mertuanya itu, seakan ia tengah menjadi istri yang menyedihkan karena tidak dicintai oleh suaminya sendiri.

  • Menikahi Mantan Kekasihku   #17

    Dia melempar ponselnya ke meja, memperlihatkan foto pernikahan mereka di gereja. Zafar dan Inara melongo tak percaya, Inara mengambil ponsel Edgar untuk memastikan. "K-kamu ... tapi Zura dan Charlos ---" "Mereka sudah bercerai," potong Edgar. "Haruskah aku memperlihatkan surat cerai mereka?" "Kalau begitu, Zura ada bersamamu?" tanya Inara. "Ya, jangan sampai berita ini sampai ke telinga James. Anggap aku tidak pernah datang ke rumah ini. Sekali saja kalian buka suara soal Zura maupun Charlos, nasib kalian akan sama seperti Charlos!!" Edgar berdiri dari duduknya, merebut ponselnya di tangan Inara dan pergi dari rumah Zafar, meninggalkan orang tua Zura itu yang masih bergeming tidak percaya. Semuanya begitu rumit sekarang. Saat di perjalanan menuju pulang ke apartemen Zura, ponsel Edgar bergetar, panggilan masuk dari Maria. "Iya, Ma?" "Kamu dimana? Baila menc

  • Menikahi Mantan Kekasihku   #16

    Zafar dan Inara saling menoleh. "Apa maksudmu? Kamu mau menganggu hubungan Zura dan Charlos?" "Jawab saja pertanyaanku!" "Mereka baik-baik saja." "Zura bilang, dia pulang ke rumah ini tapi harus pergi lagi karena Charlos mengancam akan membunuhmu, benar?" "K-kenapa kamu tau soal itu?" "Atau yang sebenarnya kamu menelpon Charlos untuk datang dan membawa Zura hingga membuat Zura ketakutan dan memilih kabur. Yang mana yang benar?" "Edgar!Jangan bicara sembarangan!" kesal Zafar. "Ya, kamu ini datang menganggu orang tidur dan sekarang berani memfitnah seperti ini!" sambung Inara. "Aku bertanya, aku bilang mana yang benar, kenapa kalian tersinggung?" tanya Edgar dengan melipat kedua tangan di dada menatap mereka bergantian. "Bagaimana kami tidak tersinggung kamu ---" "Charlos sudah mati." Edgar memotong ucapan Zafar.

  • Menikahi Mantan Kekasihku   #15

    Zura tiba-tiba bergeming dengan pertanyaan Edgar. "Sudah dua kali aku menyentuhmu, apa Charlos juga?" Pertama kalinya Edgar menyentuh Zura saat mereka masih pacaran. Dua bulan sebelum Zura menikah dan yang kedua di apartemen ini. Zura masih belum menjawab pertanyaan Edgar, pikirannya malah berlari ke masa lalu, hari dimana ia baru saja menikah dan hari dimana ia pertama kali disiksa Charlos. #Flashback on "Jangan ..." Zura menggeleng ketakutan di atas ranjang seraya terus berusaha menjauh dari Charlos. Air matanya terus mengalir melihat nafsu liar pria yang menjadi suaminya. "Hentikan tangisanmu, sudah seharusnya kamu melayaniku, Zura!!" "A-aku sedang hamil." Mata Charlos melebar sempurna, tidak menyangka gadis yang ia nikahi tengah berbadan dua. Dan itu anak manta

DMCA.com Protection Status