Share

Bab 23

“Kalo kamu nggak sebutin apa yang ketinggalan, itu artinya nggak penting,” sahut Pak Jonathan, “jadi kita nggak perlu putar balik.”

Aku merengut kesal. Tentu saja karena rencanaku tidak berhasil kali ini. Tapi nggak papa, seharusnya aku bisa minta papaku untuk mengirim Bik Titin ke rumah nanti.

Jam sudah menunjuk pukul lima saat kami tiba di rumah. Tapi entah kenapa aku merasa ada yang salah. Ada sesuatu yang tidak biasanya, aku merasa ada sesuatu yang hilang. Tapi apa ….

Rumah masih dalam keadaan rapi. Tidak ada siapapun yang masuk, bahkan tidak ada kotoran simba di bak pasirnya. Dan cat food yang tersaji di piringnya pun belum tersentuh.

Simba!

Dimana kucing abu itu berada? Kuarahkan pandanganku ke sekeliling ruangan. Tapi tidak terlihat pergerakan kucing kecil nan lincah itu.

“Pak buntal, simba dimana?” tanyaku pada lelaki yang langsung menyibukkan diri dengan setumpuk lembaran jawaban di hadapannya.

“Mungkin dia sembunyi di kolong. Atau … keperangkap lagi di bawah panci
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
divaauthor
jangan² ... ketahuan ya?
goodnovel comment avatar
Ayu Widia Susanti
hahahaha .. om om buntal ya alea ? di tunggu kelanjutannya Thor 🫶
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status