Share

39. Deniz Sevilen

Keesokan harinya, tepat pukul enam pagi, Serkan sudah ada di depan pintu rumah Guzel dan mendiang suami pertamanya. Sejak semalam, ia tidak bisa tidur karena ingin mengusir Derya jadi-jadian menggunakan semua bukti yang telah didapat.

Pria itu mengulurkan tangan dan mengetuk pintu beberapa kali. Sepersekian detik kemudian, Lara membuka pintu dengan terkejut.

"Mas Serkan. Ada apa pagi-pagi sekali datang ke sini?" Gadis itu tersenyum cerah seperti matahari yang bersinar di pagi hari.

"Papa bukan mas." Serkan mengoreksi dengan nada dingin, "Di mana Guzel?" imbuhnya bertanya sambil melongok ke dalam.

"Mama sedang sibuk memasak di dapur," sahut Dilara ketus.

Sudah lama tidak bertemu dan rasa rindunya telah terobati. Namun, kebahagiaan itu musnah begitu saja mendengar Serkan menyebut nama Guzel.

Daripada berhadapan dengan Dilara, tanpa berkata lebih Serkan masuk ke dalam melewati gadis itu. Rasanya percuma berbicara dengan anak tiri yang tidak memiliki sopan santun itu. Ia takut kesalahpaha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status