Share

Bab 21

“Udah selesai pacarannya?”

Entah sejak kapan Pak Jonathan berdiri di belakangku. Kenapa lama-lama dia makin mirip makhluk astral yang bisa muncul tiba-tiba di tempat yang diinginkannya. Atau … jangan-jangan dia punya kekuatan super yang bisa teleportasi kemanapun sesuai keinginannya. Membayangkannya saja sudah membuatku merinding.

“Ish! Memangnya kenapa? Bukannya kita sudah sepakat nggak bakal ikut campur urusan pribadi masing-masing?”

“No … no … no! Tapi ini sekolah dan aku guru kamu,” sahutnya dengan nada yang menyebalkan, “nggak boleh pacaran di sekolah.”

Aku mencebik kesal. “Aku sama dia nggak ngapa-ngapain, kok. Kita cuman ngobrol,” gerutuku. Aku harap dia tidak mempermasalahkan kecelakaan kecil tadi dan berasumsi bahwa kami berpelukan dengan sengaja.

Pak Jonathan justru mengangkat tangannya dengan kedua jari menunjuk matanya lalu mengarahkannya padaku, kemudian ia pergi begitu saja.

“Dasar ikan buntal!” desisku kesal. Aku menghentakkan kakiku dengan kesal. Sungguh, dia itu se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status