"Makanlah agar kamu tidak merasa terlalu pahit." Hauri tersenyum manis."Brakkk." Sean berdiri sembari meletak sendok dengan keras.".."Sean menatap tajam Hauri yang berdiri didepanya."Dimananya yang membuat dia marah?" Tanya Hauri dalam hati.Kantor Sean"Menurutmu mengapa ada begitu banyak kebetulan Hauri dan Clara?' Tanya Sean sembari menatap pemandangan luar."Nona Hauri?" Tanya Asisten kembali."Terakhir kali, kamu mengatakan ada masalah dengan akun tersebut, apa yang terjadi?' Sean menoleh kearah asistenya."Aku meminta seseorang untuk melihat Ayah Clara, tetapi dia tidak menarik uangnya, aku masih memikirkan cara untuk memeriksa kamera pengawas bank, ini agak sulit." Jawab Asisten Sean Serius."Saat itu, kamu pergi untuk membawa kembali Bima, bukan?" Tanya Sean sekaligus perintah.'Aku akan membawanya kembali." Asisten menjawab dengan patuh."Dimana kartu identitas Clara?" Tanya Sean."Tidak melihat ada kartu identitas Nyonya." Asisten kembali menjawab."Sudah begitu lama dia
"Apakah kamu tidak apa - apa? kenapa masih sangat kurus?" Sean mnarik tangan Clara tanpa memperdulikan kata Clara."Bukan urusanmu." Jawab Clara ketus."Um, permisi...apakah kalian saling kenal?" Tanya Hauri yang belum mengerti keadaan."Tidak kenal!" Clara mendorong Sean."Kenal, dia adalah istriku!" Jawab Sean dengan nada tinggi."Kamu salah orang Sean Adiatmaja, aku tidak ada hubunganya denganmu!" Teriak Clara."Tapi namanya Clara..." Hauri belum mengerti."Namanya palsu! dia berhalusinasi!" Clara dan Sean menjawab bersamaan."Kamu yang palsu! aku bunuh kamu!" Clara berjalan menuju Sean dengan marah, siap mencekik leher Sean."Muuaaaachhhhhhhh..." Sean meraih pipi Clara, kemudian mencium bibir Clara dengan lembut."Cplakkkkk!!" Clara dengan refleks menampar Sean dengan keras."...." Sean terdiam tanpa kata, hingga air matanya menetes tanpa dia sadari."Dia orang yang begitu kuat, kenapa menangis?" Ucap Clara dalam hati, sembari berjalan mundur mencari kesempatan."Tidak ada pintu
"Sreeekkkk." Clara membuka bingkisan."Kamu membeli lukisan ini dari dia?' Tanya Clara melihat lukisanya kembali."Baguslah kalau kamu suka." Jawab Sean." Terimakasih." Jawab Clara."Hanya kamu seorang di dunia ini yang selalu memikirkan aku, ingat kesukaanku dan peduli tentang apa yang aku pedulikan." Ucap Clara dalam hati."Aku sudah mau menutup toko, bukankah kamu harus pergi sekarang?" Ucap lara."Bukankah kamu baru mau buka?" Tanya Sean."Aku lelah." Ucp Clara."Aku tidak akan pergi.' Jawab Sean manta."Tidak pergi? disini bukanlah rumahmu?" Clara dengan refleks berdiri."Istriku ada disini, aku tidak akan kemana - mana." Sean ikut berdiri.Beberapa jam kemudia."Oh, kamu benar - benar masih disini, tidak ada tempat untuk kamu tidur, kembalilah ke villa besarmu." Ucap Clara dari belakang.Kamar Smentara Clara, Sean membuka semua pakaianya hanya menyisakan pakaian dalam saja."Heiii, bertindai tidak senonoh di tempat orang!" Teriak Clara."Kamu juga bukan bekum pernah melihatnya
"Apakah kamu merasa kita adlah saudara? itu sebabnya kamu mengasingkanku pada waktu itu dan lari ke kantor untuk mengambil darahku?'" Clara tercengang mendemgar ucapan Sean."Apakah kepalamu masuk air? jika kita bersaudara, apakah ayahku akan membiarkanku pergi kerumah keluarga Sean untuk berpura - pura menjadi pengantin? " Tambah Clara merebut kertas di tangan Sean."Dia memintamy untuk berpura - pura menjadi pengantin, tapi dia tidak menyangka kamu benar - benar jatuh cinta padaku." Jawab Sean sombong."Jika dipikir - pikir ... ini benar juga.." Clara berfikir sejenak."Jadi jika kamu dan aku benar - benar bersaudara, apa yag akan kamu lakukan? " Tambah CLara."Aku akan berencana untuk membakar laporan itu jika itu membuktikan bahwa kita adalah saudara." Sean tertawa kecil."mengirim ayahmu ke tempat terpencil, sehingga siapapun yang mengetahui rahasia ini tidak dapat berbicara." Tambah Sean menoleh kearah Clara.":..." Clara terdiam tanpa bisa berkata - kata."Aku tidak bis hidp t
"Ya?” Clara tertunduk malu. "Ceroboh, kenapa aku tersihir dengan ketampanannya!" Ucap Clara Dalam hati dengan wajah termenung sembari memegang selimut untuk menutupi tubuhnya. "Ada apa , aku tanya boleh atau tidak kamu bilang…. " Ucap Sean dengan rebahan di samping Clara. "Sudah! aku tidak tahu! Kamu tidak perlu mengulanginya lagi!" Clara menutupi tubuhnya dengan selimut wajahnya merah malu. "Aku Akan masak untukmu.” Sean menyilangkan kedua tangannya di depan dengan bangga. Ruang makan toko. Sean sudah mempersiapkan berbagai menu di meja, mereka berdua duduk berhadapan menikmati makanan. "Setelah istriku Lahir Kembali, dia menjadi lebih rentan terhadap bahaya. dia dulu memberlakukan ku seperti harimau lapar tetapi sekarang dia memperlakukanku.. " ucap Sean membuka percakapan. "Tutup mulutmu!" Clara berteriak marah. "Nona Hauri mau mengundangmu makan, aku sudah menyetujuinya." Ucap Clara menatap Sean dengan tajam "Apa?" Sean terkejut sembari menyemburkan minuman di
“Bukankah kamu bilang tidak kekurangan uang?” Ucap Clara dengan wajah sedih.“Baiklah, 16 juta Ya sudah aku mah berikan satu set padaku.” Dengan wajah terpaksa Cleo menerima tawaran Clara.“Terima kasih rumah Bos.” Clara tersenyum manis.“ Si Bodoh ini menyetujuinya, modalnya hanya 400.000 ribu hahaha.” Ucapn Clara dalam hati.“Silakan diterima.” Ucap Clara sembari memberikan tas belanja untuk Cleo.“Dia dan Gisel sangat berbeda, kisah selalu bermartabat dan sopan. orang ini tampaknya lebih ceria dan lincah.” ucap Cleo dalam hati sembari menerima tas di tangan Clara.Rumah Adi Atmaj.“ Apa yang kamu beli?” Tanya Mama tiri Sean.“Bahan lukisan, aku beli untuk bersenang - senang saja.” Jawab Cleo sembari meletakan tas kecil di tanganya.“Aku tidak suka ada barang - barang di rumah, kamu juga tahu itu.” Mama tiri Sean melihat dengan tidak suka.“Aku biarkan kamu mengurus masalanya dengan serius, apakah sudah kamu cari tahu tentang gadis itu?” Tambah mama tiri Sean.“Hanya gadis b
“Guru Clara, Aku sangat suka dengan kelasmu kumaha kelasmu ini seperti dirimu Gema sangat memikat hati.” Cleo menepuk pundak Clara dari belakang.“Gila.” Clara mengambil tangan Cleo.”“Kamu!” Cleo sangat marah.“Jangan bersandiwara lagi, aku tahu kamu adalah kekasih kecil Sean, kamu hanya pengganti yang dia cari saja.” Cleo tersenyum sinis.“Dia ini membunuh Mamanya juga membunuh istrinya.” Tambah Cleo.“....” Clara terdiam, sembari menghentikan langkahnya.“Jangan ikuti Aku, Anak Haram!!” Clara menoleh berteriak dengan nada tinggi.“Brengsek, beraninya Kamu memakiku! Bruuukkkk!” Cleo mendong Clara dengan keras.“Ahhhhh……” Teriak Clara kesakitan.“Apa yang terjadi?” Orang - orang berkerumun melihat.“Ada orang yang memukul wanita.” Tanya orang yang baru datang.“Iya ayo kita melihatnya!” Sahut orang lainya.“Kamu seorang gadis liar jangan sombong! kamu hanya bisa menggoda orang lain, kamu katakan sekali lagi maka aku akan membunuhmu.” Cleo denganmarah menunjuk Clara dengan kasar.
“Menduplikat hanya sebagai alasan saja, Aku ingin mengetahui penyebab sebenarnya kenapa Mama bisa meninggal. Dia pelukis favoritku.” Ayah Clara memasang wajah curiga. “Keluarga Adi Atmaja mengatakan bahwa dia tiba-tiba terserang penyakit jantung, Tapi saat aku bertemu dengannya dia masih baik-baik saja!” Tanbah Ayah Clara. “Kamu selalu ingin mencari tahu penyebab kematiannya? Jadi, kamu bukan menyuruh aku pergi ke keluarga Sian untuk mencari gambar, tapi mencari petunjuk?” Punggung teraa dinggin. “Sudah dibilang hanya kebetulan saja, dasar!” Ayah menghela nafas panjang. Caffe. “Hari ini aku pergi melihat Ayah, sekaligus menanyakan suatu hal padanya.” Ucap Clara ambari menikmati hidangan di depanya. “?” Sean terdiam penuh pertanyaan. “Sebelumnya bukan kamu penasaran kenapa dia berbohong padaku mengenai duplikasi lukisan kan?Katanya.. dia ingin mengetahui penyebab kematian mamamu.” Clara meletakan sendok di diatas meja. “Kamu juga curiga terhadap kematian namamu, beberapa tahu